STRATIFIKASI SOSIAL Pengertian : Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah ini juga dipakai oleh Max Waber Wujudnya : Adanya kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah.
Latar Belakang Pembentukan Stratifikasi Sosial Faktor-faktor yang melatarbelakangi pelapisan sosial sendiri adalah tingkat umur , kepandaian , sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan harta kekayaan. Selain hal ini pelapisan sosial bisa terjadi karena disengaja disusun sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan hal ini biasanya terjadi berkaitan dengan pembagian kekuasan maupun kewenangan resmi tetapi sebagian seperti kemiliteran hal ini diadakan untuk mempermudah garis komando.
Dasar-Dasar Pembentukan Stratifikasi Sosial Dalam garis besarnya ialah bahwa pelapisan sosial yang ada di dalam masyarakat terjadi karena ada sesuatu yang dianggap lebih oleh masyarakat tersebut berupa kekayaan, kekuasaan, pendidikan, dan keturunan. Namun ada ukuran yang menjadi dasar dimasukannya indiviu dalam suatu tingkatan yang tidak bersifat kumulatif. Misalnya apabila seorang memiliki harta, individu ini dengan sangat mudah mendapatkan pendidikan yang tinggi sehingga dia dapat masuk pada tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya, akan tetapi bila yang terjadi sebaliknya, maka individu tersebut tetap berada pada tingkatannya.
Dasar dari pembentukan stratifikasi begitu global, pembentukan stratifikasi sosial didasarkan pada: Kekayaan. Kekayaan yang dimiliki oleh seseorang dapat menentukan tingkatan dalam stratifikasi sosial. Apabila seseorang mempunyai kekayaan paling banyak, maka akan ditempatkan dalam tingkat atau lapisan teratas pada staratifikasi sosial dan begitu juga sebaliknya, seseorang yang tidak mempunyai kekayaan akan ditempatkan dalam tingkat atau lapisan terbawah pada stratifikasi sosial. Kekayaan yang dimiliki oleh seseorang dapat dilihat antara lain dari tempat tinggal, benda- benda yang dimiliki, penampilan dan gaya hidup.
Kekuasaan atau Wewenang Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati tingkat atau lapisan teratas dalam stratifikasi sosial dan begitu juga sebaliknya. Biasanya kekuasaan atau wewenang ini identik dengan kekayaan yang dimiliki oleh seseorang. Seseorang yang mempunyai kekayaan, biasanya mempunyai wewenang atau kekuasaan karena seseorang yang kaya biasanya dapat menguasai orang yang lain yang tidak kaya atau sebaliknya kekuasaan atau wewenang dapat mendatangkan kekayaan. Kehormatan Seseorang yang dihormati oleh orang lain akan menempati tingkat atau lapisan teratas dalam stratifikasi sosial. Kehormatan ini bisa terlepas dari kekuasaan atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang. Misalnya seseorang yang berprilaku baik dan banyak berjasa akan dihormati orang lain (masyarakat lingkungan tempat tinggalnya)
Ilmu Pengetahuan. Pengklasifikasian berdasarkan ilmu pengetahuan dipakai oleh orang- orang yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling mengusai ilmu pengetahuan akan menempati tingkat atau lapisan teratas dalam stratifikasi sosial dan begitu juga sebaliknya. Pengusaan ilmu pengetahuan biasanya didasarkan pada gelar- gelar akademik (keserjanaan) atau profesi seseorng. Seperti dokter, insinyur professor. Keturunan. Stratifikasi seperti ini biasanya di tandai oleh individu yang memiliki gelar.
Sifat-sifat Stratifikasi Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran.
a.Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh: -Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana.-Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.-Feodal. Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.
b.Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:-Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.-Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
c.Stratifikasi Sosial Campuran Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali b e r k a s t a Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial di Masyarakat ada berbagai macam bentuk stratifikasi sosial di masyarakat, secara umum bentuk stratifikasi sosial dapat dibagi berdasarkan ekonomi, sosial, dan politik.
a. Berdasarkan kriteria ekonomi. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi 3 golongan dan menjadikannya sebuah bentuk piramida, dimana golongan pertama adalah golongan sangat kaya, golongan kaya, dan golongan miskin. pada masyarakat maju seperti Amerika Serikat, pelapisan sosial menjadi 6 tingkatan yaitu: 1.Upper-upper class 2. Lower-upper class 3. Upper-middle class 4. Lower-middle class 5. Upper-lower class 6. Lower-lower class
b. Berdasarkan kriteria sosial (status sosial). Menurut Ralph Linton, status diartikan sebagai “a collection of rights and duties” atau suatu kumpulan hak dan kewajiban. Linton membagi status menjadi tiga yaitu: 1. Ascribed status. 2. Achieved status. 3. Assigned status.
c. Berdasarkan kriteria politik. pelapisan politik yang dilihat dari segi wewenang dan kekuasaan seseorang. Jadi wewenang adalah hak untuk memengaruhu karena didukung oleh adanya norma atau peraturan yang menentukan keteraturan dalam masyarakat. Menurut Maclver, terdapat tiga pola umum dari sistem lapisan kekuasaan, yaitu: 1.tipe kasta (garis pemisah antar kelas yang kaku) 2.tipe oligarki(perbedaan lapisan yang tidak mencolokk) 3.tipe demokratis(garis pemisah bersifat dinamis)
Fungsi Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial digunakan untuk menunjukan ketidaksamaan dalam masyarakat manusia. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa banyak dimensi dalam stratifikasi sosial akan tetapi tidak semua dimensi akan ditulis dalam makalah ini mengingat keterbatasan pengetahuan saya soal hal ini. Namun beberapa stratifikasi yang menurut saya penting akan saya tuliskan. Pertama, perbudakan seperti yang kita tahu pada sistem seperti ini masyarakat di bagi menjadi dua pemilik budak dan budak. Dimana seseorang atau kelompok orang dimiliki sebagai hak milik seseorang. Namun hal ini sudah lama tidak berlaku lagi saat ini.
Salah satu penyebab adanyanya budak adalah perang Salah satu penyebab adanyanya budak adalah perang. Dimana pihak yang kalah kemudian dijadikan tawanan kerja paksa.. Kedua, kasta hal ini berhubungan dengan kepercayaan bansa India dimana mereka percaya terhadap reinkarnasi bahwa manusia akan dilahirkan kembali, dan setiap orang wajib menjalani hidupnya sesuai dengan kastanya, dan bagi mereka yang tidak menjalankan kewajiban sesuai kastanya maka dalam kehidupan mendatang akan dilahirkan kembali didalam kasta yang lebih rendah. Setiap orang dalam sistem kasta ini mendapatkan tingkatan kastanya berdasarkan kasta keluarga merekaung.
selain itu fungsi dari stratifikasi sosial adalah: 1.sistim darar mendapatkan indifidu dalam posisi tertentu dalam masyarakat 2.dasar pendistribusian hak dan kewajiban 3.mengatur pola hubungan antara individu 4.sebagai dasar mobilitas sosial
ANY QUESTION’S ABOUT THIS???