Bab 2 Model, Strategi, dan Roadmap e-Government

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Pendidikan Islam di Indonesia dan Pembaharuannya
Advertisements

Lukito Edi Nugroho Program S2 Magister Teknologi Informasi
Analisis web e-goverment
E-GOVERNMENT Adek Friska T Amalia Setyawati Henry Saputra
E-Govenrment binus.ac.id Oleh : Judith Arinanto
Topik – Topik Lanjutan Sistem Informasi 06-PFM Johanes Kevin Lumadi Deny Setiawan Machliza Devi Sasmita Silvia Line
Penerapan e-government di lingkungan pemerintah kabupaten badung
E-government Komputer Masyarakat.
Jl. MT. HARYONO Kav.51 Jakarta Selatan
RENCANA INDUK PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PUSAT DATA DAN INFORMASI 2006.
Topik – Topik Lanjutan Sistem Informasi 06-PFM
E-GOVERMENT FARADIBA QADAAR ( ).
PErKEMBANGAN REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA (perencanaan & penganggaran) MENURUT UU NO 17/2003 TUJUAN UTAMA: Terwujudnya pengelolaan keuangan negara.
Pengembangan E-Government Oleh : Firmansyah Lubis
KEMANDIRIAN DESA BERBASIS IT
Tugas Kuliah Komunikasi dan Teknologi Informasi
INFRASTRUKTUR E-GOVERNMENT
Kelompok : Alkaton Sutikno Lutfi Nurwansyah R.A Nicky P.A Putri Ariwijaya Immanuel Yoshua Emmanuel S
MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE melalui eGovernment oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika jakarta, 10 agustus 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA.
PERENCANAAN (planning)
PENERAPAN E-GOVERNMENT
POKOK BAHASAN I. SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK II. MODEL, STRATEGI DAN ROAD MAP E-GOV III. JENIS-JENIS APLIKASI TIK IV. IMPLEMENTASI TIK.
2.3.Perencanaan Strategis e-Government
KOMPUTER DAN PEMERINTAHAN
Fase Perkembangan e-Gov & Inovasi Layanan Masyarakat (G2C)
INFRASTRUKTUR E-GOVERNMENT
PERENCANAAN (planning)
Dinas komunikasi dan informatika DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
E-Government E-Governance
Merumuskan : Visi, Misi dan Tujuan
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
Proses kebijakan publik dalam pembangunan
PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2017
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
POLICY FOCUS AREAS.
e - Business “e-Government” Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto
SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL (SIKNAS)
PEREKONOMIAN INDONESIA
PEMERINTAHAN ELEKTRONIK
Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Agus Arijanto,SE,MM
STRATEGI PENGEMBANGAN E-GOVERMENT
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PUBLIK
PRIORITAS NASIONAL REFORMASI BIROKRASI DI BIDANG PBJ
Manajemen Stratejik Sektor Publik
Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Swasta Secara Umum
LEMBAGA LEMBAGA ADMINISTRASI ADMINISTRASI NEGARA NEGARA.
E-government Pertemuan I
HUBUNGAN SISTEM INFORMASI &
BALAI INFORMASI MASYARAKAT (BIM)
Komputer dan Pemerintahan
SISTEM INFORMASI NASIONAL (SIKNAS) Dan SIKDa
Pengembangan E-government
PERENCANAAN STRATEGIK SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
STRATEGI KEBIJAKAN.
Fungsi Anggaran Fungsi otorisasi: Anggaran Negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan:
Peningkatan Penggunaan Teknologi Digital Dalam Sistem Pelayanan Publik
E-Government 27 Sept 2010.
POTENSI DAN KENDALA IMPLEMENTASI INOVASI DAERAH
POKOK BAHASAN SEKILAS TENTANG PENERAPAN TIK
Biro Organisasi SETDA Prov Jabar
MEMBANGUN STRATEGI BISNIS
GRAND DESIGN PERPUSTAKAAN
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PUBLIK
Materi-2 MATA KULIAH SIMKES S1-KESMAS-AKK
Gambaran umum Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan
Metode Pengembangan Arsitektur
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK
PROSES BISNIS KECAMATAN PUCUK
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
KEBIJAKAN PENERAPAN SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK
Transcript presentasi:

Bab 2 Model, Strategi, dan Roadmap e-Government Perencanaan Strategis e-Government Implementasi dan Penilaian e-Government Anggaran e-Government

Proses Perencanaan Strategis e-Government 2

Proses Perencanaan Strategis e-Government Strategi yang baik penting untuk implementasi e-government yang efektif. Perencanaan strategis menyediakan sebuah roadmap bagi organisasi untuk bergerak dari kondisi sekarang ke kondisi yang diinginkan dalam jangka menengah atau panjang. 3

Proses Perencanaan Strategis e-Government 1) Analisis keadaan saat ini dengan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) 2) Menyatakan sebuah visi Contoh: Visi e-government Republik Korea adalah untuk menjadi Open e-Government Terbaik di Dunia dengan cara: Meningkatkan layanan publik online hingga 85 persen Berusaha menjadi 10 besar dunia dalam hal daya saing dukungan bisnis. Mengurangi kunjungan pengurusan layanan sipil hingga tiga kunjungan per tahun; dan Meningkatkan tingkat utilisasi program e-government hingga 60 persen 3) Mewujudkan visi kedalam tujuan-tujuan Contoh: Tujuan nasional Republik Korea adalah sebagai berikut:  Membangun demokrasi bersama rakyat  Membangun masyarakat dengan pertumbuhan sosial yang seimbang  Berkontribusi terhadap era perdamaian dan kemakmuran di Asia Timur Laut  Mencapai pendapatan (GNP) per kapita hingga US$ 20,000. Tujuan ini tercapai di tahun 2007. 4

Proses Perencanaan Strategis e-Government Tujuan e-government Republik Korea adalah  Menginovasi cara kerja pemerintah  Menginovasi layanan masyarakat  Menginovasi manajemen sumber daya informasi  Mereformasi sistem hukum 4) Menentukan strategi untuk mengatasi temuan dari hasil analisis SWOT dan mencapai tujuan-tujuan spesifik 5) Formulasikan objektif yang dapat diukur dan konkrit dari strategi 6) Komunikasikan dan tinjau ulang rencana strategis 5

Implementasi dan Penilaian e-Government PBB kembali merilis peringkat pengembangan e-government dari 193 negara. Laporan pemeringkatan kali ini bertajuk: E-Government for the People

PBB mendefinisikan e-government sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan penerapannya oleh pemerintah untuk menyediakaan informasi dan layanan public ke masyarakat. Pengembangan dan inovasi e-government menempatkan sektor publik sebagai pendorong permintaan untuk infrastruktur TIK dan aplikasinya untuk mendukung perekonomian secara luas.

Sejak tahun 2003 PBB mengembangkan indeks pengembangan e-government (e-government development index-disingkat EGDI) EGDI adalah indikator komposit yang mengukur kemauan dan kapasitas administrasi pemerintahan untuk menggunakan TIK untuk menyediakan dan memberikan layanan publik

EGDI untuk edisi 2012 diukur berdasarkan 3 sub index, yaitu: online service index, telecommunictaion index, human capital index.  EGDI = (⅓OL service index)+(⅓ Telec. index)+(⅓Human capital index)

World Top Ten

Asia Top Ten

Peringkat ASEAN

Berikut peringkat Negara dengan jumlah penduduk di atas 100 juta orang

IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI INDONESIA Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi dalam bentuk situs web. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, mayoritas situs web Pemerintah Daerah Otonom masih berada pada tingkat pertama (persiapan) dan hanya sebagian kecil yang telah mencapai tingkat dua (pematangan), sedangkan tingkat tiga (pemantapan) dan empat (pemanfaatan) belum tercapai.

TINGKAT PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT Tingkat 1 (persiapan) Tingkat 2 (pematangan) Tingkat 3 (pemantapan) Tingkat 4 (pemanfaatan)

Tingkat 1 - Persiapan yang meliputi : Pembuatan situs informasi disetiap lembaga Penyiapan SDM Penyiapan sarana akses yang mudah misalnya menyediakan sarana Multipurpose Community Center, Warnet, dll Sosialisasi situs informasi baik untuk internal maupun untuk publik

lanjutan… Tingkat 2 - Pematangan yang meliputi : Pembuatan situs informasi publik interaktif Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain Tingkat 3 - Pemantapan yang meliputi : Pembuatan situs transaksi pelayanan publik Pembuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain Tingkat 4 - Pemanfaatan yang meliputi : Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C yang terintegrasi

ANGGARAN E-GOVERNMENT Pengembangan e-government disatu sisi memiliki kegiatan yang luas dan memerlukan investasi dan pembiayaan yang besar, disisi lain, ketersediaan anggaran pemerintah sangat terbatas dan masih digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang harus segera diselesaikan. Oleh sebab itu, pengalokasian anggaran untuk pengembangan e-government harus dilakukan secara hati-hati dan bertangungjawab agar anggaran yang terbatas tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien, dan dapat menghasilkan daya ungkit yang kuat bagi pembentukan pamong yang baik. Diperlukan suatu siklus perencanaan, pengalokasian, pemanfaatan, dan pengevaluasian anggaran pengembangan e-government yang baik, sehingga pelaksanaan strategi untuk pencapaian tujuan strategis e-government dapat berjalan secara efektif.

Untuk menghindarkan pemborosan anggaran yang merupakan uang pembayar pajak, maka perlu dikembangkan kerangka perencanaan dan pengalokasian anggaran seperti dapat dilihat pada gambar. (sumber:kementerian KOMINFO)