JUMAT AGUNG Makna Hari Jumat Agung: Hari ini ditetapkan sebgai hari laku tanpa dosa dengan kewajiban berpantang dan berpuasa bagi seluruh anggota Gereja.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sosialisasi Bahan Adven Bulan Keluarga 2013
Advertisements

KRISTUS, KEGENAPAN HUKUM TAURAT
HUKUM ALLAH DAN HUKUM KRISTUS
Katekese Inisiasi Kristiani/Katolik
MERANCANG LITURGI : KOOPERASI, KOORDINASI, DELEGASI
Berjalan Bersama Dengan Allah Jemaat adalah Pengantin Kristus
“Bertolak ke tempat yang dalam, mengemban perutusan dan berbuah” SURAT GEMBALA PRAPASKA 2013.
BAGAIMANA SUPAYA DISELAMATKAN
HIDUP DARI MISTERI EKARISTI
“I Care !” PA Interaktif GKI Cinere Selasa, 2 April 2013.
Sabda Kehidupan Agustus 2009 “Setelah mengasihi para murid-Nya di dunia ini, Ia mengasihi mereka sampai akhir” (Gv 13: 1)
GEREJA.
Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh
Tjuk Indarsin
MUSIK GEREJA.
The divine mandate Kebaktian Minggu, 4 Agustus 2013
MERAYAKAN NATAL DALAM LITURGI GEREJA KATOLIK
HARI MINGGU MASA PRAPASKAH : II
MENGENAL PARAMENTA MISA
Festival Kunci untuk Memahami Orang Israel dan Orang Kristen Masa Kini
TEMU KOMSOS - LITURGI TAHUN EKARISTI AULA KATEDRAL, 5 MEI 2012.
PERAYAAN MISTERI KRISTEN HARI MINGGU MASA PRAPASKAH : I
Pendamaian: Korban Penghapus Dosa
SEKILAS INFO : Edisi : XIII/8Juli 2012 HARI MINGGU BIASA XIV
“Akulah Terang Dunia” HARI MINGGU PRAPASKAH : IV
PERAYAAN SUCI HATI YESUS YANG MAHA KUDUS (Jumat, 15 Juni 2012)
MENGHADIRKAN ALLAH LEWAT ZIARAH BAGI PUTRA-PUTRI SEKOLAH MINGGU
TRADISI KATOLIK Kata tradisi berasal dari kata Latin “Traditio” yang berarti sesuatu yang telah “diserahkan”, “diteruskan” dan “diwariskan”. Di dalam Gereja.
S.A.K.R.A.M.E.N.T.A.L.I Sakramentali: tanda2 suci yg ditetapkan o/ Gereja u/ mengudusan macam2 situasi kehidupan. Doa yg diiringi dg tanda salib dan tanda2.
PERAYAAN MISTERI KRISTEN
MAHKOTA PEMBEBASAN.
HARI RAYA KERAHIMAN ILAHI “Minggu Kerahiman ILahi“
Sakramen Untuk Pelayanan Persekutuan & Perutusan
“Inilah Putra-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” Edisi : XCII/ 12 Jan 2014 HARI MINGGU BIASA I “ H ari R aya P embaptisan Tuhan” Bacaan Minggu.
EDISI PERDANA DOA MINGGU PASKAH II
PUASA DALAM PERSPEKTIF IMAN KRISTEN
“Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati” Edisi : IV / 6 April 2014 HARI MINGGU PRAPASKAH : V “Akulah.
“BERTOBATLAH, SEBAB KERAJAAN SURGA SUDAH DEKAT”
HARI MINGGU PRAPASKAH IV
Biarkan Anak-Anak Datang Kepada-Ku
MATERI KAM GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI 16 AGUSTUS 2010
TUJUH SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK
SAKRAMEN-SAKRAMEN PENYEMBUHAN
Sakramen Tobat Sakramen penyembuhan
Dipersiapkan oleh: Vonny
AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012 DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA.
PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK
HARI RAYA PEMBAPTISAN TUHAN YESUS
“Hari Minggu Evangelisasi”
Bacaan injil : Yoh 15:26-27 ; 16:12-15
MISTERI PASKAH DALAM SAKRAMEN-SAKRAMEN GEREJA “Hari Minggu Panggilan“
KERANGKA DASAR APP KEUSKUPAN SURABAYA TAHUN 2012
Presentasi Agama Kristen tentang “Agama Katholik”
BAB IV TUGAS GEREJA GEREJA YANG MENGUDUSKAN (LITURGIA)
PEMBEKALAN PRODIAKON PITC RUMPUT, 15 MARET 2015
Ibadah Penutupan Masa Raya Pentakosta
Ekaristi Sumber Berkat Dalam Keluarga
ADORASI SEBAGAI DEVOSI EKARISTI
GEREJA: BERBAGAI UPACARA DAN RITUAL
SELAMAT DATANG & MENGIKUTI
TEMA APP 2012 KATOLIK SEJATI HARUS PEDULI DAN BERBAGI
Oleh: Khoerul Anwar TH a.
LITURGI IBADAH GKI.
SAKRAMEN (Pertemuan keempat)
MERAYAKAN ADVEN MENYIAPKAN NATAL
KUNCI KEPADA PERSATUAN
Roh Kudus dan Tritunggal Maha Kudus
Roh Kudus dan Tritunggal Maha Kudus
Injil Dari Patmos Lesson 1 for January 5, 2019.
PERAN ROH KUDUS BAGI MURID YESUS
Transcript presentasi:

JUMAT AGUNG Makna Hari Jumat Agung: Hari ini ditetapkan sebgai hari laku tanpa dosa dengan kewajiban berpantang dan berpuasa bagi seluruh anggota Gereja. Hari ini disebut sebagai hari Puasa Paskah karena sudah termasuk dalam rangkaian Trihari Paskah; dibedakan dengan hari-haripuasa Prapsakah (40 hari). Sudah dimulai sejak Kamis malam, hingga menjelang Sabtu Malam Paskah. Saat itu Sang Pengantin Pria sudah meninggalkan Gereja , maka kita pun berpuasa. Perayaan atau Ibadat Pengenangan Sengsara Tuhan: Gereja merenungkan kesengsaraan Kristus, menghormati salib, merenungkan asal-usulnya, yakni dari lambung Kristus yang tergantung di kayu salib, serta mendoakan keselamatan seluruh dunia. 2. Ketentuan liturgi Tidak ada perayaan Ekaristi, namun komuni kudus dibagikan kepada umat hanya dalam Ibadat Pengenangan Sengsara Tuhan (kecuali untuk orang-orang sakit/ viatikum). Perayaan dimulai pada jam 15.00 atau alasan pastoral boleh juga tidak lama setelah jam 12.00. Jangan sesudah jam 21.00. Tatacara dan urutan Ibadat (Liturgi Sabda, Ritus Penghormatan Salib, Ritus Komuni) harus ditaati dengan setia dan tertib. Warna liturgi merah. Semua bacaan (Pertama dan Kedua) harus dibacakan. Masmur Tanggapan dan Bait Pengantar Injil dinyanyikan. Pewarta Injil tentang Kisah Sengsara (Yohanes) dinyanyikan atau dibacakan oleh (para) diakon atau petugas yang layak. Sesudahnya Imam Selebran memberi homili, lalu hening sejenak. Dilarang merayakan sakramen apa pun pada hari ini, kecuali sakramen rekonsiliasi dan pengurapan orang sakit. Upacara pemakaman pun harus dilaksanakan tanpa nyanyian, misik, atau bunyi lonceng. Sangat di anjurkan agar umat ikut merayakan Ibadat Bacaan dan Ibadat Pagi di gereja. Hanya satu salib boleh dipergunakan untuk penghormatan itu, agar salib itu sungguh-sungguh mendukung simbol ritualnya. Penghormatan pribadi dapat dilakukan secara bersama-sama. Setelah Ibadat selesai altar dokosongkan kembali. Salib yang dihormati tadi tetap di tempatnya dengan di dampingi empat lilin. Boleh juga dipindahkan ke tempat khusus di dalah gereja yang dihias, agar umat dapat kembali menghormati dan berdoa/meditasi secara pribadi di hadapan salib itu. Bentuk-bentuk devosi yang berkaitan dengan kesengsaraan Yesus dapat diadakan untuk mengisi waktu-waktu hening hingga Sabtu Suci siang. Misalnya: Ibadat Jalan salib, perarakan Salib (drama penyaliban), devosi tujuh sabda Yesus di salib, dsb. Devosi-devosi itu janganlah bertentangan dengan suasana liturgi masa itu. Devosi dimaksudkan untuk mengantar kepada kepenuhan liturgi. Bacaan Yesaya 52:13-53:12: Hamba yang disiksa karena dosa-dosa kita. Ibrani 4:14-16;5:7-9: Ketaatan Yesus demi keselamatan kita.. Yohanes 18:1-19:42: Kisah sengsara Tuhan. Unsur-unsur khas Imam dan para petugas berarak memasuki ruang ibadat tanpa iringan, tanpa nyanyian. Lalu mereka menghormati altar dengan cara merebahkan diri di depannya (simbol pernyataan kefanaan manusia). Pewartaan (proklamasi) Injil tentang Kisah Sengsara Tuhan hendaknya dibawakan dengan cara sesuai dengan hakikatnya (liturgis), yakni Yesus sendiri yang bersabda. Bukanlah suatu tafsiran dramatik kisah sengsara itu (kteketis), yang tidak menyimbolkan “Allah bersabda”. Jika dibawakan oleh para diakon atau awam, mereka meminta berkat dulu kepada Imam Selebran sebelum membawakan Kisah Sengsara. Doa Umat Meriah dibawakan secara khusus, baik secara kuantitatif (ada 10 ujud panjang) maupun kualitatif (dibacakan dan dinyanyikan). Ujud-ujud doa itu adalah untuk Gereja, Paus, para klerus dan awam, para calon baptis, kesatuan umat kristiani, bangsa Yahudi, mereka yang tidak percaya akan Allah, semua pegawai umum, dan untuk mereka yang berkekurangan. Jika dirasa perlu, uskup dapat mengijinkan untuk menambahkan ujud khusus yang menyangkut kepentingan umat. Penghormatan Salib Suci merupakan puncak liturgi hari ini. Perayaan dipimpin oleh Imam Selebran dengan tiga seruan: “Lihatlah kayu salib…” dan membuka selubung satu per satu (dari tiga tali ikatan). Penghormatan dilaksanakan juga secara pribadi oleh umat, setelah Imam dan para petugas melakukannya. Dapat satu persatu atau serentak bersamaan jika banyak umat hadir (jadi, tidak harus memperbanyak jumlah salib untuk dihormati!). Selama ritus ini lagu-lagu bertema kesengsaraan dapat dinyanyikan. Ritus komuni diawali dengan persiapan altar dan meletakkan sibori-sibori berisi Tubuh Kristus dan diakhiri dengan Doa yang dilanjutkan dengan Doa yang dilanjutkan dengan doa untuk umat (Ritus Penutup. Ritus Penutup: Imam menutup perayaan ini dengan mengulurkan kedua tangannya ke atas jemaat (=Berkat, tapi bukan dengan tanda salib besar). Lalu dilanjutkan dengan pararakan keluar dalam keheningan atau membiarkan tetap dalam suana “merenung dan berdoa”, berjaga-jaga lagi hingga malam!.