Logical FRAMEWORK APPROACH Pendekatan kerangka logis

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Menentukan Arah Perubahan
Advertisements

4 Sifat PRIBADI YANG BERHASIL
PERAN KPP-PA DALAM SEKBER PPRG NASIONAL UNTUK DAERAH
ANALISIS PROFIL DAN PETA MUTU PENDIDIKAN
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
BUSINESS PROCESS DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK
PEMERIKSAAN MENAJEMEN
European Union Ekosistem Mangrove, masyarakat dan konflik: mengembangkan pengetahuan berdasarkan pendekatan untuk menyelesaikan beragam kebutuhan Kegiatan.
Proposal ? Penawaran tertulis… …Rencana yang untuk diwujudkan…
MEMAHAMI KERANGKA PROGRAM
Langkah-langkah dalam kegiatan PPM
Langkah-Langkah Advokasi Kebijakan
PERAN TRANSPARENCY INTERNATIONAL INDONESIA di Sektor Kehutanan Tool sebagai perangkat Ilham Sinambela TII-FGI, Mei 2010.
QUALITY ASSURANCE SPECIALIST (QAS) dan KETERKAITAN DENGAN PPM
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
MODEL MONITORING DAN EVALUASI
PERENCANAAN (planning)
Rencana Aksi Perubahan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
ASPEK FINANCIAL DALAM KELAYAKAN USAHA
ANALISIS PADA INTEGRASI PERTIMBANGAN LINGKUNGAN
PENGUKURAN EVALUASI TERHADAP INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME
Proposal ? Penawaran tertulis… …Rencana yang bisa direalisasikan…
OLEH Rian. Saryanto, S.Kom, M.Hum
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
4. Model Proses Analisis Bisnis
PERENCANAAN (planning)
Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA
FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI
ANALISIS STAKEHOLDER MK Manajemen Proyek S1.
Sesi 2 │ LOGIKA KERANGKA LOGIS
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
LOGICAL FRAMEWORK APPROACH (LFA) PENDEKATAN KERANGKA LOGIS (PKL)
Strategi dan Program 5 tahunan
Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Hak, Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan Gender serta Keadilan Lingkungan: Tinjauan untuk Pengelolaan Sumberdaya.
Paper oleh : Karsudi Rinekso Soekmadi Hariadi Kartodiharjo
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
Program Hi-Link (Higher Education - Industry Link)
SHIP PARTNER.
Menggunakan Audit Sosial untuk Menilai Kinerja Sosial
Perencanaan Dan Pengambilan Keputusan
OLEH Ahmat Adil, S.Kom,M.Sc
BAB 6 PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.
LATAR BELAKANG Pada saat ini >100 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan air minum dan sanitasi dasar yang layak Sarana AMPL yang.
Perencanaan Sumber Daya Hutan
Panduan Langkah Penyusunan Memorandum Program
Selamat Datang Di Tahap Ke 3
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
Pelaksanaan Solusi Bisnis & Pengelolaan Perubahan
Semester VII/Kelas A, B, C
Prinsip Monitoring Yang Baik
Pendekatan Logical Framework
NCP KOMUNITAS Oleh YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
MK. Perencanaan dan Evaluasi Program
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
PEMBERDAYAAN KELUARGA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGELOLAAN KEUANGAN KELOMPOK TERKAIT DANA BANTUAN SOSIAL
PERENCANAAN (planning)
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) di SATUAN PENDIDIKAN
BAB I IDENTIFIKASI STAKEHOLDER. Stakeholders dalam proyek adalah : Kelompok tertentu dalam masyarakat yang berkepentingan dengan Perusahaan khususnya.
1  Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pengembangan potensi dan kemampuan sehingga tumbuh kapasitas untuk memecahkan masalah- masalah yang mereka.
PERENCANAAN (planning)
PERENCANAAN (planning)
Monitoring And Evaluation Communities and Education Program in Aceh CEPA - Phase 2 Presented by Irwansya Yahya.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Logical framework Project Purpose Results Activities Means Costs
Tuesday 9h.00 – 10h.00 PCM training Prospect.
Transcript presentasi:

Logical FRAMEWORK APPROACH Pendekatan kerangka logis Musnanda Satar

Asal mula dan Pengertian Pertama kali diperkenalkan oleh Leon J. Rosenberg dan digunakan sejak tahun 1969 oleh USAID (sumber: wikipedia). Logical Framework atau disingkat logframe kemudian digunakan oleh organisasi- organisasi lainnya seperti CIDA, DFID, UNDP dan organisasi LSM di seluruh dunia. Logframe digunakan secara luas karena mengharuskan berpikir terorganisir, dapat menghubungkan kegiatan-investasi-hasil, dapat digunakan untuk menetapkan indikator kinerja dan pengalokasikan tanggung jawab, dapat digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan tepat dan jelas, dapat juga digunakan untuk menyesuaikan dengan keadaan yang tiba-tiba berubah dan dapat memperhitungkan resiko. Logical Framework adalah alat untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi dari project/program. Logframe membutuhkan pengetahuan dan informasi yang cukup untuk mampu digunakan sebagai alat perencanaan program/project.

Langkah-langkah membuat logical framework Analisis Situasi Analisis stakeholder, analisis permasalahan, analisis hasil Analisis utk menentukan pilihan strategi dalam mencapai hasil Analisis Strategi Mengikuti urutan dan format Pembuatan Matrix Pembuatan workplan, budget dan perencanaan SDM Pelaksanaan

KEGIATAN PENYUSUNAN LOGFRAME Sebaiknya secara partisipatif Sebaiknya dilakukan dengan menggunakan workshop untuk mengidentifikasi secara lengkap dan menganalisis terkait dengan stakeholder, permasalahan dan hasil. Hasil workshop akan sangat tergantung pada jumlah dan kualitas informasi yang bisa digali, tingkat kerumitan permasalahan yang bisa diatasi, dan jumlah serta kapasitas dari peserta yang terlibat dalam penyusunan logframe.

Analisis stakeholder Analisis stakeholder digunakan untuk memetakan dan menganalis setiap stakeholder yang terkait dengan pencapaian project. Stakeholder adalah pihak bisa individu atau kelompok atau organisasi/lembaga yang terkait dengan kegiatan program/project yang akan dilakukan. Stakeholder utama adalah stakeholder yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan Stakeholder sekunder adalah stakeholder yang berpengaruh tidak langsung terhadap program/project. Stakeholder tersier adalah stakeholder yang tidak terkait dengan program tetapi akan dipengaruhi dampak dari program/project.

Urutan Stakeholder Pengalaman, keahlian dan sumberdaya Interest dan Keinginan Hambatan dan isu Peran (terkait dengan kegiatan) Stakeholder utama Stakeholder sekunder Stakeholder tersier

Analisis permasalahan Menyusun list permasalahan yang akan menjadi dasar dalam penyusunan program/project. Menyusun dalam bentuk pohon permasalahan dimulai dengan menentukan permasalahan kunci atau permasalahan utama. Menyusun penyebab dari permasalahan tersebut muncul. Disusun secara bertingkat mulai dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Menyusun akibat dari adanya permasalahan tersebut. Juga disusun secara bertingkat. Pohon permasalahan memberikan gambaran mulai dari akar sampai pucuk permasalahannya dan akan menjadi panduan untuk menyusun logframe.

Masalah Kunci/Focal Problem SEBAB Masalah Kunci/Focal Problem AKIBAT

Analisis HASIL Merupakan prosedur yang secara sistematis mengenali, memilah dan menjelaskan secara rinci mengenai keterlibatan semua pihak dalam situasi yang tertentu. Dalam prakteknya dilakukan dengan membuat pohon hasil yang dikembangkan dari pohon permasalahan yang diangkat dan melakukan perincian lebih detail lagi dengan menuliskan pilihan pilihan dari hasil yang akan dicapai. Cara melakukannya adalah dengan mengacu pada pohon permasalahan, dan mengubah kalimat negatif dari pohon permasalahan menjadi kalimat positif. Setelah diubah menjadi kalimat positive maka harus diiperhatikan adalah peryataan objective/hasil tersebut harus jelas. Kemudian jika diperlukan untuk mendetailkan peryataan objective/hasil tersebut maka dapat dilakukan. Analisis hasil juga harus jelas dan sudah mempertimbangkan resiko.

Matrix logical framework Matrix akan menjelaskan keterkaitan hirarki logis mulai dari input, aktifitas, output, purpose dan goal dari project. Matrix juga menerangkan setiap hirarki logis tersebut dengan indikator, alat verifikasi indikator dan asumsi yang digunakan. Ada 2 analisis logis yang digunakan; yaitu analisis logis vertikal dan analisis logis horizontal. Analisis vertikal dilakukan menjelaskan mengapa dan bagaimana project akan dilakukan dalam mencapai target secara bertingkat. Analisis horizontal dilakukan untuk menjelaskan prasyarat apa yang dibutuhkan supaya setiap kegiatan dapat dilakukan.

Tujuan Project Lingkungan project GOAL ASUMSI PURPOSE ASUMSI Kegiatan Project OUTPUT ASUMSI ACTIVITIES/ INPUT ASUMSI

HIRARKI LOGIS INDIKATOR ALAT VERIFIKASI INDIKATOR ASUMSI dan RESIKO GOAL/TUJUAN Indikator yang menunjukkan kondisi tercapainya maksud program/project Bukti fisik/ kwalitatif yang digunakan untuk mengukur indikator Asumsi yang digunakan dengan melihat faktor external PURPOSE/ MAKSUD OUTPUT/ KELUARAN ACTIVITIES/ INPUT/ KEGIATAN Indikator yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan (termasuk biaya, SDM, dll)

Mengisi matrix logframe Dimulai dengan menyusun hirarki kerangka logis mulai dari outputs terus sampai ke atas. Komponen aktifitas merupakan komponen tambahan yang bisa diiiskan dengan melakukan analisis pilihan-pilihan startegi dalam menhasilkan inputs Mengisikan indikator; indikator yang baik harus SMART ((Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely) Mengisikan alat verifikasi indikator Mengisikan asumsi dan resiko; Ada banyak modifikasi yang dilakukan dalam mengisi logframe Memasukkan timeline Memasukkan mitra Memasukkan komponen input

PELAKSANAAN Pembuatan rencana kerja; dibuat dengan menurunkan aktifitas yang sudah diidentifikasikan dalam logframe Penentuan budget dari kegiatan yang akan dilakukan. Penentuan SDM yang akan melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan

CONTOH DAN LATIHAN Contoh dan latihan dapat dilakukan dengan menggunakan proposal yang diajukan ke IFACS dalam rangkan mendukung inisiatif perubahan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Tidak adanya sosialisasi awal dari konsesi Tidak adanya penegakan hukum Kurangnya ketrampilan Kurangnya pengetahuan masy. Kegiatan Ilegal Pemanfaatan Sumber Daya Hutan Tidak Sebanding dengan Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Taraf hidup menurun Ekosistem terganggu Kegiatan Ilegal Menurunnya tingkat pendapatan Kemiskinan Sumber Air rusak

Stakeholder Pengalaman/ keahlian Interest Peran Dinas Kehutanan Teknis, kebijakan, monitoring Pengelolaan hutan + - Badan Penanaman Modal Daerah Kebijakan investasi Peningkatan Pendapatan Daerah + Mendorong penanaman modal Pemegang HPH Teknis pengeloaan hutan, ektraksi Profit, Sustain + jika dilakukan dengan baik Jika dilakukan dengan tidak baik LSM Pendampingan, advokasi, pemberdayaan Humanitarian, Lingkungan + support ke kelompok masyarakat atau penyelematan hutan Lembaga Adat Hukum adat, tatanan sosial dari sisi adat Support ke masyarakat adat (kelompok) + mendukung masyarakat Kepentingan segelintir orang Lembaga Agama Aspek keagamaan Kebaikan umat, harmonisasi manusia dan alam + berpengaruh besar di masyarakat + panutan Masyarakat Seluruh aspek kemasyarakatn Peninngkatan taraf hidup, kelestarian wilayah mereka + keseluruhan

Peningkatan taraf hidup Survey pendapatan HIRARKI LOGIS INDIKATOR ALAT VERIFIKASI INDIKATOR ASUMSI + RESIKO GOAL/TUJUAN Peningkatan taraf hidup masyarakat sejalan dengan keberlanjutan sumberdaya Peningkatan taraf hidup Survey pendapatan PURPOSE/ MAKSUD Keseimbangan antara pemanfaat SDH dengan peningkatan taraf hidup secara berkelanjutan Jumlah investasi sejalan dengan peningkatan taraf hidup Angka IPM dan angka investasi OUTPUT/ KELUARAN Adanya Pemahaman masyarakat mengenai kegiatan konsesi HPH, pertambangan, perkebunan dan proyek lain Peningkatan pemahaman Pembuatan survey persepsi Adanya kerjasama pihak HPH, pertambangan, dll ACTIVITIES/ INPUT/ KEGIATAN Memfasilitasi kegiatan sosialisasi investasi kehutanan di 5 lokasi Adanya kegiatan sosialiasi Jumlah peserta sosialiasi melalui daftar hadir Adanya tanggapan dan kerjasama dari pemegang konsesi

Menurunkan logframe menjadi workplan Kegiatan Person in charge Durasi Waktu Mitra Budget Memfasilitasi kegiatan sosialiasi investasi Liason Officer, Communication Officer 1 bulan (June 2012) Dinas Kehutanan, HPH, Pertambangan, 250 juta untuk sosialiasi di 5 kampung