PENDIDIKAN KARAKTER Oleh: Dina Ni’matul M

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Kementerian Pendikan Nasional
Advertisements

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Nilai Moral
BALITBANGKEMENDIKNAS
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEMBAHARUAN SISTEM SERTIFIKASI DOSEN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA AKADEMIK DAN PROFESIONALISME DOSEN SRI SUJANTI, SH Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah.
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
KARAKTER “MARITIM” MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
PENDEKATAN BUDAYA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA INDONESIA
INDIKATOR KEBERHASILAN SEKOLAH DAN KELAS DALAM
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Rancang Bangun Pengembangan
Pendidikan Karakter di SMP
SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMBANGUN DAYA SAING BANGSA
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER BIDAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN Disajikan dalam seminar Nasional Kebidanan di Sekolah.
MANAJEMEN KESISWAAN.
APA PENDIDIKAN KARAKTER?
Nilai-nilai dalam Pendidikan
PEMBUDAYAAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
LOGO Beberapa Kata Kunci Karakter - Dibangun dengan keteladanan Bukan diajarkan Temperamen - Genetis (sulit diubah) Hati Nurani -
PENDIDIKAN KARAKTER 1. Religius  Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama.
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
PEMBAHARUAN SISTEM SERTIFIKASI DOSEN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA AKADEMIK DAN PROFESIONALISME DOSEN.
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
DI PERGURUAN TINGGI DALAM KONTEKS
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER DISEKOLAH
UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL “BELA NEGARA” “GRAND DESIGN KURIKULUM BELA NEGARA DAN RANCANGAN IMPLEMENTASINYA” TEGUH SOEDARTO Surabaya, 1 Oktober 2016.
PENDIDIKAN KARAKTER PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BUDAYA SEKOLAH
SDN MSDYOPURO 1 KOTA MALANG
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Karakter= budi pekerti + x = ?
RAVIK KARSIDI, PONPES WINDAN 2010
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pendidikan karakter Apakah karakter? Apakah pendidikan karakter?
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
Nilai-Nilai Karakter Anak di Indonesia
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Pengintegrasian Berbagai Nilai dan Materi ke dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Karakter di SMP
18 NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Kementerian Pendikan Nasional
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Pendidikan Karakter di SMP
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Kementerian Pendikan Nasional
PENDIDIKAN KARAKTER DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Kementerian Pendikan Nasional
& Tim Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
BERBAGAI ISTILAH o KARAKTER o AKHLAK o MORAL o WATAK PERILAKU ….AKU DIUTUS UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAK UMAT … TUJUAN UTAMA MAPEL/MAKUL AGAMA UNTUK ……
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN KARAKTER Oleh: Dina Ni’matul M 110131405763   Oleh: Dina Ni’matul M 110131405763 Dinar Adi Meda 110131436550 Dwi Rahmah Hidayati 110131436526 Fitria Anike W 110131436521 Nur Shofia Maya S. 110131405776 Ufifatul Ilma 110131405766

TUJUAN PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER ASPEK- ASPEK FUNGSI STRATEGI PENERAPAN

PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti lebih, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).

Menurut Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter 2010, Pendidikan Karakter merupakan Pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Menurut Agus Prasetyo dan Emusti Rivasintha dalam artikelnya mengemukakan bahwa Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Untuk itu, dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Apa Landasan Pendidikan Karakter?

KI HAJAR DEWANTARA: “PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEM-PURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA”. HATI/ KALBU OTAK/ AKAL RAGA/ FISIK

Al Gozali: Hati ibarat raja yg mengatur apa yg harus diperbuat, akal ibarat perdana menteri yg memikirkan bagaimana strategi melaksanakan pekerjaan tsb, dan tangan ibarat karyawan yg bertugas melaksanakannya.

Pasal 3 UU Sisdiknas Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 5 DARI 8 POTENSI PESERTA DIDIK YG INGIN DIKEMBANGKAN LB DEKAT DENGAN KARAKTER

Tujuan, Fungsi, Media Pendidikan Karakter Mengembangkan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik & berperilaku baik” Mengembangkan karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila “Pendidikan karakter sebagai pilar kebangkitan bangsa, raih prestasi junjung tinggi budi pekerti” (Hardiknas, 20 Mei 2011) Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur (memperkuat perilaku yang sudah baik) Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia (Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila) Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga kita mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik, perasaan yang baik, dan perilaku yang baik sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup kita. MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat sipil; masyarakat politik; pemerintah; dunia usaha; media massa

PENGARUH LINGKUNGAN PENGARUH LINGKUNGAN PRIBADI KELU-ARGA MASYA-RAKAT WILAYAH NASIONAL PENGARUH LINGKUNGAN JATI DIRI & KARAKTER BANGSA MERUPAKAN AKUMULASI DARI JATI DIRI & KARAKTER INDIVIDU, KE KELUARGA DST. BAGAIMANA AGAR SETIAP INDIVIDU MEMILIKI JATI DIRI & KARAKTER YG BAIK…. PENDIDIKAN KARAKTER AKAN BERMUARA PADA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA.

ASPEK- ASPEK PENDIDIKAN KARAKTER SPIRITUAL MORAL INTELEKTUAL FISIK HUBUNGAN INTRAPERSONAL BUDAYA SOSIAL

1. Aspek spiritual Pengembangan aspek spiritual merupakan fokus utama dalam pendidikan karakter. Tujuan akhir dengan ilmu dan amal yang seimbang dalam pelaksanaannya.

2. Aspek moral Aspek moral merupakan wujud dari aspek spiritual. Keyakinan spiritual akan terlihat dalam bentuk sikap. Sikap yang baik terhadap orang lain menunjukkan tingkat kekuatan seseorang. Tujuan dari kurikulum ini adalah membentuk pribadi yang berakhlak mulia.

3. Aspek intelektual Aspek intelektual dikembangkan dengan menitik beratkan pada penguasaan pengetahuan yang bermakna yang membawa seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah. Pengembangan aspek intelektual dengan model discovery learning diharapkan dapat membentuk kecintaan akan belajar.

4. Aspek fisik Aspek fisik juga merupakan hal yang penting, semua aspek tidak akan bermanfaat jika fisik sakit, tidak sehat. Untuk itu Islam juga mengajarkan tentang makanan yang sehat, beroalah raga dan menghindari merokok dan minuman keras, karena hal ini sangat mempengaruhi kesehatan manusia.

5. Aspek hubungan intrapersonal Yang menjadi fokus dari aspek hubungan interpersoanal adalah mengembangkan konsep ihsan dan pengembangan emosi anak. Pada aspek ini diharapkan anak akan belajar berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan hubungan intrapersonal yang berkualitas.

6. Aspek budaya Aspek budaya mengajarkan kehidupan keseharian, bagaimana menjadikan kehidupan berjalan searah dengan prinsip dan nilai-nilai islam. Tujuannya adalah menjadikan islam sebagai gaya hidup dan arah kehidupan. Anak akan diajarkan bahwa Islam itu kaffah/menyeluruh, islah bukan hanya agama/kepercayaan tetapi mencakup budaya, tradisi, gaya hidup, integritas, perubahan, tantangan dan masa depan.

7. Aspek sosial Aspek sosial adalah aplikasi dari keseluruhan aspek pendidikan. Setelah anak siap secara moral dan spiritual, mereka akan dapat memahami bahwa melayani orang lain adalah suatu bentuk ibadah dan salah satu bentuk pelayanan kepada Tuhan.

Tujuh aspek di atas merupakan pilar-pilar pendidikan yang harus ditegakkan dengan menggunakan hati. Dalam Al Quran pun mengajarkan bahwa mendidik harus menggunakan hati. Guru harus dapat menginspirasi. Guru yang inspiratif akan memotivasi siswa untuk giat belajar, haus akan ilmu, mencari dan mengembangkan sendiri. Pada akhirnya siswa akan memahami bagaimanan aplikasi ilmu yang dipelajarinya karena ia sudah memahami hikmahnya.

Nilai-nilai NILAI DESKRIPSI 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki 7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas 8. Demokratis cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain 9. Rasa Ingin Tahu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar

Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 10. Semangat Kebangsaan cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya 11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain 13. Bersahabat/ KomunikAtif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain

Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME

49 CHARACTER QUALITIES: (CHARACTER FIRST, 2009) Alertness . Diligence . Humanity . Security Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity Benevolence . Endurance . Justice . Sincerity Boldness . Enthusiasm . Loyalty . Thoroughness Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance Contentment . Forgiveness . Orderliness . Truthfulness Creativity . Generosity . Patience . Virtue Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness . Wisdom Deference . Gratefulness . Punctuality Dependability . Honor . Resourcefulness Determination . Hospitality . Responsibility MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI: BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMA

Kewaspadaan. Ketekunan. Kemanusiaan. keamanan Perhatian. Penegasan Kewaspadaan Ketekunan Kemanusiaan keamanan Perhatian Penegasan Inisiatif Penguasaan diri Ketersediaan Kebijaksanaan Joyfulness kepekaan Kebajikan Daya tahan Kehakiman ketulusan Keberanian Antusiasme Loyalitas ketelitian Diperhatikan Iman Kelemahlembutan thriftiness Kasih sayang Fleksibilitas Ketaatan toleransi Kepuasan Pengampunan Ketertiban Sejati Kreativitas Kedermawanan Kesabaran kebajikan Ketegasan Kelembutan Persuasif kebijaksanaan Hormat Terima kasih ketepatan waktu Diandalkan. Hormatilah kepanjangan akal daya Penentuan Perhotelan tanggung jawab  

PROSES PENDIDIKAN KARAKTER

cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik OLAH PIKIR OLAH HATI ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja OLAH RASA/KARSA OLAH RAGA bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih

LINGKUNGAN (BERSIH, RAPIH, NYAMAN), DISIPLIN, SOPAN-SANTUN Pertimbangan: dimulai dari sedikit, yang esensial, yang sederhana, yang mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah/wilayah. OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA/-KARSA OLAH RAGA LINGKUNGAN (BERSIH, RAPIH, NYAMAN), DISIPLIN, SOPAN-SANTUN CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR,

KARAKTER MERUPAKAN KEMUDI PERILAKU SESEORANG PENGARUH LINGKUNGAN JATI DIRI KARAKTER PERILAKU FITRAH ILLAHI JATI DIRI JATI DIRI PENGARUH LINGKUNGAN KARAKTER SESEORANG DIPENGARUHI LINGKUNGAN. MENATA KARAKTER BERARTI MENYEDIAKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YG POSITIF DALAM MEMBENTUK KARAKTER LUHUR

GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER INTERVENSI HABITUASI / INKULTURASI Perilaku Berkarakter MASYA-RAKAT PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata Nilai-nilai Luhur PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. KELUARGA SATUAN PENDIDIKAN

PENDIDIKAN KARAKTER DLM 4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO AKAN BERPENGARUH SAAT YBS MELAKUKAN 2 PILAR LAINNYA LEARNING TO KNOW LEARNING TO DO LEARNING TO BE LEARNING TO LIVE TOGETHER LEBIH DEKAT DG KARAKTER

BELAJAR DARI PENGALAMAN SUKSES NOVEL LASKAR PELANGI + SANG PEMIMPI SEKOLAH YG SEDERHANA; PONPES DI DAERAH PEDESAAN MAMPU MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK NOVEL NEGERI LIMA MENARA DALAM SARASEHAN NASIONAL TGL 14 JAN 2010: BANYAK SEKOLAH YG SUDAH MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER DG SUKSES DAN TERNYATA DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA. BUDAYA SEKOLAH MELALUI PEMBIASAAN DLM KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SEKOLAH/PONPES DAN TELADAN GURU/USTADZ SBG KUNCI SUKSES.

BELAJAR DARI PENGALAMAN SUKSES hasil/informasi dari sarasean nasional pendidikan karakter sudah cukup banyak sekolah yang berhasil mengembangkan pendidikan karakter dengan berbagai cara . pengalaman inspiratif di 10 sekolah masing-masing sekolah punya ciri penekanan yang berbeda Pendidikan karakter tidak memerlukan sarana istimewa. Memerlukan keteladanan dari pimpinan dan guru. Memerlukan sandaran nilai-nilai kemulian hidup sebagai acuan karakter. Memerlukan konsistensi pelaksanaan. semua sekolah punya kemiripan cara: melalui pembiasaan kehidupan keseharian di sekolah dengan keteladanan guru dan disertai dengan penanaman nilai-nilai kemuliaan hidup.

Pendidikan Komprehensif: Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif “…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro) PT Pendidikan AKADEMIK DSB integrasi & pembiasaan SMA exploring – strengthening - empowering SMP Pendidikan KARAKTER SD

THE SURVIVAL SKILLS FOR NEW GENERATIONS CRITICAL THINKING & PROBLEM SOLVING. COLLABORATION ACROSS NETWORKS & LEADING BY INFLUENCE. AGILITY & ADAPTABILITY. INITIATIVE & ENTREPRENEURIALISM. EFFECTIVE ORAL & WRITEN COMMUNICATION. ACCESSING & ANALYZING INFORMATION. CURIOSITY & IMAGINATION. Wagners, 2008

AGAR KARIER MAJU PESAT (Tung Desem Waringin) DAPAT DIPERCAYA PUNYA NILAI LEBIH (AMBIL TANGGUNG JAWAB LEBIH DARI TUGAS YG DIBERIKAN). BERPERILAKU MENYENANGKAN DIKENAL ORANG YANG TEPAT

STRATEGI PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER Penerapan pendidikan karakter di sekolah dilakukan pada ranah pembelajaran (kegiatan pembelajaran), pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat.

STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan KEGIATAN EKSTRA KURIKULER KBM DI KELAS BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN) KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan

Strategi Penerapan Pendidikan Karakter Kegiatan Pembelajaran Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Kegiatan Ko- Kurikuler dan atau Kegiatan ekstrakurikuler Kegiatan Keseharian di Rumah dan Masyarakat Kegiatan Rutin Kegiatan Spontan Ketela- danan Peng- kondisian

1. Kegiatan pembelajaran Penerapan pendidikan karakter pada pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan strategi yang tepat. Strategi yang tepat adalah strategi yang menggunakan pendekatan kontekstual. Alasan penggunaan strategi kontekstual adalah bahwa strategi tersebut dapat mengajak siswa menghubungkan atau mengaitkan materi yang dipelajari dengan dunia nyata. Dengan dapat mengajak menghubungkan materi yang dipelajari dengan dunia nyata, berati siswa diharapkan dapat mencari hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan itu, siswa lebih memiliki hasil yang komprehensif tidak hanya pada tataran kognitif (olah pikir), tetapi pada tataran afektif (olah hati, rasa, dan karsa), serta psikomotor (olah raga).

Adapun beberapa strategi pembelajaran kontekstual antara lain: (a) pembelajaran berbasis masalah, (b) pembelajaran kooperatif, (c) pembelajaran berbasis proyek, (d) pembelajaran pelayanan, dan (e) pembelajaran berbasis kerja. Kelima strategi tersebut dapat memberikan nurturant effect pengembangan karakter siswa, seperti: karakter cerdas, berpikir terbuka, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu.

2. Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan, pengkondisian

a. Kegiatan rutin kegiatan rutin merupakan kegiatan yang rutin atau ajeg dilakukan setiap saat. Kegiatan rutin dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan siswa secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Beberapa contoh kegiatan rutin antara lain kegiatan upacara hari Senin, upacara besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan, piket kelas, shalat berjamaah, berbaris ketika masuk kelas, berdoa sebelum pelajaran dimulai dan diakhiri, dan mengucapkan salam apabila bertemu guru, tenaga pendidik, dan teman.

b. Kegiatan spontan Kegiatan spontan dapat juga disebut kegiatan insidental. Kegiatan ini dilakukan secara spontan tanpa perencanaan terlebih dahulu. Contoh kegiatan ini adalah mengumpulkan sumbangan ketika ada teman yang terkena musibah atau sumbangan untuk masyarakat ketika terjadi bencana.

c. Keteladanan Keteladanan merupakan sikap “menjadi contoh”. Sikap menjadi contoh merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan siswa dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi siswa lain. Contoh kegiatan ini misalnya guru menjadi contoh pribadi yang bersih, rapi, ramah, dan supel.

d. Pengkondisian Pengkondisian berkaitan dengan upaya sekolah untuk menata lingkungan fisik maupun nonfisik demi terciptanya suasana mendukung terlaksananya pendidikan karakter. Kegiatan menata lingkungan fisik misalnya adalah mengkondisikan toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam kelas. Sedangkan pengkondisian lingkungan nonfisik misalnya mengelola konflik antar guru supaya tidak menjurus kepada perpecahan, atau bahkan menghilangkan konflik tersebut.

3. Kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler Kegiatan ko dan ekstra kurikuler merupakan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran. Meskipun di luar kegiatan pembelajaran, guru dapat juga mengintegrasikannya dalam pembelajaran. Kegiatan-kegiatan ini sebenarnya sudah mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Namun demikian tetap diperlukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik atau merevitalisasi kegiatan-kegiatan ko dan ekstra kurikuler tersebut agar dapat melaksanakan pendidikan karakter kepada siswa.

4. Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang pendidikan karakter yang ada di sekolah. rumah (keluarga) dan masyarakat merupakan partner penting suksesnya pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. pelaksanaan pendidikan karakter sebaik apapun, kalau tidak didukung oleh lingkungan keluarga dan masyarakat akan sia-sia. Dalam kegiatan ini, sekolah dapat mengupayakan terciptanya keselarasan antara karakter yang dikembangkan di sekolah dengan pembiasaan di rumah dan masyarakat.

INDIKATOR AWAL SEKOLAH BERKARAKTER BERSIH, RAPI DAN NYAMAN Tersedia toilet yang selalu bersih dan tersedia air dan fasilitasnya Bak sampah tersedia di tempat-tempat yang semestinya Tanaman di halaman terpelihara dan menimbulkan rasa sejuk Halaman dan ruang kelas yang bersih dan rapih DISIPLIN Pendidik, tenaga pendidik dan peserta didik datang tepat waktu dan pembelajaran berlangsung dengan baik Aturan yang sudah disetujui oleh warga sekolah harus dilaksanakan dengan baik SOPAN Guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik saling memberi salam jika bertemu Berpakaian rapi dan sopan

Tahapan Pembentukan Karakter Tahap Penanaman : Dikenalkan contoh-contoh konkrit yang baik dan buruk. Jelaskan konsekuensi positif dan negatifnya. Dipantau orang tua, guru, masyarakat. Yang salah dibetulkan dengan cara baik. 2. Tahap Penumbuhan : Hasil “penanaman” selalu diingatkan, dibimbing, pantau. Jangan dicela/dihina agar tumbuh dgn baik dalam hati sanubari.

3. Tahap Pengembangan : Melalui kegiatan konkrit, berikan kepercayaan melalui diskusi, permainan peran, simulasi, dan lain-lain. Dengan memerankan – mudah internalisasi sesuai potensinya. 4. Tahap Pemantapan : Diberi kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dalam bentuk kegiatan nyata. Bersama teman / masyarakat. Didorong untuk partisipasi aktif, bertanggung jawab dalam sikap, tindakan, dan tutur kata.

Implementasi Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan

Membaca Ayat-Ayat Pendek Beberapa Contoh 1. TK N Pembina Kota Mataram di Jl. Pemuda No. 61, Kota Mataram Nilai Keberhasilan Kendala Kemandirian, kebersihan, religius, dan sopan-santun. Terjadi perubahan dan mulai terlihat seperti mengucapkan salam, membuang sampah dalam kegiataan sehari-hari. Peran serta orangtua di rumah belum satu kesepahaman dan satu tindakan. Kemandirian Membaca Ayat-Ayat Pendek Sopan Santun dan Salam

2. SD Negeri 04 Birugo di Jl. Jenderal Sudirman, Kota Bukit Tinggi Nilai Keberhasilan Kendala Religius, jujur, bersih dan nyaman, disipilin serta senyum, sapa salam, sopan, santun (5S) . Penerapan nilai-nilai mulai berkembang . Kesulitan air bersih, terutama pada waktu siang hari . Kotak Kejujuran Semboyan yang Bernilai Karakter

3. SMPN 36 beralamat di Jl. Caringin, Bandung Selatan, Kota Bandung Nilai Keberhasilan Kendala Peduli lingkungan/bersih, kesehatan, religius, disiplin, sopan santun. Penerapan nilai-nilai mulai berkembang . Dekat dengan lingkungan pasar Caringin, Bandung . Buang Sampah pada Tempatnya Salaman Setiap Hari

Lingkungan Bersih dan Asri 4. SMA N 4 Balikpapan di Jl. Sepinggan Baru III RT.48 No. 36 Kel. Sepinggan, Kec Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan Nilai Keberhasilan Kendala Religius, disiplin, peduli sosial, peduli lingkungan/bersih, jujur, dan cinta tanah air. Penerapan nilai-nilai mulai terlihat. Peran serta orangtua di rumah belum satu kesepahaman dan satu tindakan. Pergantian Ketua OSIS Menjaga kebersihan WC Lingkungan Bersih dan Asri

5. SMK N 1 Bantul, Jl. Parangtritis Km. 11, Sabdodadi, Bantul Nilai Keberhasilan Kendala Religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, komunikatif, kerja sama,bersih dan nyaman. Guru telah menyusun silabus dan RPP. Sebanyak 98% guru telah mengintegrasikan nilai-nilai karakter budaya bangsa ke dalam materi pembelajaran. Dalam rangka pengembangan nilai jujur, di kantin kejujuran masih ada kendala pada prosentase jumlah uang yang masuk belum sesuai dengan jumlah uang yang seharusnya. Sholat Berjamaah Mengembangkan Nilai Religius Kantin Kejujuran Kreativitas Siswa

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

Terima Kasih & Semoga Bermanfaat