PENGANTAR GEologi TEORI INGSUTAN BENUA & LEMPENG TEKTONIK
bY: KELOMPOK 10 PETROLEUM ENGINEER
Teori Ingsutan Benua & Teori Tektonik Lempeng Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di bawahnya. Disebabkan ini maka lempeng tektonik ini bebas untuk menggesek satu sama lain. Pergerakan antara lempeng tektonik ini tidak berjalan secara perlahan-lahan. Sebaliknya pergeseran antara tanah dan batu yang membentuk lempeng tektonik menyebabkan pergeseran itu berjalan tersentak-sentak. Pergerakan inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Daratan dan juga dasar lautan akan secara perlahan-lahan dibawa ke arah kedudukan baru apabila lempeng beralih. Batas lempeng ditandai oleh lingkaran gempa bumi dan rangkaian gunung berapi. Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Wegener dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans (1915) mengemukakan bahwa benua yang padat sebenarnya terapung dan bergerak di atas massa yang relatif lembek (continental drift). Gravitasi dianggap sebagai penyebab utama dari semua pergerakan lempeng. Gaya gravitasi menarik lempeng yang tersubduksi karena bagian itu memang lebih tua dan lebih berat bobotnya. Kemudian karena tertarik, ada celah di tengah punggung samudera yang kemudian terisi material dari dalam mantel.
Pada awalnya, menurut Wagener, benua itu berasal dari satu massa daratan raksasa yang bernama Pangea. Kemudian berbagai kekuatan dari dalam bumi telah memecahkannya menjadi pecahan-pecahan seperti puzzle dan memencar ke kedudukannya seperti pada gambar terbawah, yaitu keadaan masa sekarang.
Ada 6 Lempeng utama di dunia ini: Lempeng Afrika Lempeng Amerika (Lempeng Amerika Utara, Karibia, dan Amerika Selatan) Lempeng Eurasia Lempeng Antartika Lempeng Pasifik Lempeng Indo-Australia
Kerakbumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan kerakbumi ini pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng kerakbumi. Dengan demikian lempeng dapat terdiri dari kerak benua, kerak samudera atau keduanya. Arus konvensi tersebut merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng. Pergerakan plate (kerak – kerak bumi) sudah terjadi sejak dulu. Sebagai contoh Lempeng Australia yang mendekati Indonesia sejak 50 tahun yang lalu. Dengan kecepatan rata – rata 6-7 cm/tahun. Perhatikan gambar Tatanan Tektonik Indonesia berikut ini…!
Indonesia 50 juta tahun yang lalu (awal Eosen) Setelah benua kecil india bertubrukan dengan himalaya, ujung tenggara benua eurasia bergerak lebih jauh ke arah tenggara dan membentuk kawasan Indonesia bag. Barat. Saat itu kawasan Indonesia bag, timur masih berupa laut (Laut Filipina dan Samudra Pasifik)
Indonesia 40 juta tahun yang lalu Pada 40 juta tahun lalu Lengan Utara Sulawesi terbentuk bersamaan dengan jalur Ofiolit Jamboles. Sedangkan jalur Ofiolit Sulawesi Timur masih berada di belahan selatan bumi
Indonesia 30 juta tahun yang lalu Pada 30 juta tahun lalu benua-benua mikro bertubrukan dengan jalur Ofiloit Sulawesi Timur, dan Laut Maluku terbentuk sebagai bagian dari Laut Filipina. Laut Cina Selatan mulai membuka dan jalur tunjaman di utara Serawak - Sabah mulai aktif.
Indonesia 20 juta tahun yang lalu Pada 20 juta tahun lalu, benua mikro Buton bertubrukan dengan jalur Ofiolit di Sulawesi Tenggara, tunjaman ganda terjadi di kawasan Laut Maluku, dan Laut Serawak terbentuk di Utara Kalimantan
Indonesia 10 juta & 5 juta tahun yang lalu Pada 5 juta tahun lalu, benua mikro Banggai-Sula bertubrukan dengan jalur ofiolit Sulawesi Timur, dan mulai aktif tunjangan miring di utara Irian Jaya-Papua Nugini.
Indonesia saat ini… Jadi, dapat disimpulkan terjadinya kejadian-kejadian geologi seperti pembentukan gunung api, gempa bumi, pembentukan struktur geologi, pembentukan batuan,dankejadian geologi lainnya adalah akibat dari interaksi antar lempeng-lempeng tsb.
Batas Lempeng Antara satu lempeng dengan lempeng lainnya yang berdampingan akan terjadi interaksi pada batas lempengnya, jenis interaksi yang terjadi yaitu: 1. Batas Divergen 2. Batas Konvergen
Batas Divergen Batas divergen adalah batas dimana dua buah lempeng ateu lebih saling menjauh, gaya yang bekerja pada batas ini adalah gaya tarikan (tensional). Hal ini mengakibatkan naiknya magma dari astenosfer dan terjadilah pembentukna kerak baru dalam hal nini kerak samudra. Jadi kejadian ini berlangsung tanpa adanya penunjaman kembali lempeng di sisi yang lain maka dapat dibayangkan bumi akan terus membesar. Contoh batas divergen yaitu Mid Atlantik Ridge.
Batas Konvergen Batas Konvergen yaitu batas dimana dua buah lempeng saling mendekat hal ini mengakibatkan terjadinya subduksi atau kolisi. Gaya yang timbul pad interaksi ini yaitu gaya kompresional. 1. Subduksi Bila lempeng samudra dengan lempeng benua terjadi interaksi jenis ini maka lempeng samudra akan menunjam kebawah lempeng benua. Hal ini terjadi karena berat jenis dari lempeng samudra lebih berat dari lempeng benua sehingga lempeng benua seperti mengapung. Hal inilah yang menyebabkan batuan di kerak benua umurnya lebih tua dari umur batuan di kerk samudra.
2. Kolisi Apabila lempeng benua bertemu dengan lempeng samudra maka lempeng tersebut tidak ada yang tertunjam karena keduanya sama-sama ringan, hal ini mengakibatkan pembentukan pegunungan lipatan yang biasanya sangat tinggi. Contohnya yaitu pegunungan himalaya yang diakibatkan interaksi antara Lempeng Eurasia dengan India.
This is the end of the Presentation Thank You