Potret Pekerjaan rumah Permasalahan lingkungan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2009.
Advertisements

POTENSI DAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN MAMBERAMO - IRIAN JAYA
Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan RI
PEKAN LINGKUNGAN INDONESIA KE-18 (PLI KE-18) JAKARTA CONVENTION CENTER
KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP
PUSAT SARANA PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
LAMBOK M. HUTASOIT Jakarta 22 Agustus 2011 DEBAT CALON PEMILU CALKETUM IAGI
PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR DALAM KAWASAN HUTAN
PENCEMARAN AIR SUDENDI SUHENDI
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
SOSIOLOGI PEDESAAN (KPM 230)
Endah Murniningtyas Deputi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Chaeruddin Hasyim, SKM. M.,Si
PENCEMARAN LINGKUNGAN
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SUMATERA
PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU TAHUN 2013
Peran Masyarakat Madani dalam Mendukung Penguatan Ekosistem Pesisisr
KEBIJAKAN DALAM PENANGANAN KONFLIK TENURIAL KAWASAN HUTAN
KEBIJAKAN DAK BIDANG LH 2014
MODEL PENGELOLAAN KUALITAS AIR (QUAL2K)
KABUPATEN BULELENG By: ADITYA ARGASIWI ( )
KELEMBAGAAN KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Workshop Rehabilitasi & Rekonstruksi Usaha Peternakan Sapi
Kementerian Lingkungan Hidup 2009
Prospek dan Kebijakan Industri Rotan Indonesia: AKAN DIBAWA KE MANA?
Bencana Akibat Ulah Manusia dan Iklim
KHOIRUL ANWAR, Pemanfaatan Data Citra Penginderaan Jauh Untuk Analisis Aksesibilitas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kudus.
PERATURAN PERUNDANGAN & KEBIJAKAN PENGELOLAAN AIR
“Atur Diri Sendiri, UGM Press, 2004”
ROBERT IRWANTO, Pengaruh Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sumur Di Kelurahan Krobokan Kota Semarang.
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
LAJU DEFORESTASI INDONESIA
Oleh Cecep Kusmana Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB
ADNAN YOLLANDA, Kajian Perubahan Penutup Lahan dengan Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Multi-Temporal di Daerah Aliran Sungai Bodri.
Aspek Hukum Tata Guna dan Pengembangan Lahan
LINGKUNGAN DALAM KAJIAN ETIKA & MORAL
Pengelolaan DAS CIliwung
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
MOCHAMAD REZA YULIATMAJA, Kajian Lama Penyinaran Matahari dan Intensitas Radiasi Matahari terhadap Pergerakan Semu Matahari Saat Solstice di.
“Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster”
Ekonomi Sumberdaya Agraria SUWARDI Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB Pengelolaan jangka panjang dan konservasi sumberdaya.
GILANG BUDI YUDHISTIRA, Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ Untuk Identifikasi Kerusakan Hutan Di Kabupaten Brebes Tahun
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
RENCANA KERJA KEGIATAN
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Hasil Permodelan Tahap I
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
AIR PERLUKAH KITA LESTARIKAN ?
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
31 Januari 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
PENDIDIKAN KONSERVASI
NAMA KELOMPOK Muh Rofiul Umam ( ) Shendy Riyan Cahya ( )
Pemanasan Global Meningkatnya suhu rata- rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfir.
Pencemaran Lingkungan
TANTANGAN PENGELOLAAN SATWALIAR
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
Pencemaran Lingkungan
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DAN PEP RAD-GRK DI BIDANG KEHUTANAN
Kebijakan dan strategi pengelolaan tutupan lahan
Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET IKLH DI KOTA SEMARANG
Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
“Atur Diri Sendiri, UGM Press, 2004”
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Mangrove di Indonesia Muhammad Imran Amin Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance Yayasan Konservasi Alam.
Transcript presentasi:

Potret Pekerjaan rumah Permasalahan lingkungan Lilik Budi Prasetyo Email : lbprastdp@ipb.ac.id http://lbprastdp.staff.ipb.ac.id INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS KEHUTANAN

Outline: Potret Kondisi Lingkungan I. Lahan & Hutan : - Laju deforestasi - Penutupan hutan di P.Utama - Kebakaran Hutan - Lahan kritis - Kondisi DAS/Banjir & Kekeringan II. Keanekaragaman Hayati - Fragmentasi Habitat, Konflik Satwa, Kerusakan Habitat III. Air IV. Udara Penutup

I. Kondisi Hutan & Lahan Peta Deforestasi 2009-2011 Trend Deforestasi Total kawasan hutan Indonesia 124 juta Ha, pada tahun 2013, 93 juta ha diantaranya masih berhutan. Jumlah ini turun 613 ribu dibanding dengan tahun 2012. Angka deforestasi ini naik bila di bandingkan dengan angka deforestasi sebelumnya, kurang lebih 450 juta ha. . Trend Deforestasi : ada kecenderungan menurun dari 1996, Deforestasi naik pada peiode 2011-2013

PERUBAHAN PENUTUPAN HUTAN DI 4 PULAU UTAMA PER PROPINSI P.Sumatera P.Kalimantan P.Sulawesi P.Papua

Indikasi kebakaran hutan : Jumlah hotspot No. Provinsi Tahun Pengamatan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1 Aceh 560 1,667 261 924 654 285 592 2 Sumatera Utara 3,565 3,581 936 871 1,172 532 893 3 Sumatera Barat 494 1,231 427 770 495 171 546 4 Riau 20,538 11,526 4,169 3,943 7,756 1,707 3,536 5 Kepulauan Riau - 215 101 53 99 55 33 6 Jambi 985 6,948 3,120 1,970 1,733 603 1,523 7 Sumatera Selatan 1,182 21,734 5,182 3,055 3,891 1,481 4,705 8 Bangka Belitung 248 1,202 764 523 1,058 143 317 9 Bengkulu 218 474 255 204 192 84 320 10 Lampung 399 3,747 1,639 395 123 635 11 Kalimantan Barat 3,485 29,266 7,561 5,528 10,144 1,785 4,720 12 Kalimantan Tengah 3,126 40,897 4,800 1,240 4,640 831 4,285 13 Kalimanatn Selatan 870 6,469 928 199 1,270 111 1,292 14 Kalimantan Timur 745 6,603 2,082 2,231 2,307 974 1,482 Total INDONESIA 37,896 146,264 37,909 30,616 39,463 9,880 28,474

Prosentase Hutan per Propinsi

Lahan Kritis

1984 sebanyak 22 DAS Kritis 1995 sebanyak 39 DAS Kritis 2005 sebanyak 62 DAS Kritis

BNPB. 2011. Atlas Kebencanaan Indonesia 2011. BNPB. Jakarta Di beberapa provinsi kerusakan tersebut menyebabkan bencana alam. Sepanjang tahun 2012, BNPB mencatat ada 730 kejadian bencana alam di wilayah Indonesia yang mengakibatkan 487 orang meninggal dunia, 675.798 orang mengungsi, bencana alam juga menyebabkan 33.847 rumah rusak berat, 4.587 rumah rusak sedang dan 21.369 rumah rusak ringan. Dilihat dari dari kecenderungannya, bencana hidrometeorologi, yakni banjir, banjir yang disertai tanah longsor dan kekeringan, semakin meningkat. Bencana kekeringan sangat memprihatinkan karena melonjak tajam, yang mengancam ketahanan pangan wilayah. Bila di tahun 2010, BNPB mencatat hanya terjadi 2 bencana kekeringan maka di tahun 2011 tercatat 217 bencana kekeringan. Selain itu distribusi juga semakin meluas, pada tahun 2010 hanya provinsi NTT yang menderita kekeringan maka di tahun selanjutnya hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami bencana kekeringan. Begitu pula bencana banjir yang melonjak dua kali lipat dibanding tahun 2010 Sumber : SLHI, 2013 BNPB. 2011. Atlas Kebencanaan Indonesia 2011. BNPB. Jakarta

Sumber : SLHI, 2013

II. Keanekaragaman Hayati

Deforestasi/Fragmentasi P. Sumatera & KONSERVASI SPECIES Kehilangan habitat Fragmentasi habitat menjadi remnant patch yg berukuran kecil -> , mempunyai keanekaragaman species yg lebih rendah dibandingkan patch yg lebih luas Isolasi species oleh matrix : terutama species yg tidak bisa beradaptasi dgn habitat baru (species specialist/Interior species) Efek tepi (Edge Effect) : melimpahnya species yang menyukai habitat tepi. Meningkatnya gangguan terhadap species Meningkatnya predasi (habitat semakin terbuka) PerubahanIklim mikro Species berbadan besar lebih terpengaruh PATCH MATRIX Deforestasi/Fragmentasi P. Sumatera 1990-2009

Fragmentasi Habitat & Konflik Satwa dengan Masyarakat Habitat terfragmentasi Memicu kobflik dengan masyarakat

KONDISI LANSKAP 2004 KONDISI LANSKAP 2000 KONDISI LANSKAP 1992 Fragmentasi & Kerusakan Habitat KONDISI LANSKAP 2004 KONDISI LANSKAP 2000 KONDISI LANSKAP 1992 KONDISI LANSKAP 1989 KONDISI LANSKAP 1985

III. Kondisi Kualitas Air

BOD terdeteksi di enam danau berada pada kisaran 2,1 – 19 mg/L BOD terdeteksi di enam danau berada pada kisaran 2,1 – 19 mg/L. Kandungan BOD tertinggi ditemukan di Danau Tempe terutama di titik pantau daerah industri dengan nilai 19 mg/L yang jauh melebihi KMA kelas II sebesar 3 mg/L. Nilai BOD di Danau Singkarak pada inlet sungai batang lembang adalah 16 mg/L.

Kualitas air danau juga dipengaruhi keberadaan fenol (senyawa kristal beracun), yang mengakibatkan perubahan sifat organoleptik air. Kadar fenol yang diperkenankan dalam air minum adalah 0,001mg/liter. Pada kadar yang lebih dari 0,01 mg/liter, fenol bersifat toksik bagi ikan. Keberadaan fenol dalam air danau dapat disebabkan oleh penggunaan antiseptik di lingkungan domestik, yang masuk langsung ke dalam air danau.

Sumber : SLHI, 2013

Sumber : SLHI, 2013

Sumber : SLHI, 2013

Sumber : SLHI, 2013

Kekeruhan Perairan (Teluk Jakarta)

IV. Kondisi Kualitas Udara

Variasi spasial konsentrasi NO2 rata-rata tahun 2013 (diolah dari: data pengukuran passive sampler Pusarpedal, 2013) Sumber : SLHI, 2013

Variasi spasial konsentrasi SO2 rata-rata tahun 2013

Urban Heat Island

Urban Heat Island

Penutup :

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup : IKA, IKU dan ITH Indikator Sumber data Titik Pantau Metodologi Pemantauan Metodologi perhitungan Indeks Tujuan Parameter Kualitas Air Pemantauan air oleh pemrov melalui Skema Dekonsentrasi 72 Sungai 33 Provinsi Grab/ Composite Sample Indeks Pencemaran Air Mengacu Kepmen 115/2003 Sumber Pencemar BOD, COD (Domestik/Non-domestik) Dampak (kesehatan) Coli, Udara Pemantauan oleh Pemda dengan dukungan KLH 230-250 Kota Perkotaaan Industri Road Side Passive Sampler CAQI (Common Air Quality Index) SOx (Industri) Nox (Bermotor) Tutupan Hutan Kementerian Kehutanan Wilayah Indonesia Tutupan Lahan Citra Landsat Mengacu UU 41/1999 Tutupan Hutan Minimal dan ideal Citra satelit Isu Keterwakilan: Jumlah sungai dari seluruh sungai di provinsi, titik Pantau sepanjang sungai, frekuensi pemantauan air Jumlah kab/kota dari seluruh kab/kota di provinsi, titik pantau (kota kecil vs kota besar), frekuensi pemantauan udara Tingkat presisi citra satelit, frekuensi pamntauan Footer text here