N ATHANIA S ETYA P UTRI Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI A MERIKA S ERIKAT T ENTANG TERORISME DI A SIA T ENGGARA
Latar Belakang Perumusan Masalah Pembahasan
L ATAR BELAKANG Amerika Serikat sangat reaksioner dalam sikapnya menghadapi issu terorisme yang berkembang saat ini Isu terorisme telah menyebar ke wilayah- wilayah regional yang memiliki potensi konflik dan instabilitas seperti halnya kawasan regional Asia Tenggara
R UMUSAN MASALAH Bagaimana respon dan wujud kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat dalam merespon terorisme di kawasan Asia Tenggara ?
PEMBAHASAN ciri dari suatu tindakan terorisme adalah : Adanya rencana untuk melakukan tindakan tersebut. Dilakukan oleh suatu kelompok tertentu. Menggunakan kekerasan. Mengambil korban dari masyarakat sipil, dengan maksud mengintimidasi pemerintah. Dilakukan untuk mencapai pemenuhan atas tujuan tertentu dari pelaku, yang dapat berupa motif sosial, politik ataupun agama.
Terhadap kaitannya dengan masalah terorisme Internasional, rumusan kebijakan politik luar negeri AS merupakan hasil dari proses politik dalam menyikapi fenomena terorisme internasional yang aksi-aksinya dapat mengancam kepentingan nasionalnya Untuk menghadapinya, Presiden Amerika Serikat ini mengoptimalkan kekuatan militer termasuk meningkatkan kapabilitas terutama angkatan darat dan angkatan laut, kolaborasi dan koordinasi dengan partner intelijen luar negeri.
Amerika Serikat sendiri dalam pelaksanaan politik luar negeri tentunya juga berorientasi pada kepentingan nasional yang di dasarkan pada kondisi obyektif baik di dalam negeri maupun kondisi politik internasional yang berkembang saat ini. Di satu sisi politik luar negeri Amerika Serikat dapat berperan untuk melindungi negara lain dengan cara memperluas kepentingan AS di seluruh dunia, disisi lain AS mempunyai tugas mengubah sistem internasional sedapat mungkin seperti keinginannya yang di dasarkan atas kemauan dan citranya sendiri dan AS menginginkan kedua cara itu dalam politik luar negerinya
K ESIMPULAN Dalam menghadapi terorisme, khususnya di Asia Tenggara, Pemerintah Amerika Serikat memilih untuk bersikap tegas, tidak melakukan kompromi, dan menolak secara tegas untuk melakukan negosiasi dengan kelompok terorisme, baik itu berupa tebusan, perubahan kebijakaan, penukaran atau pembebasan tawanan.