Selamat siang http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id
Rumah Sakit Advent Bandung Rehabilitasi Lansia Dr. Alvin Rantung, SpRM Rumah Sakit Advent Bandung Jl. Cihampelas No.161
Perjalanan hidup manusia : Masa Perkembangan : * terjadi perubahan sejak dalam kandungan kanak-kanak 2. Masa Maturasi : * Perubahan dari kanak-kanak dewasa 3. Masa Lansia : * Semua fungsi, survival dan kualitas hidup menurun
“BIOLOGICAL AGING” : Dalam keadaan normal semua sel dan komponen organ tubuh manusia setiap saat selalu berfungsi untuk membangun dan mempertahankan struktur-struktur dalam tubuh dan menjalankan fungsinya. Kemampuan ini disebut : HOMEOSTASIS ( a.l.: pengaturan suhu tubuh, nutrisi, kandungan air, dsb ) Pada Biological Aging fungsi homeostasis ini menurun
Biological Aging ini dipengaruhi oleh dua faktor besar : Genetik : “menentukan life span” ( hanya 35% ?? ) Lingkungan dan Life-Style : ( 65 % !!! )
PERUBAHAN FISIOLOGIK PADA LANSIA Lansia adalah bukan penyakit Penyakit yang terjadi pada Lansia biasanya adalah akibat “kesalahan” dalam jangka panjang ( merokok, salah nutrisi, tidak pernah / kurang melakukan latihan fisik, terpapar dengan zat-zat beracun seperti bahan kimia, obat, sinar uv )
KURANG AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA : Faktor-faktor : Gangguan keseimbangan Daya tahan ( endurance ) menurun Kelemahan umum Sering jatuh
INAKTIFITAS FISIK : Menyebabkan gangguan fungsi pada tingkat sel / molekul jaringan organ tubuh
PERUBAHAN PADA SISTEM KARDIOVASKULAR DAN PEMBULUH DARAH : JANTUNG : Kandungan lemak, jaringan fibrosa, Lipofusin, amiloid, jaringan ikat dan elastin, kalsifikasi, tahanan perifer MENINGKAT Inervasi dan Kecepatan konduksi saraf MENURUN Curah jantung, Aliran darah balik menurun Gangguan irama jantung
2. Pembuluh darah :. Kekakuan pembuluh darah, ateroma, 2.Pembuluh darah : Kekakuan pembuluh darah, ateroma, kalsifikasi arteri MENINGKAT Terjadi pelebaran dan berkelok-keloknya pembuluh darah vena Sirkulasi darah, Curah jantung, Aliran darah balik MENURUN. Terjadi bekuan darah di p.d. balik
3. Perubahan pada otot tubuh & saraf : Massa otot menurun (jumlah serabut menurun& tipe serabut berubah) Jaringan ikat meningkat Kandungan lemak meningkat Kapasitas oksidatif menurun Densitas kapiler menurun Kecepatan kontraksi otot menurun Jumlah unit motor menurun Kecepatan hantar saraf menurun KEKUATAN, DAYA TAHAN, KECEPATAN,KOORDINASI akan MENURUN
Jumlah Motor Unit menurun PERUBAHAN FISIOLOGIK OTOT …… Sarcopenia : Menurun-nya massa otot Menurun-nya sintesa protein : > 60 th 28% lebih lambat dp < 30 < 60 th 13 – 24% > 80 th : > 50% Serabut tipe II (fast twitch) menurun Serabut tipe I (slow twitch) tak banyak berubah Jumlah Motor Unit menurun
Kaitan Perubahan fisiologik dengan Lansia, Inaktifitas dan pengaruh latihan Komposisi tubuh: Massa tubuh Massa lemak Massa tulang Air tubuh Turun Naik Naik / - Metabolisme : Metabolisme basal Toleransi thd glukosa Glikogen otot Balans kalsium LDL Kolesterol -
SEBELUM MELAKUAKAN LATIHAN HAL-HAL DI BAWAH INI HARUS DICEK DULU : Status kapasitas aerobik saat ini Keadaan jantung Keadaan pembuluh darah tepi Toleransi terhadap panas Kekuatan otot saat ini Fleksibilitas otot dan sendi Elastisitas jaringan ikat
SENAM OSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSIS mengakibatkan : Kecacatan fisik berupa : IMPAIRMENT : nyeri yang sangat mengganggu DISABILITY : tidak mampu melakukan kegiatan seperti laiknya orang normal HANDICAP : tidak mampu berinteraksi dengan lingkungannya
Contribution of Rehabilitation Medicine in Management of Osteoporosis To reduce pain To strengthen bones To maintain function To prevent fall
THE ROLES OF PHYSICAL ACTIVITIES : “Active muscular exercise increase mineral deposit in bones” Eisenberg & Grand “Bone density among > 50 y old active people are much higher than those in sedentary life” Atkinson “The maintenance of mineral metabolism inside the bone depends on the longitudinal stresses of the long bone especially during ambulation” Jansen and Rodahl
EXERCISE IN OSTEOPOROSIS: “Regular exercise and increased muscle strength slow the aging of the skeleton”. “Adequate Calcium intake and regular exercise of a weight bearing nature seem to provide an effective defence against bone loss at any age” McArdle and Katch “Calcium loss can be checked, if not reversed, by a program of progressive weight bearing exercise” Shepard RJ
Koordinasi neuromuskuler Kualitas tulang ( arsitektur, mikrofraktur ) Kuantitas tulang ( massa ) FRAKTUR Kecenderungan jatuh Koordinasi neuromuskuler Faktor lingkungan
MOST COMMON PLACES OF FRACTURE IN OSTEOPOROSIS : The spine The Hip The Wrist
THE PREVENTION OF FRACTURE : To slow down / halt bone loss To maintain / strengthen muscle power To improve balance To avoid fall / excessive bone stresses
PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP KESEHATAN TULANG : Memperlambat proses penuaan tulang Mencegah osteoporosis untuk semua tingkat umur Mencegah, bahkan membalik arah, proses penurunan kalsium tulang
EFEK LATIHAN FISIK TERHADAP PEMBENTUKAN TULANG : FAKTOR SISTEMIK : Growth hormon IGF-1 Pembentukan tulang 2. FAKTOR LOKAL : Tarikan mekanik Respons Elektrokemikal Produksi IGF 3. Fenomena piezoeleletrikal aktifitas osteoblastik
Growth factor production Electrochemical response Bone formation + 1 + Growth factor production + Bone volume + Growth hormon Electrochemical response 2 - + + 3 Mechanical strain EXERCISE
Aktifitas/ fungsi tubuh seseorang dinilai melalui kinerja otot-otot nya
Otot Manusia
Otot Manusia
KOMPONEN LATIHAN FISIK : Latihan peregangan Latihan penguatan Latihan daya tahan Latihan koordinasi
THE COMPONENTS OF EXERCISE Stretching Flexibility Strengthening Power & stability Coordination Balance Endurance Fitness
PRINCIPLE OF SPECIFICITY PRINCIPLE OF PROGRESSION LIMA PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SETIAP PROGRAM LATIHAN FISIK : PRINCIPLE OF SPECIFICITY PRINCIPLE OF PROGRESSION PRINCIPLE OF REVERSIBILITY PRINCIPLE OF INITIAL VALUES PRINCIPLE OF DIMINISHING RETURNS
PROGRAM SENAM PADA PENDERITA OSTEOPOROSIS : SEDERHANA MUDAH AMAN MENYENANGKAN INDAH MENGIKUTI KAIDAH-KAIDAH ILMIAH
PROGRAM LATIHAN MENCEGAH JATUH Fase Meluncur jatuh Fase Instabilitas Fase Benturan Fase Pasca benturan
LATIHAN PENGUATAN TUNGKAI DAN MENYANGGA BERAT BADAN Walking Jogging / Running Leg Presses
Program in INSTABILITY PHASE General conditioning exercises Coordination exercises Exercise for balance : e.g. : Tai Chi Chuan Proper ambulation devices : canes, crutches, walker, etc. Proper foot devices
● Unsupported standing balance : LATIHAN KESEIMBANGAN ● Unsupported standing balance : Pada kedua tungkai Pada satu tungkai ● Senam Tai Chi Chuan
Program in Impact phase : To reduce body weight Take measures against dangerous environment, e.g. : slippery floor, stairs, etc. “soft landing fall”
Gejala dan tanda bahwa suatu program latihan adalah terlalu berat : Angina ( nyeri dada ) Bingung, kepala menjadi ringan Mual dan muntah Tungkai menjadi nyeri Pucat atau kebiruan Sesak napas lebih dari 10 menit Denyut jantung turun Denyut jantung meningkat dan tak turun-turun Letih berlebihan Tidak bisa tidur
Olah Raga Aerobik adalah yang terbaik spt Jalan, Joging, Renang
KESIMPULAN : Dari penelitian dan pengalaman klinik menunjukkan bahwa latihan untuk setiap orang termasuk orang yang sudah sangat tua adalah terbukti sangat layak dan efektif Inaktifitas mempercepat proses penuaan Terapi latihan akan memperpanjang derajat kesehatan dan mempercepat kesembuhan bila sakit
Terima Kasih
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id