Perilaku Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung 7. Stress dan Individu Perilaku Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung
TUJUAN PENGAJARAN General Adaptation Syndrome Stress and work model : Definisi stres General Adaptation Syndrome Stress and work model : physical environment stressor, individual stressor, group stressor, organizational stressor Akibat-akibat stres
STRESS “A dynamic condition in which an individual is confronted with an opportunity, constraint, or demand related to what he or she desires and for which the outcome is perceived to be both uncertain and important
Syndrom Penyesuaian Umum (The General Adaption Syndroms) GAS adalah suatu penjelasan dari reaksi pertahanan tiga fase yang seseorang alami ketika stress. Fase itu disebut sinyal (alarm), perlawanan (resistance), dan keletihan (exhaustion)
Fase Syndrom Penyesuaian Umum Tahap I Tahap II Tahap III Tingkat normal dari ketahanan Reaksi sinyal Badan menunjukkan perubahan karakteristik dari paparan pertama dan stressor. Pada waktu yang sama, ketahanannya turun. Contoh: Tempat Kerja Suatu permintaan oleh seorang manajer untuk mengajukan anggaran dalam tiga hari Ketahanan Tahap kedua terjadi jika terus terpapar kena stressor tidak sesuai dengan adaptasi. Ketahanan naik di atas normal. Contoh: Tempat kerja Menjadi murah pada suatu pertemuan karena anggaran masih belum selesai dan waktu berlalu tanpa ada pekerjaan anggaran yang terjadi Keletihan Tahap ketiga menyusul terus terpapar kena stressor yang sama badan telah menjadi tersesuaikan. Akhirnya energi adaptasi dikeluarkan. Tidak tidur, insomnia, khawatir tentang anggaran lebih secara total dan fisik
STRESS and WORK MODEL Model membagi penyebab stres ditempat kerja ke dalam empat kategori yaitu: Lingkungan fisik (physical environment stressor) Individu (Individual stressor) Kelompok (Group stressor) Organisasi (Organizational stressor)
Stressor Pekerjaan Lingkungan fisik - cahaya, suara, suhu, udara, polusi Individu - Konflik peran-peran ganda, beban kerja berlebih, tidak ada kontrol, tanggung jawab, kondisi kerja Kelompok - Hubungan buruk dengan kawan, bawahan, alasan Organisasi - Desain struktur jelek, politik jelek, tidak ada kebijakan khusus Stres Proses Penilaian - Bagaimana individu meraka stresor pekerjaan Kensekuensi Subjektif - Ketakutan - Apatis Perilaku - Alkoholisme - Ketergantungan pada obat Kognitif - Kosentrasi rendah - Hambatan Fisiologis - Naiknya tekanan darah Organisasi - Produktivitas rendah - Absensi Perbedaan individual Kognitif/efektif - daya tahan - dukungan sosial Biologis/demografis - umur - pekerjaan
WORK MODEL Faktor Lingkungan : Ketidakpastian ekonomi Ketidakpastian politis Ketidakpastian teknologis Perbedaan yg dialami : Persepsi Pengalaman pekerjaan Dukungan moral Keyakinan akan tempat kedudukan kendali Sikap bermusuhan Gejala Fisiologis : Sakit kepala Tekanan darah tinggi Penyakit jantung Faktor Organisasi : Tuntutan tugas Tuntutan peran Tuntutan antar pribadi Struktur organisasi Kepemimpinan organisasi Tahap hidup organisasi Gejala Psikologis : Murung Berkurangnya kepuasaan kerja Kecemasan Stress yang dialami Gejala Perilaku : Produktivitas Kemangkiran Tingkat keluarnya karyawan Faktor Individual : Masalah keluarga Masalah ekonomi Kepribadiaan
Gambar Hubungan U-terbalik antara Stres dan Kinerja Kerja (Tinggi) K i n e r j a (Rendah) Stres (Tinggi)
Mengelola Stres Pendekatan Individual Pelaksanaan teknik-teknik manajemen waktu Meningkatkan latihan fisik Pelatihan pengenduran Perluasan jaringan lingkungan sosial Pendekatan Organisasi Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja Penggunaan penetapan tujuan yang realistis Perancangan ulang pekerjaan
AKIBAT-AKIBAT STRES Cox mengindentifikasikan lima kategori efek dari stres yang potensial, diantaranya : 1. Subyektif Kekhawatiran/ketakutan, apatis, rasa bosan, depresi, keletihan, frustasi, kehilangan kendali emosi, penghargaan diri yang rendah, gugup dan kesepian 2. Perilaku Mudah mendapat kecelakaan, kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat, luapan emosional, makan atau merokok secara berlebihan, perilaku impulsive
3. Kognitif Ketidakmampuan untuk membuat keputusan yang masuk akal, daya kosentrasi rendah, kurang perhatian, sangat sensitif terhadap kritik, hambatan mental 4. Fisiologis Kandungan glukosa meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, mulut kering, berkeringat, panas dan dingin. 5. Organisasi Angka absensi meningkat, omset menurun, produktivitas rendah, ketidakpuasan kerja, loyalitas berkurang