TOKSISITAS TAHAPAN UJI
UJI AKUT MELALUI : UJI TEMUAN AWAL UNTUK MENENTUKAN RENTANG KONSENTRASI TOKSIKAN PENYEBAB EFEK. JIKA KONSENTRASI 1, 25, 50, 75, 100 ppm-- dipersempit 25 – 50 ppm
Uji kronis Jika uji akut tidak menghasilkan efek, maka bukan berarti toksikan tidak bersifat toksik. Oleh karena itu perlu uji kronis. Uji kronis terhadap biota dipapari toksikan selama kurun waktu siklus hidupnya. Misal untuk tanaman : mulai dari perkecambahan, pertumbuhan batang, daun dan buah.
Melihat siklus hidup tanaman yang terkena toksikan Misal : jumlah biji yang berkecambah, kecepatan pertumbuhan batang, bentuk dan warna daun, produktifitas buah
UJI BIOAKUMULASI 1. BIOKONSENTRASI TOKSIKAN LARUT DLM AIR AKAN TERABSORBSI OLEH BIOTA 2. BIO MAGNIFIKASI TOKSIKAN TERLARUT DI AIR MASUK KEDALAM MAKANAN TERKONTAMINASI, DIMAKAN OLEH BIOTA AIR.
BIOCONCENTRATION FAKTOR (BCF) RASIO KONSENTRASI TOKSIKAN DALAM JARINGAN BIOTA PERKONSENTRASI TOKSIKAN DALAM MEDIUM
BIOMAGNIFIKASI DIUKUR DG MEMBANDINGKAN KONSENTRASI DALAM RANTAI MAKANAN YANG BERKAITAN MISAL ;ALGAE, IKAN , DAN BURUNG
BENTUK EKSPERIMEN DG SISTEM PEMAPARAN STATIS BIOTA DITEMPATKAN PADA KONDISI LINGKUNGAN DIAM. VARIASI KONSENTRASI TOKSIKAN KONTROL RENTANG WAKTU TERTENTU - LINGKUNGAN TIDAK DIGANTI
PEMAPARAN RESIRKULASI SEPERTI PEMAPARAN STATIS LINGKUNGAN UJI DIBUAT KELUAR MASUK KONTAINER.
PEMAPARAN RENEWAL SEPERTI PEMAPARAN STATIS LARUTAN UJI DIGANTI BARU SECARA PERIODIK SELAMA WAKTU UJI.
PEMAPARAN ALIRAN LARUTAN UJI BERGERAK MASUK DAN KELUAR KONTAINER DIMANA TERDAPAT BIOTA UJI. KONTINYU
DISAIN UJI JIKA BERTUJUAN UNTUK MEMBANDINGKAN BERBAGAI TOKSIKAN ATAU PROSES MAKA DAPAT DIGUNAKAN UJI STATIS. JIKA BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI LEBIH BANYAK TOKSISITAS TOKSIKAN VOLATIL ATAU LIMBAH TERBUANG KE SUNGAI, MAKA DAPAT DIGUNAKAN DESIGN KONTINYU. JIKA BERTUJUAN MENGETAHUI LINGKUP AREA EFEK MAKA DESAIN UJI SEBAIKNYA UJI LAPANGAN.
SELAMAT BELAJAR