MATA KULIAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI (SPE) (SEMESTER 2)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
Advertisements

Ekonomi Industri Petemuan II
Ekonomi Mikro Struktur Pasar.
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
KONSUMEN DAN PRODUSEN Memahami Konsep Ekonomi dalam Kaitannya Dengan Kegiatan Ekonomi Konsumen dan Produsen Guru : Aria Susman, SE.
ILMU EKONOMII Oleh FEBRIANI, SE, M.SI.
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI
1.2. TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Pengantar Ilmu Ekonomi
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
MATERI EKONOMI MONETER PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
TEORI PEMBANGUNAN.
Industri Persaingan PERTEMUAN 4.
PASAR INPUT.
Teori Distribusi Pendapatan dan kemiskinan
Pertemuan TEORI DASAR PERMINTAAN DAN PENAWARAN
STRUKTUR PASAR: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
Materi Kuliah BEBERAPA TEORI UTAMA TENTANG PEMBANGUNAN EKONOMI
Perkembangan Pemikiran Ekonomi
KESEIMBANGAN AD-AS.
Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro kuliah ke 1
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
Pengantar Ilmu Ekonomi
PASAR BARANG (PASAR OUTPUT)
TEORI KONSUMEN PERTEMUAN 4.
Pertemuan 5 Pemikiran Makro Ekonomi Keynes
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Pertemuan 4 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik (Lanjutan)
Apakah Ilmu Ekonomi itu?
Pasar Persaingan monopolistis
TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Zidni Alvian F K
Modul 6 Analisis Perilaku Konsumen
STRUKTUR PASAR: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN
EKONOMI Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.
MK Pengantar Ekonomi TEORI KONSUMSI.
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar
Teori Hecskher-Ohlin.
Pengantar Ekonomi Mikro
Guna, Konsumsi, dan Permintaan
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
POKOK BAHASAN STAGNASI EKONOMI KLASIK
HAKEKAT ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan penggunaan sumberdaya yang langka.
Cik Ida Kumalasari Amirudin ( )
Sejarah Pemikiran Ekonomi
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Permintaan dan Penawaran Uang
Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna
NILAI MARGINAL EKONOMI MANAJERIAL
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
Pengertian Barang Publik adalah barang milik pemerintah yang dibiayai melalui anggaran belanja negara tanpa melihat siapa yang melaksanakan pekerjaannya.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.
Pengantar: Pengertian dan Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
Pasar Persaingan Monopolistik. Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen.
Transcript presentasi:

MATA KULIAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI (SPE) (SEMESTER 2) PEMIKIRAN NEO KLASIK MATA KULIAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI (SPE) (SEMESTER 2)

AWAL TIMBULNYA PEMIKIRAN NEO KLASIK Analisis KARL MARX (meramal jatuhnya sistem kapitalisme)

TOKOH-TOKOH NEO KLASIK YANG MELAKUKAN PENELITIA YANG SAMA W. Stanley Jevons Leon Walras Carl Menger Alfred Marshall Meskipun melakukan penelitian secara terpisah, tetapi hasil peneltian mereka mengemukakan hal dan kesimpulan yang sama yaitu : Teori nilai lebih (surplus value) Marx tidak mampu menjelaskan secara tepat mengenai nilai komoditas

PANGKAL PEMIKIRAN NEO KLASIK “Faedah Marginal” dan nilai suatu barang ditentukan oleh penilaian “subyektif” dari pembeli, pembagian pendapatan dilakukan secara fungsional dan ditentukan berdasarkan produktivitas marginalnya, dan biaya mencerminkan kecenderungan pembentukan harga

PENDEKATAN MARJINAL Analisis Marjinalpada intinya merupakan pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap tingkah laku konsumen dan produsen serta penentuan harga-harga di pasar. Konsep marjinal sering diakui sebagai kontribusi mazhab Austria, tetapi sebenarnya konsep ini sudah cukup lama dikembangkan oleh Heindrich Gossen (1810-1858). Menurut Gossen, faedah tambahan (marginal utility) dari pengkonsumsian suatu jenis barang akan semakin turun jika barang tersebut dikonsumsi semakin banyak(Hukum Gossen I). Hukum Gossen II menyatakan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara relatif untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang relatif tidak terbatas. Dengan adanya kendala (constrains) ini maka kepuasan maksimum yang bisa diperoleh terjadi pada saat faedah marjinal (marginal utility) sama untuk setiap barang yang dikonsumsi tersebut, dengan syarat semua sumber daya dan dana terpakai habis seluruhnya.

PEMBAGIAN MAZHAB PEMIKIRAN NEO KLASIK MAZHAB AUSTRIA CARL MENGER FRIEDERICH VON WIESER EUGEN VON BOHM BAWER KNUT WICKSELL LUDWIG EDLER VON MISES FRIEDRICH AUGUST VON HAYEK MAZHAB LAUSANNE LEON WALRAS VILFREDO PARETO MAZHAB CAMBRIDGE ALFRED MARSHAL ARTHUR CECIL PIGOU

MAZHAB AUSTRIA Tokoh Utama: Carl Menger (1840-1921) Pemikiran : Seperti Gossen mengembangkan teori marginal utility yang membawa pengaruh yang besar dalam pengembangan teori-teori ekonomi. Tokoh Utama: Friedrich von Wieser Pemikiran: Mengembangkan lebih lanjut teori utilitas marjinal dengan menambahkan formulasi biaya-biaya oportunitas (opportunity cost). Tokoh Utama: Eugen von Bohm Bawerk Pengembangan teori tentang modal (Theory of Capital) dan teori tentang tingkat suku bunga.

Tokoh Lain: Knut Wicksell (1851-1926) Pemikiran: Mengasimilasikan analisis keseimbangan umum Walras dengan teori kapital dan suku bunga Bom Bawerk menjadi Teori Distribusi, yang didasarkan pada analisis marjinal versi baru dikembangkan oleh Jevons, Walras dan Menger Berpengaruh terhadap pengembangkan teori moneter yang pertama melihat hubungan langsung antara tingkat suku bunga dengan harga-harga Tokoh Lain: Ludwig Edler von Mises (1881-1973) Pemikiran : Sistem harga merupakan basis paling efisien dalam mengalokasikan sumber daya. Mises mengaplikasikan teori kepuasan marginal untuk mengembangkan teori baru tentang uang dan memaparkan kepuasan (utility) dapat diukur secara ordinal tetapi tidak secara kardinal. Kritikan terhadap sistem perekonomian komando yaitu sistem komando tidak akan dapat melembagakan sistem harga tanpa terlebih dahulu menghancurkan prinsip-prinsip politik. Teori Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity) &Teori Trade Cycle

Tokoh Lain: (Friedrich August von Hayek) Pemikiran: Berjasa dalam mengembangkan teori siklus perdagangan (theory of trade cycle) dari von Mises yang diintegrasikannya dengan teori kapital Bohm Bawerk.

MAZHAB LAUSANNE Tokoh Utama: Leon Walras (1837-1910) Pemikiran : Memberikan pemaparan yang lebih jelas mengenai ketergantungan bagian-bagian ekonomi melalui model keseimbangan umumnya (General equilibrium model). Dengan jelas diuraikan bahwa perubahan satu faktor akan membawa perubahan pada variabel lain dalam sistem ekonomi secara menyeluruh. Segi positif: selain memberikan gambaran yang jelas tentang teori keseimbangan umum, juga analisanya lebih tajam karena digambarkan secara sistematis dalam bentuk matematis

Tokoh lain: Vilfredo Pareto Pemikiran: Meneruskan aliran matematisnya Walras dan membantu Walras dalam menjelaskan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar sumber daya dapat dialokasikan sehingga memberikan hasil yang optimum dalamsuatu model keseimbangan. Pengalokasian sejumlah sumber disebut efisien jika melalui suatu relokasi tidak ada seorang individu-pun dapat memperoleh kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan orang atau individu lainnya. Hukum Pareto: suatu pengalokasian sumber-sumber disebut efisien bila keadaan atau kondisi yang dicapai secara jelas dan pasti tidak bisa dibuat menjadi lebih baik lagi

MAZHAB CAMBRIDGE Tokoh paling utama adalah Alfred Marshall (1842-1924). Pemikiran: Awal pemikiran Alfred Marshal yaitu dari dua pertentangan antara konsep harga oleh Klasik (sisi penawaran) dengan konsep harga dari pakar-pakar neo klasik yaitu Jevons, Menger dan Walras (sisi permintaan), yang kemudian digabung menjadi suatu konsep dimana harga terbentuk sebagai integrasi dua kekuatan di pasar yaitu penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari pihak konsumen. Pertemuan antara permintaan dan penawaran menentukan harga yang terbentuk di pasar. Kalau harga terbentuk di pasar lebih besar dari biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang berarti perusahaan dalam jangka pendek memperoleh keuntungan.

Tetapi dalam jangka panjang keadaan akan Tetapi dalam jangka panjang keadaan akan kembali normal sebab keuntungan yang dinikmati perusahaan akan menarik perusahaan lain untuk masuk ke pasar. Sehingga makin banyak perusahaan yang masuk pasar maka semakin banyak pula produksi/penawaran, kelebihan penawaran akan memaksa harga turun dan keadaan kembali ke kondidi semula. Konsep yang berbeda dengan Klasik yang lain yaitu dalam pendekatan penelitian. Klasik menggunakan metode induktif sedangkan Marshall mengkombinasikan metode induktif dan metode deduktif.

Tokoh lain: Arthur Cecil Pigou Pemikiran: Mengemukakan konsep Real Balance Effect (Effect Pigou/Dampak Pigou) yaitu suatu stimulasi kesempatan kerja yang disebabkan oleh meningkatnya nilai riil dari kekayaan likuid sebagai konsekuensi turunnya harga-harga. Sewaktu nilai kekayaan riil naik maka konsumsi akan naik, yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan terbukanya kesempatan kerja baru. Pigou bersama Keynes dan Joan Robonson memperbaikai konsep Marshall dalam permintaan yaitu dengan memasukkan faktor lain selain pendapatan yaitu harga barang tersebut, harga barang lain, selera, ekspektasi harga dan pendapatan, besarnya pasar, dsb.

REVISI PEMIKIRAN KLASIK DAN NEO KLASIK Pada tahun 1930an sejumlah pakar ekonomi merevisi pemikiran-pemikiran Neo Klasik terutama mengenai teori pembentukan harga dan keseimbangan pasar. Revisi berkaitan dengan asumsi-asumsi pasar persaingan sempurna : Terdapat banyak pembeli dan penjual Barang-barang yang dijual di pasar relatif sama dalam jenis, sifat dan mutu Tiap perusahaan bebas keluar masuk pasar Tidak ada pembeli dan penjual yang mampu mengubah harga yang ditentukan di pasar Setiap pembeli dan penjual bertindak sebagai penerima harga (Price taker) Tiap pembeli dan penjual mempunyai informasi lengkap tentang pasar Tidak ada perbedaan biaya transpor di antara para penjual

Asumsi-asumsi tersebut setelah abad 20 tidak relevan lagi sehingga timbul pemikiran-pemikiran dari para pakar ekonomi yaitu: Srafa, pemikiran: asumsi pasar persaingan sempurna neo klasik sudah tidak bisa diterima karena sekarang sudah banyak perusahaan-perusahaan besar dan tiap perusahaan mengenal kalau seandainya mereka mengubah keputusan out put atau penawaran maka harga-harga bisa berubah. Chamberain, pemikiran: atas dasar pemikiran Srafa, Chamberlain berpendapat asumsi neo klasik yaitu barang homogen tidak realistis. Untuk membedakan produknya perusahaan melakukan diferensiasi produk sehingga masing-masing perusahaan menjual barang yang khas sehingga dapat mempengaruhi harga pasar. Mengarah ke pasar Monopolistik (Monopolistic Competition) Joan Robinson, pemikiran: Fokus pada pasar persaingan tidak sempurna (Imperfect Competition). Dalam pasar persaingan tidak sempurna tiap perusahaan memegang posisi monopoli dalam barang-barang yang dibeli berdasarkan preferensi konsumen, walau ada barang substitusi dekat yang dihasilkan perusahaan-perusahaan lain

Implikasi dari revisi terhadap pemikiran Klasik dan Neo Klasik oleh ketiga ahli ekonomi di atas yaitu: Model pasar persaingan sempurna yang dikembangkan Klasik hanya merupakan konstruksi pemikiran tentang keadaan yang ideal. Artinya hanya dari segi teoritis sedangkan dalam realitas mempunyai banyak kendala atau keterbatasan Dengan adanya kelemahan kelemahan model pasar persaingan sempurna menimbulkan pemikiran-pemikiran bentuk model pasar yang lain yaitu pasar Monopoli (Monopolistic Market) dan pasar persaingan tidak sempurna (Imperfect Market)