POKOK BAHASAN AGROKLIMATOLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
START.
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Pengantar Kinetika Kimia II: Orde Reaksi & Waktu Paruh
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL.
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
JUMLAH KEJADIAN SIKLON TROPIS SEKITAR INDONESIA
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
Klasifikasi Iklim Tropis
BAB 2 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
BOROBUDUR (4) FAHMI BASYA
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
4. PROSES POISSON Prostok-4-firda.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
UKURAN PENYEBARAN DATA
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
VI. PENGARUH CUACA PADA TANAMAN
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
PERSAMAAN UMUM KEHILANGAN TANAH
Kalender Hijriah/Islam
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
: : Sisa Waktu.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN(PAK) Kelas X Semester Ganjil 2007/2008
Luas Daerah ( Integral ).
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
PELUANG SUATU KEJADIAN
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
VII. CUACA/ IKLIM TERHADAP HAMA - PENYAKIT
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
ULANGAN HARIAN BIDANG STUDY : IPA – Pelestarian Makhluk Hidup
Oleh: Evi Kurniati, STP., MT. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN Kebutuhan air tanaman = tingkat evapotranspirasi untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman.
ULANGAN HARIAN BIDANG STUDY : PKn – Perumusan Pancasila KELAS : VI
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
Bersyukur.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Universitas Udayana.
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
Bagaimana Siang dan Malam Berlaku?
Korelasi dan Regresi Ganda
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Kelompok Faktor Iklim Endah Budi Irawati, SP.MP
POKOK BAHASAN AGROKLIMATOLOGI
Transcript presentasi:

POKOK BAHASAN AGROKLIMATOLOGI I. Pendahuluan II. Cuaca dan Iklim III. Unsur-unsur cuaca dan pengaruh cuaca terhadap tanaman, tanah, dan OPT IV. Iklim Indonesia (Tropis) V. Klasifkasi (pengkelasan) Ikllim VI. Pengelolaan Cuaca (iklim) VII. Pranata Mangsa VIII. Perubahan iklim dan dampaknya pada bidang pertanian IX. Peranan pemodelan dalam Pengelolaan Sitem Pertanian

VII. Pranata Mangsa A. Pengertian. Pranata Mangsa (PM) adalah pengenal waktu tradisional. Pengenal waktu adalah ukuran yang memberikan kesempatan berlangsungnya suatu peristiwa dan hubungan dengan peris- tiwa lain. Misalnya detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, windu, dan abad Tradisional adalah cara berfikir, sikap, bertindak yang berpe- gang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun dari suatu masyarakat(KBBI 2008). Pengenal waktu tradisional karena informasi dari generasi ke generasi penerus secara lisan, pada wilayah yang sempit, dan suku tertentu (jauh sebelum Islam masuk pranata mangsa sudah ada, tetapi belum di dokumenkan) Contoh: PM diinformaasikan oleh suku Jawa secara lisan pada wilayah Jawa (Mataram).

A. Pengertian… Walaupun sebagai pengenalan waktu tradisional, tetapi telah dibuat sejajar dengan kalender Gregorian (pengenal waktu modern). Secara resmi PM ditetapkan (diberlakukan) di Jawa (Frosten- landen) saat 22 Juni 1855 oleh PB VII (sudah 156 tahun). PM adalah kalender surya yang terdiri atas 12 mangsa, disusun atas dasar indikator alami, yaitu tanaman dan benda-benda langit. Strukturnya : Mangsa 1-12, Indikator, dan bintang (rasi) petun- juk Manfaatnya: Patokan bercocok tanam Pindah rumah dan tebang pohon Perhelatan (perkawinan)

B. Struktur Pranata Mangsa. Kesamaan mangsa dengan kalender Gregorian k Mangsa Umur (hari) Tanggal Gregorian 1 (siji = kasa) 41 22 Juni-01 Agustus 2 (loro = karo) 23 02 Agustus-24 Agustus 3 (telu = katelu) 24 25 Agustus-17 September 4 (papat = kapat) 25 18 September -12 Oktober 5 (lima = kalima) 27 13 Oktober – 08 November 6 (enem = kanem) 43 09 November -21 Desember 7 (pitu = kapitu) 22 Desember -02 Februari 8 (wolu = kawolu) 26/27 03 Februari-28 (29) Februari 9 (sanga = kasanga) 01 Maret-25 Maret 10 (sepuluh=kasapuluh) 26 Maret-18 April 11 (sewelas = desta) 19 April-11 Mei 12 (rolas = sada) 12 Mei-21juni

Mangsa 2, agustus-agustus 2010 PRANATA MANGSA, 155 Mangsa 1 (22 juni- 1 agustus, umur 41 hari) Mangsa 2 (2 agustus-24 agustus, umur 23 hari) Indicator : Sotya murca saka embanan ( daun berguguran) Indikator: bantala rengaka ( lapisan tanah atasan retak-retak) Keterangan: Angka besar adalah tanggal kalender Pranata Mangsa, angka kecil kalender Gregorian (nasional) AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU Mangsa 1, juni-agustus 2010 Mangsa 2, agustus-agustus 2010 40/20 41/21 1/22 2/23 3/24 4/25 5/26 41/1 1/2 2/3 3/4 4/5 5/6 6/7 6/27 7/28 8/29 9/30 10/1 11/2 12/3 7/8 8/9 9/10 10/11 11/12 12/13 13/13 13/4 14/5 15/6 16/7 17/8 18/9 19/10 14/15 15/16 16/17 17/18 18/19 19/20 20/21 2o/11 21/12 22/13 23/14 24/15 25/16 26/17 21/22 22/23 23/24 1/25 2/26 3/27 4/28 27/18 28/19 29/20 30/21 31/22 32/23 33/24 34/25 35/26 36/27 37/28 38/29 39/30 40/31

Mangsa 3 (25 agustus-17 september, umur 24 hari) Mangsa 4 (18 september-12 oktober, umur 25 hari) Indicator : suta manut ing bapa (tanaman menjalar tumbuh) Indikator: Waspa kumembeng jroning kalbu (sumber air banyak yang kering) AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU Mangsa 3, agustus-september 2010 Mangsa 4, september- oktober 2010 21/22 22/23 23/24 1/25 2/26 3/27 4/28 19/12 20/13 21/14 22/15 23/16 24/17 1/18 5/29 6/30 7/31 8/1 9/2 10/3 11/4 2/19 3/20 4/21 5/22 6/23 7/24 8/25 12/5 13/6 14/7 15/8 16/9 17/10 18/11 9/26 10/27 11/28 12/29 13/30 14/1 15/2 16/3 17/4 18/5 19/6 20/7 21/8 22/9 23/10 24/11 25/12 1/13 2/14 3/15 4/16

Mangsa 5 (13 oktober-8 November, umur 27 hari) Mangsa 6 (9 november-21 desember, umur 43 hari) Indicator : pancuran emas sumawuring jagad ( permulaaan musim hujan) Indikator: rasa mulyo kesucian ( buah-buahan sudah besar) AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU Mangsa 5, oktober-november 2010 Mangsa 6, november-desember 2010 23/10 24/11 25/12 1/13 2/14 3/15 4/16 26/7 27/8 1/9 2/10 3/11 4/12 5/13 5/17 6/18 7/19 8/20 9/21 10/22 11/23 6/14 7/15 8/16 9/17 10/18 11/19 12/20 12/24 13/25 14/26 15/27 16/28 17/29 18/30 13/21 14/22 15/23 16/24 17/25 18/26 19/27 19/31 20/1 21/2 22/3 23/4 24/5 25/6 20/28 21/29 22/30 23/1 24/2 25/3 26/4 27/5 28/6 29/7 30/8 31/9 32/10 33/11 34/12 35/13 36/14 37/15 38/16 39/17 40/18 41/19 42/20 43/21 1/22 2/23 3/24 4/25

Mangsa 7 (22 desember-2 februari, umur 43 hari) Mangsa 8 (3 februari-28/29 februari, umur 26-27 hari) Indikator : Wisa kentar ing maruta (muncul banyak hama dan penyakit) Indikator: Anjrah jroning kayun ( periode kawin beberapa jenis hewan) AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU Mangsa 7 , desember 2009-januari 2010 Mangsa 8, februari-februari 2010 42/20 43/21 1/22 2/23 3/24 4/25 5/26 41/31 42/1 43/2 1/3 2/4 3/5 4/6 6/27 7/28 8/29 9/30 10/31 11/1 12/2 5/7 6/8 7/9 8/10 9/11 10/12 11/13 13/3 14/4 15/5 16/6 17/7 18/8 19/9 12/14 13/15 14/16 15/17 16/18 17/19 18/20 20/10 21/11 22/12 23/13 24/14 25/15 26/16 19/21 20/22 21/23 22/24 23/25 24/26 25/27 27/17 28/18 29/19 30/20 31/21 32/22 33/23 26/28 1/1 2/2 3/3 4/4 5/5 6/6 34/24 35/25 36/26 37/27 38/28 39/29 40/30

Mangsa 9 (1 maret-25 maret, umur 25 hari) Mangsa 10 (26 maret-18 april, umur 24 hari) Indikator: Wedaring wacana mulya (gareng (tonggeret) berbunyi) Indikator: Gedong minep jroning kalbu (beberapa jenis ternak bunting) AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU Mangsa 9, maret-maret 2010 Mangsa 10, maret-april 2010 26/28 1/1 2/2 3/3 4/4 5/5 6/6 21/21 22/22 23/23 24/24 25/25 1/26 2/27 7/7 8/8 9/9 10/10 11/11 12/12 13/13 3/28 4/29 5/30 6/31 7/1 8/2 9/3 14/14 15/15 16/16 17/17 18/18 19/19 20/20 10/4 11/5 12/6 13/7 14/8 15/9 16/10 17/11 18/12 19/13 20/14 21/15 22/16 23/17 24/18 1/19 2/20 3/21 4/22 5/23 6/24

Mangsa 11 (19 april-11 mei, umur 23 hari) Mangsa 12 (12 mei-21 juni, umur 41 hari) Indikator: sotya sinorowedi (beberapa jenis hewan menyuapi anak) Indikator: Tirta sah saking sasana (orang sukar berkeringat) AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU Mangsa 11, april-mei 2010 Mangsa 12, mei-juni 2010 24/18 1/19 2/20 3/21 4/22 5/23 6/24 21/9 22/10 23/11 1/12 2/13 3/14 4/15 7/25 8/26 9/27 10/28 11/29 12/30 13/1 5/16 6/17 7/18 8/19 9/20 10/21 11/22 14/2 15/3 16/4 17/5 18/6 19/7 20/8 12/23 13/24 14/25 15/26 16/27 17/28 18/29 19/30 20/31 21/1 22/2 23/3 24/4 25/5 26/6 27/7 28/8 29/9 30/10 31/11 32/12 33/13 34/14 35/15 36/16 37/17 38/18 39/19 40/20 41/21 1/22 2/23 3/24 4/25 5/26

. k Indikator dan tafsir masing-masing mangsa KATIGA (udara/angin =maruta) . k Mangsa Indikator Tafsir Bintang petunjuk 1 (ke siji), Umur 41 hr Sotya murca saka embanan Dedaunan gugur Sapi gumarang (…………..) 2 (ke loro), umur 23 hr. Bantala rengka Tanah permukaan retak-retak Tagih (……………) 3 (ketiga), Umur 24 hr. Suta manut ing bapa Tanaman menjalar tumbuh Lumbung (Crux)

Indikator dan tafsir masing-masing mangsa LABUH (agni atau api) . k Mangsa Indikator Tafsir Bintang petunjuk 4 (ke papat), umur 25 hr. Waspa kumem-beng jroning kalbu Sumber air banyak yang kering Jaran dawuk ( ) 5 (ke lima), umur 27 hr. Pancuran emas sumawur ing jagad Mulai musim hujan Banyak angrem (Scorpio) 6 (ke enem), umur43 hr. Rasa mulya kesu-cian Pohon bebuahan berbuah besar Gotong mayit ( )

. k Indikator dan tafsir masing-masing mangsa (lanjutan) RENDENG (tirta atau air) k Mangsa Indikator Tafsir Bintang petunjuk 7 (ke pitu), umur 43 hr. Wisa kentar ing maruta Muncul banyak hama dan penyakit Bima sakti (Milkway) 8 (ke wolu), umur 26/27 hr Anjrah jroning kayun Periode kawin beberapa hewan Wulunjar ngirim (Centauri) 9 (ke sanga), umur 25 hr. Wedaring wacana mulya Gareng (tonggeret) berbunyi Wuluh (Pleyades)

. k Indikator dan tafsir masing-masing mangsa (lanjutan) Mareng (bantala atau bumi) k Mangsa Indikator Tafsir Bintang petunjuk 10 (ke sepuluh), Umur 24 hr. Gedong minep jroning kalbu Beberapa ternak bunting Waluku (orion) 11 (ke sewelas), desta Umur 23 hr. Sotya sinorowedi Beberapa ternak bunting menyuapi (ngloloh) Wauku 12 (ke rolas), sada umur 41 hr. Tirta sah saking sasana Orang sukar berkeringat Tagih (

B. Bimasakti (milky way) B. Lumbung (Crux) B. Banyak angrem B. Waluku (orion) B. Walunjar ngiring B. Pleyades (Wuluh) B. Waluku (Orion) B. waluku

Kesesuaian Antara Bulan Gregorian, PM, dan Keadaan Hujan Jn Jl A S O N D J F M MH 12 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 PM katiga labuh rendeng mareng MK MK Keadaan Hujan

Asumsi-asumsi dalam Pranata Mangsa 1. Asumsi pertama. Mangsa 5 (awal MH) telah mulai bila sela- ma 1 dekade setelah periode kering telah terjadi hujan > 34 mm dan umur mangsa 4 bisa lebih panjang atau pendek, sedangkan umur mangsa lainnya tetap. 2. Asumsi kedua. Mangsa 5 (awal MH) telah mulai bila selama 1 dekade setelah periode kering telah terjadi hujan > 34 mm dan umur semua mangsa tetap. 3. Asumsi ketiga. Mangsa 5 (awal MH) telah mulai bila selama 1 dekade setelah periode kering telah terjadi hujan > 50 mm dan umur mangsa 4 bisa lebih panjang atau pendek, sedangkan umur mangsa lainnya tetap. 4. Asumsi keempat. Mangsa 5 (awal MH) telah mulai bila selama 1 dekade setelah periode kering telah terjadi huajn > 50 mm dan semua mangsa umurnya tetap.

Asumsi-asumsi dalam Pranata Mangsa … 5. Asumsi kelima. MH selalu mulai dalam mangsa kelima, seperti yang berlaku pada masyarakat sekarang 6. Asumsi keenem. Mangsa 5 (awal MH) telah mulai bila selama 1 dekade setelah periode kering telah terjadi hujajn dalam 1 dekade suatu mangsa > 34 mm dan persentase hujan jadi > 75 %. 7. Asumsi ketujuh. Musim hujan telah mulai bila setelah periode kering jumlah hujan dalam 1 dekade suatu mangsa sudah mencapai > 50 mm, dan persentasi terjadinya hujan > 75 %. 8. Asumsi kedelapan. Musim hujan telah mulai bila setelah periode kering jumlah hujan dalam 1 dekade suatu bulan sudah mencapai > 34 mm, dan persentasi terjadinya hujan > 75 %. 9. Asumsi kesembilan. Musim hujan telah mulai bila setelah periode kering jumlah hujan dalam 1 dekade suatu bulan sudah mencapai > 50 mm, dan persentase terjadinya hujan > 75 %.

C. PM sebagai pedoman kegiatan masayrakat Kegiatan bercocok tanam a. menyebar benih (menugal benih = tanam langsung) b. memindahkan bibit (tanam) c. Panen PADI a. menyebar bibit padi dan menugal bibit padi gogo paling baik pada mangsa 4. Mangsa 4 ( 18 sept-12 Okt.) - rerata suhu min. 19,2-20,3 oC; rerata suhu mks. 28,4-28,9 oC - CH < penguapan air ( CH 3 dasarian > 34 mm) dan terjadinya hujan 84,2-95,7 % Kebutuhan untuk perkecambahan padi Suhu untuk perkecambahan padi 21-31 oC(Verkataraman, 1987); 15-33 oC (Baradas, 1987); <15 oC (Oldemna, 1987). Air untuk berkecambah dan tumbuh padi sudah cukup. surplus air (CH > penguapan)  tidak perlu menyiram

C. PM sebagai pedoman kegiatan masayrakat … Kegiatan bercocok tanam … b. memindah bibit (padi sawah) paling baik pada mangsa 5. Mangsa 5 ( 13 otober – 18 Nov.) - suhu rata-rata 24,2-24,5 oC - CH > penguapan air, dan terjadinya hujan 87,14-100 % Kebutuhan untuk memindah bibit padi -Suhu untuk pemindahan bibit padi 15-40o C(Bardas,1984); suhu rata-rata 26,9 oC (Oldemna, 1987), suhu rata-rata 20-37,5 oC pertumbuhan optimal (Wiliam dan Josep, 1976) suhu rata-rata 22-30 oC (Dorenbos dan Kassam, 1979) - Air untuk memindah bibit padi sudah cukup karena sudah lembab (CH > penguapan)  tidak perlu menyiram

C. PM sebagai pedoman kegiatan masayrakat … Kegiatan bercocok tanam … c. memanen padi (padi sawah) paling baik pada mangsa 8. Umur padi 90-150 hari (Dorenbos dan Kasam, 1979) 90-180 hari (Manurung dan Ismanuaji, 1988) umur mangsa 4-8 = 164 hari umu pertengahan mangsa 4-pertegahan mansa 8 = 139 hari Mangsa 8 (03 Februari-28/29 Februari) - suhu rata-rata ……………. oC - CH > penguapan air (CH 37-417 mm), hh 10-17 %). Kebutuhan untuk memanen padi - tidak banyak hujan (tidak terjadi) - kurangnya serangan hama selama pertumbuhan

Pedoman becocok tanam padi sawah Jn Jl A S O N D J F M Padi sawah MH Mthr di BBU Mthr di BBS Mthr di BBU 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 139 hr MK MK Khat. Khat.

C. PM sebagai pedoman kegiatan masayrakat Kedele a. menugal bibit kedele paling baik pada mangsa 3 (25 Agustus-17 September). Unsur cuaca yang penting suhu udara dan CH Kebutuhan untuk perkecambahan kedele - rerata suhu min. 18-35 oC (Dorenbos dan Kassam, 1979); - suhu min. utk pertumbuhan 10 oC (Bardas, 1984) - suhu untk. pembungaan dan pembuahan 15 oC - kadar air tanah antara TLT dan Kap. Lapangan (lembab) Mangsa 3 (25 Agustus-17 September) - suhu rata-rata 24,0-24,4 oC (memenuhi ) - CH sudah ada dan terjadinya hujan 85,7 % (tanah sdh. Lembab)

C. PM sebagai pedoman kegiatan masayrakat c. memanen kedele paling baik pada mangsa 7 (22 Des.- 2 Feb). Umur kedele (100-130) hari (Dorenbos dan Kasam, 1979) umur mangsa 3-7= 128 hari Mangsa 7 (22 Desember -02 Februari) - suhu rata-rata ……………. oC - CH > penguapan air (CH 399,37-598,8 mm), - hh 14-21,8; Kelem. Nisbi = 73,14-73,6 % Kebutuhan untuk memanen kedele - tidak banyak hujan (tidak terjadi) - kurangnya serangan hama selama pertumbuhan

C. PM sebagai pedoman kegiatan masayrakat Jagung a. menugal bibit jagung paling baik pada mangsa 3. Unsur cuaca yang penting suhu dan CH Kebutuhan untuk perkecambahan kedele - rerata suhu min. 8-10 oC (Aldrich dan leng….); - suhu maks. utk pertumbuhan 40 oC (Bardas, 1984) - suhu optimum (rata-rata) 24-30 oC (Muhajir, 1988) - kebutuhan air bulanan 85-100 mm (lembab) Mangsa 3 (25 Agustus-17 September) - suhu rata-rata 24,0-24,4 oC (memenuhi ) - CH sudah ada dan terjadinya hujan 85,7 % (tanah sdh. Lembab)

C. PM sebagai pedoman kegiatan masayrakat… b. memanen jagung paling baik pada mangsa 7(22 Des.- 2 Feb). Umur jagung (100-140) hari (Dorenbos dan Kasam, 1979) umur mangsa 3-7= 128 hari Kebutuhan untuk memanen kedele - tidak banyak hujan (tidak terjadi) - kurangnya serangan hama selama pertumbuhan Mangsa 7 (22 Desember -02 Februari) - suhu rata-rata … - … oC - CH > penguapan air (CH 399,37-598,8 mm), - hh 14-21,8; Kelem. Nisbi = 73,14-73,6 %

Pedoman becocok tanam palawija (Kedele dan Jagung) Jn Jl A S O N D J F M MH 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 MK MK

Uji keragaman mangsa Data unsur cuaca mangsa 1, 2, … 12 Setiap mangsa dicari X = [ni=1Σ Xi/n] σ = √(Xi-X)/(n-1) % Koef. Variasi (KV)= [σ/X ] x 100 makin kecil KV keterulangan baik = variasi data kecil = populasi seragam, maka pelompokkannya benar

D. Kesamaan pranata mangsa dengan unsur cuaca PM dengan unsur unsur cuaca Mangsa Tgl . gregorian Data minimum 10 tahun R. Mthr. Lama Peny. Suhu udara Kec. angin 1 22/6-1/8 2 2/8-24/8 3 25/8-17/9 4 18/9-12/10 5 13/10-8/11 6 9/11-21/12 7 22/12-2/2 8 3/2-28/2 9 1/3-25/3 10 26/3-18/4 11 19/4-11/5 12 12/5-21/6 Koefisien Variasi (%) < 20

D. Kesamaan pranata mangsa dengan unsur cuaca PM dengan unsur unsur cuaca Mangsa Tgl . gregorian Data minimum10 tahun Kel. Nisbi Evapotran. C. Hujan Hh 1 22/6-1/8 2 2/8-24/8 3 25/8-17/9 4 18/9-12/10 5 13/10-8/11 6 9/11-21/12 7 22/12-2/2 8 3/2-28/2 9 1/3-25/3 10 26/3-18/4 11 19/4-11/5 12 12/5-21/6 Koefisien Variasi (%) < 20 > 20

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca Mangsa satu (kasa), suhu rata-rata 29oC, CH < penguapan “Sotya murca saka embanan” = dedaunan berguguran ( bukan atau tidak terserang hama dan penyakit) Gugur daun dapat berhubungan dengan keadaan suhu dan lengas (kadar air tanah) Gugur daun karena lengas bisa kekurangan air, atau kelebihan air (ter- genang) Di daerah tropika basah-kering gugur daun biasanya ditentukan oleh kurang air (Musim Kemarau). Pada mangsa ini CH < penguapan, maka neraca air menunjukkan defisit. Penaandanya: Pohon karet, jati, kapuk gugur daun Suhu 29 oC bukan penyebab gugurnya daun Di daerah iklim sedang (4 musim) gugur daun akibat suhu rendah.

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa dua (loro), (2/8-24/8) “bantala rengka” = lapisan tanah atasan (top soil) retak maksimum (Jw: mbledag ) unsur cuaca yang terkait dengan indikator mangsa ini adalah CH < penguapan CH < penguapan. Tanah menjadi kering. Tanah tekstur klei (liat) bila kering maka retak. Makin kering retakannya lebar (Jw: mbledag). Tanah tekstur pasiran (berpasir) retaknya tidak jelas. Bila disawahkan retaknya jelas.

Tanah retak

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa tiga (ke telu), 25/8-17/9, suhu rata-rata > suhu rata- rata mangsa dua, terjadinya hujan > 75 %, tetapi masih <34 mm, “suta manut ing bapa” = batang ubi (ketinggian 1-2 m) mulai merambat mengikuti tegakan (Jw: lanjaran). Umur ubi 20 hari. Unsur cuaca yang berhubungan adalah suhu dan CH Onwueme (1978) manyatakan bahwa bertunasnya umbi karena suhu rendah, bukan karena ketersediaan air, walaupun pertumbuhan selanjutnya dibutuhkan air Umbi disimpan 1 bulan ditanam  bertunas setelah 108 hr. Umbi disimpan 7,5 bulan  ditanam  bertunas setalah 20 hr. Ahli umbi menyatakan setelah ubi lewat masa dorman bertunasnya dipengaruhi oleh suhu yang rendah. Ubi masuk masa dorman lk 8 bulan setelah bertunas dan lama masa dorman 3 bulan.

Gambar tan. Gadung

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa empat (ke papat), [18/9-12/10], CH < penguapan “Waspo kumembeng jroning kalbu” = sumber air dalam keadaan minimum (Jw: pepet sumber). Permukaan air sumur paling rendah (Jw: sumure jero /airnya cetek). Unsur cuaca yang berhubungan adalah CH dan penguapan Imbangan curah hujan - evapotranspirasi Mangsa 3 Mangsa 4 Mangsa 5 Mangsa 6 Neraca air (-) (+)

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa lima (ke lima), 13/10-8/11, CH > penguapan “pancuran mas sumawur ing jagad” = permulaan musim hujan Berdasarkan persentase terjadi hujan 75 % (P75), ada 9 sampai 11 mangsa (mangsa 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 1) = 252-342 hari. Jumlah hari ini yang memungkinkan untuk bertanam padi dan pala- wija. mangsa 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 intensitas serangan hama meningkat

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa enam (ke enem), 9/11-21/12, CH > penguapan “rasa mulya kesucian” = buah beberapa pohon sudah besar . Contoh buah mangga mangsa ini sudah besar karena berbunga jauh sebelumnya (di awal musim kemarau = mangsa satu). Mangsa tujuh (ke pitu), 22/12-2/2, suhu rata-rata mene- ngah, CH > penguapan, Kel. Nisbi > 70 % “wisa kentar ing maruta” = munculnya (awal) hama dan penyakit (Padi). Mangsa 8, 9, 10, 11, dan 12 intensitas serangan hama meningkat. Keadaan ini berhubungan dengan suhu yang hangat dan udara lembab (karena banyak hujan). Suhu dan kelembaban udara menunjang perkembangan hama dan penyakit atau setidaknya tidak menghambat.

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa delapan (ke wolu), 3/2-28/2, CH > penguapan, suhu moderat “anjrah jroning kayun” = periode kawin beberapa jenis binatang. Pada mangsa ini bukan karena perbedaan panjang hari yang kecil, tetapi karena jumlah dan mutu pakan kecukupan. Jainudeen dan Hafez (1987) melaporkan bahwa musim kawin kerbau salah satunya ditentukan oleh ketersediaan pangan. Selanjutnya ke- langkaan pakan menghambat keaktifan seksual hewan. Jumlah ketersediaan pakan di daerah tropika dipengaruhi oleh seba- ran hujan. Segera setelah hujan rumput liar mulai tumbuh dan petani mulai menanam tanaman. Setelah panen palawija ketersedi- aan pakan mulai cukup-banyak

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa sembilan (ke sanga), 1/3-25/3, CH > penguapan , tetapi curah hujan sudah mulai menurun, suhu hangat. “wedaring wacana mulya “ = ada (muncul) serangga yang mengeluarkan suara nyaring. Contoh : Tonggeret (Tibicen sp). Tonggeret musim panas – muncul musim panas yang dewasa Tonggeret periodik-munculnya tidak setiap tahun, ada yang 13 tahun ada yang 17 tahun. Tonggeret berbunyi (di alam) pada suhu udara yang hangat dan hujan sudah makin sedikit.

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa sepuluh (ke sepuluh), 26/3-18/4, CH > penguapan “gedong minep jroning kalbu” = permulaan ternak bunting Ternak kawin mangsa 8 (3/2-28/2), mangsa 10 (26/3-18/4) bunting sudah 50 hari. Mangsa sebelas (ke sewelas), 19/4-11/5, CH > penguapan dan makin sedikit. “sotya sinorowedi” = beberapa jenis burung (pemakan bebijian) menyuapi (Jw: ngloloh) anaknya. Unsur cuaca yang tepat tak ada Secara tidak langsung mangsa 11 periode hujan terakhir. Pada masa ini masih banyak biji tanaman rerumputan, termasuk padi umur panjang, se- hingga masih cukup banyak tersedia pakan untuk menyuapi bagi burung- burung (pemakan bebijian). Pada burung pemakan serangga keadaannya hampir sama. Sejak mangsa 5 – 11 cukup banyak serangga sebagai sumber pakan burung).

E. Indikator mangsa ditinjau dari unsur cuaca… Mangsa duabelas (ke rolas), [12/5-21/6], CH > penguapan “tirta sah saking sasana” = orang (manusia) sukar berkeringat. Dalam keadaan sehat berarti tubuh terasa nyaman. Nyaman: suhu udara (rata-rata antara 23,6-24,3 oC), Kelembaban nisbi (rata-rata 66,7-67,9 %), dan Angin ( 5 m/detik  moderat/ spoi-spoi) Ketiga keadaan ini tergolong moderat

Terima kasih Terima kasih

Tugas Buatlah penanggalan (kalender) pranata mangsa dengan dasar kalender gregorian (masehi) tahun 2010 dan 2011

Watak mangsa Sotya murca saka embanan (ratna jatuh dari tatahannya): air mulai hilang Bantala rengka (tanah retak, Jw = bledag): keringnya hawa Suta manut ing bapa (anak mengikuti bapak) tanaman umbi mulai merambat Rasa mulya kasucen ( rasa mulia kesucian) hijaunya alam membaw rasa tentram Wisa kentir ing maruta ( bis diterbangkan oleh angin): musim banyak penyebaran penyakit