MENEMUKAN CARA BERFIKIR YANG BENAR: Next Step to be a Big Thinker
Pendahuluan Review Nilai Penting Berfikir Kedudukan cara berfikir yang benar terhadap kesuksesan perencanaan hidup kita Dalam masyarakat ada cara berfikir yang benar dan salah Bagaimana cara berfikir yang benar ?
Cara berfikir yang ada di Masyarakat Subyek memahami realitas Pengetahuan sehingga, butuh syarat: Subyeknya harus ahli disosialisasikan Sesuai dengan kebutuhan kita Diterima, disepakati dan diakui masyarakat (Konvensi) Norma Diikuti, menjadi kebiasaan umum dan ditradisikan Sehingga cara berfikir yang benar adalah: Sesuai dengan subyek, konvensi dan tradisi yang ada
Contoh kasus di masyarakat Dalam membuat visi hidup: Tanya guru BK, Psikolog, Konsultan Bisa diterima oleh masyarakat/tidak Menentang tradisi yang sudah dipegang teguh/tidak Dalam menjaga kesehatan Tanya ke dokter
STANDART KEBENARAN = Manusia Realitas Tahu akan realitas tsb Dalam meraih kesuksesan hidup harus berpijak pada kebenaran, untuk menemukan kebenaran membutuhkan cara berfikir yang benar Manusia Memahami Realitas Tahu akan realitas tsb = Sesuai dengan Pengetahuan Yg benar
Cara Berfikir yang benar Pengetahuan yang benar = realitas (obyek pengetahuan) Pengetahuan yang salah realitas (obyek pengetahuan) Standart Benar = Obyektif (Benar/salah sesuai dgn obyeknya) Cara berfikir yang benar = berfikir obyektif
Cara Berfikir yang salah Subjektif Konvensional Tradisional Benar/salah tergantung subjek (siapa) yg mengatakan Yang menurut kita enak Benar/salah tergantung pendapat umum Jika sesuai pendapat/umum/orang banyak = Benar Jika tidak sesuai pendapat umum diakui sedikit orang = Salah Benar/salah tergantung Kebiasaan yg sudah turun-temurun Jika tradisi (kebiasaan lama) = Benar Jika ada yg baru = Salah
The Questions ?? Kebenaran tidak tergantung siapa yang berbicara, tapi kenyataannya apa. Kebenaran tidak tergantung pada : - Subyeknya subyektif - Kebanyakan orang konvensional - Tradisi masyarakat tradisional Tapi kebenaran tergantung pada kenyataan benda/realita tersebut seperti apa. (o) Apakah setiap yang diikuti banyak orang mesti benar ? (o) Apakah setiap yang menjadi tradisi masyarakat itu mesti benar ? (o) Apakah setiap yang seenaknya sendiri/tergantung masing - masing orang memilih itu mesti benar ?
Petunjuk yang ada dalam AQ Berfikir Subyektif : orang² yang mengikuti hawa nafsu, ikut²an (8:22-24) sesungguhnya hati orang2 yg tdk beriman adl orang yg peka dan tuli_ Tambahan: 17:36; 5:104 Berfikir Konvensional : sejarah turunnya Islam pertama kali di Mekkah (96:1-5) bacalah, bacalah dengan nama tuhanmu..... ayat pertama diturunkan kpd nabi, u/ belajar dan keluar dari kebiasaan/jgn ikuti masy yg salah Tambahan: 57:16; 43:78; 38:24 Berfikir Tradisional : tradisi masyarakat jahiliyah (2:130) dan apabila dikatakan tentang kebenaran pada mereka, mereka bilang tidak karena kami lebih mengikuti nenek moyang_tradisi Tambahan: 2:170; 26:136-137
Implikasi Berfikir Obyektif Dampak Tidak berfikir Obyektif: Kebodohan, jauh dari kebenaran, tidak menemukan visi yang tepat, life mapping yang berantakan… Hasil berfikir obyektif: Menemukan kebenaran, mendapatkan kesuksesan dan mendorong kemajuan peradaban….. Sebab-sebab kesalahan berfikir: Internal: (Hawa Nafsu, Kurang Pengetahuan) 28:49-50, 7:52 Eksternal: Pembiasaan Lingkungan
PELAJARAN HIDUP YANG DIDAPAT Kebenaran harus ditegakkan Berfikir yang BENAR adalah berfikir yang OBYEKTIF Berfikir yang SALAH adalah SUBYEKTIF, KONVENSIONAL DAN TRADISIONAL. Tantangan yang akan dihadapi penegak Obyektifitas Internal Eksternal
Final Conclution Beruntunglah kita, orang-orang yang menemukan kebenaran,… Menegakkan kebenaran merupakan kewajiban kita,…. So,…. SEKARANG SAATNYA, BERFIKIR OBYEKTIF !!! Demi Kebenaran, Keadilan dan Kesuksesan Hidup Kita !..!
Jadilah penegak kebenaran dan keadilan dengan berfikir yang obyektif ! Sampai ketemu minggu depan…