CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Modul 7 Humidifikasi.
Advertisements

Persiapan Perawatan Mesin Pendingin
Air Conditioner.
Turbin Uap.
Silvianus Alfredo N X-6 SMA N 1 Cisarua
Tugas Perancangan Alat Proses Cooling Tower ( Menara Pendingin )
Diagram Fasa Zat Murni.
Kelompok Heat Exchangers
GAS NYATA/RIIL Isoterm Gas Nyata.
PLTG Komponen utama: Kompresor Ruang Bakar Turbin
PLTU Komponen utama: Boiler (Ketel uap), Turbin uap, Kondensor,
Analisis dan Simulasi Proses Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
Cooling Tower Anggota Kelompok : Odi Prima Putra ( )
Design of Heat Exchanger
BAB III SISTEM PENCAIRAN GAS 3. 1 Parameter Kinerja Sistem
MESIN PENDINGIN.
BAB III HUKUM THERMODINAMIKA
Perpindahan Kalor Dasar
PERPINDAHAN PANAS PADA FIN Dimas Firmanda Al Riza (DFA)
Termodinamika Lingkungan
The Mixed-Refrigerant System
PENCAIRAN GAS SELAIN NEON, HIDROGEN DAN HELIUM
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan 1 BAB V OPTIMASI PEMILIHAN DIAMETER PIPA  Pemilihan diameter pipa berdasarkan.
FISIKA TERMAL Bagian I.
AUTOMATIC Expansion Valve
Computational Method in Chemical Engineering (TKK-2109) 14/15 Semester 5 Instructor: Rama Oktavian Office Hr.: M.13-15, T.
3.5. HEAD ISAP POSITIP NETO ATAU NPSH*
KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
HUKUM I TERMODINAMIKA:
SUHU DAN KALOR.
VAPOR COMPRESSION CYCLE
AIR CONDITIONING SYSTEM
Larutan.
The first law of thermodynamics (control volume)
SUHU DAN KALOR.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
POWER PLANT.
HUKUM I TERMODINAMIKA:
V. PERISTIWA PANAS.
1 SUHU & TEMPERATUR Suhu 1. Termometer
Evaporasi (penguapan)
BAB 5 EFEK PANAS.
Pertemuan ke-4 23 September 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
BAHAN DAN ENERGI.
AIR SEPARATION UNIT (ASU) AIR SEPARATION PLANT (ASP)
By Drs. J A Y A MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd
TERMODINAMIKA II Semester Genap TA 2007/2008
blog.ub.ac.id/palmerrumapea
SIKLUS PENDINGINAN Dasar-dasar Pendinginan
SEMINAR AIR CONDITIONER
Heat Exchanger Kurniawati.
Simple Ideal Gas Refrigeration Cycle
Simple Ideal Gas Refrigeration Cycle
PENDINGINAN & PEMBEKUAN.
PERANCANGAN ALAT PROSES (Rule Of Thumb) BOILER
55.
PERPINDAHAN PANAS (HEAT EXCANGER)
BAB 5 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERBUKA.
DASAR-DASAR PERPINDAHAN PANAS
PLTU PLTG PLTGU.
EKONOMI SUMBER DAYA TERBARUKAN: PERIKANAN
Pengudaraan / Penghawaan
HUKUM I – SISTEM TERTUTUP
Modul 6 Humidifikasi. Fenomena transfer massa pada interface antara gas dan cair dimana gas sama sekali tidak larut dalam cairan Sistem : gas-cair Yang.
P ENYEDIAAN UAP KETEL UAP Secara umum ketel uap (boiler) diklasifikasikan ke dalam : -Boiler pipa api (Fire-tube boiler) yang mana sumber panas berada.
Pertemuan ke-4 Oleh : Sonni Setiawan
HEAT EXCHANGER BY MOH.ARIS AS’ARI, S.Pd
Fakultas: Teknologi IndustriPertemuan ke: 13 Jurusan/Program Studi: Teknik KimiaModul ke: 1 Kode Mata Kuliah: Jumlah Halaman: 23 Nama Mata Kuliah:
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
Transcript presentasi:

CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER Compressor Accumulator Desuperheater Condenser Cooling Water Lihat gambar di atas, Propan keluar kompresor pada + 150oF  dikondensasi secara total pada kondenser. Kondenser propana di PT. Badak/ Arun  Horisontal shell & tube HE. Air pendingin ada di tube, propana di shell. Pada kondisi steady-state : - Dalam Akumulator  Cair & uap dalam kesetimbangan fasa. - Cairan dlm kondenser & akumulator berada dlm kesetimbangan hidrolik. - Tekanan dischage kompresor ditentukan oleh tekanan di akhir kondenser.

CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER Jika discharge kompresor naik tapi laju C3 konstan  P di akumulator naik  harusnya T di akumulator naik. Tapi karena tidak ada tambahan Q masuk di akumulator  P di akumulator akan kembali ke P semula, dan sebaliknya. P discharge kompresor dapat diubah dengan mengatur kecepatan kompresor, tapi selama laju propananya konstan  P tersebut tidak dapat di ubah dg mengubah kecepatan kompresor.

Kinerja kondenser & akumulator Efek laju propana thd tekanan kondensasi sudah pernah diuji, total beban kondensasi untuk kondenser tunggal sangat besar shg tdk praktis pemakaiannya. Pada P.T. Arun, 4 kondenser dan desuperheater dipasang secara paralel, seperti ditunjukkan pada Gb 8. Untuk sistem seperti itu maka pertanyaan yg timbul adalah: Dengan laju alir air yg sangat besar dlm sistem ini maka akan sulit utk memperoleh kesetimbangan yg akurat dari laju alir air utk setiap kondenser. Bagaimanakah efeknya thd tekanan kondensasi ? Apakah tekanan discharge kompresor berubah secara signifikan jika beberapa kondenser tdk menerima air laut/pendingin dengan laju yang sama ?

Kinerja kondenser & akumulator Air laut memiliki kapasitas utk mendeposisikan benda-benda padat dan zat-zat organik yg tertinggal dlm HE. Apa efek dari fouling tube terhadap tekanan kondensasi ? Apa efek dari perubahan laju air laut terhadap tekanan kondensasi? Apa efek dari perubahan temperatur air laut terhadap tekanan kondensasi? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb, dilakukan simulasi komputer yang hasilnya seperti pada Tabel 3 sampai 8 (Reading for LNG Processing I). Dalam tabel-tabel tsb, desuperheater dan kondenser telah dikombinasi dan diasumsikan bahwa pressure drop dalam exchanger-exchanger ini kecil sekali (diabaikan). Juga diasumsikan bahwa temperatur gas keluar dari kompresor adalah 145F.

Kinerja kondenser & akumulator Tabel 3 & 4 menunjukkan efek dari ketidakseimbangan laju air yg dpt diabaikan  dalam praktek kilang tdk penting utk memperoleh keseimbangan laju air yg akurat melalui kondenser. Tabel 5 menunjukkan efek dari tube fouling. Jika tekanan kondensasi mulai naik, deposit benda-benda padat atau organik dpt terjadi. Namun ini bukan satu-satunya penyebab peningkatan tekanan discharge kompresor. Tabel 6 menunjukkan efek dari perubahan laju alir air terhadap tekanan kondensasi untuk laju produksi yang konstan. Jika kuantitas air yang tersedia untuk kondenser menurun, tekanan discharge kompresor dan tekanan kondensasi akan naik.

Kinerja kondenser & akumulator Jika pressure drop antara laut & discharge air laut meningkat maka laju alir air akan menurun, dan mengakibatkan kenaikan tekanan kondensasi. Jika kapasitas pompa lebih kecil dari pd yg dispesifikasi, maka tekanan kondensasi yg diamati akan lebih tinggi dari pada yg dijelaskan dlm spesifikasinya. Tabel 7 menunjukkan efek peningkatan temperatur air thd tekanan kondensasi. Tekanan discharge kompresor akan naik bila temperatur naik. Jika air hangat dari kondenser dibiarkan disirkulasi kembali ke dlm bagian suction dari pompa cooling water, daya kompresor akan meningkat. Tabel 8 menunjukkan efek laju propana thd tekanan kondensasi. Semakin besar laju propana  tekanan kondensasi makin besar, krn beban kondensasi makin besar

Kinerja kondenser & akumulator 2 kondenser yg identik menerima propana dg laju yg sama, tetapi laju air keduanya berbeda. Heat duty pada kedua kondenser adalah sama, dan berlaku pers. di sisi air: Q = W1 Cp (Tout – Tin) = W2 Cp (Tout – Tin) Atau : T2 = (W1/W2) T1 = peningkatan temperatur air dalam kondenser 2. Jika W2 < W1, maka T2 > T1 suhu kondensasi harus naik sesuai dengan penurunan laju air. Temperatur Kondensasi, TC2 Temperatur Kondensasi, TC1 Tin Tout2 Tout1 Q/QT = fraksi panas yg ditransfer