Ramadoni Syahputra, ST, MT UJI HIPOTESIS Ramadoni Syahputra, ST, MT Teknik Elektro UMY
Hipotesis “Pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian / pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel.”
Perumusan Hipotesis : a Menyatakan pertautan 2 variabel atau lebih b Dinyatakan dalam kalimat pernyataan c Dirumuskan secara jelas dan padat (sistematis) d Dapat diuji
Ada dua jenis uji hipotesis yaitu : uji hipotesis korelasional uji hipotesis komparatif
Tahapan pengujian hipotesis : 1. Penentuan hipotesis nol ( H0 ) dan hipotesis alternatif ( H1 ) 2. Penentuan significant level ( α ) 3. Menentukan statistik uji / kriteria uji yang digunakan a. Distribusi normal ( distribusi t atau z ) b. Distribusi x2 ( chi-square ) c. Distribusi F ( Analisis Ovarians ) 4. Pengambilan keputusan ( H0 diterima atau ditolak )
A. Hipotesa Nol ( H0 ) dan Hipotesa Alternatif ( H1 ) Hipotesa nol ( H0 ) hipotesis yang menyatakan : a. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. b. tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dengan yang lain.
Hipotesa alternatif ( H1 ) hipotesis yang merupakan tandingan atau lawan dari hipotesa nol yaitu hipotesis yang menyatakan : · adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. · adanya perbedaan antara kelompok yang satu dengan yang lain. Hipotesa nol dan hipotesa alternatif selalu bertolak belakang.
B. Significant Level ( α ) menyatakan batas kepercayaan / confidence level yang dipakai dalam sebuah uji hipotesis.
Probabilitas terjadinya kesalahan I adalah nilai significant level ( α ) dan probabilitas terjadinya kesalahan II adalah β. Nilai significant level yang biasanya dipakai : · 0,1 ( 10 % ) 90 % keputusan benar dan 10 % mengalami kesalahan I · 0,5 ( 5 % ) 95 % keputusan benar dan 5 % mengalami kesalahan I · 0,01 ( 1 % ) 99 % keputusan benar dan 1 % mengalami kesalahan I
C. Statistik Uji Berdasar Rata-Rata a. Berdasarkan besar sampel · Sampel besar ( n ≥ 30 ) menggunakan distribusi z · Sampel kecil ( n < 30 ) menggunakan distribusi t dengan
b. Berdasarkan jumlah rataan · Satu rata-rata · Beda rata-rata
c. Berdasarkan keterkaitan dengan H0 dan H1 · Uji satu sisi ( one tail test ) o Uji sisi kanan H0 μ = μ0 H1 μ > μ0 Tolak H0 jika Zh ≥ Zα atau th ≥ tα , n - 1 Terima H0 jika Zh < Zα atau th < tα , n - 1
Mencari Zα dari tabel : · Distribusi z Menggunakan (1-α) sebagai luasan di bawah kurva dan cari nilai Zt pada tabel luas di bawah kurva normal
Misal α = 0,05 1-α = 0,95 didapatkan Zt = 1,65
· Distribusi t Menggunakan nilai α dan df / ν = n-1 untuk mencari nilai tt pada tabel distribusi t Misal α = 0,05 dan ν = 20 banyak data ada 21 (n = ν + 1) didapatkan nilat tt = 1,725
o Uji sisi kiri H0 μ = μ0 H1 μ < μ0 Tolak H0 jika Zh ≤ - Zα atau th ≤ - tα , n - 1 Terima H0 jika Zh > - Zα atau th > - tα , n - 1
Mencari Zα dari tabel · Distribusi z Menggunakan α sebagai luasan di bawah kurva dan cari nilai -Zt pada tabel luas di bawah kurva normal Misal α = 0,05 didapatkan -Zt = -1,65
Misal α = 0,05 dan ν = 20 banyak data ada 21 (n = ν + 1) · Distribusi t Menggunakan nilai α dan df / ν = n-1 untuk mencari nilai -tt pada tabel distribusi t Misal α = 0,05 dan ν = 20 banyak data ada 21 (n = ν + 1) didapatkan nilat -tt = -1,725
· Uji dua sisi ( two tail test ) H0 μ = μ0 H1 μ ≠ μ0 Tolak H0 jika Zh ≥ Zα/2 Zh ≤ - Zα/2 atau th ≥ tα/2 , n - 1 th ≤ - tα/2, n - 1 Terima H0 jika - Zα/2 < Zh < Zα/2 atau - tα/2 , n - 1 < th < tα/2 , n - 1
Mencari Zα dari tabel : · Distribusi z Menggunakan α/2 dan 1-(α/2) sebagai luasan di bawah kurva dan cari nilai Zt dan -Zt pada tabel luas di bawah kurva normal
Misal α = 0,05 α/2 = 0,025 1-(α/2) = 0,975 didapatkan Zt = 1,96 dan -Zt = -1,96
· Distribusi t Menggunakan nilai α/2 dan df / ν = n-1 untuk mencari nilai tt dan -tt pada tabel distribusi t Misal α = 0,05 dan ν = 20 banyak data ada 21 (n = ν + 1) α/2 = 0,025 didapatkan nilat tt = 2,086 dan -tt = -2,086
D. Statistik Uji dengan Distribusi Chi-Square ( X2 ) Chi-square digunakan untuk perbedaan lebih dari 2 proporsi ( proporsi untuk 2 peristiwa atau lebih / multikolom ) Perkiraan Pearson : Pearson beranggapan bahwa distribusi multinomial yang diskret dapat dirubah agar mendekati distribusi x2 jika n ∞
dan jika μ = x12 + x22 + ..... + xn2 maka distribusi μ akan mendekati distribusi x2 dengan derajat kebebasan ν = n – 1
Besarnya n yang dibutuhkan agar μ secara aproksimatif akan didistribusikan sebagai x2: Jika npi ≥ 5 kita dapat menggunakan pendekatan distribusi x2 Jika npi < 5 kelompok / kategori yang terlalu kecil harus digabung sehingga terpenuhi persyaratan npi ≥ 5
Penggunaan chi-square : · Uji Kompatibilitas ( Test of Goodness of Fit ) “ Untuk mengetahui apakah suatu himpunan yang diperoleh dari hasil observasi mempunyai distribusi frekuensi yang sebanding dengan distribusi tertentu yang diharapkan (teoritis). ” o H0 = sampel sesuai dengan teori o H1 = sampel tidak sesuai dengan teori
· Uji Independensi ( Tes of Independence ) “ Untuk mengetahui apakah dua variabel yang masing-masing mempunyai beberapa kategori (alternatif) itu saling mempunyai ketergantungan atau tidak. ” o H0 = tidak ada hubungan antara kedua sampel o H1 = ada hubungan antara kedua sampel
· Uji sifat homogenitas (Test of Homogenity) “ Untuk mengetahui apakah beberapa sampel mempunyai persamaan atau tidak. ” o H0 = sampel homogen o H1 = sampel tidak homogen
Mencari chi-square hitung : Kita dapat menghitung nilai Xh2 dengan rumus : dengan Keterangan : x2 = ukuran perbedaan antara frekuensi observasi dengan frekuensi teoritis f0 = frekuensi observasi ft = frekuensi teoritis df = ν = derajat kebebasan
Mencari chi-square tabel : Dengan nilai α dan nilai df ( ν ) kita dapat mencari nilai Xt2 untuk mengambil kesimpulan dari pengujian ini. Misal : α = 0,05 dan ν = 6 didapatkan nilai Xt2 = 11,070
Pengambilan keputusan : Jika Xh2 < Xt2 maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika Xh2 ≥ Xt2 maka H0 ditolak dan H1 diterima
E. Statistik Uji dengan Analisis Ovarians a. Menghitung penduga pertama atau varians populasi dari varians antar sampel ( σ2 )
b. Menghitung penduga kedua atau varians populasi dari varians dalam sampel ( Sω2 )
c. Membandingkan penduga pertama dengan penduga kedua / mencari Fh
a. Mencari F tabel · Menghitung derajat kebebasan - df pembilang = ν1 = nA -1 - df penyebut = ν2 = (n – 1) nA · Mencari F tabel Menggunakan nilai α untuk menentukan tabel distribusi f (biasanya bernilai 0,01 atau 0,05) dan menggunakan ν1 dan ν2 untuk menentukan Ft Misal : α = 0,05 , ν1 = 2 dan ν2 = 12
didapatkan Ft = 3,89
e. Mengambil keputusan Fh < Ft H0 diterima dan H1 ditolak Fh ≥ Ft H0 ditolak dan H1 diterima
F. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan sesuai aturan masing-masing uji hipotesis : · Jika perhitungan uji masuk dalam daerah kritis penolakan H0 maka H0 ditolak dan H1 diterima · Jika perhitungan uji ada di luar daerah kritis penolakan H0 atau di dalam daerah penerimaan H0 maka H0 diterima dan H1 ditolak