AGAMA BUDHA(仏教)
Agama Budha Budha 仏教 Ajaran Roh
AGAMA BUDHA Ajaran, Perkembangan & Tokoh Penyebarnya
AJARAN AGAMA BUDHA Ajaran Pencerahan hati Usaha sendiri Tanpa dewa
Perkembangan Agama Budha Agama Budha masuk ke Jepang pada tahun 538, ketika penguasa Korea, Raja BaekJe mengirim ornament dan lukisan Budha ke epada kaisar Kimmei. 40 Tahun kemudian, di masa Kaisar Shotoku, agama Budha dijadikan agama nasional Kaisar Shotoku membangun kuil Budha nasional yaitu Horyu ji di Nara Horyu Ji menjadi bangunan berstruktur kayu tertua di dunia
Horyu Ji Temple in Nara
Perkembangan Agama Budha Ketika agama Budha baru masuk, banyak yang menentang Alasan diterimanya agama Budha; pihak Istana tertarik dengan agama Budha, menggabungkan antar klan, memperkaya budaya(tulisan)
Tokoh Penyebar Agama Budha Saicho Kukai Hoonen Shinran Eisai Dooden Nichiren
Perkembangan agama budha Kaisar Kanmu mengirim 2 rahib terpelajar yaitu Saicho dan Kukai untuk mengunjungi China dan belajar agama Budha Saicho mendirikan sekolah agama Budha Tendai di Gn.Hie di Kyoto, sementara Kukai mendirikan sekolah agama Budha Shingon di Gn. Koya, Wakayama. Saicho : Theravada dan Mahayana Kukai : Vajrayana
Saicho & Kukai Kaisar Kanmu mengirimkan 2 rahib terpelajar, yaitu Saicho dan Kukai untuk mengunjungi Cina.
Saicho & Kukai Tendai Shingon Sankaku Bukkyou
Sankaku Bukkyou Theravada ; Ajaran paling tua di agama Budha, fokus kepada penyelamatan diri sendiri dengan hidup sebagai biksu untuk memperoleh pembebasan jiwa. Mahayana ; Mengajarkan cara lain untuk memperoleh keselamatan selain cara Theravada (yang dianggap susah diikuti oleh orang biasa) Vajrayana ; Percaya bahwa seseorang dapat memperoleh pencerahan sekali dalam hidupnya.
Saicho & Kukai Hal yang diutamakan dalam kedua ajaran itu adalah latihan mental yang disebut dengan Shugyou (meditasi). Meditasi ini bukan sekedar untuk diri sendiri saja, melainkan juga untuk persembahan kepada dewa2.
Hoonen Pada akhir zaman Heian, kekuasaan bangsawan runtuh dan diganti oleh golongan militer (samurai). Golongan samurai sangat simpatik terhadap ajaran Budha yang dibawa oleh Hoonen.
Hoonen Hoonen membawa ajaran yang benar2 Nenbutsu Tariki (ajaran yang betul2 dari ajaran Budha). Ajaran ini tidak mengutamakan shugyou, yang penting adalah manusia harus membekali diri dengan gakumon (ilmu pengetahuan).
Shinran Pendeta Shinran, sebagai pengikut Hoonen, turut menyebarkan agama Budha yang sudah diluruskan itu. Mereka mempercayai adanya dunia akhirat, dan yakin Budha akan menolong jika manusia melaksanakan ajaran Budha dengan baik.
Eisai & Dooden Eisai & Dooden Zenshuu Zazen
Eisai & Dooden Ajaran ini dianggap sangat berat karena menitikberatkan pada Jiryokukyodo. Ajaran ini banyak dianut dan disebarkan oleh golongan samurai yang kehidupannya keras dan berdisiplin tinggi.
Eisai & Dooden Jirikikyodo じりききょうど 自力強度
Eisai & Dooden 自力強度 Tingkat kekuatan diri
Eisai & Dooden Zenshuu menekankan bahwa manusia bukan hanya menggantungkan diri pada Amidabutsu, tetapi juga perlu memiliki kekuatan dari dalam dirinya sendiri.
Ajaran ini masih banyak dianut oleh orang Jepang hingga saat ini. Nichiren Pendeta Nichiren menyebarkan ajaran Nichirenshuu yang berpedoman ajaran Budha melalui kitab Hokekyo. Ajaran ini masih banyak dianut oleh orang Jepang hingga saat ini.