GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI KITAB 1 TESALONIKA 26 NOVEMBER 2012 GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI Pdt. Alex Letlora
Tesalonika adalah ibukota Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Roma Tesalonika adalah ibukota Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Roma. Jemaat di Tesalonika didirikan oleh Paulus setelah ia meninggalkan Filipi. Tetapi tidak lama sesudah itu, orang-orang Yahudi yang iri hati kepada Paulus mulai menentang usaha Paulus untuk memberitakan ajaran Kristen kepada orang-orang bukan Yahudi yang telah menunjukkan minat terhadap agama Yahudi.
Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat di Tesalonika ini ditulis untuk memberi dorongan dan keteguhan kepada mereka. Paulus bersyukur atas berita yang diterimanya tentang iman dan kasih mereka. Ia mengingatkan mereka mengenai kehidupannya sendiri ketika ia masih berada di tengah-tengah mereka. Setelah mengemukakan semuanya itu, Paulus menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tentang kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Kalau seorang Kristen meninggal sebelum Kristus datang kembali, dapatkah orang itu menerima hidup yang kekal dan sejati dari Kristus? Kapankah Kristus akan datang? Paulus menasihatkan supaya mereka terus bekerja dengan tenang sambil menantikan kedatangan Kristus dengan penuh harapan.
Rasul Paulus dipimpin oleh Roh Kudus ke Tesalonika pada perjalanan pengabaran Injil yang kedua. Beberapa orang Yahudi dan banyak dari orang-orang Yunani menjadi percaya dan menerima firman Allah yang diberitakan itu (I Tesalonika 2:13) dan sebuah gereja berhasil didirikan di sana. Karena mengalami tantangan yang cukup besar maka Paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika dan berangkat ke Berea dan di sana ia disambut dengan baik. Namun tak lama kemudian beberapa orang Yahudi yang fanatik datang dari Tesalonika dan menentangnya. Karena itu ia berangkat ke Atena dan di sana ia harus berhadapan dengan kaum intelektual yang menyambutnya secara dingin sehingga di kota itu ia tidak melihat hasil yang besar dalam pelayanannya. Dari sana ia berangkat ke Korintus (Kisah 17:15-17; 18:1; I Tesalonika 3:1).
Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, Paulus menunjukkan bahwa satu- satunya cara untuk mengenal kesesatan dan mengalahkan kejahatan adalah dengan mengenal atau memahami firman Allah, yang bekerja di dalam orang yang percaya (I Tesalonika 2:13). Paulus juga menegaskan kepada orang-orang Tesalonika bahwa Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan (I Tesalonika 4:16-17).
Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Tesalonika Pasal 1-3 (1Tes 1:1-3:13 ). Pengajaran tentang kehidupan pertobatan orang-orang Kristen di Tesalonika Bagian ini menjelaskan pertobatan orang Kristen di Tesalonika yang membawa perluasan pemberitaan Injil, karena mereka menerima Injil dengan sukacita, beriman kepada Allah saja, menolak penyembahan kepada berhala-berhala dan hidup sesuai dengan Firman Allah. Pertobatan orang-orang Tesalonika kepada Injil, dikarenakan pemberitaan Rasul Paulus yang didasarkan atas hati yang suci, dan kehidupan yang benar (1Tes 2:4,9-10 ).
Pendalaman: Bacalah pasal 1Tes 1:6,9 . Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam mendengar Firman Allah ? Apakah yang dimaksudkan dengan beriman kepada Allah ? Bacalah pasal 1Tes 3:6-13 . Apakah yang dikatakan oleh Rasul Paulus mengenai kehidupan orang Kristen di Tesalonika ?
Pasal 4-5 (1Tes 4:1-5:28 ). Pengajaran tentang kehidupan dalam menantikan hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang Kristen harus selalu melakukan apa yang suci dan tidak mencemarkan diri. Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali adalah suatu penghiburan terhadap orang percaya (Kristen) yang pernah kehilangan keluarga seiman, tetapi hari itu juga merupakan hari penghukuman bagi dunia dan orang yang tidak percaya.
Pendalaman. Bacalah pasal 1Tes 4:3-14; 5:12-22 Pendalaman. Bacalah pasal 1Tes 4:3-14; 5:12-22 . Apakah yang Allah kehendaki dari orang Kristen ? Apakah yang diperintahkan Allah kepada orang Kristen di dalam ayat 7-8 dari pasal 5 (1Tes 5:7-8 )? Bagaimanakah seharusnya sikap orang Kristen, ketika saudaranya mengalami kematian ?
Tantangan yang dihadapi Paulus. Karena tidak berhasil menemukan Paulus dan Silas, orang-orang Yahudi ini menyerbu rumah Yason dan menangkap beberapa saudara Kristen serta menghadapkan mereka pada sidang rakyat. Kepada Yason dan saudara- saudara Kristen dituduhkan dua tuduhan: a) bahwa mereka merupakan bagian dari usaha untuk merusak damai dan keamanan (pax et securitas) Romawi dan b) bahwa dengan mengatakan Yesus sebagai raja (dan bukan Caesar) mereka melanggar ketentuan Caesar.
Penolakan kepada Paulus diakibatkan oleh : Setelah mereka bertobat, orang-orang Kristen menolak untuk terlibat di dalam kultus tradisional di kota tersebut, meninggalkan semua bentuk kultus terhadap dewa-dewi Roma, terhadap Yulius Caesar, terhadap Agustus, atau juga terhadap dewa-dewi kultus misteri seperti Serapis, Dionysius, Cabirus. Penolakan untuk terlibat dalam kultus tradisional ini tentu saja membuat mereka disingkirkan dari keluarga dan masyarakat. Inilah situasi berat yang mereka tanggung karena Injil.
Situasi yang demikian terdengar oleh Paulus, walaupun demikian di tidak dapat untuk pergi langsung ke kota Tesalonika karena situasi yang tidak memungkinkan untuk ia berangkat kesana (2,18). Dalam situasi yang demikian, Paulus tidak pernah menyerah, ia mengutus Timotius untuk mengunjungi kota tersebut serta mencari tahu situasi yang mereka hadapi (13,2). Meskipun sudah mengutus Timotius dan memperoleh kabar darinya, Paulus masih sangat berharap bisa bertemu muka dengan orang-orang Tesalonika. Ia ingin bertemu dengan mereka untuk menambahkan apa yang masih kurang dalam iman mereka (3,10).
Ternyata Timotius tidak hanya membawa berita yang baik saja, ada berita yang kurang enak untuk di dengar oleh Paulus, diantaranya: Kelompok ekstrim yang meresponi pengajaran Paulus tentang ‘second coming’. Mereka tidak bekerja lagi karena mananti kedatangan Kristus kedua kali.
Mereka bingung dengan orang-orang yang sudah mati sebelum kedatangan Kristus. Ada juga yang masih terikat dengan tradisi nenek moyang bahkan tradisi kafir sehingga cenderung kembali ke hidup lama mereka. Tetap ada fitnahan terhadap Paulus walupun sudah tidak di sana. Ada yang menuduh Paulus melayani di Tesalonika demi keuntungandiri sendiri. Dalam jemaat masih ada perselisihan- perselisihan kecil.
Apa makna parousia? Kata Yunani yang berarti 'kehadiran' dalam PB digunakan untuk kedatangan Kristus dalam kerangka eskhatologis termasuk di dalamnya penghakiman dan kebangkitan -- tetapi kata itu dapat juga berarti biasa seperti kehadiran rasul di tengah kumpulan jemaatnya (2Kor. 10:10). Orang Kristen mengambil alih penggambaran *apokalyptik Yahudi itu dan mengubah dimensi eskhatologisnya, dalam arti bahwa unsur-unsur utama kedatangan *Kerajaan Allah sudah dimulai dalam *kehidupan Yesus dan 'kematian-Nya, yang dibenarkan oleh *kebangkitan-Nya (1Kor. 15:23-24).
Dan selama Bait Allah itu bertahan, jantung keyahudian itu pun berlanjut. Pada saat Bait Allah dihancurkan Roma di tahun 70 M. orang Kristen dapat menyatakan bahwa kedudukannya digantikan oleh Anak Manusia yang disalibkan dan dibangkitkan, dan itulah kehadiran Allah yang baru. Harapan Paulus akan *hari Tuhan yang akan datang, bukanlah harapan akan akhir dunia dan waktu (2Tes. 2:2), melainkan harapan akan penghakiman seluruh umat manusia (1Kor. 4:5) dan kemenangan akhir atas kejahatan (1Kor. 15:24-25).
Jadi, Paulus bersama orang sezamannya menantikan penghancuran Bait Allah. Setelah 70 M peristiwa sejarah itu menjadi suatu pembenaran lagi dari apa yang dinubuatkan Yesus, penggenapan di waktu akhir. Dan apa yang masih akan datang adalah akhir segala sesuatu, pada waktu Kristus akan menyerahkan kerajaan itu kepada Allah Bapa (1Kor. 15:24). Itulah parousia itu. Dan itu dapat terjadi mendadak (ITes. 5:2).
Dalam pemhaman yang demikian maka menanti kedatangan Yesus kembali bukanlah soal waktu tetapi SOAL PERSIAPAN UNTUK MENYAMBUT KEDATANGAN TERSEBUT. Pada pokok inilah diperlukan sikap teguh bertahan agar tidak dikacaukan dengan ‘keduniawian’ – contoh : hilangnya kasih mula-mula.
Maka parousia lalu berdampak pada : Hidup adalah anugerah yang dipergunakan menyambut keselamatan kekal didalam Yesus Kristus. ( kita belum 100% menerima berkat Tuhan). Pengharapan merupakan kata kunci untuk terus berkarya – istilah dipakai adalah didalam Tuhan Yesus – band. Kol.3:17.
MAJU TERUS BERSAMA YESUS DAN KEDATANGAN-NYA KEMBALI BUKAN SOAL HUKUMAN TETAPI SOAL KEMENANGAN.