Nama Kelompok: 1. Afrina Dewi ( ) 2. Megawati Pane ( ) 3. Siska Siagian ( ) 4. Sri Raskita Tarigan ( ) 5. Siti Aisyah ( ) 6. Vofvon Erni O. Siregar ( )
BEP adalah titik pulang pokok, atau tingkat operasi/ produksi dimana perusahaan tidak mengalami kerugian, namun juga tidak mendapat laba. BEP adalah titik pulang pokok, atau tingkat operasi/ produksi dimana perusahaan tidak mengalami kerugian, namun juga tidak mendapat laba. Pada BEP → TR = TC, Pada BEP → TR = TC, Dimana : TR= PQ → Total Revenue TC=TFC + TVC → Total Cost
Merencanakan operasi usaha Indikator kelayakan usaha Pengawasan operasi Dalam analysis BEP di gunakan asumsi dasar : Hasil produksi habis terjual Harga dan biaya produksi tetap
BEP Single Product BEP Multi Product BEP In Cash
BEP untuk perusahaan menghasilkan hanya satu jenis produk. Q BEP = Q Sales = Dimana : Q BEP = BEP dalam unit Q Sales = BEP dalam penjualan P= Harga jual per unit AVC= Biaya Variable Rata-rata TFC= Total Biaya Tetap
Sebuah perusahaan penerbit mempunyai data mengenai biaya dan harga jual per unit untuk suatu jenis buku yang akan di terbitkan sebagai berikut : TFC Editing : Rp ,- Editing : Rp ,- Illustrasi : Rp ,- Illustrasi : Rp ,- Setting: Rp ,- Setting: Rp ,- Overhead: Rp ,- Overhead: Rp ,- Total biaya tetap (TFC) : Rp ,-
AVC Kertas, cetak dan jilid : Rp ,- Kertas, cetak dan jilid : Rp ,- Potongan untuk toko buku : Rp 2.300,- Potongan untuk toko buku : Rp 2.300,- Komisi penjualan : Rp 1.700,- Komisi penjualan : Rp 1.700,- Royalti pengarang : Rp 3.500,- Royalti pengarang : Rp 3.500,- Administrasi dan lainnya : Rp 4.000,- Administrasi dan lainnya : Rp 4.000,- Total Biaya Variabel per unit: Rp ,- Harga jual buku per eksemplar : Rp ,-
Besarnya titik pulang pokok (BEP) adalah QBEP= = Rp eksemplar Qsales= = Rp
BEP perusahaan yang dapat menghasilkan lebih dari satu jenis product BEP perusahaan yang dapat menghasilkan lebih dari satu jenis product BEP multi = BEP multi = Dimana : BEP multi = BEP multi product untuk penjualan TFC = Biaya Tetap Pi = Harga jual per unit AVCi = Biaya variabel per unit Shi = Persentase penjualan masing-masing produk terhadap penjualan total CMPt =margin kontribusi
PT Philips menghasilkan 3 jenis produk Elekrtonika (A,B,C) dengan: TFC Rp ,- Rincian Pi dan AVCi serta shi sebagai berikut: shi Pi AVCi kontribusi penjualan ARp Rp % BRp Rp % CRp Rp % BEP di perusahaan ini dapat dicari sebagai berikut: Barang (Pi –AVCi) (Pi – AVCi)/(Pi) (shi) (Pi – AVC i)/(Pi)(shi) ARp ,40 10% 0,04 BRp ,68 40% 0,15 CRp ,60 50% 0,27 ∑ (Pi –AVCi)/(Pi)(sh i) = CMPt` 0,46 BEP sales = (TFC) / CPMt = ( ) / (0,46) = Rp Barang`(Sh i)BEPsalesHarga(Pi)BEPunit A10% B40% C50%
Perusahaan hanya menghitung biaya tunai saja (cash expenses). Dapat digunakan untuk perusahaan baik yang single maupun multi product. BEP In Cash untuk Single Product dapat dicari dengan Formula sebagai berikut :
sebuah konveksi pakaian anak-anak mempunyai data mengenai biaya dan harga jual per unit untuk suatu jenis pakaian yang akan dijual sebagai berikut : Total Biayai Tetap (TFC) * Desaen: Rp ,- * Mesin: Rp ,- * Listrik: Rp ,- * Overhead: Rp ,- Total TFC: Rp ,-
Biayai Variable Per unit (AVC) * Kain: Rp ,- * Benang: Rp 2.000,- * Kancing: Rp 1.500,- * Royalti Deseaner: Rp 3.500,- Total AVC: Rp ,- Harga jual pakaian per potong adalah Rp ,- Biayai Variable Per unit (AVC) * Kain: Rp ,- * Benang: Rp 2.000,- * Kancing: Rp 1.500,- * Royalti Deseaner: Rp 3.500,- Total AVC: Rp ,- Harga jual pakaian per potong adalah Rp ,-
Dengan menggunakan data di atas, dapat di cari besarnya titik pulang pokok, atau BEP in cash dapat di hitung sebagai berikut: Q=(Rp – Rp ) /(Rp Rp ) Q = Rp unit Dengan menggunakan data di atas, dapat di cari besarnya titik pulang pokok, atau BEP in cash dapat di hitung sebagai berikut: Q=(Rp – Rp ) /(Rp Rp ) Q = Rp unit
Kebijakan dibuat agar perusahaan tidak mengalami kerugian, untuk mencapai hal tersebut, ada informasi yang harus diketahui: 1.Berapa volume produksi agar minimal perusahaan tidak rugi? 2.Kapan harus meningkatkan atau menurunkan produksi/ operasi 3.Kapan harus menghentikan produksi/ operasi
Profit 123 MC<MR MC=MRMC>MR MC i =TC i – TC i-1 Sedangkan MR i = TRi – TRi-1 Gambar : Kurva Kebijakan produksi