Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7
Mengambil Sila Jalan pembebasan yang ditunjukan Buddha adalah 3 ruas pelatihan dalam disiplin moral (sila), meditasi (samadhi) dan kebijaksanaan (pañña) Ketiga bagaian ini berkembang berdasarkan pendahulunya: meditasi tergantung pada disiplin moral, kebijaksanaan tergantung pada meditasi Landasan dari seluruh jalan adalah pelatihan disiplin moral
Pengertian Sila Sila memiliki 3 tingkatan arti yaitu: Kebajikan batin, yaitu berkah dengan kualitas-kualitas seperti kebaikan, kepuasan hati, kesederhanaan, kejujuran, kesabaran, dll Tindakan kebajikan oleh tubuhdan ucapan yang mengungkapkan kebajikan batin Aturan perilaku yang menata tindakan tubuh, dan ucapan yang dirancang untuk membawa keselarasan dengan pedoman etika. Sila = Disiplin Moral
Sila (aturan moral) Sila menyelaraskan tindakan tubuh dengan ucapan Tindakan yang bertentangan dengan sila mengarah pada rasa bersalah, kegelisahan dan penyesalan. Tindakan pelanggaran sila dapat mengarah pada persaingan, eksploitasi, dan kekerasan. Pelaksanaan sila, menghimpun kekuatan batin, membawa harmoni dengan orang lain, dan selaras dengan hukum alam (hukum karma) Pelaksanaan sila, mewujudkan perdamaian, kerjasama dan saling menghormati.
Karakteristik Sila Ciri pelaksanaan sila (lakkhana): ketertiban dan ketenangan Fungsi sila (rasa) yang paling pokok adalah menghancurkan kelakuan salah (dussiliya) menjaga seseorang agar tetap tidak bersalah (anvajja). Wujud sila (paccupatthana) adalah kesucian (soceyya); dalam perbuatan jasmaniah ( kaya soceyya ), ucapan ( vaci soceyya ) dan pikiran ( mano soceyya ) Sebab terdekat yang menimbulkannya ( padatthana ) yaitu hiri dan ottapa. Hiri adalah “malu berbuat salah” Ottapa adalah “takut pada akibat perbuatan
Pancasila Pancasila = lima aturan moral untuk umat Buddha Pancasila berfungsi untuk meredam nafsu-nafsu keinginan. Tujuan Buddha mengajarkan pancasila adalah sebagai perlindungan Menjalani pancasila berarti melatih diri mengendalikan pikiran, perkataan, dan perbuatan agar tidak berbuat buruk. Melanggar pancasila berarti kehilangan kesempatan terlahir ke alam bahagia (surga/manusia) Pembacaan pancasila pada saat pujabhakti bertujuan untuk menguatkan tekad dalam melatih pancasila dalam kehidupan.
Pancasila (lima aturan latihan) Panatipata veramani sikkhapadaṁ samadiyami Adinnadana veramani sikkhapadaṁ samadiyami Kamesumicchacara veramani sikkhapadaṁ samadiyami Musavada veramani sikkhapadaṁ samadiyami Surameraya majjapamadatthana veramani sikkhapadaṁ samadiyami
Sila Pertama: Tidak Membunuh Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan dan menyakiti makhluk hidup Tentara German mengeksekusi perempuan dan anaknya, 1940
Sila Pertama: Tidak Membunuh Saya akan bertindak untuk kesejahteraan dan kebahagiaan makhluk hidup.
Sila Kedua: Tidak mencuri Jika mereka bisa, kenapa aku tidak?
Sila Kedua: Tidak mencuri Aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan oleh pemiliknya. Saya akan menjadi jujur, murah hati, dan gembira dalam memberi dan berbagi dengan sesama.
5 objek perdagangan yang seharusnya dihindari yaitu: Makhluk hidup Senjata Daging / segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan makhluk hidup. Alkohol dan zat adiktif (narkoba) Racun (Anguttara Nikaya, III, 153) 5 mata pencaharian salah yang harus dihindari yaitu: Penipuan Ketidak-setiaan Penujuman Kecurangan Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat) (Majjima Nikaya. 117),
Sila Ketiga: Tidak Melakukan Penyimpangan Seksual Aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Sila Ketiga: Tidak Melakukan Penyimpangan Seksual Saya akan jujur dan tulus dalam hubungan dengan pasangan saya, memelihara cinta sejati dan kasih sayang.
Definisi Pasangan Tidak Sah 20 jenis wanita pasangan yang tidak sah, Semua pria yang dilarang dalam tradisi keluarga dan aturan agama.
20 jenis wanita pasangan yang tidak sah (1) dibawah pengawasan ibu (maturakkhita); (2) di bawah pengawasan ayah (piturakkhita); (3) di bawah pengawasan ibu dan ayah (mata-piturakkhita); (4) di bawah pengawasan saudara (bhaturakkhita); (5) di bawah pengawasan saudari (bhaginirakkhita); (6) di bawah pengawasan kerabat (natirakkhita); (7) di bawah pengawasan marga (gottarakkhita); (8 ) di bawah pengawasan Dhamma (dhammarakkhita); (9) yang diamankan(sarakkha); (10) yang dilindungi denda (saparidanda);juga istri (11) yang dibeli dengan uang(dhanakkita); (12) yang tinggal karena suka(chandavasini); (13) Yang tinggal karena harta (bhogavasini); (14) yang tinggal karena pakaian (patavasini); (15) mangkuk air(odapattakini); (16) copot gelung (obhatacumbata); (17) budak wanita (dasi bhariya); (18) pelayan(kammakari bhariya); (19) bawaan simbol kemenangan (dhajahata); (20) sementara(muhuttika).
Sila Keempat: Tidak Berbohong Aku bertekad akan melatih diri untuk menghindari ucapan yang tidak benar. (Berbohong, mem-fitnah, berbicara kasar, dan omong kosong/membual.
Sila Keempat: Tidak Berbohong Saya akan berbicara sesuai kebenaran, menganjurkan perdamaian dan persahabatan, ramah tamah, lemah lembut dan bermanfaat.
Sila Kelima: Tanpa Alkohol dan Narkoba Aku bertekad akan melatih diri untuk menghindari segala minuman keras, barang-barang memabukkan yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran
Sila Kelima: Tanpa Alkohol dan Narkoba Saya akan berusaha menjaga pikiran tetap murni, bersih, waspada, penuh kesadaran dan perhatian disetiap saat.
Syarat Suatu Tindakan Melangar Sila Pertama Obyek : makhluk hidup Kesadaran terhadap obyek : Tahu bahwa makhluk tersebut masih hidup Niat : membunuh Usaha : melakukan tindakan pembunuhan baik langsung maupun tidak langsung Bukti/akibat tindakan : makhluk tersebut mati
Syarat Suatu Tindakan Melangar Sila Kedua Obyek : barang milik orang Kesadaran terhadap obyek : tahu barang tersebut milik orang lain Niat : mencuri / mengambil alih Usaha : melakukan pencurian baik langsung maupun tidak langsung Bukti/akibat tindakan : barang tersebut berpindah tangan
Syarat Suatu Tindakan Melangar Sila Ketiga Obyek : pasangan tidak sah Kesadaran terhadap obyek : tahu bahwa pasangan tersebut tidak sah Niat : melakukan tindakan melanggar asusila Usaha : melakukan tindakan melanggar asusila Bukti/akibat tindakan : terjadi tindakan melanggar asusila
Syarat Suatu Tindakan Melangar Sila Keempat Obyek : pernyataan / kata-kata tidak benar Kesadaran terhadap obyek : mengetahui pernyataan / kata-kata itu tidak benar Niat : berkata tidak benar / bohong Usaha : berbohong Bukti/akibat tindakan : orang tersesat / percaya dengan kebohongan kita
Syarat Suatu Tindakan Melangar Sila Kelima Obyek : zat memabukan Kesadaran terhadap obyek : mengetahui zat itu memabukan Niat : meminum / mengkonsumsi zat memabukan untuk kesenangan / mabuk Usaha : meminum / mengkonsumsi zat memabukan Bukti/akibat tindakan : mabuk
Apa Yang Harus Dilakukan Bila Melanggar Lima Sila? Pengakuan; bertujuan untuk membersihkan pikiran dari penyesalan yg timbul sebagai akibat pelanggaran sila. Pengakuan tidak bertujuan untuk memperoleh pengampunan hanya sebagai pelegaan. Pengambilan kembali lima sila; Membuat tekad yang kuat untuk tidak lagi jatuh pada pelanggaran yang sama pada masa mendatang.
Be Happy
Jawablah Pertanyaan Berikut! Apakah aturan yang harus ditaati oleh umat Buddha perumahtangga! Sebutkan isi pancasila Buddhis! Apakah kriteria pelanggaran sila pertama! Apakah tujuan pancasila selalu dibaca pada saat pujabhakti!