PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
(PENERAPAN EKONOMI FUNGSI)
Advertisements

PAJAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR Oleh: Muhiddin Sirat
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Metode Kuantitatif Dalam Pemecahan Masalah Ekonomi
Penerapan Fungsi Linier Dalam Bisnis dan Ekonomi_Pert
Penerapan Integral Tertentu dalam Ekonomi dan Bisnis
PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun.
Penerapan Fungsi Linier dalam Ekonomi
Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Mikro
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Penerepan Integral Tertentu Pertemuan 11
KESEIMBANGAN PASAR.
Pertemuan 6: Keseimbangan pasar modal Pengaruh pajak dan subsidi
PENERAPAN FUNGSI LINIER
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR OLEH: ATIKA HANDAYANI IZMI ULFAH PULUNGAN RISDO NAINGGOLAN
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Penerapan Ekonomi Fungsi Linier
Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium)
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
“Fungsi” pada Keseimbangan Pasar
KESEIMBANGAN PASAR.
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR
Aplikasi fungsi linier
CURRICULUM VITAE Drs . AMIRUL SYAH, M.Si Jl. KARYA JAYA 75
Bisakah kamu menjawab soal ini??
Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
RELASI & FUNGSI Widita Kurniasari.
Penerapan Fungsi Non Linier
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Modul 5 FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
PAJAK/SUBSIDI dan KESEIMBANGAN PASAR
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER
PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER
Aplikasi fungsi kuadrat dalam ekonomi dan bisnis Pertemuan 9
Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pASAR
MODUL 8. keseimbangannya ? PEMBAHASAN SOAL-SOAL
MATEMATIKA EKONOMI.
Penerapan Ekonomi Integral Tertentu
FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN & HARGA KESEIMBANGAN
Keseimbangan pasar : pengaruh pajak & subsidi
FUNGSI PENAWARAN.
FUNGSI PERMINTAAN DAN FUNGSI PENAWARAN
PAJAK dan SUBSIDI dalam MARKET EQUILIBRIUM
Pajak/Tax dan Subsidi.
05 SESI 5 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
APLIKASI FUNGSI LINEAR dalam EKONOMI
PENERAPAN FUNGSI LINIER-1 Eni Sumarminingsih, SSi, MM.
Permintaan dan Penawaran
QUIZZ Produksi jarum pentul di PT. Cubles pada bulan ke-6 dan bulan ke-10 adalah batang dan batang. Dari data diatas, tentukanlah: Berapa.
APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU EKONOMI
Ir. Ginanjar Syamsuar, M.E.
PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun.
MATEMATIKA BISNIS. CONTOH SOAL “SUBSIDI” ◦ Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran sesuatu barang ditunjukkan oleh persamaan : ◦ Qd = 10 – P dan Qs = -6.
RELASI & FUNGSI Widita Kurniasari.
INTEGRAL.
PAJAK/SUBSIDI dan KESEIMBANGAN PASAR
APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU EKONOMI
APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU EKONOMI
INTEGRAL.
Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan PASAR
APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU EKONOMI
APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU EKONOMI
PERTEMUAN Ke- 12 Matematika Ekonomi I
RELASI & FUNGSI Widita Kurniasari.
APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU EKONOMI
PENERAPAN FUNGSI LINEAR DALAM BIDANG EKONOMI
Mustafa, M.Pd Keseimbangan Pasar. KESEIMBANGAN PASAR Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan ( market equilibrium) apabila jumlah.
Transcript presentasi:

PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak per unit (t), sehingga fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula.

Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar Keseimbangan Sebelum Pajak (tax) Pd = Ps Keseimbangan Setelah Pajak (tax) Pd = Ps + tax P Demand St (Qt,Pt) S Pt P (Q,P) Qd,Qs Qt Q

Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh Contoh: Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh P=15 - Q dan fungsi penawaran P= 0,5Q + 3. Terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak sebesar 3 SMU per unit. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak ? Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen ? Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh produsen ? Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah ?

a. Keseimbangan pasar sebelum kena pajak: Penyelesaian a. Keseimbangan pasar sebelum kena pajak: Pd = Ps 15 – Q = 0,5Q + 3 15 – 3 = 0,5Q + Q Q = 8 P = 7 ME = ( 8, 7 )

Keseimbangan pasar setelah pajak : Fungsi penawaran setelah pajak: P = 0,5Q + 3 + 3 P = 0,5Q + 6 sehingga keseimbangan pasar setelah pajak: Pd = Pst Keseimbangan pasar setelah pajak : 15 – Q = 0,5Q + 6 15 – 6 = 0,5Q + Q Q = 6 P = 9 ME t = ( 6, 9 )

b. Besar pajak per unit yang ditanggung konsumen, sebesar selisih harga keseimbangan setelah pajak dengan harga keseimbangan sebelum pajak yaitu: 9 - 7 = 2 per unit. ME t = ( 6, 9 ) ME = ( 8, 7)

c. Besar pajak per unit yang ditanggung produsen, sebesar selisih tarif pajak per unit yang dikenakan dengan besar pajak per unit yang ditanggung konsumen, yaitu: 3 - 2 = 1 per unit. d. Besar penerimaan pajak total oleh pemerintah, adalah perkalian tarif pajak per unit dengan jumlah keseimbangan setelah pajak, yaitu: 3 x 6 = 18. ME t = ( 6, 9 )

Grafik keseimbangan pasar setelah kena pajak ini ditunjukkan oleh Gambar : Q P 6 E (8, 7) 8 St S Et (6, 9) 3 12 15 9 2 4 10 14 P = 0,5 Q + 6 P = 0,5 Q + 3 P = 15 - Q

PENGARUH PAJAK-PROPORSIONAL TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR Pajak Proporsional ialah pajak yang besarnya diterapkan berdasarkan persentase tertentu dari harga jual; tidak seperti pajak spesifik. Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ (atau Q = -a/b + 1/b P); Dikenakan pajak proporsional sebesar t% dari harga jual; Persamaan penawaran yang baru akan menjadi : P = a + bQ + tP t : pajak proporsional dalam % P – tP = a + bQ (l – t)P = a + bQ

Contoh Diketahui : permintaan; P = 12 – Q penawaran; P = 2 + 0,25 Q t = 20% Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah pajak…? Penyelesaian : Sebelum pajak, Pe = 4 dan Qe = 8 , Sesudah pajak, fungsi permintaan tetap P = 15 – Q atau Q = 15 – P . Fungsi penawaran sesudah pajak (t = 20% ): P = 2 + 0,25 Q + 0,20 P 0,8P = 2 + 0,25 Q Keseimbangan Pasar : Pd = Ps Keseimbangan sesudah pajak: Q’e = 7,24 dan P’e = 127,24 = 4,76 Pajak diterima pemerintah dari setiap unit barang : T=t x P’e = 0,20  7,24 = 1,45

Pajak ditanggung konsumen: tk = P’e – Pe = 4,76 – 4 = 0,76 / barang Kurvanya: Pajak ditanggung konsumen: tk = P’e – Pe = 4,76 – 4 = 0,76 / barang Total pajak t= 20%(P’e) =0,2*4,76 = 0,95 /unit barang Pajak ditanggung produsen : tp = t – tk = 0,95 – 0,76 =0,19 Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah : T=t  P’e = 0,20  4,76 7,24 = 6,89

PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR Adanya subsidi yang diberikan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan produsen menurunkan harga jual barang tersebut sebesar subsidi per unit (s), sehingga fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula. Fungsi penawaran setelah subsidi menjadi: Ps = f(Q) – s Qs = f( P + s )

Keseimbangan Sebelum Subsidi (tr) Pd = Ps Keseimbangan Setelah Subsidi (tr) Pd = Ps - tr P Demand P ME Ptr Me t r Q Qtr Qd,Qs

Contoh Diberikan fungsi permintaan dan fungsi penawaran : Qd = 11 – P dan Qs = - 4 + 2P Kepada produsen , pemerintah memberikan subsidi (transfer) sebesar tr = Rp1/unit barang Carilah keseimbangan harga dan kuantitas di pasar sebelum dan sesudah ada subsidi Gambarkan perubahan akibat subsidi tersebut Berapa tarif subsidi yang dinikmati konsumen Berapa tarif subsidi yang dinikmati produsen Berapa total subsidi yang ditanggung pemerintah Berapa total subsidi yang dinikmati konsumen Berapa total subsidi yang dinikmati produsen

solusi a. Market equilibrium sebelum subsidi 11 – P = -4 + 2P P = 5, Q = 6 b. Market equilibrium setelah subsidi 11 - Qd = 2 + 1/2Qs - 1 Qtr = 6,67, Ptr = 4,33 b. P 11 ME 5 4,33 MEtr 2 1 Qd,Qs 6 6,67

Tarif subsidi yang dinikmati konsumen : trk = ∆P = (5– 4,33) = Rp0,67 d. Tarif subsidi yang dinikmati produsen trp = Tr - trk = Rp1-Rp0,67=Rp0,33 e. Total subsidi yang ditanggung pemerintah: Tpe = Tr x Qtr = 1x6,67 = 6,67 f. Total subsidi yang dinikmati konsumen Trk = ∆P x Qtr = Rp0,67 x 6,67 = Rp4,47 g. Total subsidi yang dinikmati produsen Trp= Rp0,33 x 6,67 = Rp2,20