3.5.1 Gerak Relatif Satu Dimensi Gerakan relatif berkaitan erat dengan kerangka acuan. Posisi, jarak, atau kecepatan tergantung kerangka acuan yang digunakan. Sebagai ilustrasi, misal Amir berdiri di tepi jalan mengamati kendaraan yang dikendarai oleh Chairul. Betty yang mengendarai kendaraan dengan kecepatan konstan juga mengamati kendaraan yang dikendarai oleh Chairul. Anggap Amir dan Betty mengamati kendaraan yang dikendarai oleh Chairul tepat pada waktu yang sama.
Amir Betty Chairul
xCA xBA xCB A B C Kerangka acuan Kerangka acuan Gambar 3.7 Gerak Relatif Satu Dimensi Kerangka acuan yang diam atau bergerak dengan kecepatan konstan disebut kerangka acuan inersial
xCA adalah posisi C diukur oleh A atau posisi C relatif terhadap A B C xBA xCA xCB xCA adalah posisi C diukur oleh A atau posisi C relatif terhadap A xBA adalah posisi B diukur oleh A atau posisi B relatif terhadap A xCB adalah posisi C diukur oleh B atau posisi C relatif terhadap B
A adalah kerangka acuan yang mengukur kecepatan B dan C. xBA xCA xCB A adalah kerangka acuan yang mengukur kecepatan B dan C. B adalah kerangka acuan yang mengukur kecepatan C. Posisi C yang diukur oleh A = xCA Posisi B yang diukur oleh A = xBA Posisi C yang diukur oleh B = xCB = = Sehingga xCA = xCB + xBA (3.5.1) = (3.5.2)
Karena vBA konstan, maka aBA = 0 Jadi aCA = aCB (3.5.3)
Contoh 3.8 Amir berdiri di tepi jalan memperhatikan mobil yang dikendarai oleh Chairul menuju ke arah barat. Betty yang berada pada kendaraan lainnya yang menuju ke arah timur dengan kelajuan 52 km/jam, juga memperhatikan kendaraan yang dikendarai oleh Chairul. Pertanyaan: Jika Amir mengukur kelajuan kendaraan Chairul 78 km/jam, berapakah laju kendaraan Chairul jika diukur oleh Betty? Jika Amir melihat mobil Chairul berhenti setelah 10 detik, berapakah percepatannya saat itu? c) Berapakah percepatan mobil Chairul pada soal b) jika diukur oleh Betty?
Penyelesaian: Chairul Amir Betty 52 km/jam –78 km/jam Barat Timur
Penyelesaian: a) vCA = vCB + vBA vCB = vCA – vBA vCB = vCA – vBA = –78 km/jam – 52 km/jam = –130 km/jam
3.5.2 Gerak Relatif Dua Dimensi Gerakan relatif dua dimensi ditunjukkan seperti Gambar 3.8 berikut. x y P x y rPB vBA rPA Frame B rBA Frame A Gambar 3.8 Gerak Relatif Dua Dimensi
Dari Gambar 3.8 didapat rPA = rPB + rBA (3.5.4) Turunan (3.4.14) vPA = vPB + vBA (3.5.5) Turunan (3.4.15) aPA = aPB + aBA Karena vBA konstan, maka aBA = 0. Sehingga, aPA = aPB (3.5.6)
Contoh 3.9 Seekor burung sedang mengintai seekor serangga. Kecepatan burung relatif terhadap permukaan bumi adalah 4 m /detik dengan arah 1500 , sedangkan kecepatan serangga relatif terhadap permukaan bumi adalah 5 m/detik dengan arah 300. Berapakah kecepatan serangga relatif terhdap burung dalam notasi vektor satuan? Penyelesaian Kecepatan burung relatif terhadap permukaan bumi vBG = 4 m/detik. Arah vBG = 1500 Kecepatan serangga relatif terhadap permukaan bumi vSG = 5 m/detik. Arah vSG = 300
x y vSG = 5 m/det 500 vBG = 4 m/det x y 1500
x y vSG = 5 m/det 500
vBG = 4 m/det x y 1500
Kecepatan serangga relatif terhadap burung vSB = vSG+ vGB = vSG – vBG = 3,21 i +3,83 j – (–3,46 i + 2,0 j) = 6,7 i + 1,8 j Contoh 3.10 Kompas sebuah pesawat udara menunjukkan sedang menuju ke arah timur. Indikator kecepatan udara menunjukkan 215 km/jam. Tiupan angin 65,0 km/jam ke arah utara. Pertanyaan: Berapakah kecepatan pesawat terhadap permukaan bumi? Jika pilot harus menerbangkan pesawat ke arah timur, ke manakah pesawat harus di arahkan? Penyelesaian
Kecepatan udara = kecepatan pesawat relatif thd udara vPU = 215 km/jam Tiupan angin = Kecepatan udara relatif terhadap permukaan bumi. vUG = 65,0 km/jam a) Partikel yang bergerak adalah pesawat udara. Kerangka acuan adalah permukaan bumi dan udara. N E vPG vPU vUG Dari gambar diatas didapat vektor kecepatan vPG = vPU + vUG
Kecepatan pesawat b) Kecepatan pesawat
b) vPG vUG vPU N E Kecepatan pesawat