DR. Robiana Modjo, SKM, M.Kes

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler
Advertisements

OLAHRAGA PADA BERBAGAI PENYAKIT
Pembunuh no.1 di dunia Kardiovaskular “Penyakit Penyebab Kematian Abad ke-21” (WHO 2006) 13.
Dislipidemia sebagai faktor risiko PJK dan peranan Rosuvastatin
JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
ANALISIS DATA KATEGORI
PENELITIAN PROSPEKTIF (PENELITIHAN KOHORF) MUJIANTO,SKM,M.Kes.
LAKI – LAKI MATI LEBIH DULU DARIPADA PEREMPUAN
Penggerakan Masyarakat dan Organisasi dalam perilaku Hidup Sehat dan Jantung Sehat Muhadi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia)
HUBUNGAN ASOSIASI dalam PENELITIAN
Hubungan Obesitas dengan Sindroma Metabolik
Latar Belakang & Ruang Lingkup Promosi K3
Ayo Bersepeda! Bumi semakin tua, manusia pun cepat meninggal. Mengapa? Salah satunya mungkin karena gaya hidup mereka yang serba instan. Ada makanan cepat.
By:Fawwaz Ghiffary Zain
GIZI LEBIH Oleh: Dr. Sri Utami, B.R. MS. Masalah gizi lebih, timbul pada awal 1990, di Indonesia Masalah gizi lebih, timbul pada awal 1990, di Indonesia.
Pengembangan Aplikasi PTM
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA MUDA
Is Smoking Enjoyable?.
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
ASAP ROKOK Nikotin Tar Karbon monoksida Senyawa radio aktif
BESARAN MASALAH PTM Nurul Wandasari Singgih Prodi kesehatan Masyarakat
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
ANALISIS STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Latar Belakang & Ruang Lingkup Promosi K3
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Struktur Penelitian Eni Mahawati, M.Kes.
Epidemiologi & Pencegahan
Menekan Karyawan Obesitas di Perusahaan
TEPUNG PLETEKAN (RUELLIA TUBEROSE L
Wanda Lestari, STP, M.Gizi
Ns. Mardian Satriyadi, S. Kep
Dampak terhadap jantung
PENYAKIT KARDIOVASKULER
Puasa dapat mencegah berkembangnya sel kanker, berdasarkan penelitian yang dilakuna terhadap dua ekor tikus putih di Amerika Serikat pada kedua tikus tersebut.
Mencaritahu Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Darah
KESEIMBANGAN ENERGI SYAFRIANI, SKM, M.KES.
Merokok dan Kesehatan Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok,
SARIYANTI PUTRI AGUSTINA
PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DAN PERILAKU PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH PADA KOMUNITAS DIABETES MELLITUS PRODIA GADING.
Impact of milk consumption on cardiometabolic risk in postmenopausal women with abdominal obesity Rizky Meilani
Prodi kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
Oleh : NURIL SOFIATI AMIROH Akper I
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
FAKTOR-FAKTOR RISIKO PTM
NURUL HIDAYAH .A FARMASI A.
PENERAPAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU SUCI SRI WAHYUNI A1.
DISLIPIDEMIA oleh : dr. EKO YULI.
EVALUASI INFORMASI PENYAKIT (Materi PBW) Teori Simpul SUMBER
NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM
HIPERTENSI.
SEHATKAN DAN SEGARKAN HARIMU
Gangguan Pada Sistem Sirkulasi Akibat Merokok Penelitian terhadap penyakit epidemik telah membuktikan bahwa merokok dapat meningkatkan bahaya mengidap.
BAHAYA MEROKOK KKN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA.
GIZI LEBIH Oleh: Dr. Sri Utami, B.R. MS.
SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR PERTEMUAN 7
Capaian Mahasiswa memahami tentang perhitungan besar sampel untuk uji hipotesis beda dua proporsi.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Oleh : Damas Herdinsyah dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S M.Sc
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S,M.Sc
Latar Belakang & Ruang Lingkup Promosi K3
RSJ. Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta
PENGANTAR KE GIZI MASYARAKAT Prof. Dr. Albiner Siagian.
ROKOK BIDKESJAS URKES KAMTIBMAS KORPS BRIMOB POLRI.
Capaian Mahasiswa memahami tentang Uji Hipotesis beda rata-rata pada dua kelompok Independen.
Transcript presentasi:

DR. Robiana Modjo, SKM, M.Kes PENILAIAN RISIKO KESEHATAN (HEALTH RISK ASSESSMENT) PENYAKIT KARDIOVASKULER PADA PEKERJA DR. Robiana Modjo, SKM, M.Kes

Latar Belakang… Salah satu faktor utama pencapaian produktivitas tinggi adalah tenaga kerja yang sehat sehingga untuk itu diperlukan upaya promosi kesehatan WHO dan ILO telah menyatakan pentingnya program promosi kesehatan, upaya mencapai kesehatan pekerja dengan kapasitas kerja yang optimal

Latar Belakang…lanjutan Penyakit degeneratif kronik-seperti penyakit kardiovaskuler (terutama penyakit jantung koroner, hipertensi, dan stroke), paling tinggi prevalensinya di masyarakat umum dan masyarakat pekerja Penyakit degeneratif kronik-berperan amat besar: 36,5% bagi kematian, kesakitan, dan tak mampu kerja Jika digabung dengan kanker, penyakit paru obstruktif kronik dan diabetes mellitus, maka 66.8% atau 2/3 dari penyebab kematian masyarakat industri disebabkan oleh penyakit degeneratif kronik (WHO, 1998)

Latar Belakang…lanjutan Prosentase kematian akibat penyakit kardiovaskular meningkat dari 5,9% (1975) menjadi 9,1% (1981), dan 19,0% (1995), 42,9% (2000) (Kusmana, 2002) Sebagian besar populasi orang dewasa menghabiskan banyak waktunya di tempat kerja, tempat kerja merupakan lingkungan yang ideal untuk promosi kesehatan (WHO, 1998) WHO telah menetapkan tempat kerja sebagai suatu tempat untuk melakukan promosi kesehatan di abad 21

Penilaian Risiko Kesehatan Dapat dilihat sebagai bukti adanya pemajanan (exposure) faktor risiko Faktor risiko yang harus di recognize: asal, jenis, intensitas, durasi, frekuensi & lama pemajanan Faktor risiko bisa dari lingkungan kerja, pekerjaan, organisasi dan pekerja Faktor risiko kesehatan: segala sesuatu yg memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian kesehatan akibat pemajanan.

Penilaian Risiko Kesehatan (cont.) Dapat dikatakan faktor risiko, apabila: Secara logika biomedik memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian kesehatan Terdapat bukti timbulnya efek kesehatan tertentu akibat pemajanan tersebut Pemajanan = dosis Dalam kesehatan kerja, pemajanan digunakan sebagai indikator dosis hingga timbul penyakit.

Penilaian Risiko Kesehatan (cont.) Pemajanan harian = jumlah tertentu (konsentrasi atau intensitas) Misal: mengkonsumsi rokok 20 batang/hari. Dlm 10 tahun berpotensi memiliki peny. jantung koroner sebesar 14%, maka utk menimbulkan PJK = 20 batang X 10 tahun = 200 batang – tahun. Hukum aksi massa E = F i X t Ket: E = Efek kesehatan tertentu (PJK) F i = Fungsi dari intensitas t = waktu

Penilaian Risiko Kesehatan (cont.) Dalam kesehatan kerja, penting utk mereduksi intensitas pemajanan, bahkan eliminasi. Asap Rokok  50% kematian disebabkan peny. kardiovaskuler, kanker, peny. paru obstruktif kronik.

Langkah Penilaian Risiko Kesehatan Rekognisi faktor risiko (asal, jenis dan hubungan faktor risiko dgn efek kesehatan) Penilaian pemajanan (intensitas atau konsentrasi & lama waktu) Penilaian hubungan pemajanan thd insidensi Sifat risiko (riversible/irreversible, besarnya risiko, atau kenaikan risiko sebagai akibat pemajanan.

Rekognisi Faktor risiko Penyakit kardiovaskuler  memiliki faktor risiko yg banyak. Kerangka konsepnya: Variabel independent  Faktor risiko Variabel dependent  kejadian kardiovaskuler yang didahului proses aterosklerosis pada endotel arteri, kapasitas kerja dan derajat kesehatan

Penilaian Pemajanan Umumnya menggunakan konsentrasi atau intensitas waktu, tetapi pada faktor risiko lain menggunakan intensitas, durasi dan frekuensi Indikator konsentrasi, misalnya: kolesterol LDL dalam darah satuan mg/dl, gula darah puasa dalam satuan mg/dl Indikator intensitas, misalnya: tekanan darah dalam satuan mmHg Faktor risiko gerak raga dinamik, digunakan indikator intensitas gerak, durasi pd gerak yg dimaksud & frekuensi gerak/minggu