Proteksi Berkas
Proteksi Ketika kita menyimpan informasi dalam sebuah sistem komputer, ada dua hal yang harus menjadi perhatian utama kita. Hal tersebut adalah : Reabilitas dari sebuah sistem Maksud dari reabilitas sistem adalah kemampuan sebuah sistem untuk melindungi informasi yang telah tersimpan agar terhindar dari kerusakan, dalam hal ini adalah perlindungan secara fisik pada sebuah berkas. Proteksi (Perlindungan) terhadap sebuah berkas Perlindungan terhadap berkas dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Proteksi (Perlindungan) terhadap sebuah berkas Perlindungan terhadap berkas dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pada bagian ini, kita akan membahas secara detail mekanisme yang diterapkan dalam melindungi sebuah berkas. Suatu mekanisme pengamanan berkas mutlak diperlukan dengan memberikan batasan akses ke setiap pengguna terhadap berkas tertentu. Tipe Akses Dalam pendekatan ini, kita mendapatkan suatu mekanisme proteksi yang dilakukan dengan cara membatasi jenis akses ke suatu berkas.
Pengantar Saat sebuah informasi disimpan di komputer, kita menginginkan agar informasi tersebut aman dari kerusakan fisik (ketahanan) dan akses yang tidak semestinya (proteksi). Ketahanan biasanya disediakan dengan duplikasi dari berkas. Sistem berkas dapat rusak karena masalah hardware (seperti error dalam membaca atau menulis), mati listrik, debu, suhu yang ekstrim, atau perusakan dengan sengaja.
Bug/virus dalam software sistem berkas juga dapat mengakibatkan isi dari dokumen hilang. Tipe-tipe akses. Kebutuhan untuk mengamankan berkas berhubungan langsung dengan kemampuan untuk mengakses berkas. Kita bisa menyediakan proteksi secara menyeluruh dengan pelarangan akses. Mekanisme proteksi menyediakan akses yang terkontrol dengan membatasi tipe dari akses terhadap berkas yang dapat dibuat. Akses diizinkan atau tidak tergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah tipe dari akses yang diminta.
Beberapa tipe operasi yang bisa dikontrol: Read. Membaca dari berkas. Write. Menulis atau menulis ulang berkas. Execute. Me-load berkas ke memori dan mengeksekusinya. Append. Menulis informasi baru di akhir berkas. Delete. Menghapus berkas dan mengosongkan spacenya untuk kemungkinan digunakan kembali. List. Mendaftar nama dan atribut berkas.
Kontrol akses. Pendekatan paling umum dalam masalah proteksi adalah untuk membuat akses tergantung pada identitas pengguna. Saat seorang pengguna meminta untuk mengakses suatu berkas, sistem operasi akan mengecek daftar akses yang berhubungan dengan berkas tersebut. Masalah utama dengan pendekatan ini adalah panjang dari daftar yang harus dibuat. Di sini pengguna dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelas:
Owner. Pengguna yang membuat berkas tersebut. Group. Sekelompok pengguna yang berbagi berkas dan memiliki akses yang sama. Universe. Semua pengguna yang lain. Pendekatan lain. Pendekatan lain dalam masalah proteksi adalah dengan memberikan kata kunci untuk setiap berkas. Proteksi yang lazim digunakan dalam pengoperasian sistem operasi adalah penggunaan password dalam suatu berkas.
KONSEP MOUNTING, SHARING DAN PROTEKSI proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Dipanggil dengan perintah mount [nama piranti] Mounting Overview Mounting membuat sistem berkas, direktori, piranti dan berkas lainnya menjadi dapat digunakan di lokasi-lokasi tertentu, sehingga memungkinkan direktori itu menjadi dapat diakses.
Memahami Mount Point Biasanya, sebuah sistem berkas, direktori, atau sebuah berkas di-mount ke sebuah mount point yang kosong, tapi biasanya hal tersebut tidak diperlukan. Jika sebuah berkas atau direktori yang akan menjadi mount point berisi data, data tersebut tidak akan dapat diakses selama direktori/berkas tersebut sedang dijadikan mount point oleh berkas atau direktori lain. Sebagai akibatnya, berkas yang di-mount akan menimpa apa yang sebelumnya ada di direktori/berkas tersebut. Data asli dari direktori itu dapat diakses kembali bila proses mounting sudah selesai.
Mounting Sistem Berkas, Direktori, dan Berkas Ada dua jenis mounting: remote mounting dan mounting lokal. Remote mounting Dilakukan dengan sistem remote dimana data dikirimkan melalui jalur telekomunikasi. Remote sistem berkas seperti Network File Systems (NFS), mengharuskan agar file diekspor dulu sebelum di-mount. mounting lokal dilakukan di sistem lokal. pwd: permission denied
/home/server/database /home/user1 Tiap-tiap sistem berkas berhubungan dengan piranti yang berbeda. Sebelum kita Menggunakan sebuah sistem berkas, sistem berkas tersebut harus dihubungkan dengan struktur direktori yang ada (dapat root atau berkas yang lain yang sudah tersambung). Sebagai contoh, kita dapat me-mount dari /home/server/database ke mount point yang dispesifikasikan sebagai /home/user1, /home/user2, and /home/user3: /home/server/database /home/user1 /home/server/database /home/user2 /home/server/database /home/user3
Sharing Kita dapat berbagi berkas dengan pengguna lainnya yang teregistrasi Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan dengan siapa berkas tersebut akan dibagi dan akses seperti apa yang akan diberikan kepada mereka Oleh karena itu, sistem operasi harus dapat mengakomodasikan/mengatur pembagian berkas dengan memberikan suatu struktur direktori yang membiarkan pengguna untuk saling berbagi. Berkaitan dengan permasalahan akses berkas, kita dapat mengijinkan pengguna lain untuk melihat, mengedit atau menghapus suatu berkas
Kebanyakan pada sistem banyak pengguna menerapkan konsep direktor berkas owner/user dan group. Owner : pengguna yang dapat mengubah atribut, memberikan akses, dan memiliki sebagian besar kontrol di dalam sebuah berkas atau direktori. Group : sebagian pengguna yang sedang berbagi berkas