Teori Graf.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
(Matematika Al-Quran)
GRAPH.
START.
Wido Hanggoro ` Research and Development Department Indonesia Meteorological Climatological and Geophysical Agency.
Bahan Kuliah Matematika Diskrit
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Tugas: Perangkat Keras Komputer Versi:1.0.0 Materi: Installing Windows 98 Penyaji: Zulkarnaen NS 1.

1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
BOROBUDUR (4) FAHMI BASYA
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
UKURAN PENYEBARAN DATA
Integrasi Numerik (Bag. 2)
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Pengolahan Citra Digital: Konsep Dasar Representasi Citra
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Nonparametrik: Data Peringkat 2
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Bab 16 Sekor Komposit dan Seleksi Sekor Komposi dan Seleksi
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Graf.
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Bab 13A Nonparametrik: Data Peringkat I Bab 13A
Nonparametrik: Data Peringkat 2
Graf Isomorfik (Isomorphic graph)
G RAF 1. P ENDAHULUAN 2 3 D EFINISI G RAF 4 5.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Graf.
13. Graf berbobot (Weighted graph)
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
13. Graf berbobot (Weighted graph)
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Bersyukur.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Nilai Ujian Statistik 80 orang mahasiswa Fapet UNHAS adalah sebagai berikut:
Teknik Numeris (Numerical Technique)
Bahan Kuliah Matematika Diskrit
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
BAB2 QUEUE 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Bab 7 Nilai Acuan Norma.
Bab 3B Statistika Deskriptif: Parameter Populasi 2.
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
Korelasi dan Regresi Ganda
DISTRIBUSI PELUANG Pertemuan ke 5.
BAB 8 GRAF.
BAB VIII G R A F.
Pertemuan ke 21.
Teori Graf (Bagian 1) Bahan Kuliah Matematika Diskrit.
Graf Isomorfik (Isomorphic graph)
GRAF (lanjutan 2).
oleh : Tedy Setiadi Teknik Informatika UAD
Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit
Operasi Graf Cut, Block, Bipartite Graf Planar
Rinaldi M/IF2091 Strukdis1 Graf (bagian 1) Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit.
Transcript presentasi:

Teori Graf

Pendahuluan Graf adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu Tujuan : sebagai visualisasi objek-objek agar lebih mudah dipahami Contoh: struktur organisasi, bagan alir pengambilan mata kuliah, peta, rangkaian listrik

Pendahuluan

Definisi Graf

Jenis-Jenis Graf

Jenis-jenis Graf Ada dua macam graf tak sederhana: 1. graf gandagraf yang mengandung sisi ganda 2. graf semu graf yang mengandung gelang Jumlah simpul pada graf disebut kardinalitas graf  Jumlah sisi 

Jenis-jenis Graf Berdasarkan jumlah simpul dalam graf, dapat dibedakan menjadi: 1. Graf berhingga  graf dengan jumlah simpul berhingga , n 2. Graf tak berhingga  graf dengan jumlah simpul tak berhingga

Jenis-jenis Graf Dalam graf berarah, (vj, vk) ≠ (vk, vj)  dua busur yang berbeda. Untuk busur (vj, vk), vj (simpul asal) dan vk(simpul terminal)

Contoh Terapan Graf

Latihan Gambarkan graf yang menggambarkan sistem pertandingan ½ kompetisi (round-robin tournaments) yang diikuti oleh 6 tim.

Terminologi Graf

Akibat dari lemma (corollary): Teorema: Untuk sembarang graf G, banyaknya simpul berderajat ganjil selalu genap.

Latihan Mungkinkah dibuat graf-sederhana 5 simpul dengan derajat masing-masing simpul adalah: (a) 5, 2, 3, 2, 4 (b) 4, 4, 3, 2, 3 (c) 3, 3, 2, 3, 2 (d) 4, 4, 1, 3, 2 Jika mungkin, berikan satu contohnya, jika tidak mungkin, berikan alasan singkat.

Jawaban: (a) 5, 2, 3, 2, 4: Tidak mungkin, karena ada simpul berderajat 5 (b) 4, 4, 3, 2, 3: Mungkin [contoh banyak] (c) 3, 3, 2, 3, 2: Tidak mungkin, karena jumlah simpul berderajat ganjil ada 3 buah (alasan lain, karena jumlah derajat ganjil) (d) 4, 4, 1, 3, 2: Tidak mungkin, karena simpul-1 dan simpul-2 harus bertetangga dengan simpul sisanya, berarti simpul-3 minimal berderajat 2 (kontradiksi dengan simpul-3 berderajat 1)

Sirkuit Euler Misal G suatu graf, Sirkuit Euler adalah sirkuit dimana setiap titik dalam G paling sedikit muncul sekali dan setiap garis dalam G muncul tepat satu kali.

Theorema Misalkan G adalah graf terhubung. G adalah sirkuit Euler bila dan hanya bila semua titik dalam G mempunyai derajat genap. Kontraposisi: Jika ada titik dalam G yang berderajat ganjil, maka G bukan sirkuit Euler.

SIRKUIT HAMILTON Suatu graf terhubung G disebut Sirkuit Hamilton jika ada sirkuit yang mengunjungi setiap titiknya tepat satu kali (kecuali titik awal yang sama dengan titik akhirnya) Perbedaan sirkuit Euler dan Hamilton: Sirkuit Euler: semua garis harus dilalui tepat satu kali, sementara semua titiknya boleh dikunjungi lebih dari satu kali. Sirkuit Hamilton: semua titik dikunjungi tepat satu kali dan tidak harus melalui semua garisnya.

SUBGRAF DAN KOMPLEMEN Subgraf Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G1 = (V1, E1) adalah subgraph dari G jika V1  V dan E1  E. Setiap garis dalam H mempunyai titik ujung yang sama dengan garis tersebut dalam G. Beberapa hal yang dapat diturunkan dari definisi: a. Sebuah titik dalam G merupakan subgraf G b. Sebuah garis dalam G bersama-sama titik ujungnya merupakan subgraf G

c. Setiap graf merupakan subgraf dari dirinya sendiri. d c. Setiap graf merupakan subgraf dari dirinya sendiri. d. Dalam subgraf berlaku sifat transitif : jika H adalah subgraf G dan G subgraf K, maka H adalah subgraf dari K Contoh (202/204)

Titik-titik dalam G sama dengan titik-titik dalam G Garis-garis dalam G adalah garis-garis yang tidak berada dalam G Komplemen dari suatu graf lengkap Kn adalah suatu graf dengan n titik tanpa garis Contoh Misalkan G suatu graf dengan n buah titik dan k garis. Berapa banyak garis dalam G ?

6

Beberapa Graf Khusus

Latihan Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum simpul pada graf sederhana yang mempunyai 16 buah sisi dan tiap simpul berderajat sama dan tiap simpul berderajat ≥ 4 ?

Jawaban: Tiap simpul berderajat sama -> graf teratur. Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/2. Jadi, n = 2e/r = (2)(16)/r = 32/r. Untuk r = 4, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah maksimum, yaitu n = 32/4 = 8. Untuk r yang lain (r > 4 dan r merupakan pembagi bilangan bulat dari 32): r = 8 -> n = 32/8 = 4 -> tidak mungkin membuat graf sederhana. r = 16 -> n = 32/16 = 2 -> tidak mungkin membuat graf sederhana. Jadi, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah 8 buah (maksimum dan minimum).

Apabila dalam Graf Bipartit, setiap titik dalam V1 berhubungan dengan setiap titik dalam V2, maka graf disebut Graf Bipartite lengkap. Jika V1 terdiri dari m titik, V2 terdiri dari n titik, maka notasi Graf Bipartite lengkapnya = K m,n

Representasi Graf dalam Matriks Matriks dapat digunakan untuk menyatakan graf. perhitungan dapat dilakukan dengan mudah. Kesulitan merepresentasikan graf dalam matriks adalah keterbatasan matriks untuk mencakup semua informasi yang ada dalam graf. Akibatnya, ada berbagai macam matriks untuk menyatakan suatu graf tertentu Tiap graf mempunyai keuntungan berbeda dalam menyaring informasi yang dibutuhkan pada graf.

Representasi Graf dalam matriks

Beberapa hal yang menjadi catatan dalam merepresentasikan graf dalam matrik ketetanggaan: Graf tidak mempunyai loop jika dan hanya jika semua elemen diagonal utamanya =0. Loop pada Vi bersesuaian dengan aii = 1 Matriks ketetanggaan dapat dipakai untuk mendeteksi graf yang tidak terhubung secara mudah. Derajat titik Vi = jumlah semua komponen matriks baris/kolom ke-I derajat graf G = jumlah semua komponen matriks =

Graf G adalah graf Bipartite (Km,n) jika dan hanya jika matriks ketetanggaannya berbentuk Dengan O= matriks 0 1m = matriks m x n semua elemen = 1 1n = matriks n x m semua elemen = 1 G graf lengkap jika dan hanya jika semua elemen dalam diagonal utama = 0, semua elemen di luar diagonal utama = 1.

Matrik ketetanggaan u/ graf berbobot

Matriks ketetanggaan dapat dipakai untuk menghitung banyaknya kemungkinan path dengan panjang tertentu antara 2 titik. Misalkan A = (aij) matriks ketetanggaan graf G. An = A x A x A … A (sebanyak n kali) Banyaknya kemungkinan path dengan panjang n dari titik Vi ke Vj adalah elemen aij pada matriks An (=aijn) Contoh hal (237)

Catatan: Matriks biner dapat dipakai untuk menyatakan graf secara tepat. Setiap garis berhubungan denagn 2titik. Maka dalam matriks biner, setiap kolom mempunyai tepat 2 elemen 1, sisanya elemen 0 Jumlah elemen pada baris ke-i= derajat titik Vi. Derajat total graf G= jumlah semua elemen matriks Jika semua elemen pada beris ke-i = 0, maka titik Vi adalah titik terasing Dua kolom yang semua elemennya sama menyatakan garis yang paralel

Matriks Sirkuit Misalkan G graf yang memuat q buah sirkuit sederhana dan e buah garis. Matriks sirkuit A = (aij) yang bersesuaian adalah matriks yang terdiri dari q baris dan e kolom dengan elemen sbb: A = [aij],   1, jika sirkuit ke- i memuat garis ke- j aij = { 0, jika sirkuit ke- i tidak memuat garis ke- j

Graf Isomorfik Diketahui matriks ketetanggaan (adjacency matrices) dari sebuah graf tidak berarah. Gambarkan dua buah graf yang yang bersesuaian dengan matriks tersebut.

Jawaban: Dua buah graf yang sama (hanya penggambaran secara geometri berbeda)  isomorfik!

Graf Isomorfik

Latihan Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?

Latihan Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?

Latihan Gambarkan 2 buah graf yang isomorfik dengan graf teratur berderajat 3 yang mempunyai 8 buah simpul

Jawaban:

Graf Planar (Planar Graph) dan Graf Bidang (Plane Graph) Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong (bersilangan) disebut graf planar, jika tidak, maka ia disebut graf tak-planar. K4 adalah graf planar:

K5 adalah graf tidak planar:

Aplikasi Graf Planar

Perancangan IC (Integrated Circuit) Aplikasi Graf Planar Perancangan IC (Integrated Circuit) Tidak boleh ada kawat-kawat di dalam IC-board yang saling bersilangan  dapat menimbulkan interferensi arus listrik  malfunction Perancangan kawat memenuhi prinsip graf planar

Latihan Gambarkan graf (kiri) di bawah ini sehingga tidak ada sisi-sisi yang berpotongan (menjadi graf bidang).

Latihan Solusi: graf yang kanan 84 84

Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi beberapa wilayah (region) atau muka (face). Graf bidang pada gambar di bawah initerdiri atas 6 wilayah (termasuk wilayah terluar):

Hubungan antara jumlah simpul (n), jumlah sisi (e), dan jumlah wilayah (f) pada graf bidang: n – e + f = 2 (Rumus Euler) Pada Gambar di atas, e = 11 dan n = 7, f = 6, maka 11 – 7 + 6 = 2.

Latihan Misalkan graf sederhana planar memiliki 24 buah simpul, masing-masing simpul berderajat 4. Representasi planar dari graf tersebut membagi bidang datar menjadi sejumlah wilayah atau muka. Berapa banyak wilayah yang terbentuk?

Jawaban: Diketahui n = jumlah simpul = 24, maka jumlah derajat seluruh simpul = 24  4 = 96. Menurut lemma jabat tangan, jumlah derajat = 2  jumlah sisi, sehingga jumlah sisi = e = jumlah derajat/2 = 96/2 = 48 Dari rumus Euler, n – e + f = 2, sehingga f = 2 – n + e = 2 – 24 + 48 = 26 buah.

Pada graf planar sederhana terhubung dengan f buah wilayah, n buah simpul, dan e buah sisi (e > 2) selalu berlaku: e  3n – 6 Ketidaksamaan yang terakhir dinamakan ketidaksamaan Euler, yang dapat digunakan untuk menunjukkan keplanaran suatu graf sederhana kalau graf planar, maka ia memenuhi ketidaksamaan Euler, sebaliknya jika tidak planar maka ketidaksamaan tersebut tidak dipenuhi.

Contoh: Pada K4, n = 4, e = 6, memenuhi ketidaksamaan Euler, sebab 6  3(4) – 6. Jadi, K4 adalah graf planar. Pada graf K5, n = 5 dan e = 10, tidak memenuhi ketidaksamaan Euler sebab 10  3(5) – 6. Jadi, K5 tidak planar K4 K5 K3,3

Latihan Perlihatkan dengan teorema Kuratowski bahwa graf Petersen tidak planar.

Jawaban: Gambar (a) Graf Petersen (b) G1 adalah upagraf dari G (c) G2 homeomorfik dengan G1 (d) G2 isomorfik dengan K3,3

Lintasan dan Sirkuit Euler

Latihan Manakah di antara graf di bawah ini yang dapat dilukis tanpa mengangkat pensil sekalipun?

Lintasan dan Sirkuit Hamilton

Latihan Gambar di bawah ini adalah denah lantai dasar sebuah gedung. Apakah dimungkinkan berjalan melalui setiap pintu di lantai itu hanya satu kali saja jika kita boleh mulai memasuki pintu yang mana saja?

Jawaban: Nyatakan ruangan sebagai simpul dan pintu antar ruangan sebagai sisi. Setiap pintu hanya boleh dilewati sekali (tidak harus kembali ke titik asal)  melewati sisi tepat sekali  lintasan Euler Di dalam graf tersebut ada 2 simpul berderajat ganjil (simpul 1 dan 6), selebihnya genap  pasti ada lintasan Euler Kesimpulan: setiap pintu dapat dilewati sekali saja