KOMUNIKASI DALAM BISNIS (ORGANISASI)
Komunikasi Dalam Organisasi Menurut Raymond V. Lesikar ada 4 faktor yg mempengaruhi Keefektifan komunikasi organisasi yaitu : Saluran komunikasi formal Struktur wewenang organisasi Spesialisasi pekerjaan Kepemilikan informasi
Saluran Komunikasi Formal : Suatu cara komunikasi yang didukung dan mungkin dikendalikan oleh manajer. Misal : memo reguler, laporan, rapat staf. Saluran komunikasi formal mempengaruhi efektifitas komunikasi organisasi : Jarak saluran formal. Organisasi yg sangat besar, efektifitas komunikasinya akan lebih sulit Menghambat arus informasi antar tingkat dalam organisasi. Semakin tinggi/lebar organisasi semakin sulit informasi mengalir.
Struktur Wewenang Organisasi Hierarki pengendalian di dalam sebuah organisasi Pengaruhi Struktur Wewenang thd efektifitas komunikasi : Perbedaan status dan kekuasaan Perbedaan wewenang
Spesialisasi Pekerjaan : Anggota kelompok kerja yang sama mempunyai istilah, Pandangan mengenai sasaran, tugas, gaya pribadi yang sama. Komunikasi antar kelompok yg berbeda umumnya lebih sulit Kepemilikan Informasi : Setiap karyawan mungkin memiliki informasi tertentu yg tidak dimiliki oleh karyawan lain, sehingga karyawan tsb dapat berfungsi lebih efektif dibanding karyawan yg lain
Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi Dilihat dari ruang lingkupnya : Komunikasi Internal : yaitu komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang ada di dalam organisasi 2. Komunikasi Eksternal : yaitu komunikasi yang terjadi antara orang-orang di dalam organisasi dengan pihak-pihak di luar organisasi, misalnya pelanggan, pemasok, kreditur
Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi : Dilihat dari formalitasnya : Komunikasi Formal : Saluran komunikasi resmi yg mengikuti rantai komando dalam struktur organisasi di dalam organisasi yang berkaitan dengan tugas, wewenang (pekerjaan). Komunikasi Formal meliputi : 1. Komunikasi Vertikal 2. Komunikasi Horizontal 3. Komunikasi Diagonal Komunikasi Informal : Komunikasi di dalam organisasi yg tidak disetujui secara resmi
Komunikasi Vertikal Komunikasi yang bergerak ke atas atau ke bawah melalui Rantai Komando organisasi. Komunikasi dari atas ke bawah : memberi saran, pengarahan, instruksi, evaluasi, informasi Komunikasi dari bawah ke atas : memberi informasi, laporan, penjelasan, permohonan keputusan Hambatan dalam komunikasi vertikal terjadi apabila salah Satu atasan/bawahan mencoba untuk menyaring informasi yg diperoleh sehingga informasi menjadi tidak lengkap
Komunikasi Horizontal / Lateral Komunikasi antar departemen dari sebuah organisasi yang pada umumnya mengikuti alur pekerjaan, bukan rantai komando, dengan demikian saluran langsung untuk koordinasi dan pemecahan masalah. Komunikasi bisa terjadi antara anggota kelompok kerja satu dng kelompok kerja lain. Tujuannya untuk koordinasi & pemecahan masalah, peningkatan kinerja, mempercepat pengambilan keputusan & meningkatkan kepuasan kerja karyawan
Komunikasi Diagonal Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Misal : antara Manajer Pemasaran dengan supervisor di bagian Produksi
Komunikasi Informal Komunikasi Informal mengabaikan hierarki organisasi Komunikasi Informal sering disebut desas-desus, rumor, selentingan Komunikasi informal biasanya muncul / berkembang aktif selama periode perubahan atau ketika karyawan mengalami kekhawatiran di lingkungan kerjanya Komunikasi informal dapat berdampak positif maupun negatif - Berdampak positip meningkatkan kinerja organisasi - Berdampak negatip mengancam kedudukan atasan
Peranan Komunikasi Informal : Pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusiawi Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton Pemenuhan keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain Pelayanan sebagai sumber informasi hubungan pekerjaan yang tidak disediakan saluran-saluran komunikasi formal.