Konsep Pengembangan Sistem Informasi
Materi Konsep Pengembangan Sistem Informasi Nilai dan keuntungan sistem informasi Dari manakah proyek pengembangan system berasal? Prinsip Dasar Pengembangan System Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem Peningkatan yang di harapkan pada Sistem Baru Penyebab pengembangan sistem kurang / tidak berhasil
SI/TI Sistem Informasi (SI) adalah suatu pengaturan atau penyusunan personal, data, pemrosesan, presentasi informasi, dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari di dalam bisnis, seperti halnya dukungan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang dibutuhkan oleh fihak pemakai (users) dan manajemen. Teknologi Informasi (TI) adalah suatu istilah yang lebih banyak berkaitan dengan kombinasi teknologi komputer (hardware dan software) dengan teknologi telekomunikasi (data, image/gambar, dan jaringan suara).
Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development) Pengembangan sistem didefinisikan sebagai: adalah aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
System Development Proses Proses Pengembangan Sistem (System Development Proses), yaitu Satu set aktivitas, metode, praktik terbaik, barang siapa dikirim, dan peralatan terotomatisasi yang digunakan para stakeholder untuk mengembangkan dan secara berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak.
Tujuan Pengembangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu. Respon time adalah waktu yang terbuang pada saat perpindahan proses transaksi. Jadi peningkatan kenerja bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi dengan waktu yang secepat mungkin. Information (Informasi), peningkatan kualitas dari informasi tersebut. Tentu saja kualitas dari informasi ini akan menentukan kebijakan dari organisasi tersebut. Economy, meningkatkan keuntungan dengan biaya yang minimum. Control (pengendalian), Digunakan untuk mengontrol atau mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan pada suatu sistem. Efficiency (efisiensi), berbeda dengan ekonomis yang bertitik berat pada keuangan, efisiensi disini adalah pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin. Service, peningkatan layanan oleh sebuah sistem.
System Development Proses Sistem yang ada Permasalahan Kesempatan Instruksi Pengembangan Sistem Memecahkan masalah meraih kesempatan memenuhi instruksi Sistem yang baru
Nilai dan keuntungan sistem informasi Peningkatan keuntungan perusahaan Pengurangan biaya bisnis Biaya dan keuntungan sistem Peningkatan pangsa pasar Perbaikan relasi pelanggan Peningkatan efisiensi Perbaikan pembuatan keputusan Pemenuhan peraturan lebih baik Kesalahan lebih sedikit Perbaikan keamanan Kapasitas lebih besar
Dari manakah proyek pengembangan system berasal? Daya dorong kebanyakan proyek adalah kombinasi dari: Masalah (problem), situasi tidak diinginkan yang menghalangi organisasi untuk mencapai misi, visi, tujuan dan atau sasarannya Kesempatan (opportunity), kesempatan untuk memperbaiki organisasi bahkan saat problem teridentifikasi tidak ada Perintah (directive), persyaratan atau permintaan baru yang diberikan oleh manajemen, pimpinan, atau beberapa pengaruh luar.
Prinsip Dasar Pengembangan System Libatkan Pengguna Sistem Gunakan Pendekatan Pemecahan Masalah Bentuklah Fase dan Aktivitas Dokumentasikan Sepanjang Pengembangan Bentuklah Estándar Kelola Proses dan Proyek Membenarkan System Informasi sebagai Investasi Modal Jangan Takut untuk Membatalkan atau Merevisi Lingkup Bagilah dan Takhlukkan Desainlah Sistem untuk Pertumbuhan dan Perubahan
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 1: Libatkan Pengguna Sistem Keterlibatan pengguna sistem adalah kebutuhan yang absolut untuk pengembangan sistem yang berhasil. Salah komunikasi dan salah pemahaman berlanjut menjadi masalah signifikan dalam banyak proyek pengembangan sistem.
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 2: Gunakan Pendekatan Pemecahan Masalah Metodologi pengembangan sistem adalah pertama dan terpenting, pendekatan masalah pada pembangunan sistem Istilah masalah secara luas digunakan dalam hal ini meliputi: Masalah-masalah nyata Kesempatan-kesempatan untuk perbaikan Perintah-perintah dari manajemen Beberapa pendekatan pemecahan masalah yang klasik adalah sebagai berikut: Mempelajari dan memahami maslah, konteks dan impaknya Mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh semua solusi Mengidentifikasi solusi-solusi calon yang memenuhi persyaratan dan memilih solusi “terbaik” Mendesain dan atau mengimplementasikan solusi terpilih Mengamati dan mengevaluasi impak solusi dan memperbaiki solusi tersebut
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 2: Gunakan Pendekatan Pemecahan Masalah (lanjutan) Pendekatan pemecahan masalah harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh menghilangkan atau menyingkat langkah pemecahan masalah. Hal-hal yang mungkin terjadi bila melakukan penyingkatan langkah pemecahan masalah, yaitu: Memecahkan masalah yang salah Secara salah memecahkan masalah Mengambil solusi yang salah Memilih solusi yang tidak optimal
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 3: Bentuklah Fase dan Aktivitas Semua metodologi menentukan fase-fase dan aktivitas-aktivitas Jumlah lingkup fase dan aktivitas bervariasi dari penulis ke penulis, ahli ke ahli, metodologi ke metodologi dan bisnis ke bisnis Prinsip 4: Dokumentasikan Sepanjang Pengembangan Harus diakui bahwa seringkali kita melakukan dokumentasi setelah menulis program, tetapi hal ini tidak akan berjalan dalam dunia bisnis. Dokumentasi dapat meningkatkan komunikasi yang baik antara pera stakeholder yang berubah secara konstan,. Dokumentasi haruslah menjadi produk tambahan seluruh usaha pengembangan sistem. Dokumentasi membuka tabil kekuatan dan kelemahan sistem pada banyak stakeholder
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 5: Bentuklah Standar Sistem informasi akan diintegrasikan sehingga berkelakuan sebagai sistem yang tunggal. Untuk mencapai atau memperbaiki integrasi sistem banyak organisasi beralih kestandar berbentuk arsitektur teknologi informasi enterprise. Arsitektur TI menetapkan stándar yang berperan untuk mengarahkan solusi teknologi dan sistem informasi ke visi teknologi atau konfigurasi umum.
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 5: Bentuklah Estándar Beberapa hal yang biasanya menjadi standarisasi arsitekrut teknologi, yaitu: Teknologi database-engine Database apa yang akan digunakan (misalnya: Oracle, IBM DB2, Microsoft SQL Server, dll) Platform apa mereka akan dioperasikan (misalnya: UNIX, Linux, Windows XP, dll) Teknologi apa yang akan digunakan untuk me-load data ke dalam database Teknologi perangkat lunak Bahasa pengembangan aplikasi apa yang akan digunakan untuk menulis perangkat lunak. (misalnya: microsoft visual studio.net, visual basic, visual C++, dll) Teknologi antarmuka Bagaimana antarmuka pengguna dikembangkan. (misalnya: editor xHTML seperti Macromedia Dreamweaver) Bagaimana data akan dipertukarkan di antara sistem-sistem informasi yang berbeda
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 6: Kelola Proses dan Proyek Process management/manajemen proses, yaitu aktivitas terus-menerus yang mendokumentasikan, mengajarkan, mengawasi penggunaan, dan memperbaiki metodologi (proses) terpilih organisasi untuk pengembangan sistem. Manajemen proses peduli dengan fase, aktivitas, barang siap dikirim, dan estándar kualitas yang harus diterapkan secara konsisten ke semua proyek Project management / manajemen proyek, yaitu proses pelingkupan, perencanaan, penyediaan staff, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan sebuah proyek untuk informasi dengan biaya minimal, dalam kerangka waktu yang ditentukan, dan dengan kualitas yang dapat diterima.
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 7: Membenarkan System Informasi sebagai Investasi Modal Sistem informasi adalah investasi modal Dua hal atau isu yang harus dipertimbangkan saat investasi modal, yaitu: Untuk semua masalah, kelihatannya ada beberapa solusi yang mungkin. Setelah mengidentifikasi solusi-solusi alternatif, analis sistem harus mengevaluasi tiap solusi yang mungkin untuk kepraktisan, terutama untuk cost-effectiveness (diukur dengan teknik yang disebut dengan analisis cost-benefid). Cost-effectiveness adalah hasil yang diperoleh dengan menyeimbangkan biaya seumur hidup pengembangan, perawatan, dan pengoperasian sebuah sistem informasi dan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari sistem itu.
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 8: Jangan Takut untuk Membatalkan atau Merevisi Lingkup Pribahasa: “janganlah membuang uang yang bagus setelah yang jelek” yang artinya jangan takut untuk membatalkan sebuah proyek atau merevisi lingkup, tanpa menghiraukan berapa banyak uang yang telah dikeluarkan sejauh ini – potong kerugian anda. Pada tiap titik periksa, analis harus mempertimbangkan opsi-opsi berikut: Membatalkan proyek jika sudah tidak praktis lagi Mengevaluasi ulang dan menyesuaikan biaya dan jadwal jika lingkup proyek akan ditingkatkan Mengurangi lingkup jika anggaran dan jadwal proyek macet dan tidak cukup untuk membiayai semua tujuan proyek Risk Management / Manajemen Resiko adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengontrol apa yang mungkin gagal dalam proyek sebelum menjadi ancaman bagi penyelesaian proyek atau implementasi system informasi yang berhasil. Manajemen resiki dikendalikan oleh analisis atau penilaian resiko.
Prinsip Dasar Pengembangan System Prinsip 9: Bagilah dan Takhlukkan Kita membagi sebuah system menjadi subsistem-subsistem dan komponen-komponen supaya lebih mudah menakhlukkan masalah dan membangun system yang lebih besar. pendekatan bagilah-dan-takhlukkan juga melengkapi komunikasi dan manajemen proyek dengan membolehkan bagian-bagian yang berbeda dari system untuk berkonubikasi dengan stakeholder yang berbeda dan yang paling tepat. Prinsip 10: Desainlah Sistem untuk Pertumbuhan dan Perubahan Sebuah metodologi yang bagus harus mencakup kenyataan perubahan, karena system informasi yang mendukung sebuah bisnis berubah sepanjang waktu. System-sistem harus didesain untuk mengakomodasikan persyaratan-persyaratan pertumbuhan dan perubahan.
Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem Kehilangan kesempatan kompetisi pasar Persediaan barang yang terlalu tinggi Pemesanan kembali barang yang tidak efisien Biaya operasi yang tinggi File-file yang kurang teratur Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan Investasi yang tidak efisien Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat Kapasitas produksi yang menganggur Pekerjaan manajer yang terlalu teknis 24. DLL. Keluhan pelanggan Pengiriman barang yang sering tertunda Pembayaran gaji yang terlambat Laporan yang tidak tepat waktu Isi laporan yang sering salah Tanggung jawab yang tidak jelas Waktu kerja yang berlebihan Ketidakberesan kas Produktivitas tenaga kerja yang rendah Banyaknya pekerja yang menganggur Kegiatan yang tumpang tindih Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
Peningkatan yang di harapkan pada Sistem Baru Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughput : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi. Kualitas informasi yang disajikan Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan Kontrol (pengendalian) Efisiensi Pelayanan
Penyebab pengembangan sistem kurang / tidak berhasil Sistem yang dikembangkan tidak mendukung strategi dan sasaran bisnis Perencanaan sistem buruk dan manajemen proyek kurang memadai Kegagalan untuk menetapkan atau memahami kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai dalam pengembangan sistem Kelalaian dalam memperkirakan biaya dan manfaat (estimating cost and benefits) sistem proyek Pemasangan teknologi yang tidak cocok atau kurang memadai Kelalaian dalam menerapkan pengendalian yang memadai Pengembangan perangkat lunak tidak terstruktur dan terpelihara Implementasi tugas kurang memadai
Melaksanakan pengembangan sistem yang berhasil Menekankan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem Menerapkan perencanaan sistem dan penggunaan teknik manajemen proyek Mengembangkan sistem alternatif untuk mengevaluasi sebelum membuat komitmen terhadap rancangan akhir, teknologi, dan pengembangan perangkat lunak Merancang seluruh komponen rancangan sistem secara fungsional Menggunakan rancangan fungsional terinci sebagai suatu pedoman untuk rancangan perangkat lunak, penyandian dan pengujian Membuat dokumentasi yang jelas, lengkap dan mutakhir Menggunakan pendekatan terkoordinir dan terencana terhadap penerapan sistem Melaksanakan peninjauan ulang setelah penerapan Merancang dan melakukan pemeliharaan