PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset IAS 36: Impairment

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PSAK – 4 Laporan Keuangan Tersendiri
Advertisements

ASET TIDAK BERWUJUD.
Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya berbasis Akrual
PSAK 62 (2010) Kontrak Asuransi
PSAK 19 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets
Laporan Laba/Rugi Komprehensif
PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
Akuntansi keuangan lanjutan 1
PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL
MANAJEMEN KEUANGAN LITERATUR :
PSAK 64: EKSPLORASI DAN EVALUASI SUMBER DAYA MINERAL
PSAK 14 – PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES
IAS 16: PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
PSAK 30 & ETAP 17 SEWA (REVISI 2011)
ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estat
PSAK 22 KOMBINASI BISNIS By Lita Kusumasari.
ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI
PSAK 10: TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
DEPRECIATION, IMPAIRMENTS
Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
Presented by: Dwi Martani Slide by : Nia Paramitasari
PSAK 48 PENURUNAN NILAI IAS 36: Impairment eff 2014
ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK DIJUAL
PSAK 2 – LAPORAN INTERIM IAS 34 - Interim Report
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
ISAK 29 PENGUPASAN TANAH PADA TAHAP PRODUKSI TAMBANG TERBUKA
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
PSAK No.2 (revisi 2009) LAPORAN ARUS KAS
ASET TIDAK BERWUJUD.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PSAK 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
IFRS 7 FINANCIAL INSTRUMENTS: DISCLOSURES
By: Siti Khairani, SE.,Ak.,M.Si
STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Presented by: Dwi Martani
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
AKUNTANSI SEWA Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 11.
PSAK 2 – LAPORAN INTERIM IAS 34 - Interim Report
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa
PSAK 19 ASET TAK BERWUJUD (IAS 38 INTANGIBLE ASSET)
Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PSAK 48 PENURUNAN NILAI IAS 36: Impairment
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
AKUNTANSI SEWA.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
Properti Investasi, Sewa, dan Penurunan Nilai Aset
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
PENURUNAN NILAI DAN ASET DIKUASAI UNTUK DIJUAL
ASET TETAP & ASET TIDAK BERWUJUD
ASET TETAP & ASET TIDAK BERWUJUD
AKUNTANSI SEWA Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14.
INVESTASI PADA INSTRUMEN EKUITAS
Transcript presentasi:

PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset IAS 36: Impairment

Tujuan dan Ruang Lingkup Tujuan PSAK 48 : Menetapan prosedur agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya  impairment. KONSERVATIF Impairment > Aset tercatat Aset terpulihkan ? Penjualan Penggunaan Mana yang lebih tinggi

Ruang Lingkup - Pengecualian PSAK 48 Par 2 PSAK 48 diterapkan penurunan nilai, KECUALI : Persediaan PSAK 14 Aset yang dari kontrak konstruksi PSAK 34 Aset pajak tangguhan PSAK 46 Aset yang timbul dari imbalan kerja PSAK 24 Aset keuangan PSAK 55 Properti investasi PSAK 13 Biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi PSAK 28 Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual PSAK 58

Berlaku aset keuangan yang dikelompokkan sebagai investasi Lingkup PSAK 48 entitas anak  PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Berlaku aset keuangan yang dikelompokkan sebagai investasi ventura bersama  PSAK 12: Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama entitas asosiasi  PSAK 15. Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 48 berlaku untuk: aset yang dicatat pada jumlah revaluasian (nilai wajar) sesuai dengan Pernyataan lain, misal PSAK 16: Aset Tetap

Konsep & Istilah Penting Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Uji Penurunan Nilai Rugi Penurunan Nilai Jumlah Tercatat Jumlah Terpulihkan Jumlah Tersusutkan Nilai Pakai Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan Unit Penghasil Kas (UPK) Biaya Pelepasan Aset Korporat Goodwill Impairment Test Impairment Losses Carrying Amount Recoverable Amount Depreciable Amount Value in Use Fair Value less Costs to Sell (FV-C2S) Cash Generating Unit (CGU) Costs of Disposal Corporate Assets Goodwill

Pendekatan Penurunan Nilai (Impairment) 1-2 Juni 2010 Review Aset secara Periodik Goodwill? Y Apakah terdapat indikasi N Estimasi recoverable amount secara individu Y Hitung recoverable amount secara individu Hitung recoverable amount unit penghasil kas /UPK/CGU Hitung penurunan nilai Hitung penurunan nilai Pertimbangkan pembalikan* Pertimbangkan pembalikan* Workshop dan Diskusi “Pengaruh IFRS terhadap Silabus dan Materi Pengajaran Akuntansi Keuangan" serta Workshop "PSAK Terbaru"

Ikatan Akuntan Indonesia Review AKHIR PERIODE Menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai ADA INDIKASI mengestimasi jumlah terpulihkan aset. Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai : Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai (impairment test): Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas Aset tidak berwujud yang belum digunakan Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis Par 10 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Identifikasi Indikasi Penurunan Nilai Ikatan Akuntan Indonesia Identifikasi Indikasi Penurunan Nilai PSAK 48 par 12 Informasi minimum yang dipertimbangkan Informasi eksternal Perubahan signifikan nilai pasar Perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi dan lingkup hukum Perubahan suku bunga Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya Informasi internal Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat aset Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang diharapkan. Par 12 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Nilai wajar dikurang biaya penj. Fair Value Less Costs to Sell Nilai Terpulihkan Jumlah terpulihkan = Jumlah yang lebih tinggi antara : Nilai wajar dikurang biaya penj. Fair Value Less Costs to Sell Nilai pakai (Value in Use) dan Jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak bebas tanpa tekanan, dikurangi biaya pelepasan aset. Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas.

Ikatan Akuntan Indonesia Indikasi ? Suatu entitas pertambangan memiliki jalur kereta api pribadi untuk mendukung aktivitas pertambangannya. Jalur kereta api pribadi dapat dijual hanya untuk nilai sisanya dan itu tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset lain pertambangan itu. Tidak dimungkinkan mengestimasi jumlah terpulihkan dari jalur kereta pribadi itu karena nilai pakainya tidak dapat ditentukan dan kemungkinan berbeda dari nilai sisanya. Oleh karena itu, entitas mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dimana jalur kereta pribadi tersebut tercakup, yaitu pertambangan itu secara keseluruhan. Par 25-26-27 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Pengukuran Jumlah Terpulihkan Ikatan Akuntan Indonesia Pengukuran Jumlah Terpulihkan Nilai wajar dikurangi Biaya Penjualan Bukti Terbaik harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat dalam suatu transaksi antara pihak yang independen, disesuaikan dengan biaya tambahan yang dapat dikaitkan langsung dengan pelepasan aset. Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset diperdagangkan di pasar aktif Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut. Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat dan tidak ada pasar aktif untuk aset  Berdasarkan informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan Par 25-26-27 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Pengukuran Jumlah Terpulihkan Ikatan Akuntan Indonesia Pengukuran Jumlah Terpulihkan Nilai Pakai Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima Pertimbangan dalam penghitungan nilai pakai aset: a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset; b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan tersebut; c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang berlaku; harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset tersebut. Par 29 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Pengukuran Jumlah Terpulihkan Ikatan Akuntan Indonesia Pengukuran Jumlah Terpulihkan PSAK 48 Par 31 mengestimasi arus kas masuk dan arus kas keluar di masa depan dari pemakaian aset tersebut dan pelepasannya pada akhirnya 1 2 menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas arus kas masa depan tersebut Tingkat Diskonto Par 31 INFLOW Pelepasan $ OUTFLOW Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Pengukuran Jumlah Terpulihkan Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan (par 39) proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan aset (termasuk arus kas keluar untuk menyiapkan aset agar dapat digunakan) dan dapat dikaitkan secara langsung, atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten, pada aset Arus kas neto, jika ada, yang akan diterima (atau dibayarkan) untuk pelepasan aset pada akhir masa manfaatnya

Dasar Estimasi Arus Kas Masa Depan 1. Asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori. 2. Anggaran keuangan terbaru dan telah disahkan manajemen. 3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan dari restrukturisasi. 4. Penggunaan dasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5 tahun, kecuali jika periode yang lebih lama dapat dijustifikasi. 5. Periode setelah anggaran menggunakan tingkat pertumbuhan tetap atau menurun, kecuali jika pertumbuhan naik dapat dijustifikasi. 6. Tingkat pertumbuhan dalam proyeksi tidak boleh melebihi rata- rata jangka panjang pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara tempat entitas beroperasi atau pasar dimana aset digunakan, kecuali jika tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.

Pengukuran Jumlah Terpulihkan Arus Kas Masa Depan Valuta Asing Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang ketika akan dihasilkan dan kemudian didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang tersebut. Tingkat pertukaran yang digunakan  kurs spot pada tanggal penghitungan nilai pakai. PSAK 48 Par 54

Tingkat Diskonto Dasar penetapan tingkat diskonto  tingkat diskonto sebelum pajak menggambarkan penilaian pasar kini dari: (a) nilai waktu uang; dan (b) risiko spesifik atas aset dimana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. PSAK 48 Par 56 Tingkat diskonto diestimasi dari salah satu: Tingkat diskonto implisit transaksi pasar kini aset sejenis atau Rata-rata tertimbang biaya modal entitas yang tercatat di bursa efek yang memiliki aset sejenis Tingkat diskon adalah tingkat pengembalian yang disyaratkan investor jika seandainya akan memilih suatu investasi yang menghasilkan arus kas dengan jumlah, waktu dan profil risiko yang sama dengan yang diharapkan akan dihasilkan dari aset tersebut.

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Nilai terpulihkan aset < Nilai tercatat PSAK 48 Par 59-60-61 nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi, Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain (Contoh PSAK 16)

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai PSAK 16 Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut

Ilustrasi Penurunan Nilai 1 Contoh: PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya menjual Rp180 juta dan nilai pakainya 205 juta. Rp 200 juta Rp 205 juta Nilai tercatat Dibandingkan Nilai diperoleh kembali Tidak ada penurunan nilai Lebih tinggi antara Nilai wajar dikurangi b. penjualan Nilai pakai Rp 180 juta Rp 205 juta

Ilustrasi Penurunan Nilai 2 Contoh: PT Anggrek, (informasi sama) kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta. Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai Rp 200 juta Rp 180 juta Nilai tercatat Dibandingkan Nilai diperoleh kembali Lebih tinggi antara Nilai wajar dikurangi b. penjualan Nilai pakai Jurnal mencatat kerugian penurunan nilai:. Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 20 juta Cr. Ak. Dep– Peralatann Rp 20 juta Rp 180 juta Rp 175 juta

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Contoh Perusahaan Melody melakukan review penurunan nilai aset pada 2010. Sebidang tanah dicatat pada nilai wajar dengan surplus revaluasi senilai Rp 50 juta, aset-aset lainnya dicatat pada nilai historis dikurangi akumulasi depresiasi atau amortisasi. Haril dari reviu sebagai berikut: Fair value less costs to sell Value in use Carrying amount Tanah (nilai wajar) Rp 212 juta Rp 220 juta Rp 300 juta Aset tak berwujud, pada biaya yang teramortisasi Rp 8.2 juta Rp 6.5 juta Rp 9 juta Mesin, setelah didepresiasikan Rp21 juta Rp 18 juta Rp 30 juta Tentukan berapa rugi penurunan nilai dan bagaimanakah jurnalnya?

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Solusi Contoh Berdasarkan informasi yang tersedia, aset Melodi yang mengalami kerugian penurunan nilai adalah: Recoverable amount Carrying amount Impairment loss Tanah, pada nilai wajar Rp 220 juta Rp 300 juta Rp 80 juta Aset Tak Berwujud, pada biaya teramortisasi Rp 8.2 juta Rp 9 juta N/A Mesin, setelah didepresiasikan Rp 21 juta Rp 30 juta Kerugian penurunan nilai dikurangkan terlebih dahulu ke surplus revaluasi. Dr Surplus revaluasi Rp 50 juta Rugi penurunan nilai (80 juta – 50 juta) 30 juta Cr Tanah Rp 80 juta Untuk mengakui kerugian penurunan nilai tanah Dr Kerugian penurunan nilai Rp 9 juta Cr Mesin Rp 9 juta Untuk mengakui kerugian penurunan nilai mesin

Unit Penghasil Kas (UPK) Jumlah terpulihkan dari aset individual tidak dapat ditentukan jika: nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan; dan aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain. Dalam kasus ini, nilai pakai dan, jumlah terpulihkan, dapat ditentukan hanya untuk Unit Penghasil Kas Aset. PSAK 48 Par 67 PSAK 48 Lihat Par 67: Contoh

Unit Penghasil Kas Tidak mungkin mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual  menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup (aset dari unit penghasil kas = UPK). Unit penghasil kas aset  kelompok terkecil dari aset yang termasuk aset tersebut dan menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain. PSAK 48 Par 66, 68: Contoh

Ikatan Akuntan Indonesia Unit Penghasil Kas Jumlah terpulihkan dari UPK adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. Jumlah tercatat dari UPK: mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset yang dapat diatribusikan langsung, atau dialoksikan dengan dasar yang layak dan konsisten, ke UPK dan akan menghasilkan arus kas masuk yang digunakan dalam menentukan nilai pakai unit penghasil kas; dan tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap liabilitas yang diakui, kecuali jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa mempertimbangkan liabilitas tersebut. PSAK 48 Par 74-76 Par 74 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Unit Penghasil Kas Rugi Penurunan Nilai diakui untuk UPK jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) < jumlah tercatatnya. dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut (kelompok dari unit) dengan urutan sbb: pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil kas (kelompok dari unit); dan selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat setiap aset di dalam unit tersebut (kelompok dari unit). PSAK 48 Par 98 Pertama, Goodwill Par 98 Kemudianpro rata Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Unit Penghasil Kas Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai, entitas tidak harus mengurangi jumlah tercatat aset dengan jumlah yang tertinggi dari: (a) nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual (jika ditentukan); (b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan (c) nol. PSAK 48 Par 100 Jumlah rugi penurunan nilai yang semestinya dialokasikan ke aset  harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit (kelompok dari unit). Par 100 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia CONTOH - UPK Sebuah perusahaan manufaktur memiliki mesin yang digunakan untuk memproduksi di satu divisi produksi. Mesin tersebut tidak memiliki harga jual kecuali harga jual sebagai besi bekas dan sulit untuk mengidentifikasi arus kas secara terpisah dari penggunaan mesin tersebut. Konsekuensinya jika perusahaan menentukan ada indikasi impairment atas mesin, maka penilaian impairment harus dilihat sebagai satu kesatuan divisi produksi. Perhitungan nilai diperoleh kembali harus dihitung atas keseluruhan unit penghasil kas divisi produksi. Par 25-26-27 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia CONTOH - UPK Sebuah perusahaan transportasi memperoleh kontrak dari Pemda untuk mengoperasikan 6 jalur koridor busway sebagai satu kesatuan. Perusahaan dapat mengidentifikasi aset dan arus kas dari masing-masing jalur tersebut. Satu koridor busway mengalami kerugian (indikasi penurunan nilai). Walaupun kerugian penurunan nilai dapat diidentifikasi untuk satu koridor, namun karena perusahaan terikat kontrak untuk menjalankan keenam koridor tersebut maka penurunan nilai harus dilihat sebagai satu kesatuan. Pengukuran penurunan nilai dilakukan atas UPK atas keenam koridor busway tersebut. Par 25-26-27 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Ikatan Akuntan Indonesia Goodwill Goodwill telah dialokasikan sebelumnya ke unit penghasil kas A. Goodwill yang dialokasikan ke A tidak dapat diidentifikasi atau diasosiasikan dengan kelompok aset pada tingkatan yang lebih rendah dari A, kecuali secara arbitrer. Karena goodwill yang dialokasikan ke A tidak dapat secara arbitrer diidentifikasi atau diasosiasikan dengan suatu kelompok aset pada suatu level yang lebih rendah dari A, maka goodwill dialokasikan kembali ke unit B, C dan D berdasarkan nilai relatif dari tiga porsi dari A sebelum porsi tersebut diintegrasikan ke B, C dan D. Par 25-26-27 Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Kasus 1: Penurunan Nilai UPK Ikatan Akuntan Indonesia Kasus 1: Penurunan Nilai UPK Kasus Suatu entitas mengoperasikan peralatan minyak di dasar laut. Entitas menyediakan biaya restorasi senilai Rp 10 M, yang mencerminkan nilai kini dari biaya tersebut. Entitas tersebut menerima tawaran untuk membeli peralatan minyak seharga Rp 16 M, dan nilai biaya pelepasan seharga Rp 2 M. Nilai pakai sebesar Rp 24 M. Sedangkan nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 20 M. Apakah nilai dari peralatan menurun? Case 7 Mirza solusi Hendang Tanusdjaja (djaja99@yahoo.com)

Kasus 1: Penurunan Nilai UPK Solution Nilai wajar dikurangi cost to sell dari peralatan adalah Rp 14 M (Rp 16 M – Rp 2 M). Nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 14 M (Rp 24 M – Rp 10 M). Nilai tercatat dari peralatan adalah Rp 10 M (Rp 20 M – Rp 10 M). Sehingga, nilai terpulihkan dari unit penghasil kas melebihi nilai tercatatnya, sehingga aset ini tidak diturunkan nilainya.

Kasus 2: Unit Penghasil Kas PT Melati melakukan review penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011, berikut ini aset yang dimiliki oleh PT Melati: Nilai Tercatat Goodwill Rp200 juta Properti, Pabrik, dan Peralatan,telah didepresiasi 400 juta Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 300 juta Properti Investasi, setelah didepresiasi 350 juta Aset Keuangan, pada nilai wajar 207 juta Persediaan, at cost 150 juta Piutang Dagang 230 juta Total Rp 1837 juta Setelah review penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang dapat dipulihkan atas UPK X senilai Rp900 juta termasuk properti investasi senilai Rp300 juta. Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.

Kasus 2: Unit Penghasil Kas Solusi Contoh Nilai Nilai Tercatat tercatat setelah Alokasi Rugi setelah Rugi rugi penurunan nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Goodwill Rp 200 juta Rp (200 juta) Rp 0 Property, plant and equipment 400 juta (392.6 juta) 7.4 juta Aset Tak Berwujud 300 juta (294.4 juta) 5.6 juta Properti Investasi (350 jt-50 jt) 300 juta - 300 juta Aset Keuangan 207 juta - 207 juta Persediaan 150 juta - 150 juta Piutang Dagang 230 juta - 230 juta Total 1787 juta (887 juta) 900 juta Pertama, rugi penurunan nilai mengurangi seluruh goodwill 687x(300/700) Kemudian, sisa kerugian dialokasikan pada aset tidak lancar pro rata terhadap nilai tercatat dari aset tidak lancar tersebut. 687x(400/700)

Kasus 3 Kasus Kasus Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini: Rp M Goodwill 10 Properti 20 Pabrik dan Peralatan 30 60 Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M. Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan. solusi

Kasus 3 Solusi Kasus Goodwill Properti Pabrik Total RpM RpM RpM RpM Nilai Tercatat 10 20 30 60 Rugi Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15) Nilai Tercatat setelah - 18 27 45 Penurunan Nilai

Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill PT Lily memiliki 80% kepemilikan PT Kenanga dengan membayar Rp 32 M pada 1 Januari 2010. Setelah tanggal akuisisi, aset bersih yang dapat diidentifikasi memiliki nilai Rp30 M. PT Kenanga merupakan UPK. Pada 31 Desember 2010, nilai yang dapat dipulihkan dari PT Lily sebesar Rp20 M. Nilai wajar aset teridentifikasi 27. solusi

Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill Harga perolehan kombinasi bisnis 80% = Rp 32 M Harga perolehan kombinasi bisnis 100% = Rp 40 M Nilai wajar aset bersih bisa diidentifikasi = Rp 30 M Goodwill total = Rp 10 M Pengendali Nilai aset bersih yang diakusisi = 80% x Rp30 M = Rp 24 M Goodwill pengendali = Rp 8 M Harga perolehan = Rp 32 M solusi

Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill Solusi Kasus Nilai aset pada saat perolehan pertama Akhir tahun 2010 Goodwill Aset diidentifikasi Total Nilai tercatat bruto Rp 10 M Rp 30 M Rp 40 M Pengendali 8 M 24 M 32 M Kepemilikan minoritas 2 M 6 M Nilai tercatat yang disesuaikan

Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill Solusi Kasus Nilai yang dapat dipulihkan Rp20 M Nilai tercatat telah disesuaikan Rp 37 M Terjadi penurunan nilai Rp17 M < Bagian 2: Mengalokasikan kerugian penurunan nilai Akhir tahun 2010 Goodwill Aset diidentifikasi Total Nilai tercatat bruto Rp 10 M Rp 30 M Rp 40 M Akumulasi depresiasi - (3 M) Nilai tercatat 10 M 27 M 37 M Kerugian penurunan nilai 7 M 17 M Nilai tercatat yang disesuaikan Rp 20 M

Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill Solusi Kasus Bagian 1: Menguji penurunan nilai PT Kenanga Asumsi: depresiasi aset yang dapat diidentifikasi Rp 2 M selama tahun 2010 Akhir tahun 2010 Goodwill Aset diidentifikasi Penurunan Nilai Total Ass Nilai tercatat bruto Rp 10 M Rp 30 M Rp 40 M Akumulasi depresiasi - (3 M) Nilai tercatat 10 M 27 M 37 M Penurunan nilai 7 M 17 M Pihak pengendali 8 M 21.6 M 5.6 M Kepemilikan minoritas 2 M 5.4 M 1.4 M Nilai setelah penurunan Rp 27 M (7)M (10) Rp 20 M

Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill Solusi Kasus Nilai yang dapat dipulihkan Rp20 M Nilai tercatat telah disesuaikan Rp 37 M Terjadi penurunan nilai Rp13 M < Bagian 2: Mengalokasikan kerugian penurunan nilai Akhir tahun 2010 Goodwill Aset diidentifikasi Total Nilai tercatat bruto Rp 10 M Rp 25 M Rp 35 M Akumulasi depresiasi - (2 M) Nilai tercatat 10 M 23 M 33 M Kerugian penurunan nilai 3 M 13 M Pihak pengendali 2.4 M Non pengendali 0.6 M Nilai tercatat yang disesuaikan Rp 20 M

Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode-periode sebelumnya untuk aset (selain goodwill) mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut ini: Infomasi yang bersumber dari luar Informasi yang bersumber dari dalam PSAK 48 Par 106

Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada pengecualian) dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai PSAK 48 Par 109

Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai –Aset Individu Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain goodwill), yang disebabkan pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset (selain goodwill) diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataa lain (contohnya, model revaluasi di PSAK 16). Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset revaluasian harus diperlakukan sebagai kenaikan penilaian kembali sesuai dengan PSAK terkait. PSAK 48 Par 112-114

Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai untuk UPK Dialokasikan kepada aset-aset dari unit (kecuali untuk goodwill) pro rata dengan jumlah tercatat dari asetnya. Diperlakukan sebagai pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset individual dan diakui sesuai dengan PSAK ini.  Alokasi pembalikan rugi penurunan nilai  jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah dari: jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau depresiasi neto) seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode sebelumnya. Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya telah dialokasikan untuk aset tersebut harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill. PSAK 48 Par 117-118

Pengungkapan Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan PSAK 48 Par 121-130 Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan Pengungkapan tambahan utama termasuk: Setiap UPK (atau kelompok UPK) yang memiliki nilai tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas Asumsi utama dan pendekatan manajemen yang digunakan untuk mengukur nilai terpulihkan Periode dimana manajemen telah memproyeksikan arus kas, tingkat pertumbuhan, tingkat diskonto

Main References Intermediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

Problem 1 Suatu aset individu nilai perolehannya 24.000. Depresiasi dilakukan dengan garis lurus selama 20 tahun dengan nilai sisa sebesar 4.000. Pada awal tahun ke 16, ada indikasi penurunan nilai. Jika aset tersebut dijual harga penjualan 10.000 dikurangi biaya penjualan 3.000. Nilai pakai aset tersebut sebesar 6.000. Setelah penurunan nilai masa manfaat tersisa aset tetap 5 tahun dan nilai residu tidak berubah 4.000 Hitung penurunan nilai dan jurnal yang dibuat.

Problem 1 Awal tahun 16 = akhir tahun 15, sudah dimanfaatkan 15thn. Akumulasi depresiasi = 15.000. Nilai tercatat aset 24.000-15.000 = 9.000 Nilai diperoleh kembali  nilai tertinggi antara 10.000 – 3.000 = 7.000 dengan 6.000  7.000 Rugi penurunan nilai = 9.000 – 7.000 = 2.000 Jurnal yang dibuat Rugi penurunan nilai 2.000 Akumulasi depresiasi 2.000 Depresiasi tahun ke-16. (7.000-4.000)/5 = 600 Beban Depresiasi 600 Akumulasi depresiasi 600

Problem 1 Pada awal tahun ke-18 ada indikasi pembalikan penurunan nilai. Diketahui nilai dapat diperoleh kembali sebesar 6.000. Masa manfaat dan nilai residu tidak berubah. Nilai tercatat pada awal tahun 18 adalah: 7.000 – 1.200 = 5.800 Nilai diperoleh kembali 6.000 – 5.800 = 200 Jika tidak terjadi impairment nilai tercatat aset pada awal tahun-18 adalah 7.000 (24.000 – 17.000) Nilai 6.000 berada di bawah 7.000, sehingga 200 diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan nilai. Jurnal yang dibuat Keuntungan pembalikan penurunan nilai 200 Akumulasi Depresiasi 200 Depresiasi yang baru (6.000 – 4.000)/3 = 667

Problem 1 – asumsi berbeda Misalkan pada awal tahun ke-18 ada indikasi pembalikan penurunan nilai. Diketahui nilai dapat diperoleh kembali sebesar 8.000. Masa manfaat dan nilai residu tidak berubah. Nilai tercatat pada awal tahun 18 adalah: 7.000 – 1.200 = 5.800 Nilai diperoleh kembali 8.000 – 5.800 = 2.200 Jika tidak terjadi impairment nilai tercatat aset pada awal tahun-18 adalah 7.000 (24.000 – 17.000) Nilai 8.000 berada di atas 7.000, sehingga 2.200 tidak dapat diakui seluruhnya sebagai sebagai keuntungan penurunan nilai. Pembalikan penurunan nilai yang dapat diakui sebesar 7.000 – 5.800 = 1.200 Jurnal yang dibuat Keuntungan pembalikan penurunan nilai 1.200 Akumulasi Depresiasi 1.200 Depresiasi yang baru (7.000 – 4.000)/5 = 1.000

Problem 1 – perubahan masa manfaat Suatu aset individu nilai perolehannya 24.000. Depresiasi dilakukan dengan garis lurus selama 20 tahun dengan nilai sisa sebesar 4.000. Pada awal tahun ke 16, ada indikasi penurunan nilai. Jika aset tersebut dijual harga penjualan 10.000 dikurangi biaya penjualan 3.000. Nilai pakai aset tersebut sebesar 6.000. Setelah penurunan nilai dilakukan review masa manfaat tersisa aset 5 tahun dan nilai residu sebesar 1.000 Hitung penurunan nilai dan jurnal yang dibuat.

Problem 1 – perubahan masa manfaat Awal tahun 16 = akhir tahun 15, sudah dimanfaatkan 15thn. Akumulasi depresiasi = 15.000. Nilai tercatat aset 24.000-15.000 = 9.000 Nilai diperoleh kembali  nilai tertinggi antara 10.000 – 3.000 = 7.000 dengan 6.000  7.000 Rugi penurunan nilai = 9.000 – 7.000 = 2.000 Jurnal yang dibuat Rugi penurunan nilai 2.000 Akumulasi depresiasi 2.000 Depresiasi tahun ke-16. (7.000-1.000)/5 = 1.200 Beban Depresiasi 1.200 Akumulasi depresiasi 1.200

Problem 1 – perubahan masa manfaat Pada awal tahun ke-18 ada indikasi pembalikan penurunan nilai. Diketahui nilai dapat diperoleh kembali sebesar 6.000. Dilakukan review terdapat perubahan masa manfaat tersisa menjadi 5 tahun dan nilai residu 1.000 Nilai tercatat pada awal tahun 18 adalah: 7.000 – 2.400 = 4.600 Nilai diperoleh kembali 6.000 – 4.600 = 1.400 Jika tidak terjadi impairment nilai tercatat aset pada awal tahun-18 adalah 7.000 (24.000 – 17.000) Nilai 6.000 berada di bawah 7.000, sehingga 1.400 diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan nilai. Jurnal yang dibuat Keuntungan pembalikan penurunan nilai 1.400 Akumulasi Depresiasi 1.400 Depresiasi yang baru (6.000 – 1.000)/5 = 1.000

Problem 1 – perubahan masa manfaat Misalkan pada awal tahun ke-18 ada indikasi pembalikan penurunan nilai. Diketahui nilai dapat diperoleh kembali sebesar 8.000. Dilakukan review terdapat perubahan masa manfaat tersisa menjadi 5 tahun dan nilai residu 1.000 Nilai tercatat pada awal tahun 18 adalah: 7.000 – 2.400 = 4.600 Nilai diperoleh kembali 8.000 – 4.600 = 3.400 Jika tidak terjadi impairment nilai tercatat aset pada awal tahun-18 adalah 7.000 (24.000 – 17.000) Nilai 8.000 berada di atas 7.000, sehingga 2.400 tidak dapat diakui seluruhnya sebagai sebagai keuntungan penurunan nilai. Pembalikan penurunan nilai yang dapat diakui sebesar 7.000 – 4.600 = 2.400 Jurnal yang dibuat Keuntungan pembalikan penurunan nilai 2.400 Akumulasi Depresiasi 2.400 Depresiasi yang baru (8.000 – 1.000)/5 = 1.400

TERIMA KASIH Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com 08161932935 atau 081318227080