GABRIELLA STIVANI RAMDHAN FEBRIANTO Teropong Panggung Teropong panggung atau teropong Galileo disebut juga Teropong Belnada atau Teropong Tonil. Teropong ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler. Menggunakan dua buah lensa lensa obyektifnya lensa positif dan lensa okulernya lensa negatif. Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Seperti apa pembentukan bayangan pada teropong panggung ? TEROPONG BINTANG & TEROPONG PANGGUNG K E L A S OLEH : GABRIELLA STIVANI RAMDHAN FEBRIANTO RESKY PASKA KALBUADI SONIA ADA ALTHEA SUSANTI X 3
Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh seperti gunung dan bintang agar tampak lebih dekat dan jelas. Meskipun teropong sudah digunakan sejak abad ke – 17 namun sampai sekarang tidak seorang pun yakin siapa yang pertama kali menemukan teropong. Memang pada tanggal 2 oktober 1608 Hans Lippershey pernah mecoba mempatenkan teleskop yang dibuatnya, tetapi ditolak oleh dewan penilai. Kemudian pada tahun 1609 Galileo membuat sebuah teleskop yang sekarang dikenal dengan sebutan teropong panggung. Setelah itu ia membuat banyak macam teleskop dan mendapatkan banyak penemuan dalam bidang astronomis yang membuatnya terkenal.
Teropong Bintang
Teropong Bintang Menggunakan 2 lensa positif. Beda teropong bintang dengan mikroskop : mikroskop : fob < fok letak benda dekat dengan lensa objektif teropong bintang: fob >> Fok letak benda di jauh tak berhingga Dasar Kerja Teropong Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler.
Lensa okuler Lensa objektif
TEROPONG BINTANG Lensa Obyektif Lensa Okuler d = f ob + f ok Perbesaran f ob f ok f ob Sifat bayangan M a = Maya , Diperbesar, Terbalik S ok
Panjang teropong adalah : Penggunaan dengan mata tidak berakomodasi Untuk penggunaan dengan mata tidak berakomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler yang diperoleh adalah : Panjang teropong adalah : Penggunaan dengan mata berakomodasi maksimal Untuk penggunaan dengan mata berakomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler. Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan : Panjang teropong adalah :
Teropong Panggung
Teropong Panggung Teropong panggung atau teropong Galileo menggunakan sebuah lensa cembung sebagai lensa objektif dan sebuah lensa cekung sebagai okuler. Pada teropong panggung atau galileo, lensa objektif merupakan lensa positif dan lensa okuler merupakan lensa negatif. Teropong panggung atau galileo merupakan teropong bumi tanpa lensa pembalik. Agar bayangan yang terbentuk tidak terbalik, maka lensa okulernya menggunakan lensa negatif. Lensa okuler (-) Lensa objektif (+)
TEROPONG PANGGUNG d = f ob + f ok T f ok f ob = f ok L. Okuler L. Obyektif f ob Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya lensa okuler Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju mata bersifat tegak di titik tak terhingga Perbesaran f ob M a = S ok
DASAR KERJA DARI TEROPONG PANGGUNG Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah tegak. Perhatikan diagram dari proses terbentuknya bayangan benda pada gambar tersebut.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah sama dengan perbesaran pada teropong bintang ataupun juga teropong bumi. Penggunaan dengan mata tidak berakomodasi Perbesaran anguler yang diperoleh adalah : Dari gambar diatas (untuk pengamatan tanpa berakomodasi), maka panjang teropong adalah : Penggunaan dengan mata berakomodasi maksimal Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :
THANKs giving FOR You All