DEMOKRASI LOKAL MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL
Advertisements

Foto – Foto Kegiatan SOMASI NTB 2013 – selected
Oleh: Trisakti Handayani
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
KONSEPSI DEMOKRASI DAN PRAKTIKNYA DI INDONESIA
Pendidikan Pancasila Dosen: Drs.Mudjiyana, M.Si
PENGANTAR KULIAH PEMILIHAN UMUM
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
Akuntabilitas Politik, Membangun Demokrasi Lokal
MASYARAKAT MADANI NURUL RIZKY AMALIA
Pendidikan Kewarganegaraan
MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SEMESTER GENAP
HAK TURUT SERTA DALAM PEMERINTAHAN
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS
POLITIK PERTEMUAN KE 13.
Demokratisasi Lokal Mata Kuliah Dinamika Politik Lokal Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA.
DEMOKRASI Berasal dari kata Yunani: “demos” yang berarti “Rakyat” atau “penduduk”, dan “Createin” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.
PERAN LEMBAGA KOMUNITAS LOKAL
DEMOKRASI Prof. Dr. Amir Santoso.
Dinamika Politik Lokal: Berkaca Dari Sejarah
Pert. 9 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
DEMOKRASI DI INDONESIA
SISTEM POLITIK INDONESIA
PENGANTAR KULIAH PEMILIHAN UMUM
Dinas komunikasi dan informatika DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DEMOKRASI Disampaikan pada Pertemuan ke-4 Mata Kuliah Kewarganegaraan
Manajemen pemerintahan dan pelayanan publik
PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2017
DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA
Pilkada Serentak dan Penguatan Demokrasi
PEMILIHAN UMUM Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya
Ruang Lingkup Ilmu Politik Pengantar Ilmu Politik
Perubahan Sosial & Dinamika Pemerintahan
PEREKONOMIAN INDONESIA
PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMILU.
BIROKRASI DAN POLITIK ABDUL HAKIM FIA UB.
PENGANTAR HUKUM INDONESIA
MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL DOSEN: RATRI ISTANIA, SIP, MA
Ruang Lingkup Ilmu Politik
Hanifa Nur Auliya ( ) sosiologi pembangunan : Desentralisasi, Birokrasi dan Demokratisasi Lokal.
DEMOKRASI Pertemuan 9 Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Demokrasi.
Dasar Hukum DASAR HUKUM OTONOMI DAERAH
Apa dan Mengapa Demokrasi?
By : Ratnasari Fajariya Abidin
Demokrasi Aspek formal: - pemilu - lembaga - konstitusi/perundangan, …
Berkelas.
DEMOKRASI Pertemuan 9 Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Kebijakan Publik dan Good Governance
“DEMOKRASI “ oleh Saddam Febrian
MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL DOSEN: RATRI ISTANIA, SIP, MA
KEKUASAAN/ KEDAULATAN
KEKUATAN POLITIK DAN PARTISIPASI POLITIK
By: RANTO, S.IP., M.A Dosen Tetap Ilmu Politik FISIPOL UBB
SK2 KD1-2 Part4 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani.
DEMOKRASI INDONESIA Konsep dan Prinsip Demokrasi
Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
Ratri Istania Semester Gasal 2013
NILAI-NILAI DEMOKRASI
Ruang Lingkup Ilmu Politik
Arah sistem politik indonesia
Ratri Istania Semester Gasal 2013
Modul ke: Fakultas Program Studi PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Gunawan Wibisono SH MSi 05 Demokrasi Indonesia.
KOMISI INFORMASI PUSAT PERAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM MENDUKUNG KEBEBASAN PERS Dipaparkan dalam Focuss Group Discussion (FGD)
DESENTRALISASI & PEMERINTAHAN DAERAH
Pendidikan Kewarganegaraan BAB 4
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
DEMOKRASI INDONESIA Konsep dan Prinsip Demokrasi
Penguatan Kapasitas Kecamatan untuk Meningkatkan Pelayanan Dasar
Transcript presentasi:

DEMOKRASI LOKAL MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL DOSEN: RATRI ISTANIA, SIP, MA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMNISTRASI NEGARA SEMESTER GENAP 2010

Teori dan Konsep Demokrasi Demokrasi tradisional: Dari rakyat Oleh rakyat Untuk rakyat Plato=“anti democracy”: Legitimasi tirani Segelintir orang atas nama rakyat Konflik Schumpeter: Will of the people (kehendak rakyat) Common good (kebaikan bersama) Ebenstein: Empirisme rasional, Cara, Persetujuan, Individu oriented, Persamaan, Negara sebagai alat, Hukum di atas norma, kesukarelaan

Teori dan Konsep Demokrasi lanj.2 R. Dahl= demokrasi akal sehat: Kantor publik, WN hak pilih, suara, parpol, pendapat, kebijakan, pemilu bebas/fair Electoral democracy: Pemilu reguler Multi partai kompetitif Akses publik parpol besar Hak setara orang dewasa Freedom house: Political freedom (partisipasi, proses pemilu, pluralisme politik) Civil liberties

Teori dan Konsep Demokrasi lanj.3 Demokrasi “tingkat ketebalan”: Thin: Voting Pemilu bebas & adil Thick: Konvensi Perangkat praktek Prinsip: HAM Hukum Pluralisme 4. Lembaga

Tolok Ukur Keberhasilan Desentralisasi Watak tata pemerintahan desentralistis Kapasitas mengelola konflik dan menggalang kerja sama Kapasitas mendorong kinerja melalui evaluasi Optimalnya delivery pelayanan publik Kompetensi policy-making di tingkat lokal Sumber: purwo santoso, 2009

Tantangan Demokrasi Lokal Era Otonomi Daerah Sebuah Refleksi

Optimalisasi Modal Sosial Pemerintah lokal bersama masyarakat DITUNTUT menggali serangkaian norma, jaringan dan organisasi dimana masyarakat mendapat akses pada kekuasaan dan sumber daya, serta dimana pembuatan keputusan formulasi kebijakan terjadi (Grootaert, 1998)

Penguatan Basis Lokal Memperkuat sistem politik yang mendasari seluruh proses pembuatan dan implementasi kebijakan Menciptakan ruang bagi partisipasi masyarakat Mengembangkan nilai-nilai lokal demokrasi komunitarian dalam wadah forum-forum asli desa: rembug desa, paguyuban, asosiasi sosial, dan sebagainya Mendorong terwujudnya masyarakat lokal yang otonom

Kebijakan Otonomi Daerah Pro-Lokal Menuntut penyertaan aspirasi lokal dan pelibatan struktur lokal pada proses pembuatan kebijakan otonomi daerah Mendorong pemerintah pusat memformulasikan UU Otonomi Daerah yang lebih konkret dan tegas, bersifat umum Mendorong formulasi aturan teknis di tingkat pemerintahan lokal di daerah dan desa

Penguatan Infrastruktur Basis Lokal partai politik lokal (Local political parties); Ornop local (Local NGOs); Pers local (Local press); Universitas lokal (Local universities); dan Polisi daerah (local police).

Pemberdayaan Masyarakat Lokal pembukaan akses bagi rakyat ke berbagai sumberdaya strategis yang ada di suatu daerah; pemberian kesempatan bagi rakyat lokal untuk turut memiliki sumberdaya strategis yang ada; dan dibukanya kesempatan bagi rakyat lokal untuk turut mengontrol sumberdaya-sumberdaya strategis yang dimiliki daerah.