PROSEDUR AUDIT AUDITING
Prosedur Audit Seorang pemeriksa untuk menoptimalkan sebuah pemeriksan atas obyeknya perlu adanya prosedur yang tepat, berikut ini sy sadur dari dua pendapat yaitu Untoro dan Mas Gede Prosedur analitis (pengujian analitis) di definisikan dalam PSA 22 (SA329) sebagai Evaluasi atas informasi keuangan yang di lakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keunagan …. Meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.
Prosedur Audit Terdapat lima jenis prosedur analitis : Membandingkan data klien dengan industri Membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode sebelumnya Membandingkan data klien dengan data yang di perkirakan oleh klien Membandingkan data klien dengan data yang di perkirakan oleh auditor Membandingkan data klien denga hasil perkiraan yang menggunakan data non keuangan
Prosedur Audit PROSEDUR AUDIT Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Adapun prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi: 1.Inspeksi Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen dan kondisi fisik sesuatu. 2.Pengamatan (observation) Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit untuk melihat dan menyaksikan suatu kegiatan. 3.Permintaan Keterangan (enquiry) Merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan.
Prosedur Audit 4.Konfirmasi Konfirmasi merupakan bentukpenyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. 5.Penelusuran (tracing) Penelusuran terutama dilakukan pada bahan bukti dokumenter. Dimana dilakukan mulai dari data awal direkamnya dokumen, yang dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data-data tersebut dalam proses akuntansi. 6.Pemeriksaan bukti pendukung Pemeriksaan bukti pendukung (vouching) merupakan prosedur audit yang meliputi; Inspeksi terhadapdokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menetukan kewajaran dan kebenarannya. Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan.
PROSEDUR AUDIT (PEKERJAAN ATESTASI) 7.Perhitungan (counting) Prosedur audit ini meliputi perhitungan fisik terhadap sumberdaya berwujud seperti kas atau sediaan tangan, pertangungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak. 8.Scanning Scanning merupakan penelaahan secara cepat terhadap dokumen, cacatan, dan daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidikan lebih mendalam. 9.Pelaksanaan ulang (reperforming) Prosedur audit ini merupakan pengulangan aktivitas yang dilaksanakan oleh klien. 10.Computer-assisted audit techniques Apabila catatan akuntansi dilaksanakan dalam media elektronik maka auditor perlu menggunakan Computer-assisted audit techniques dalam menggunakan berbagai prosedur audit di atas.
SITUASI YANG MENGANDUNG RISIKO BESAR Dalam situasi tertentu, risiko terjadi kesalahan dan penyajian yang salah dalam akun dan di dalam laporan keuangan jauh lebih besar dibandingkan dengan situasi yang biasa. Untuk itu auditor harus waspada dalam menghadapi situasi audit sebagai berikut:
SITUASI YANG MENGANDUNG RISIKO BESAR 1)Pengendalian intern yang lemah 2)Kondisi keungan yang tidak sehat 3)Manajemen yang tidak dapat dipercaya 4)Penggantian auditor 5)Perubahan tarif atau peraturan pajak atas laba 6)Usaha yang berdifat spekulatif 7)Transaksi perusahaan yang bersifat kompleks
KEPUTUSAN YANG HARUS DIAMBILOLEH AUDITOR BERKAITAN DENGAN BAHAN BUKTI Dalam proses pengumpulan bahan bukti, auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang saling berkaitan, yaitu: Penentuan prosedur audit yang akan digunakan. Penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu. Penentuan prosedur tertentu yang harus dipilih melalui populasi. Penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut.
Bahan Bacaan Buku Auditing AuAren Web Untoro Web Mas Gede