FORMULIR PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI KAPAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
Catatan Penggunaan Presentasi:
KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
LIMBAH RUMAH SAKIT KELOMPOK XII ERWIN MASARUHI
Penilaian Sanitasi Rumah
Unit Pelayanan Area mempunyai tugas pokok :
PROGRAM PREVENTIVE PADA PHEIC
SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM
HYGIENE SANITASI Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada :
PEMBUANGAN LIMBAH DAN SAMPAH
KOMPONEN KEBENDAAN Kebendaan Kebendaan pada lingkungan mikro
Sanitasi dan Keamanan.
Good Manufactory Practices
PENYAKIT DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT SAMPAH
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUNGAI SALAK
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
BAB 2 dan 4 - REKHA.
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
KANTIN PERUSAHAAN Keuntungan : Mendapat makanan yg bergizi dan cukup
PEDOMAN PENYELENGGARAN KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
RUMAH SEHAT.
Good Manufactory Practices
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
PLAMBING DAN INSTRUMENTASI
SOSIALISASI KANTIN SEHAT SEKOLAH
Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja disusun oleh: farah fadillah ade rismana annisa prima hani lestari (1-b kesmas)
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
DASAR- DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
PERMASALAHAN SAAT BENCANA DAN PENANGANANNYA
FOOD HYGIENE Kelompok 2.
SANITASI DAN KEAMANAN.
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
OBJEK DARI HIGIENE SANITASI
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
PROPOSAL PENELITIAN   PENERAPAN SANITASI DI tempat rekreasi PANTAI TAMBAK REJO KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PROGRAM.
Sanitasi Tempat-tempat Umum PERTEMUAN 10 Nayla Kamilia Fithri
PERUNDANG-UNDANGAN SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
HIGIENE SANITASI PANGAN
SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
HIGIENE ? SANITASI ? INDUSTRI ?
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
“BANGUNAN DAN FASILITAS” RIYANDA Sfarm.,Apt.
SANITASI PASAR Pasar sehat.
By Riyan Ningsih,SKM, MKes
SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Tugas Biologi Kelompok 6 Nama anggota: Aditya desty ningtias
Oleh: Siti Masfiah, SKM, M.Kes, M.A Kesehatan Masyarakat – UNSOED
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
KANTIN PERUSAHAAN Keuntungan : Mendapat makanan yg bergizi dan cukup
MANAJEMEN DATA KESEHATAN LINGKUNGAN
HIGIENE SANITASI SEKOLAH
Peraturan, Perundangan, dan Persyaratan Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit Oleh: Widodo Hariyono.
HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN WHO
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT). MDGs 2015 RPJMN SDGs – 0 – % Akses Air Minum 0% Kawasan Kumuh 100% Akses Sanitasi.
KANTIN PERUSAHAAN Keuntungan : Mendapat makanan yg bergizi dan cukup bentuk pengelolaan makanan standart kebutuhan bhn makanan selama bekerja(pedoman kecukupan.
Assalmmualikum Wr.Wb Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
Transcript presentasi:

FORMULIR PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI KAPAL Nandipinta,SKM,M.Epid ( Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok )

PENDAHULUAN Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mempunyai tugas : Pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina & penyakit menular potensial wabah, Kekarantinaan, Pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan, Serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan serta public health emergency of international concern (PHEIC)).

Salah satu kegiatannya adalah : menyelenggarakan fungsi pengawasan dan pemeriksaan hygiene sanitasi kapal laut, karena kapal termasuk salah satu faktor risiko yang dapat menjadi sumber penularan penyakit menular atau kontaminasi termasuk vektor dan reservoir. Hal ini sejalan dengan amanat International Health Regulation (IHR) 2005 pada pasal 22 ayat 1 point.

Pada amanat International Health Regulation (IHR) 2005 pada pasal 22 ayat 1 point (a) yang berbunyi,”Pihak yang berkompeten harus bertanggung jawab atas pemantauan bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang, paket pos dan jenazah yang berangkat dari wilayah terjangkit, guna menjaga kondisi sedemikian rupa sehingga bebas dari sumber penyakit menular atau kontaminasi, termasuk vektor dan reservoir”.

Untuk pelaksananan pengawasan alat angkut (kapal) agar dapat berjalan dengan baik diperlukan : Tenaga pelaksana yang berkompeten, Peralatan yang memadai Instrumen atau form pemeriksaan yang baik. Instrumen pemeriksaan harus dapat menjamin bahwa semua unsur yang diawasi di alat angkut/ kapal dapat diakomodir, sehingga hasil pemantauan/pemeriksaan dapat menggambarkan keadaan kapal yang sebenarnya

Instrumen pemeriksaan higiene sanitasi kapal yang ada saat ini belum dapat menggambarkan keadaan kapal dari hasil pemeriksaan atau belum mencakup semua variabel/unsur yang ada di kapal masih mempergunakan instrumen untuk sertifikat DC/DEC yang fokus pemeriksaannya hanya kepada vektor dan binatang penular penyakit. Dalam amanat International Health Regulation (IHR) 2005 sertifikat kapal yang diterbitkan adalah SSCC/SSCEC, yang fokus pemeriksaannya lebih luas yaitu semua unsur higiene sanitasi kapal yang menjadi dasar penerbitannya

Oleh karena itu KKP Kelas I Tanjung Priok menyusun instrumen pengawasan atau pemeriksaan hygiene santasi kapal untuk dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penerbitan SSCC/ SSCEC. Instrumen ini mengacu kepada Handbook for inspection of Ships and Issuance of Ship Sanitation Certificates terbitan 2011 dari WHO. Hasil instrumen ini setelah dinilai akan menghasilkan informasi keadaan hygiene sanitasi kapal yang sebenarnya dengan cara pembobotan.

PEMBOBOTAN Untuk melakukan penilaian hygiene sanitasi kapal kita perlu menetapkan 4 (empat) kelompok variabel utama penilaian hygiene sanitasi kapal, yaitu: Variabel utama ruangan, Vektor, Makanan minuman, Limbah dan kolam renang

Masing-masing variabel utama tersebut diberi bobot berdasarkan dampak terhadap kesehatan ( kematian, kesakitan dan kecatatan), yaitu: Ruangan 10 Vektor 30 Makanan/minuman 50 Limbah dan kolam renang 10 Dimana jumlah total bobot tersebut menjadi 100 yang merupakan angka optimal .

Kemudian variabel utama dibagi menjadi 4 (empat) Bagian variabel, yaitu : Variabel Utama Ruangan (bobot 10) Variabel Utama Vektor (bobot 30) Variabel Utama Makanan/minuman( bobot 50) Limbah dan kolam renang (bobot 10)

VARIABEL UTAMA RUANGAN Variabel Utama Ruangan Terdiri dari 8 (delapan) Variable, yaitu : Dapur Ruang Rakit Makanan Gudang Ruang Tidur ABK Ruang Tidur Penumpang Geladak Ruang Mesin Fasilitas Medik

Pertukaran udara baik ( Asap dapur dibuang melalui cerobong asap) c. No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 1 Dapur 30 a. Bersih (Tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang pada tempatnya) b. Pertukaran udara baik ( Asap dapur dibuang melalui cerobong asap) c. Pencahayaan baik (Pencahayaan lebih dari 10 fc (100 Lux) atau bisa untuk membaca koran ) 20 d. Cara pencucian baik ( Dilengkapi dengan saluran air panas dan bahan pembersih khusus ) 2 Ruang Rakit Makan Pertukaran udara baik (Pertukaran udara mememakai Exhauster, AC atau ventilasi, kelembaban 40 - 65%. ) Cara penyimpanan baik (Makanan kering dan basah disimpan tersendiri dalam lemari pendingin / freezer / rak - rak)

No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 3 Gudang 10 a. Bersih ( Tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang pada tempatnya) 40 b. Pertukaran udara baik (Pertukaran udara mememakai Exhauster, AC atau ventilasi, kelembaban 40 - 65%.) 30 c. Pencahayaan baik (Pencahayaan lebih dari 10 fc (100 Lux) atau bisa untuk membaca koran) 4 Ruang Tidur ABK   Bersih (Tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang pada tempatnya) Pertukaran udara baik (Pertukaran udara mememakai Exhauster, AC atau ventilasi, kelembaban 40 - 65%.) Pencahayaan baik ( Pencahayaan lebih dari 10 fc (100 Lux) atau bisa untuk membaca koran)

No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 5 Ruang Tidur Penumpang 10 a. Bersih (Tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang pada tempatnya) 40 b. Pertukaran udara baik (Pertukaran udara mememakai Exhauster, AC atau ventilasi, kelembaban 40 - 65%) 30 c. Pencahayaan baik (Pencahayaan lebih dari 10 fc (100 Lux) atau bisa untuk membaca koran) 6 Geladak Pertukaran udara baik (Pertukaran udara mememakai Exhauster, AC atau ventilasi, kelembaban 40 - 65%.) Pencahayaan baik ( Pencahayaan lebih dari 10 fc (100 Lux) atau bisa untuk membaca koran) 20

No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB 7 Ruang Mesin 5 a. Bersih (Tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang pada tempatnya) 40 b. Pertukaran udara baik (Pertukaran udara mememakai Exhauster, AC atau ventilasi, kelembaban 40 - 65%.) 30 c. Pencahayaan baik (Pencahayaan lebih dari 10 fc (100 Lux) atau bisa untuk membaca koran) 8 Fasilitas Medik   Alat dan bahan medik (Bersih dan terawat dan Tersedia tempat penyimpanan khusus ) R. Operasi (Tersedia ruang pemeriksaan khusus, Ada dokter/perawat/tenaga terlatih untuk P3K di kapal , tersedia tempat cuci tangan di ruangan pemeriksaan , Ada SOP bila terjadi gawat darurat kesehatan/ KLB di kapal ) Obat - obatan (Tersedia catatan pengeluaran obat dan crew/penumpang yang berobat)

VARIABEL UTAMA VEKTOR Variabel Utama Vektor Terdiri dari 1 (satu) Variabel, yaitu : Vektor dan Binatang Penular Penyakit. No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 9 Vektor 100 a. Tidak ditemukan vektor dan binatang penular penyakit serta kontaminan   70 b. Terpasang Rat Guard pada setiap tali kapal, saat kapal sandar 30

VARIABEL UTAMA MAKANAN/MINUMAN Variabel Utama Makanan / Minuman Terdiri dari 3 (tiga) Variabel, yaitu : Makanan Air Minum Air bersih

No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 10 Makanan a. Sumber (Makanan berasal dari perusahaan yang memiliki izin atau terdaftar di KKP ) 30 b. Penyimpanan (Bahan makanan tersimpan terpisah dari bahan berbahaya/ beracun, Penyimpanan bahan makanan dipisahkan sesuai dengan jenis dan sifat dan Makanan dipisahkan sesuai jenis dan suhu penyimpanan) 20 c. Penyiapan (Petugas penjamah makanan sehat dan tidak mengidap penyakit menuar, Tempat penyiapan makanan tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang pada tempatnya dan Tersedia fasilitas pengolahan makanan dan tempat pencucian bahan makanan dengan air yang cukup) d. Distribusi (Tempat penyajian makanan tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang pada tempatnya dan Terdapat tempat mencuci tangan dan sabun)

No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 11 Air Minum 40 a. Tersedia air minum (Tersedia air yang langsung dapat diminum melalui proses pengolahan terlebih dahulu ) b. Kualitas air memenuhi syarat (Secara phisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa, pH = 6,5 - 8,5) c. Saluran dan alat pengambilan air serta tempat penyimpanannya bersih 20 12 Air Bersih  50 Kualitas air memenuhi syarat (Secara phisik jernih, tidak berasa, tidak berbau (pH = 6,5 - 8, dan sisa chlor 0,2 - 0,4 ppm) Jumlah air mencukupi untuk kebutuhan awak kapal Saluran dan alat pengambilan air serta tempat penyimpanannya bersih ( Tidak tampak kotoran pada keran pengambilan air dan alat pengambilnya

VARIABEL UTAMA LIMBAH DAN KOLAM RENANG Variabel Utama Limbah dan Kolam Renang Terdiri dari 6 (enam) Variabel, yaitu : Air tergenang Kolam Renang Limbah Cair Sampah medik / padat Sampah Air Balast

No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 13  Air Tergenang 15 a. Tidak ada genangan air (yang dapat menjadi tempat perindukan vektor) 60 b. Bebas jentik (Tidak ditemukan serangga atau binatang pengganggu lain ) 40 14  Kolam Renang 5 Fasilitas(Tangga tidak licin dan bersudut, Lantai kolam tidak licin, berwarna terang dan tidak berlumut,Tersedia fasilitas bilas, ruang ganti dan toilet) 30 Tersedia peralatan keselamatan (Pelampung, Kacamata renang, P3K) 20 c. Pengoperasian (Kualitas air sesuai dengan standar kolam renang ( Ph 6,5 - 9 ), sisa Chlor ( 0,2 - 0,5 ppm ) d. Fisik air (jernih) 10 e Adanya penggantian air kolam secara berkala f Ada petugas penyelamat kolam renang

No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 15  Limbah cair 20 a. Sarana pembuangan limbah cair memenuhi syarat (Sarananya berupa saluran tertutup, tidak bocor dan dialirkan ke tempat khusus ) 50 b. Dilakukan pengolahan limbah cair ( Sebelum limbah cair dibuang ke lingkungan, dilakukan pengolahan terlebih dahulu ) 16  Sampah Medik/padat 30 Sarana pembuangan sampah padat memenuhi syarat (Sarana penampung limbah padat terbuat dari bahan kedap air dan tertutup dan Pemisahan sesuai dengan jenis sampah) 60 Volume tempat pembuangan sampah cukup, sesuai dengan sampah yang dihasilkan 40

No. VARIABEL BOBOT SUB VARIABEL SUB BOBOT 17  Sampah  20 a. Penanganan (Tersedianya tempat sampah / Pemisahan sampah basah dan kering ) 50 b. Pengendalian (Setiap tempat sampah diberi kantong plastik ) 30 c. Sebelum dilakukan pembuangan ke darat dikumpulkan di TPS 20 18  Air Ballast   10  Indikasi kualitas air ballast dalam tangki balllast memenuhi syarat (Ph= 6 - 8,5 dan tidak tercemar bahan kontaminan, biologi, fisika dan kimia Dilakukan pengolahan air ballast (Sebelum air ballast dibuang ke lingkungan, dilakukan pengolahan terlebih dahulu )

CARA PENILAIAN Penilaian dilakukan dengan menggunakan formulir pemeriksaan hygiene sanitasi kapal (terlampir) Misalnya dapur: komponen bersih dinilai dengan cara visual, apabila bersih maka diisi dengan sub bobot 30, bila tidak bersih maka diisi 0 (nol) Nilai diisi berdasarkan sub bobot dari komponen yang dinilai dengan ketentuan sebagai berikut: Komponen yang dinilai memenuhi syarat, maka nilai = sub bobot Komponen yang dinilai tidak memenuhi syarat, nilai = 0 (nol). Misalnya dapur: komponen bersih dinilai dengan cara visual, apabila bersih maka diisi dengan sub bobot 30, bila tidak bersih maka diisi 0 (nol)

Skor adalah Nilai dibagi dengan 100, dikalikan dengan bobot  variabel. Misalnya : Komponen bersih dinilai dengan cara visual, apabila bersih maka nilai diisi dengan sub bobot 30, sehingga skor komponen bersih tersebut adalah (30/100) x 30 = 9 Skor dari variabel didapat dengan cara menjumlahkan skore semua sub variabel. Skor variabel dapur adalah hasil penjumlahan dari skor sub variabel: Bersih 9 Pertukaran udara 9 Pencahayaan baik 6 Cara pencucian baik 6 Maka skor atau sub total dari variabel dapur adalah jumlah dari (9 + 9 + 6 + 6) = 30

Skor dari Variabel Utama Untuk mengetahui Skor Variabel Utama dilakukan dengan cara : Menjumlahkan semua skor variabel. Hasil penjumlahan semua skore dibagi 100, dikali bobot variabel utama (jumlah skor variabel/100 x bobot) Misalnya: skor variabel utama ruangan adalah: Jumlahkan semua skor variabel yaitu : Dapur 30 Ruang rakit makanan 20 Gudang 10 Ruang tidur ABK 10 Ruang tidur penumpang 10 Geladak 10 Ruang mesin 5 Fasilitas medik 5 Jumlah skor variabel utama: (30 + 20 + 10 +10 + 10 + 5 + 5) = 100 Maka Skor Variabel Utama ruangan adalah (100/ 100) X 10 = 10

Skore kapal Untuk mengetahuin skor Kapal dilakukan dengan cara menjumlahkan semua skor variabel Utama, yaitu: Ruangan Vektor Makanan/minuman Limbah dan kolam renang Misalnya: skor Kapal adalah: Jumlahkan semua skor variabel yaitu : Ruangan = 10 Vektor = 30 Makanan/minuman = 50 Limbah dan kolam renang = 10 Maka Skor Kapal adalah (10+30+50+10) = 100

Hasil penilaian risiko Untuk menilai risiko pada Kapal adalah sebagai berikut : Jika jumlah skor kapal ≥ 90, maka kapal mempunyai Risiko Rendah Jika jumlah skor kapal < 90 maka kapal mempunyai Risiko Tinggi

SEKIAN & TERIMA KASIH