Food Security: Suatu Cara Pandang Aris Ananta Institute of Southeast Asian Studies Singapura Revisi Power Point yang Dipresentasikan dalam workshop “System Modelling untuk Kebijakan Prioritas Nasional: menuju surplus 10 juta ton beras di 2014”, diselenggarakan oleh UKP4 di Jakarta pada tanggal 25 Februari 2012.
Kerangka Presentasi Dua Isu Utama: antara self sufficiency dan free market. Krisis Global: krisis ekonomi, keuangan, politik, dan iklim. Krisis ini amat mempengaruhi food security, termasuk di Indonesia Tujuan Food Security: Perubahan Paradigma. Perubahan paradigma ini amat mendasar untuk tercapainya food security di Indonesia Kebijakan Sisi Demand Kebijakan Sisi Supply Kesimpulan
Food Security Food Self-Sufficiency Free Market Peningkatan Produksi Pangan Peningkatan Pendapatan
Skala Regional dan Internasional Kerangka yang dibahas di presentasi ini berlaku baik untuk skala internasional, antara negara, mau pun regional, antar daerah dalam suatu negara. Singapura, negara kecil, yang tidak mempunyai lahan tanah yang luas, lebih berminat pada free market. Walau begitu, negera ini juga mencoba meningkat produksi dalam negeri, dengan mencari teknologi pangan yang kurang menggunakan tanah dan air. Indonesia dapat lebih memusatkan ke produksi pertanian, karena lahan yang relatif banyak. Namun, Indonesia juga mengalami kendala banyaknya lahan yang telah dialihkan ke sektor bukan pertanian. Di dalam negeri, Jakarta akan memusatkan pada market, karena Jakarta tidak mempunyai lahan yang luas. Tetapi, bagaimana jika NTT lebih memusatkan pada produksi untuk kebutuhan mereka sendiri? Perdebatan antara self sufficiency dan free market memang telah masuk ke ranah politik internasional atau pun regional.
FREE MARKET/ TRADE Yang penting punya uang. Tingkatkan ekspor agar dapat mengimpor pangan Tiap negara berspesialisasi pada komoditi yang dapat menghasilkan uang yang paling banyak. Harga pangan harga dunia. Kalau harga pangan dalam negeri terlalu mahal untuk orang miskin, pemerintah memberikan pangan secara gratis atau bantuan uang.
KELEMAHAN FREE MARKET Dalam keadaan ketidak-stabilan ekonomi dan politik dunia, supply pangan dapat terganggu. Salah satu penyelesaian: pembentukan buffer regional/ internasional seperti Bulog pada jaman Orde Baru. Penciptaan food estate akan membuat pangan seperti minyak dan gas. Diekspor . Harganya harga dunia. Harga dalam negeri harga dunia. Pemerintah akan memberikan subsidi dalam negeri seperti pada minyak?
FOOD SELF SUFFICIENCY Memusatkan pada peningkatan produktifitas produksi pangan. Meningkatkan citra politik pemerintah. Sangat berguna di kala terjadi krisis ekonomi dan politik internasional. Surplus pangan dapat membuat rasa “aman”
BAGAIMANA MENGUKUR SUFFICIENCY? Berdasar kebutuhan penduduk? Lalu, bagaimana mendistribusikan pangan? Pada tingkat harga berapa? Mengikuti hukum pasar, terjadinya keseimbangan supply dan demand? Kalau harga terlalu tinggi, surplus akan terjadi.
S E R A K H Utang Pemerintah Krisis Keuangan/ Ekonomi Gerakan “Occupy” Krisis Politik Anti Pemerintah Otoriter Perubahan Iklim Krisis Iklim
PANGAN (seperti minyak dan gas) KOMODITI POLITIK KOMODITI SPEKULASI (financialization of food)
Komoditi Politik dan Spekulasi/ Keuangan Masa Depan Air dan Udara Bersih Komoditi Politik dan Spekulasi/ Keuangan Masa Depan
Tujuan Food Security Pangan yang Sehat dan Terjangkau oleh Semua Penduduk Bukan Pertumbuhan Ekonomi Bukan Lapangan Pekerjaan Bukan Ekspor Harus Surplus?
Arti Pangan Makanan yang sehat, ramah lingkungan, dan diproduksi dengan good governance Tidak terbatas pada beras Tidak terbatas pada makanan Mencakup Air Mencakup Udara