Atomic Absorpsion Spectrophotometer (AAS) atau Keppres 80 Atomic Absorpsion Spectrophotometer (AAS) atau Spectrofotometer Serapan Atom (SSA) A. PENDAHULUAN Salah satu metode analisis kimia, baik untuk analisis kuantitatif maupun untuk analisis kualitatif adalah analisis dengan menggunakan alat instrumen fotometer Pada dasarnya alat instrumen fotometer ini dapat dibedakan menjadi : - Alat Kalorimeter - Alat Spektrofotometer Ni Ketut Sari
Untuk jenis alat kalorimeter digunakan mengukur serapan Keppres 80 Untuk jenis alat kalorimeter digunakan mengukur serapan sinar diskontinyu melalui sampel larutan bahan/senyawa kimia yang berwarna atau dibuat berwarna. Untuk jenis alat spektrofotometer digunakan mengukur serapan sinar yang kontinyu melalui sampel bahan kimia baik berupa senyawa maupun berupa atom. Jenis sinar yang dideteksi, dikenal spektrofotometer sinar tunggal yang dipakai untuk kawasan spectrum ultraviolet dan cahaya tampak (uv-visibel), untuk spectrum ultraviolet menggunakan sinar laser, untuk uv spectrum dibawah 300 nm dan visibel spectrum berkisar (300 – 900) nm Juga dikenal spektrophotometer sinar ganda yang dapat mendeteksi sampai kawasan spektrum inframerah, spectrum diatas 900 nm Ni Ketut Sari
Alat spektrofotometer yang secara khusus mengukur Keppres 80 Alat spektrofotometer yang secara khusus mengukur konsentrasi bahan kima berupa atom bukan senyawa) disebut spektrofotometer nyala (flame spectrophotometer) yang memakai obyek nyala api pembakar Berdasarkan metodenya (emisi atau absorpsi), dikenal dua jenis spektrofotometer nyala yaitu : * Spektrofotometer Emisi Nyala disingkat SEN (Flame Emission Sperctrophotometer ; FES) * Spektrofotometer Serapan Atom disingkat SSA (Atomic Absorpsion Spectrophotometer ; AAS) Perkembangan FES dimulai sejak tahun 1990, sedangkan AAS diperkenalkan sekitar tahun 1960 Kedua jenis spektrofotometer nyala ini beroperasi pada suhu nyala pada range (1700 – 3200) 0C. Ni Ketut Sari
B. ABSORPSI DAN HUKUM LAMBERT-BEER Keppres 80 B. ABSORPSI DAN HUKUM LAMBERT-BEER dx d Gambar-1 : Absorpsi sinar oleh larutan sampel dalam kuvet Pada alat spektro secara umum, seberkas cahaya monokromatik dengan intensitas Io dilewatkan melalui kuvet dengan diameter dalam d dan berisi larutan sampel dengan konsentrasi C, maka setelah berkas tersebut menempuh jarak x, intensitas cahaya akan turun menjadi I (Gambar-1). Melalui lapisan tipis dx intensitas cahaya turun sebesar dI, dan akan berbanding lurus dengan I dan jumlah mol C.dx, atau dapat dituliskan: Ni Ketut Sari
Hasil integrasi persamaan di atas : ln(I / Io) = -k.C.x atau Keppres 80 dI = -k.C.I.dx dimana k adalah konstanta yang antara lain bergantung pada kemungkinan peralihan antara dua nivo energi potensial molekul dalam larutan. Integrasi persamaan diatas dengan batasan pada x=0 (I=Io) sampai x=x (I=I) sebagai berikut : Hasil integrasi persamaan di atas : ln(I / Io) = -k.C.x atau Atau lebih lazim ditulis : Ni Ketut Sari
Di mana disebut koefisien eksitasi dengan satuan lt/mol/cm Keppres 80 Di mana disebut koefisien eksitasi dengan satuan lt/mol/cm Transmisi total setebal kuvet (d) adalah : T = It/Io = Id/Io = 10 – z C d Persamaan terakhir ini disebut hukum Lambert-Beer. Atau biasa dinyatakan dalam persen transmisi : % T = T.100 = 102-z C d Jadi transmisi berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi sample. Oleh karena penjabaran yang melibatkan fungsi eksponensial sangat rumit, maka digunakan pengertian ekstingsi E yang dapat dituliskan dalam hubungannya dengan transmisi T : E = -log T Sedangkan hubungan E dangan konsentrasi C : E = .C.d Berdasarkan persamaan ini ekstingsi itu berbanding lurus dengan konsentrsi zat yang menyerap cahaya. Untuk T = 1 (atau 100%) maka ekstingsi E = 0, sebaliknya Untuk T = 0 maka ekstingsi E = tak terhingga. Ni Ketut Sari
Keppres 80 Ni Ketut Sari
Keppres 80 Ni Ketut Sari