Kerukunan antar Umat Beragama Pertemuan ke 11
Pengertian kerukunan hidup beragama Suatu kondisi dimana semua golongan agama bisa hidup bersama-sama secara damai tanpa mengurangi hak dan kebebasan masing-masing untuk menganut dan melaksanakan kewajiban agamanya.
Sikap Buddha terhadap agama lainnya: “Diantara semua jalan, Jalan Mulia Berunsur Delapan adalah yang terbaik; Diantara semua kebenaranan, Empat Kebenaran Mulia adalah yang terbaik; Diantara semua keadaan, bebas dari semua hawa nafsu adalah terbaik; Diantara semua makhluk makhluk hidup, orang yang waskita adalah yang terbaik. Inilah satu-satunya jalan. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa kesucian pandangan. Ikutilah Jalan ini, yang dapat mengalahkan mara. Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Aku mengajarkannya setelah Aku mengetahui jalan inilah cara membuang duri-duri nafsu”. (Dhp.273-275)
Tri Kerukunan Hidup Beragama Kerukunan intern umat beragama, Kerukunan antara umat beragama Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah
Hambatan kerukunan hidup beragama Ekspresi keagamaan yang keliru misal fanatisme memonopoli dan memutlakkan kebenaran sendiri, diikuti semangat misionarisme yang militan, merendahkan pihak lain bahkan memandangnya sebagai musuh.
Upaya menumbuhkan kerukunan hidup beragama Passing Over; mempelajari agama lain untuk kembali keagamanya dengan keyakinan yang makin mantap. Perbandingan Agama; melihat keparalelan dalam setiap agama untuk mempertebal toleransi Dialog Antar umat Beragama; bertujuan menumbuhkan pemahaman, komunikasi untuk menjembatani jurang ketidak tahuan dan kesalahpahaman.
Sabda Buddha tentang Kerukunan Ada 6 dhamma/ajaran yang membuat saling dikenang, saling dicintai, dan saling dihormati: yang menunjang saling ditolong,untuk tiada kecekcokan, kerukunan dan kesatuan. (A. III, 288-289)
6 Dhamma Yang Membawa Kerukunan (Saraniya Dhamma) Memiliki perbuatan yang disertai cinta kasih terhadap sesama, baik didepan atau dibelakang mereka. Memiliki ucapan yang disertai cinta kasih terhadap sesama, baik didepan atau dibelakang mereka. Memiliki pikiran yang disertai cinta kasih terhadap sesama, baik didepan atau dibelakang mereka.
6 Dhamma Yang Membawa Kerukunan (Saraniya Dhamma) Membagi perolehan, sebagai sesuatu yang pantas, yang diperoleh dengan cara yang pantas, menggunakannya sebagai milik bersama dengan sesama pelaksana sila. Memiliki kesamaan sila/moraloitas, baik didepan atau dibelakang mereka. Memiliki kesamaan dalam pemeganganan pandangan benar (sammadithi) sesama pelaksana sila, baik didepan atau dibelakang mereka.
Teladan Toleransi Jendral Siha; Buddha menganjurkan agar ia mempertimbangkan keputusannya, mengingat pengaruh dan kedudukanya. (Vin. I, 236-237) Jutawan Upali; Buddha mengajukan syarat agar Upali tetap menyokong secara materi agama yang ia anut sebelumnya (M. I, 378-380) Raja Asoka (abad ke-3 SM), Raja Mauirya. Kitab Sutasoma (Mpu Tantular ~ Majapahit) Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrwa
Prasasti Raja Asoka “….janganlah kita hanya menghormati agama sendiri dan mencela agama orang lain tanpa suatu dasar yang kuat. Sebaliknya agama orang lain pun hendaknya dihormati atas dasar-dasar tertentu. Dengan berbuat demikian kita telah membantu agama kita sendiri, untuk berkembang disamping menguntungkan pula agama orang lain. Dengan berbuat sebaliknya kita telah merugikan agama kita sendiri, disamping merugikan agama orang lain. Oleh karena itu barang siapa menghormati agamanya sendiri dan mencela agama orang lain, semata-mata didorong oleh rasa bakti pada agamanya sendiri dengan berpikir;bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri. Dengan berbuat demikian ia malah amat merugikan agamanya sendiri. Oleh karena itu, kerukunan sangat dianjurkan dengan pengertian bahwa semua orang hendaknya mendengarkan dan bersedia mendengar ajaran yang dianut orang lain.”
Be Happy
Diskusikan Jelaskan yang dimaksud dengan pelecehan agama! Uraikan pendapatmu mengenai: perkawinan antar agama! Uraikan pendapatmu mengenai: alih agama!