LIBERALISME DAN EVOLUSINYA
KELOMPOK 1 GAMA ELIZA HUMAIRA NENCY CINTIA DEWI DEWI FEBRIANI
PENDAHULUAN Liberalisme kebebasan individu persamaan hak. liberal percaya bahwa individu harus membebaskan diri ; bebas dari status kesewenang – wenangan, penyiksaan, dan takhyul. Asumsi – asumsi dasar liberalisme : Pandangan positif tentang sifat dasar manusia. Hubungan internasional bersifat koorperatif daripada konfliktual. Bersikap optimis dan percaya pada kemajuan.
Prinsip – prinsip liberal kebebasan, HAM, kemajuan, toleransi, norma – norma konstituasional, dan demokrasi. Aktor – aktor liberalisme Non state sebagai aktor utama. State sebagai alat. wadah organisasi atau institusi – institusi non government misalnya seperti multinational coorporation, LSM dan sebagainya.
Liberalisme dan evolusinya Liberal liberalisme neoliberalisme klasik
Liberalisme klasik Istilahnya muncul pada abad ke-19, namun pola kerangka nya lebih dahulu muncul pada abad ke-17. Merupakan keritikan dari paham realis yang menganggap bahwa perang adalah tidak logis, kekuatan tidak terkendalikan, hanya memerankan kesombongan dan ambisi raja. Menjunjung hak manusia dengan adanya kebebasan individu. Kebebasan untuk hidup, kebebasan untuk tidak disiksa atau ditindas mengutamakan hak tiap individu untuk bertanggungjawab atas dirinya sendiri.
John Lock (1632-1704) kebebasan individu sangat penting. Negara harus memberikan kebebasan terhadap rakyatnya dan berhak melindungi rakyatnya. Adam Smith (1723–1790) menyimpulkan bahwa kebebasan dapat memberikan keuntungan. Ia menerapkan sistem laissez-faire yaitu perdagangan bebas. Menurutnya, perdagangan bebas dapat menambah kekayaan bangsa. Immanuel kant berpendapat bahwa proses natural pada kepentingan pribadi akan mendorong rasional individu untuk berperan sebagai wakil untuk membawa kedamaian.
Dua macam kebebasan, Negative freedom adalah kebebasaan yang terkendali oleh keadaan. positive freedom adalah peluang bagi semua masyarakat untuk mengembangkan kapasitas mereka sendiri. Adanya kebijaksanaan dalam liberal seperti perdagangan bebas, penurunan senjata, menganut hukum internasional dan menyebarkan paham liberal ke tempat lain.
Liberalisme sosiologis; menyatakan bahwa bukan hanya negara yang dapat melakukan hubungan internasional, tetapi individu, kelompok juga bisa melakukan hubungan internasional dan dinilai lebih mencapai perdamaian. Liberalisme interdependensi; negara – negara saling ketergantungan satu sama lain. Liberalisme institusional; hubungan melalui lembaga lembaga atau organisasi sebagai mediasi pemecahan suatu masalah dan mempermudah negosiasi. Liberalisme republikan; sistem demokrasi dinilai dapat menjauhkan konflik dari negara-negara.
Praktek liberalisme Bidang Politik Bidang Ekonomi Bidang Agama Individu yang menentukan segalanya, demokrasi. Adanya pengatur agar kemerdekaan individu tetap dijamin dan dihormati. Bidang Ekonomi Sistem ekonomi bebas, kapitalisme. Laiser faire (produksi bebas). Tidak ada intervensi pemerintah. Bidang Agama Agama membatasi kebebasan individu, sehingga dilakukan sekularisasi. Adanya kebebasan beragama dan menjalankannya ibadah menurut agama yang dianutnya.
Neoliberalisme Sebuah varian pembaharuan dari konsep liberalisme. kritik dari paham neorealis yang beranggapan bahwa dalam kerjasama juga dapat menimbulkan konflik karena adanya kecurangan dari negara lain demi kepentingan nasionalnya. Neoliberalisme yang juga menekankan kebebasan individu. Konsep neoliberalisme dominan menbahasas mengenai kebebasan ekonomi.
Dasar dari konsep neoliberalisme peminimalisasi terhadap peran dari negara dan pemerintah menyangkut sektor-sektor swasta. pemerintah juga harus melakukan privatisasi semua perusahaan milik negara. pemerintah hanya menciptakan lingkungan sehingga modal dapat bergerak bebas dengan baik. Dihapuskannya ideologi 'kesejahteraan bersama' dan pemilikan komunal seperti yang masih banyak dianut oleh masyarakat 'tradisional'. Karena Paham kesejahteraaan dan pemilikan bersama mereka menghalangi pertumbuhan.
Agen utama neoliberalisme: IMF World Bank Instrumen utama neoliberalisme: WTO AFTA NAFTA
Persamaan dan perbedaan liberal dan neoliberal Liberalisme manusia dianggap sebagai: homo oeconomicus; manusia adalah otonom, bebas memilih; wacana politik: sosial demokrat dengan argumen, “kesejahteraan”; Meletakkan kebebasan sebagai nilai politik tertinggi; Masih mengakui peran kerajaan/pemerintah. Dalam arti sistem kerajaan harus melindungi hak-hak semua rakyat secara adil, bijak dan seksama; Masih mengakui undang-undang kerajaan (pemerintah). Artinya semua rakyat mempunyai hak-hak yang sama rata di depan hukum dan undang-undang; Menghendaki peran serta kerajaan dalam pasar bebas. Menjaga agar tidak terjadi diskriminasi, pemerikasaan barang-barang impor-ekspor harus dilakukan secara hikmat.
2. Neoliberalisme homo oeconomicus dijadikan prinsip untuk memahami semua “tingkah laku manusia”; tidak perlu adanya campur tangan pemerintah, batas negara diterobos; wacana politik: sosial ekonomis kapitalis dengan argumen “privatisasi aktivitas ekonomi”; Meletakkan kebebasan dalam tataran ekonomi, pasar bebas, globalisme; sama sekali menolak campur tangan pemerintah, bahkan mereka menghendaki segala macam fasilitas umum seharusnya di swastanisasikan/diprivatisasikan; Sistem aturan, undang-undang/hukum, ditolak sama sekali, karena hal ini akan menguntungkan pemerintah dan stakeholders lainnya; Tidak menghendaki peran pemerintah dalam pasar bebas. Sehingga peluang akan adanya diskriminasi “terselubung” sangat tinggi (yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin).
Persamaan sama-sama mengutamakan hak-hak individu/pribadi; sama-sama menghendaki dibatasinya kekuasaan pemerintah/kerajaan, kedaulatan undang-undang ; kebebaasan untuk menjalankan perusahaan pribadi tanpa adanya aturan; administratif yang menghambat aktivitas individu dalam mensejahterakan dirinya. sama-sama menolak kekuasaan yang otoriter yang mengekang individu; Desentralisasi;
Warisan liberal pertama, menuntut kedaulatan demokrasi liberal terdiri dari pasar ekonomi, kepastian hukum dan perwakilan demokratis. Kedua, demokrasi liberal merupakan penahanan diri dan bentuk pemisahan daerah damai. Kantian berasumsi bahwa demokrasi tidak menimbulkan konflik karena demokrasi dinilai lebih damai. Menurut kantian demokrasi, ekonomi dan organisasi internasional adalah penting untuk mendorong perdamaian
Kegagalan liberalisme Terjadi krisis ekonomi di amerika Serikat yang disebut depresi besar tahun 1930; ekonomi Amerika mengalami kemunduran serta industri bangkrut. Tahun 1973 terjadi krisis minyak bumi (doktrin keynesian);
Kritik terhadap liberalisme Marxist mempermasalahkan dalam mempertahankan kapitalisme, liberalisme mencoba melegitimasi ketidak samaan kelas kekuatan dan konstitusi dalam bentuk ideologi borjuis. Feminisme radikal memaksudkan pada hubungan antara liberalisme dan patriarki yang diakarkan pada tafsiran memaksa wanita untuk menjadi seperti pria dalam memenuhi kehidupan. Komunis mendakwa liberalisme pada kegagalan memajukan moral sosial, mengatakan bahwa liberalisme adalah resep untuk egoisme dan keserakahan yang tidak berakhir.
Kritik terhadap Neo-Liberal Negara-negara berkembang yang institusi ekonomi dan politiknya belum terbangun tetapi telah dikuras sebagai akibat tidak terlindungi dari arus deras perdagangan dan modal. Pendukung antiglobalisasi adalah pihak yang paling lantang menentang neoliberalisme, terutama sekali dalam implementasi "pembebasan arus modal" akan tetapi tidak dalam hal adanya pembebasan arus tenaga kerja. Salah satu pendapat mereka, kebijakan neoliberal hanya mendorong sebuah "perlombaan menuju dasar" dalam arus modal menuju titik terendah untuk standar lingkungan dan buruh.