KONVOLUSI DISKRIT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Menyingkapkan Kemuliaan Tuhan Wahyu 17:14.
Vektor dalam R3 Pertemuan
Pengendalian Proses : Seleksi (Conditional)
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
Angka indeks Angka indeks adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan-perubahan atau perkembangan-perkembangan keadaan/kegiatan/peristiwa.
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
Statement 1: Tidak ada satupun alat yang dapat beroperasi sedemikian rupa sehingga satu-satunya efek (bagi sistem dan sekelilingnya) adalah mengubah semua.
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: INDIFFERENCE CURVE
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
ALJABAR.
Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method)
TRANSFORMASI-Z Transformsi-Z Langsung Sifat-sifat Transformasi-Z
Sistem Persamaan Diferensial
Teknik penulisan ilmiah: Tugas akhir S1,S2,S3 Bagaimana membuat: Daftar pustaka otomatis Oleh: D. Erwin Irawan.
Circle (LINGkaRan) Enggar Fathia Ch*Fuji Lestari*Ni Made Ratna W*Ria Oktavia*
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
MODUL 1 . KKPI KEGIATAN BELAJAR 2
Sudaryatno Sudirham Bilangan Kompleks Klik untuk melanjutkan.
Materi Kuliah Kalkulus II
Fisika Dasar Oleh : Dody
Fisika Dasar Oleh : Dody
MODUL KULIAH MATEMATIKA TERAPAN
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
Induksi Matematika.
Induksi Matematik TIN2204 Struktur Diskrit.
Integral Lipat-Tiga.
LIMIT FUNGSI.
Fisika Dasar Oleh : Dody
Cara eliminasi sesungguhnya sama dengan cara yang pernah dibahas pada
i. Fungsi kuadrat - Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemfaktoran
Bahan Kuliah IF3051 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
Induksi Matematika Materi Matematika Diskrit.
Luas Daerah ( Integral ).
Persamaan Garis Singgung pada Kurva
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
Model Dioda Bias Maju.
Menggambar perspektif
ANALIS FOURIER SINYAL WAKTU DISKRIT TEAM DOSEN
Operasi Dasar Sinyal Perkalian dengan skalar Pergeseran sinyal
10. KOMBINATORIAL DAN PELUANG DISKRIT (lanjutan 1)
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
Aritmatika Bilangan Biner
CONTOH SOAL.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
6. INTEGRAL.
TEOTte.
BAB I SISTEM BILANGAN.
PD Tingkat/orde Satu Pangkat/derajat Satu
6. INTEGRAL.
DETERMINAN DAN INVERSE MATRIKS.
PENGENALAN SINYAL-SINYAL DASAR
Kompleksitas Algoritma
Kompleksitas Waktu Asimptotik
INTEGRAL TAK TENTU INTEGRASI FUNGSI PECAH
PENYELESAIAN PERSAMAAN KUADRAT
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
1 28 FEBRUARI 2011 SENSASI DAN TEORI GESTALT. SENSASI “ sense” artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis.
KONVOLUSI.
Pertemuan 6 Bab 2 Fungsi.
PENGOLAHAN SINYAL DAN TEKNOLOGI MULTMEDIA
DIMENSI DUA transformasi TRANSLASI.
Transcript presentasi:

KONVOLUSI DISKRIT

Konvolusi Konvolusi diskrit antara dua sinyal x(n) dan h(n) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Konvolusi Komputasi tersebut diselesaikan dengan merubah indeks waktu diskrit n menjadi k dalam sinyal x[n] dan h[n]. Sinyal yang dihasilkan x[k] dan h[k] selanjutnya menjadi sebuah fungsi waktu diskrit k. Langkah berikutnya adalah menentukan h[n-k] dengan h[-k] merupakan pencerminan dari h[k] yang diorientasikan pada sumbu vertikal dan h[n-k] merupakan h[-k] yang digeser ke kanan dengan sejauh n. Saat pertama kali hasil perkalian x[k]h[n-k] terbentuk, nilai pada konvolusi x[n]*h[n] pada titik n dihitung dengan menjumlahkan nilai x[k]h[n-k] sesuai rentang k pada sederetan nilai integer tertentu.

Contoh Dua buah isyarat diskrit x(n) dan h(n) mempunyai representasi sebagai berikut: x(n) = 1, n = -1,0,1 0, n lainnya sedangkan, 1, n=1 h(n) = 2, n=2 carilah y(n) = x(n)*h(n)

Penyelesaian: Untuk mencari nilai y(n) adalah sebagai berikut: dari rumusan tersebut dibutuhkan x(k) dan h(n-k). Nilai x(k) didapat dengan mengganti indeks n menjadi k. x(k) = 1 k = -1,0,1 0, k lainnya Sedangkan h(n-k) adalah sebagai berikut : 1 k = n-1 h(n-k) = 2, k = n-2 h(n)h(n-k) 0, n lainnya

Nilai h(n) dievaluasi untuk setiap n a) Untuk n= -1 x(k) = (k+1) + (k) + (k-1) h(-1-k)= h[-(k+1)] = 2(k+3) + (k+2) y(-1) = .... + x(-3)h(-3) + x(-2)h(-2)+ x(-1)h(-1)+x(0)h(0)+.... y(-1) = 0 Untuk n= -2 -∞ , Maka y(n) = 0

b) Untuk n= 0 x(k) = (k+1) + (k) + (k-1) h(0-k) = h(-k) = 2(k+2) + (k+1) y(0) = .... + x(-2)h(-2) + x(-1)h(-1) + x(0)h(0) + x(1)h(1).... = ...+ (0)(2) + (1)(1) + (1)(0) + (1)(0) +.... y(0) = 1  

c) Untuk n= 1 x(k) = (k+1) + (k) + (k-1) h(1-k) = h[-(k-1)] = 2(k+1) +(k) y(1) = ... + x(-2)h(-2) + x(-1)h(-1) + x(0)h(0) + x(1)h(1) + x(2)h(2) +.... y(1) = ...+ (0)(0) + (1)(2) + (1)(1)+(1)(0) + (0)(0) +.... y(1) = 3

d) Untuk n= 2 x(k) = (k+1) + (k) + (k-1) h(2-k) = h[-(k-2)] = 2(k) + (k-1) y(2) = .... + x(-2)h(-2) + x(-1)h(-1) + x(0)h(0) + x(1)h(1) + x(2)h(2) +.... y(2) = ...+ (0)(0) + (1)(0) + (1)(2) + (1)(1) + (0)(0) +.... y(2) = 3

Untuk n= 3 x(k) = (k+1) + (k) + (k-1) h(3-k) = 2(k-1) + (k-2) y(3) = ... x(-2)h(-2) + x(-1)h(-1) + x(0)h(0) + x(1)h(1) + x(2)y(2) + x(3)h(3) +.... y(3) = ...+ (0)(0) + (1)(0) + (1)(0) + (1)(2) + (0)(1) + (0)(0)... y(3) = 2  

Untuk n= 4 x(k) = (k+1) + (k) + (k-1) h(4-k) = 2(k-2) + (k-3) y(4) = .... x(-2)h(-2) + x(-1)h(-1) + x(0)h(0) + x(1)h(1) + x(2)h(2) + x(3)h(3) +.... y(4) = ...+ (0)(0) + (1)(0) + (1)(0) + (1)(0) + (0)(2) + (0)(1).... y(4) = 0 Untuk n=5 ∞ y(n) = 0

Sehingga y(n) = [ 1 3 3 2 ] Untuk lebih jelasnya konvolusi dapat diselesaikan dengan metoda grafis pada slide selanjutnya

x[n] -1 -2 n 1 -3 3 2 h[n] -1 -2 n 1 -3 3 2 2

Langkah 1: x(k) x[n] -1 -2 n 1 -3 3 2 x[k] -1 -2 k 1 -3 3 2 Nilai x(k) didapat dengan mengganti indeks n menjadi k. x[n] -1 -2 n 1 -3 3 2 x[k] -1 -2 k 1 -3 3 2

Langkah 2 : h(n-k) h[n] -1 -2 n 1 -3 3 2 2 h[-k] -1 -2 k 1 -3 3 2 2 Nilai h(n-k) didapat dengan melakukan pencerminan h(k)  h(-k), kemudian rubah h(-k)  h(n-k) h[n] -1 -2 n 1 -3 3 2 2 h[-k] -1 -2 k 1 -3 3 2 Percerminanh(k) k= -1  h(-1)=1 k= -2  h(-2)=2 2 h(-k) bergeser ke kiri atau kekanan sejauh n k= n-1  h(n-1) k= n-2  h(n-2) h[n-k]= h[-(k+n)] n-1 n-2 k 1 -3 3 2 2

Langkah 3 : Perkalian dan penjumlahan x(k) dengan h(n-k) -1 -2 k 1 -3 3 2 h[n-k] n-1 n-2 k 1 -3 3 2 2  Kemudian evaluasi untuk semua nilai n

Untuk n= -1 x[k] -1 -2 k 1 -3 3 2 h[n-k] n-1 n-2 k 1 -3 3 2 2 Perkalian x[k] dan h[n-k] untuk n = -1 Kemudian jumlahkan Maka, y(n) = 0 Untuk n=-2  n= -∞ y(n) = 0 h[n-k] n-1 n-2 k 1 -3 3 2 2 h[n-k]=h[-1-k]=h[-(k+1)] -1 -2 k 1 -3 3 2 n=-1

Untuk n= 0 x[k] -1 -2 k 1 -3 3 2 n=0 h[n-k]=h[0-k]=h[-k] -1 -2 k 1 -3 Perkalian x[k] dan h[n-k] untuk n = 0 Kemudian jumlahkan Maka, y(n) =1 n=0 h[n-k]=h[0-k]=h[-k] -1 -2 k 1 -3 3 2

Untuk n= 1 x[k] -1 -2 k 1 -3 3 2 Perkalian x[k] dan h[n-k] untuk n = 1 Kemudian jumlahkan Maka, y(n) = 3 n=1 h[n-k]=h[1-k]=h[-(k-1)] -1 -2 k 1 -3 3 2

Untuk n= 2 x[k] -1 -2 k 1 -3 3 2 Perkalian x[k] dan h[n-k] untuk n = 2 Kemudian jumlahkan Maka, y(n) = 3 n=2 h[n-k]=h[2-k]=h[-(k-2)] -1 -2 k 1 -3 3 2

Untuk n= 3 x[k] -1 -2 k 1 -3 3 2 Perkalian x[k] dan h[n-k] untuk n = 3 Kemudian jumlahkan Maka, y(n) = 2 n=3 h[n-k]=h[3-k]=h[-(k-3)] -1 -2 k 1 -3 3 2

Untuk n= 4 x[k] -1 -2 k 1 -3 3 2 n=4 h[n-k]=h[4-k]=h[-(k-4)] -1 -2 k 1 Perkalian x[k] dan h[n-k] untuk n = 4 Kemudian jumlahkan Maka, y(n) = 0 Untuk n=5  ∞ y(n)=0 n=4 h[n-k]=h[4-k]=h[-(k-4)] -1 -2 k 1 -3 3 2

y[n] -1 -2 n 1 -3 3 2 3 3 2 4 Sehingga y(n) = [ 1 3 3 2 ]

Mudah Bukan ??????