Pengertian Komunikasi Massa JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
Pengertian Proses Komunikasi Massa Schramm mengatakan bahwa: “berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukan tiga komponen yaitu source, message, dan destination atau komunikator, pesan, dan komunikan” source message destination
Harold D. Lasswell, seorang ahli politik Amerika Serikat, mengungkapkan suatu formula dalam menentukan suatu scientific study dari suatu proses komunikasi massa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, yaitu: WHO SAYS WHAT IN WHICH CHANNEL TO WHOM WITH WHAT EFFECT Siapa Berkata apa Melalui saluran apa Kepada siapa Dengan efek apa Komunikator Pesan Media Penerima Efek Control Studies Analisis pesan Analisis media Analisis khalayak Analisis efek
Sumber informasi (information source) Claude D. Shannon dan Warren Weaver dalam bukunya “Theories of Mass Communication” digambarkan sebagai proses linier dan searah. Sumber informasi (information source) Transmitter Penerima (receiver) Tujuan (Destination) Pesan (messenger) Sinyal (signal) Sinyal (signal) Pesan (messenger) Sumber gangguan (Noise source)
Menurut Everett M. Rogers, komponen komunikasi adalah: 1. source 2 Menurut Everett M. Rogers, komponen komunikasi adalah: 1. source 2. message 3. channel 4. receiver Menurut Wilbur Schramm, komponen komunikasi adalah: 2. encoder 3. signal 4. decoder 5. destination
Komponen Komunikasi Massa Definisi Komunikasi Massa menurut George Gerbner (Rakhmat, 2003: 188): “komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki oleh orang dalam masyarakat industri”
HUB (Hiebert, Ungurait, dan Bohn, 1975) mengemukakan komponen-komponen Komunikasi Massa meliputi: Communicators Codes and contents Gatekeepers Media Regulators Filters Audiences Feedbacks
Communicator (Komunikator) Terdiri dari beberapa individu yang terlembagakan (institutionalized) Sifat komunikator: Costliness Setiap pesan yang disampaikan melalui media massa memerlukan dana yang tidak sedikit. e.g.: Satu program ExtraVaganza bisa menghabiskan dana sebesar 180 juta (Wishnutama, Vice President Director Trans TV – wawancara Desember 2006).
Complexity Proses produksi sebuah pesan sehingga sampai ke audience memerlukan proses yang panjang dan rumit. Competitiveness Terjadi persaingan di dunia media sejenis dimana survey dari lembaga sejenis A.C. Nielsen dijadikan acuan program atau rubrik apa yang saat ini paling banyak meraih audience.
Syarat Komunikator yang baik: Menurut Aristoteles, karakter komunikan (Ethos) terdiri dari good will (maksud yang baik), good sense (pikiran yang baik), dan good moral character (karakter yang baik). Menurut Hovland dan Weiss, karakter komunikan (credibility) terdiri dari expertise (keahlian), trustworthiness (dapat dipercaya) dan acceptability (dapat diterima)
Codes and Contents Codes Contents Sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi e.g.: kata-kata lisan, tulisan, fot-foto, musik, film (moving pictures), dan lain-lain. Contents Isi media merujuk pada makna dari sebuah pesan e.g.: informasi mengenai perang Afghanistan
Gatekeeper Gatekeeper pada media massa berfungsi: menentukan penilaian apakah suatu informasi penting atau tidak, menaikkan informasi yang penting dan menghapuskan informasi yang tidak memiliki nilai berita. Tidak ada jabatan gatekeeper khusus pada media massa karena hanya sebagai pelaksana fungsi
C A B Proses Gatekeeping
Regulator Berfungsi seperti gatekeeper namun berada di luar institusi media yang menghasilkan berita. Bisa menghentikan aliran berita dan menghapus suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai informasi, dan bentuknya lebih seperti sensor.
Di Amerika Serikat, ada lima macam regulator pada proses komunikasi massa, yaitu: Pemerintah adalah regulator utama, meskipun undang-undang negara menjamin kebebasan berkomunikasi. Sumber informasi juga bisa mempengaruhi arus berita, dengan cara menahan beberapa informasi dan memberikan informasi lainnya. Pengiklan Organisasi profesi Konsumen komunikasi massa Lembaga regulasi di Amerika Serikat adalah Federal Communication Comission (FCC) (Folkerts, 2004: 374)
Di Indonesia, yang termasuk kategori regulator adalah: Pemerintah dengan perangkat undang- undangnya – UU No.40 tahun 1999 tentang Pers dan UU Penyiaran. Audiences Asosiasi Profesi Lembaga sensor film Dewan pers yang mengatur media cetak Komite Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengatur media elektronik
Media Media massa terdiri dari: Media cetak surat kabar dan majalah Media elektronik radio siaran, televisi dan media online (internet)
Audience (Audiens) Individu Marshall McLuhan Audience sentral komunikasi massa yang secara konstan dibombardir oleh media. Magazine Television Books Individu Newspaper Radio Phonograph Film
Melvin DeFleur dalam bukunya “Theories of Mass Communication” mengemukakan empat teori efek media terhadap audiensnya The Individual Differences Theory Setiap individu memiliki potensi, pengalaman dan lingkungan yang berbeda sehingga pengaruh media massa pun akan berbeda pada tiap individu. The Social Categories Theory Setiap kelompok audience dari kategori yang sama cenderungan untuk menyukai pesan yang sama dan seringkali memberikan respons yang relatif sama.
The Social Relationship Didasari oleh penelitian Paul Lazarsfeld, Bernard Berelson, dan Elihu Katz yang menekankan hubungan informal lebih signifikan dalam mempengaruhi khalayak Perspektif ini bisa dilihat pada model two steps flow of communication: Komunikator Pemuka Pendapat 2nd Individu Media Massa
The Cultural Norms Theory Isi media massa dapat mengubah audience sehingga mereka memiliki opini baru terhadap suatu hal. Seorang individu akan berubah apabila dia sudah menjadi audiens media massa.
Karakteristik Audience Komunikasi Massa: Biasanya terdiri atas individu-individu yang memiliki pengalaman yang sama dan terpengaruh oleh hubungan sosial dan interpersonal yang sama. Berjumlah besar (Quantity – Charles Wright) Heterogen Anonim Tersebar, baik dalam konteks ruang dan waktu
Filter Penginderaan sebagai filter dipengaruhi oleh tiga kondisi, yaitu: 1. Cultural (budaya) Edward T. Hall dalam bukunya The Silent Language mengemukakan bahwa budaya mempengaruhi cara manusia menyampaikan dan menerima pesan 2. Psychological (Tatanan Psikologi) Kerangka acuan (frame of reference) seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, dan lain-lain mempengaruhi persepsi audience terhadap pesan media massa.
3. Physical (Kondisi fisik) Berkaitan dengan keadaan kesehatan audience baik secara internal maupun eksternal yang berdampak pada penafsiran terhadap pesan yang diterima dari media massa.
Feedback (Umpan Balik) Terbagi menjadi: Internal feedback umpan balik yang diterima oleh komunikator bukan dari komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu atau dari komunikator sendiri. External feedback umpan balik yang diterima oleh komunikator dari komunikan, yang bersifat: 1. Representative feedback Umpan balik diukur dari sekian persen dari total keseluruhan audience (perwakilan/representatif) dan hasilnya akan dianggap sebagai feedback dari keseluruhan audiences.
2. Indirect feedback Umpan balik bersifat tidak langsung dan biasanya melibatkan pihak ketiga 3. Delayed feedback Respons komunikasi massa tertunda, karena respon membutuhkan waktu untuk ditransmisikan dari komunikan kepada komunikator. 4. Cumulative feedback Respon yang diterima oleh komunikator dikumpulkan dalam satu periode tertentu untuk nantinya dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan 5. Institutionalized feedback Umpan balik yang datang dari lembaga yang langsung mendatangi komunikannya untuk mengumpulkan pendapat yang hasilnya akan dianalisis oleh lembaga tersebut