1 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 1 Maret 2004 PAPARAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI PADA RAPAT KERJA MASTEL TAHUN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 15 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Advertisements

Direktorat Pembinaan SMA
Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA DI KALIMANTAN BARAT
RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL RAPBN 2005 Disampaikan pada Rapat Kerja Panitia Anggaran DPR-RI.
Perkeretaapian Khusus Tahap III Tahapan Menuju Perubahan Regulasi Jakarta 21 Juni 2011.
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya berbasis Akrual
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 1 PERATURAN PEMERINTAH NO 24 tahun 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN.
MEKANISME PEMBAYARAN PAJAK PADA PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2014
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Strategi Nasional Literasi Keuangan
RENCANA KERJA PEMERINTAH
PELATIHAN PENYUSUNAN RBA UNTUK RSUD BLUD
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
Penerapan e-government di lingkungan pemerintah kabupaten badung
BULETIN TEKNIS NO. 04 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PEMERINTAH
Menuju Pembiayaan Sektor Pertanian yang Berkelanjutan Dr. Muliaman D. Hadad Deputi Gubernur Seminar Nasional Feed The World : Munuju Swasembada yang Kompetitif.
EXIT STRATEGI DAN KEMANDIRIAN KEBIJAKAN FISKAL INDONESIA
PENERAPAN e-PROCUREMENT
STRUKTUR BELANJA DAERAH
1 DAMPAK PNPM, PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PADA PELUANG KERJA DAN PEMBERANTASAN KEMISKINAN Jakarta – April 12, 2007 Gustav F. Papanek Boston Institute.
“KEBIJAKAN PEMBENTUKAN
PENGENALAN SNP, SPM DAN IMPLEMENTASI SPM
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)
Sistem Informasi di Sektor Publik Muhammad Firdaus.
Pertemuan 11 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Penyelenggara Urusan Penanaman Modal.
KEMANDIRIAN DESA BERBASIS IT
Peran Kementerian Negara PAN dalam Penguatan Akuntabilitas
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
UNDANG-UNDANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (UU 25 TH 2004)
INFRASTRUKTUR E-GOVERNMENT
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1 MASUKAN MASTEL tentang SEKTOR TELEMATIKA 27 Juli 2004.
Bab 2 Model, Strategi, dan Roadmap e-Government
1 BULETIN TEKNIS NO. 04 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PEMERINTAH Agustus 2007.
TEORI PENGELUARAN NEGARA
Sekilas Tentang Tariff Adjustment pada Tarif Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 12 Januari 2015.
KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Jayapura, 13 Agustus SEJAHTERA DEMOKRATIS BERKEADILAN Memperkuat triple tracks strategy serta pembangunan inklusif dan berkeadilan Memantapkan.
Menciptakan Iklim Investasi
Manajemen & Evolusi SI/TI
Regulasi Pengembangan E-Government
Department of Business Adminstration Brawijaya University
Kebijakan moneter A. Ika Rahutami.
Balai Informasi Masyarakat 1 BALAI INFORMASI MASYARAKAT (BIM) Disajikan untuk Presentasi Progress Project BIM 13 Agustus 2001 MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA.
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RKP 2013 Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala.
KOMPUTER DAN PEMERINTAHAN
Pertemuan 1 Kontrak Perkuliahan dan Pendahuluan
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
POLICY FOCUS AREAS.
e - Business “e-Government” Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto
PEREKONOMIAN INDONESIA
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
LAPORAN PROGRAM KERJA MASTEL TAHUN 2003
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
BALAI INFORMASI MASYARAKAT (BIM)
KEBIJAKAN PEREKONOMIAN
F. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah
Kebijakan moneter.
Kompetisi dalam Jasa Keuangan
ICT for Education.
KEBIJAKAN FISKAL (FISCAL POLICY)
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
Ir Andreas Eddy Susetyo MM
Transcript presentasi:

1 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 1 Maret 2004 PAPARAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI PADA RAPAT KERJA MASTEL TAHUN 2004

2 KINERJA EKONOMI INDONESIA Lebih baik dibandingkan dengan Kinerja variabel ekonomi makro secara umum telah membaik. -.Masih menunjukkan ada masalah fundamental, meskipun tingkat bunga SBI telah turun sampai pada 8,7 % namun belum mampu menurunkan tingkat bunga pinjaman. Kalau tingkat bunga pinjaman menurun tidak ada jaminan investasi meningkat. -.Masalah fundamental lain yang potensial menjadi hambatan dalam jangka menengah adalah jumlah utang luar negeri yang sangat besar (US$131 miliar). Dari jumlah tersebut, utang luar negeri pemerintah lebih dari US$ 74,5 miliar.

3 SUBSIDI PEMERINTAH : -. Tahun Anggaran 2003 : Rp. 34,726 trilyun -.Tahun Anggaran 2004 direncanakan sebesar Rp. 26,362 trilyun (75,91 % dari tahun 2003) : Subsidi BBM Rp trilyun (59,26 % dari tahun 2003) Subsidi Listrik Rp trilyun Subsidi Pangan Rp. 5,256 trilyun Subsidi Pupuk Rp trilyun Subsidi Bunga Kredit Program Rp trilyun Subsidi Lain-lain Rp trilyun (Rp. 24,512 trilyun diantaranya untuk subsidi BBM)

4 -.IMF menargetkan sisa utang menjadi US$ 3 milyar pada akhir tahun Jadi Indonesia baru bebas dari pemandoran IMF pada akhir tahun Sejak tahun 1997 total pinjaman sebesar US$ 12 milyar, sudah dibayar US$ 3 milyar. Akhir tahun 2003 sisa pinjaman dari IMF sekitar US$ 9 milyar (jauh melampaui kuota Indonesia sekitar US$ 3 milyar). Baru dapat dimanfaatkan jika cadangan devisa sebesar US$ 25 milyar habis total. PENGAKHIRAN HUBUNGAN DENGAN IMF

5 PAKET KEBIJAKAN EKONOMI “WHITE PAPER” (Inpres No. 5 tahun 2003) 1).Mempertahankan stabilitas ekonomi makro dengan meneruskan kebijakan fiskal yang berkelanjutan, tingkat inflasi yang rendah, stabilitas nilai tukar rupiah dan cadangan devisa yang kuat, disertai sistem pengelolaan keuangan negara yang efisien; 2).Melanjutkan restrukturisasi dan reformasi sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya, termasuk menangkal pencucian uang dan memperbaiki kinerja dan tatakelola (governance) badan usaha milik negara; 3).Meningkatkan investasi, ekspor dan kesempatan kerja melalui perbaikan iklim investasi, hubungan ketenagakerjaan, fasilitasi industri dan perdagangan, reformasi hukum, keamanan dan memperbaiki tata kelola.

6 -.Kepemilikan BPPN atas Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sesuai UU Keuangan Negara diserahkan kepada Departemen Keuangan. Pengelolaannya pada Kantor Meneg BUMN. -.Sejalan dengan pengakhiran hubungan dengan IMF, eksistensi BPPN tidak diperpanjang. BPPN bubar pada 27 Pebruari PENGAKHIRAN BPPN -.Dalam dua minggu menjelang akhir masa tugas, BPPN berhasil menyelesaikan proses disvestasi lanjutan terhadap 4 bank (BCA, Bank Niaga, Bank Danamon dan BII) dengan nilai penjualan mencapai gross proceed Rp. 1,549 trilyun.

7 -.Kalau pemilu sukses, tentu akan menambah keyakinan investor. Jika sebaliknya, jelas akan menyebabkan perekonomian jalan di tempat, atau bahkan mundur. Investor diperkirakan memilih bersikap wait and see. -.Prospek ekonomi Indonesia dalam jangka menengah akan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan kita menjaga proses masa transisi. MENGHADAPI PEMILU Siapa pun pemenangnya dan tidak terjadi kerusuhan yang hebat, pemilu tidak akan mengubah keadaan secara drastis. Diperkirakan tidak terjadi perubahan spektakuler dalam perekonomian Indonesia pada tahun 2004.

8 -.Industri hardware di Indonesia hanya merupakan industri perakitan, sangat sulit untuk bersaing. -.Sejauh ini Pemerintah mempunyai beberapa agenda untuk pengembangan dan pemanfaatan telematika : pengembangan e-Government, pengembangan SDM, pengembangan infrastruktur dan penyiapan regulasi. DIBIDANG TELEMATIKA / ICT -.Yang masih menjadi harapan adalah industri perangkat lunak (software). Salah satu pendorongnya adalah pemberlakuan Undang-undang Hak Cipta.

9 -.World Summit on The Information Society (WSIS) pada bulan Desember 2003 yang lalu telah mengeluarkan kesepakatan global dengan memperhatikan tujuan dan kondisi nasional masing-masing negara untuk mencapai target pembangunan pada tahun Masa yang akan datang kita dihadapkan pada tatanan global yang memberikan tantangan serta membuka peluang kompetisi di berbagai bidang. -.Umumnya negara di dunia telah menyepakati arah pembangunan menuju suatu tatanan masyarakat informasi.

10 Action Plan World Summit on the Information Society, 12 Desember 2003, Geneva Target tahun 2015 : Dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) untuk : Menghubungkan Desa dan membentuk Community Access Point; Menghubungkan Universitas, Akademi, tingkat SMU dan SMP, tingkat SD; Menghubungkan Pusat Ilmu dan Penelitian; Menghubungkan Perpustakaan Umum, Pusat Kebudayaan, Museum, Kantor Pos dan Kearsipan; Menghubungkan Pusat Kesehatan dan Rumah Sakit; Menghubungkan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah;

11 Action Plan World Summit on the Information Society, 12 Desember 2003, Geneva Mengadopsi seluruh kurikulum sekolah dasar dan menengah dalam menghadapi tantangan masyarakat informasi; Memastikan bahwa seluruh populasi di dunia mempunyai akses untuk pelayanan televisi dan radio; Mendorong pengembangan konten dan penggunaan semua bahasa di dunia di Internet; Memastikan bahwa lebih dari setengah penduduk dunia mempunyai akses dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT).

12 -.Dalam menyikapi Plan of Action WSIS, telah ada wadah yaitu Tim Koordinasi Telematika Nasional (TKTI) melalui Keppres Nomor 9 Tahun Anggota meliputi unsur pemerintah, dunia usaha dan komunitas / masyarakat. -.Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) dan Kementerian Kominfo bekerjasama menyusun e-strategy nasional yang akan disampaikan pada WSIS Tunisia pada Konsep Sisfonas merupakan salah satu embrio e-strategy nasional.

13 ISU POKOK G2C G2B G2G/E Digital Divide Ribuan Pulau Informasi Cyberlaw Inkonsistensi Data & Informasi – EIS/DSS Sistem Keamanan Jaringan Belum ada IT Audit-IT Governance Pengembangan SDM dengan kompetensi ICT UU ITE / Cyberlaw Sistem yang terintegrasi Data Nasional yang terstruktur Peningkatan Pemanfaatan IT Aksesibilitas & Kapasitas Keamanan & Keandalan Penetrasi Layanan Ketersediaan SDM & kesiapan masy. SUPRASTRUKTUR LEADERSHIP REGULASI SDM I-FUNDAMENTAL I-TEKNIKAL UML-metodology-UMM (Unified Modelling Language) Lembaga Teknis Managemen SI Simpul Informs Nasional e-Govt INFOSTRUKTUR INFRASTRUKTUR JARINGAN ARSITEKTUR APLIKASI RESTRUKTURISASI PROSES BISNIS SISFONAS RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NASIONAL (KERANGKA KONSEPTUAL)

14 TAHAPAN PENGEMBANGAN SISFONAS TO DO LIST TO DO LIST TO DO LIST TO DO LIST Integrasi InisiasiReplikasi Ekstensifikasi

15 Kominfo Kerangka Konseptual Strategi Implementasi dalam pengembangan SISFONAS

16 Beberapa kendala : Harga perangkat dan daya-beli masyarakat –Karena nyaris semua perangkat ICT masih kita impor, praktis harganya sejajar dengan dan ditentukan pasar global. Ketersebaran geografis dan kesenjangan akses informasi –Geographic spread kita khas dan karenanya perlu solusi-solusi ICT yang khas pula Pendidikan, gaya-hidup dan pola komunikasi yang sangat beragam –Kebutuhan informasi sangat ditentukan oleh pendidikan dan rasa ingin-tahu yang ada serta gaya hidup. –Pola komunikasi terimbas oleh budaya dan peta interaksi antar-pribadi

17 Program-program Strategis 2004 Pemetaan e-Strategy dalam rangka mempersiapkan Blue Print e-Strategi Nasional Penetapan tarif khusus untuk akses Warnet-Warnet yang ada disekolah maupun yang umum Pemanfaatan frequensi 2,4 & 5 GHz di lokasi-lokasi yang tidak padat frequensi tanpa lisensi dari pemerintah. Pembangunan Warnet dan Wartel di setiap SMU dan Perguruan Tinggi Memberikan prioritas bagi pembiayaan program e- government baik berasal dari dalam maupun luar negeri Mengoptimasikan program CD SMEs dan lainnya yang sejenis untuk seluruh dunia usaha dan masyarakat

18 Program-program Strategis 2004 Meningkatkan upaya pencapaian masyarakat yang melek telematika 10%-15% penduduk; aparatur pemerintah yang mampu e-government 10%-15%; pengguna telematika professional 20%-25% angkatan kerja; penghasil telematika s/d ; pendidik telematika Harmonisasi semua peraturan perundangan tentang telematika Mempercepat dan memperbanyak pelayanan on-line oleh instansi pemerintah Meningkatkan pendayagunaan dan apresiasi terhadap tenaga profesional dibidang telematika Lanjutan..

19 Terima kasih