PUSTAKA Boyd, C. E. 1990. Water quality in ponds for aquaculture. First Printing. Auburn University of Agriculture Experiment Station. Alabama. USA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SOAL-SOAL RESPONSI 5 TIM PENGAJAR FISIKA.
Advertisements

Materi Dua : STOIKIOMETRI.
RANTAI DAN JARING-JARING MAKANAN
Bab 9 EKOLOGI.
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
VI. KUALITAS AIR DAN DEBIT
Pencemaran Air.
Manajemen Kualitas Air
NUTRIEN Fe, Sulfur, SiO2 & REDOKS
TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK SUMBERDAYA PERAIRAN
KINETIKA KIMIA BAB X.
KONSEP DASAR DAN PERANAN PAKAN ALAMI
STOIKIOMETRI.
STOIKIOMETRI.
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Komponen ekosistem.
VI. PENGARUH CUACA PADA TANAMAN
PRODUKTIVITAS PRIMER.
Soal Latihan.
KONSEP EKOSISTEM.
oleh : LENI HANDAYANI, S.PI, MP
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN
Daur Biogeokimia.
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT (TL4108, 2 SKS)
OXIGEN-DEMANDING WASTE
Pretreatment Dalam Proses Filtrasi
Cara Sel Memanen Energi
PROSES EROSI. PROSES EROSI Mengapa Erosi terjadi? Ini sangat tergantung pada daya kesetimbangan antara air hujan (atau limpasan) dengan tanah. Air.
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
JARINGAN MAKANAN DI DALAM KOLAM
Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI

Daur Biogeokimia.
PNA 2462 B/D Didik Indradewa Eka Tarwaca Susila Putra
KEGUNAAN BEBERAPA MAJOR ELEMEN H Bagian air tubuh, organic compound, transfer enerji O Bagian air tubuh, organic compound, respirasi C Organic compound.
FRESH WATER ECOLOGY Ada dua habitat Fresh water: LENTIC: Standing water ex. Lake, Pond. LOTIC: Running water ex. River, / Stream. FAKTOR PEMBATAS:  Sebagai.
BAB IV EKOLOGI MATERI ENERGI PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI
Pengantar Ekologi Laut Tropis Ekosistem Estuaria Awaludin, S.Pi., M.Si.
Siklus Hidrologi Pendek
LINGKUNGAN AIR TAWAR (SUNGAI)
KONSEP-KONSEP EKOSISTEM
EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
ARUS ENERGI DALAM EKOSISTEM
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
PRINSIP DAN KONSEP ENERGI
PENCEMARAN AIR.
FRESH WATER ECOLOGY Ada dua habitat Fresh water:
Rantai Makanan Ekosistem Estuaria
PADANG LAMUN.
III. KESUBURAN PERAIRAN
Estuari.
BAB X EKOSISTEM NUR ROSYIDAH, S.Pd SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA.
Kuliah-2 EKOLOGI PERAIRAN
Daur Biogeokimia.
PRODUKTIVITAS = PRODUKSI
RESPIRASI-1 By Irda Safni.
(biom Lotic = ekosistem air mengalir)
POKOK-POKOK BAHASAN ASPEK TANAH/LAHAN DALAM AGROEKOLOGI
JENIS DAN KARAKTERISTIK LIMBAH
Estuari.
KOLAM STABILISASI.
ZAINUL HIDAYAH, S.Pi, M.App.Sc
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
Rantai Makanan dan Keterkaitan dengan Kegiatan Akuakultur
Makhluk Hidup Dalam EKOSISTEM
KONSEP DASAR EKOLOGI MARI KITA DISKUSIKAN.
Eutrofikasi Disusun oleh Audia Putri ( )
Definisi Bioremediasi Setiap proses yang menggunakan mikroorganisme, fungi, tanaman atau enzim yang dihasilkannya untuk memperbaiki lingkungan yang telah.
EKOLOGI UMUM OKTOBER 2018 SARI MARLINA, M.Si UM PALANGKARAYA.
RESPIRASI-1 By Irda Safni Sejarah Respirasi Istilah respirasi digunakan pada awal abad ke- 15, tapi kepentingannya diungkapkan Crook pada tahun 1615.
Transcript presentasi:

PUSTAKA Boyd, C. E. 1990. Water quality in ponds for aquaculture. First Printing. Auburn University of Agriculture Experiment Station. Alabama. USA. 359 p. Cole, G.A. 1983. Textbook of limnology. Third Edition. Waveland Press, Inc. USA. 401 p. Golterman, H.L. 1975. Physiological Limnology. Elsevies scientific Publishing co. NY. (chapter 4 & 17) Lind, O. T. 1985. Handbook of Common Method in Limnology. Second Edition. Kendal/Hunt Publishing Company. Iowa. 199 p. Ryding, SOP dan W. Rast. 1989. The control eutrophication lakes and reservoir. Man and the biosphere series, Vol I. The Parthenon Publishing Group. 314 p.

Turn Over number (P/B) : hasil bagi dari produksi tahunan dibagi dengan rata-rata biomassa tahunan I. Faktor Abiotik II. Faktor Biotik 1. Cahaya 2. Temperatur 3. Nutrien 4. Oksigen 5. Kualitas fisika-kimia air lainnya: kekeruhan/Tss, bahan toksik 1. Kompetisi 2. Pemangsaan/grazing

Gross Production: banyaknya bahan organik yang difotosintesis oleh tumbuhan selama jangka waktu dan dalam area atau volume tertentu (=produksi total) Net production: kelebihan produksi setelah produksi total (gross production) dikurangi/digunakan untuk proses (respirasi & mineralisasi) NP = GP-R Respirasi: oksidasi bahan organik oleh tumbuhan & hewan yang dikonversi menjadi energi, merupakan metabolisme aerobik dalam sel Mineralisasi: dekomposisi aerobik atau pemecahan/ penguraian algae yang telah mati (bahan organik mati) secara oksidasi

Respirasi P/R : rasio atau perbandingan antara fotosintesis total dengan respirasi total, atau GPP/R dari suatu komunitas C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + energi (674 kcal) Tiap 1 mol glukosa yang dibakar (dioksidasi) menghasilkan energi 674 kcal maka :

Blooming : perkembangbiakan yang sangat cepat dari fitoplankton dan/atau tumbuhan air lainnya di perairan. > Plankton dalam jumlah besar dapat merubah warna perairan  Red tides > Dinoflagellata (Ceratium, Peridinium, dll) Gonyaulax & Gymnodinium (Red tide) menghasilkan toxin  kematian masal avertebrata & ikan Saxitoxin yang dihasilkan dinoflagelata  terakumulasi dalam siphon & hepatopancreas moluska (bivalva)  bila termakan manusia dapat mengganggu pernapasan dan jantung terhenti Red tides berkaitan dengan input nutrien (NO3, Fe, vitamin) dalam jumlah besar melalui upwelling, turbulensi pasang, atau masukkan nutrien dari daratan. Keberadaan kista (cyst) di perairan & transportnya ke daerah kaya nutrien + peningkatan temepratur dapat menjadi penyebab red tides dinoflagelata

Eutrofikasi (OECD, 1982): Pengayaan nutrien perairan yang dapat memicu terjadinya perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki (mengganggu kegunaan air) Perubahan-perubahan tersebut: - Peningkatan produksi algae & tumbuhan - Penurunan kualitas air

Klasifikasi status trophic perairan (OECD, 1982) Total P (μg/l) Rata-rata chl-a Max chl-a (μg/l) Rata-rata Secchi (m) Minmal Secchi (m) Ultraoligotroph Oligotroph Mesotroph Eutroph Hipertrophi < 4.0 <10.0 10-35 35-100 >100 <1.0 <2.5 2.5-8.0 8.0-25 >25 < 2.5 < 8.0 25 -75 > 75 >12.0 > 6.0 6.0-3.0 3.0-1.5 <1.5 > 6.0 > 3.0 1.5-0.7 < 0.7 *nilai adalah hasil rata-rata atau nilai maximal tahunan

Klasifikasi status trophic perairan (OECD, 1982) Oligotroph Mesotroph Eutroph Hipertrophi Total P (μg/l) 3.00 -17.7 (8.00) 11.0-95.6 (26.7) 16.2-386 (84.4) 750-1200 Total N (μg/l) 307-1630 (661) 361-1387 (753) 393-6100 (1875) - chl-a (μg/l) 0.30-4.50 (1.70) 3.0-11.0 (4.70) 2.70-78.0 (14.3) 100-150 Max chl-a (μg/l) 1.30-10.6 (4.20) 4.90-49.5 (16.1) 9.50-275 (42.6) Secchi disk (m) 5.40-28.3 (9,90) 1.50-8.10 0.80-7.00 (2.45) 0.4-0.5

Respon terhadap Peningkatan Eutrofikasi Fisika: - transparasi (Secchi berkurang) - Padatan tersuspensi (TSS meningkat) Kimia: - nutrien meningkat - Klorofil a meningkat - DHL & TDS meningkat - O2 defisit di hypolimnion meningkat - lewat jenuh di epilimnion meningkat Biologi: - frekuensi blooming algae meningkat - Keanekaragaman spesies algae menurun - Biomassa fitoplankton meningkat - vegetasi litoral meningkat atau menurun - Ikan meningkat - benthos (zoo) meningkat (bisa juga menurun) - Keanekaragaman benthos menurun - Produksi primer meningkat

Nilai ambang batas antara kondisi mesotrof & eutrof Indikator trofik Danau di daerah iklim sedang Danau tropis Produksi primer rata-rata (gC/m2 hari) chl-a (μg/l) Total P (μg/l) Total N (μg/l) Tipe algae dominan Limiting nutrien 1.0 10-15 30 50-100 Diatom Fosfor (P) 2-3 50-60 20-100 Blue-green algae Nitrogen (N)

Faktor-faktor yang mempengaruhi eutrofikasi A. Faktor alami: 1. Iklim: mempengaruhi temperatur, lama musim pertumbuhan, arah & kecepatan angin, curah hujan, struktur thermal perairan  Hidrologi DAS, laju pembilasan, transport nutrien & sedimen ke perairan  Produktivitas perairan 2. Hidrologi jumlah air & kecepatan aliran 3. Geologi & fisiografi DAS komposisi geologi, ukuran, dan topografi DAS  komposisi kimia danau/perairan B. Faktor antropogenik (manusia): 1. Point sources: saluran masukan limbah/nutrien 2. Tata guna lahan & faktor “non-point source” (hutan x pertanian- pemupukan)

Faktor/karakteristik perairan danau 1. Morfologi cekungan (kedalaman) danau ( hypolimnion x epilimnion) 2. Sedimen dasar danau sebagai sumber nutrien (P) 3. “Flushing rate”: laju penggelontoran Q = debit (m3/th) V= volume danau (m3) * Bila laju pertumbuhan < D  fitoplankton terbawa keluar perairan sebelum blooming * Bila tw (hydraulic residence time) > 3 hari  pertumbuhan fitoplankton berlebihan 4. Biological control-grazing oleh zooplankon (Daphnia, rotifera, copepoda) Perikanan jaring apung/ karamba Penelitian di Swedia: tiap ton ikan diproduksi meyebabkan input 85-90 kg P & 12-13 kg N ke perairan D (l/th)= Q/V

Proses Eutrofikasi (dekomposisi) Bahan organik Bakteri aerob nutrien Kondisi aerob Bakteri aerob (dekomposisi) O2 CO2 nutrien Kondisi anaerob Bakteri anaerob (dekomposisi) CH4 + H2S