Hal-Hal yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Aktif dalam Kebijakan Publik (Faktor Eksternal) Nama : Dimas Adi Putra Elina Natalia Farhan Marsha.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Budaya politik di indonesia
Advertisements

Pendidikan Pancasila Dosen: Drs.Mudjiyana, M.Si
MAPEL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
HAK TURUT SERTA DALAM PEMERINTAHAN
OTONOMI DAERAH.
Pengertian Stratifikasi Sosial
DEMOKRASI Berasal dari kata Yunani: “demos” yang berarti “Rakyat” atau “penduduk”, dan “Createin” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.
Azaz – azaz Umum Pemerintahan Yang Baik
DEMOKRASI Prof. Dr. Amir Santoso.
KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERIAN KEWENANGAN
BAB V KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERDAYAAN
Ertemuan 10 Komunikasi Lisan.
“Demokrasi”.
oleh : ANDRIE AMOES., SH,MH DIREKTORAT PERANCANGAN
GLOBALISASI Pengertian Dampak positif Dampak negatif.
ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
BAB IV PERENCANAAN.
Peran Ombudsman RI dalam pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Publik di Indonesia (sesuai UU No. 37/2008 ttg Ombudsman RI dan UU No. 25/2009 ttg Pelayanan.
Good Governance Etika Bisnis.
BISNIS DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
Pendekatan Partisipasi
PENEGAKAN HUKUM DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
TANTANGAN KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT
Pendidikan DEMOKRASI.
PERILAKU KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK
PENTINGNYA PENGEMBANGAN PARTISIPATIF
Perubahan Sosial & Dinamika Pemerintahan
Pertemuan 4 : “ PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN “
Pendidikan DEMOKRASI.
Prinsip-prinsip Etis Bisnis Dalam Berbisnis
Prinsip-prinsip Etis Bisnis Dalam Berbisnis
CITIZEN JOURNALISM Pertemuan 9.
ANDRIAS DARMAYADI, M.SI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
ANDRIAS DARMAYADI, M.SI PENGANTAR ILMU POLITIK
assalamu’alaikum wr.wb
Sikap Keterbukaan Dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dasar Hukum DASAR HUKUM OTONOMI DAERAH
Tujuan dan Fungsi Partai Politik
Apa dan Mengapa Demokrasi?
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Berkelas.
PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK: kebijakan HARGA
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA ( HAM)
Melibatkan Orang Berpengaruh Dalam Sebuah Ide
Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun Oleh Pipit Fitriyani, S.Pd
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH CLEAN AND GOOD GOVERNANCE Di Indonesia terminologi ini dipadankan dengan tata kelola pememrintahan yang baik,
Otonomi Daerah.
Prinsip-prinsip Etis Bisnis Dalam Berbisnis
Manakah yang penting dilakukan dahulu antara hak dan kewajiban?
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL
Kelemahan dan Kelebihan Otonomi Daerah
Rinaldo Anugrah Wahyuda
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Otonomi Daerah KELOMPOK 8: Rahmat Firdaus Hasan :
ASAS-ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik
Unggul Profesional Islami
OTONOMI DAERAH KELOMPOK 10: MUHAMMAD DURROSYIDIN MUHAMMAD IKHSAN RIZAM
Oleh: Yesi Marince, S.IP., M.Si Sesi 10
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Analisis pemangku kepentingan untuk kebijakan kesehatan
PERIZINAN DAN TATA RUANG
Pengertian Stratifikasi Sosial
BAB III PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
FORUM KONSULTASI PUBLIK
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Transcript presentasi:

Hal-Hal yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Aktif dalam Kebijakan Publik (Faktor Eksternal) Nama : Dimas Adi Putra Elina Natalia Farhan Marsha Nadia Indri A. Nike Febrianty F. Panji Adhi Makayasa 93

Faktor Eksternal Faktor eksternal yang mempengaruhi ketidakaktifkan masyarakat dalam kebijakan publik meliputi hal-hal berikut: Perumusan Kebijakan Publik Pelaksanaan Kebijakan Publik Dampak keaktifan dan ketidakaktifan masyarakat dalam kebijakan publik.

A. PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK Perumusan kebijakan publik meliputi hal-hal sebagai berikut: 1.) Tidak dibukanya kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi. Tidak semua pihak dalam pemerintahan mau memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi ketika membuat rumusan kebijakan publik.

2.) Adanya kesempatan berpartisipasi belum banyak diketahui masyarakat. Salah satu alasan mengapa partisipasi masyarakat belum maksimal karena sosialisasi mengenai hal ini belum merata kepada anggota masyarakat.

3.) Masih adanya pola sentralisasi yang tidak sesuai dengan otonomi daerah. Meskipun otonomi daerah telah dilaksanakan, tetaplah tidak mudah untuk mengubah sebuah pola yang telah berjalan selama puluhan tahun.

4.) Adanya anggapan bahwa keterlibatan masyarakat justru akan memperlambat proses pembuatan kebijakan publik. Ada kalanya sebuah kebijakan publik menuntut agar cepat dibahas. Salah satu alasannya karena kebijakan itu mendesak. Jika melibatkan masyarakat, akan memakan waktu yang cukup lama. Pemerintah harus mendengarkan pendapat masyarakat, mengolah pendapat tersebut bahkan mengubah kebijakan publik tersebut sebelum dilaksanakan. Agar kebijakan itu cepat selesai, tidak perlu meminta partisipasi dari anggota masyarakat.

B. PELAKSANAAN KEBIJAKAN PUBLIK Pelaksanaan kebijakan publik meliputi hal-hal sebagai berikut: 1.) Kebijakan publik yang dibuat belum menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung. jika sebuah kebijakan publik dibuat tanpa partisipasi dari anggota masyarakat,besar kemungkinan kebijakan tersebut tidak akan menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung.Artinya,kebijakan itu tidak ada hubungannya dengan kepentingan mereka,sehingga masyarakat enggan berpatisipasi melaksanakan kebijakan publik itu.

2. ) Kebijakan publik yang tidak memihak kepentingan rakyat 2.) Kebijakan publik yang tidak memihak kepentingan rakyat. Alasan lain mengapa masyarakat enggan berpatrisipasi dalam pelaksanaan kebijakan publik, di karenakan kebijakan publik tersebut tidak memihak kepentingan masyarakata. Misalnya, pemerintah menerapkan kebijakan yang mengizinkan penebangan hutan.hal ini di tolak masyarakat karena bisa menimbulkan banjir.selain itu, kebijakan tersebut tidak memihak kepada kepentingan masyarakat ( melainkan kepentingan para pengusaha). Dengan demikian, kebijakan tersebut tidak mendapatkan partisipasi dari masyarakat.

3. ) Hukum belum ditegakkan secara adil 3.) Hukum belum ditegakkan secara adil. Masalah lain yg menjadi masalah dalam pelaksanaan kebijakan publik adalah belum ditegakkannya hukum secara adil. Masyarakat masih merasa hukum berpihak pada orang yg berkuasa dan memiliki uang yg banyak. Masih ada penegak hukum yg bisa disuap. Selama hukum belum dihormati dan ditegakan tanpa pandang bulu,akan sulit bagi masyarakat untuk dapat berpartisipasi secara maksimal. Akibatnya , kebijakan publik itu juga akan sulit bertahan lama.

4. Kebijakan publik yang dilaksanakan tidak memenuhi asas-asas pemerintahan yang baik.

C. Dampak keaktifan dan ketidakaktifan masyarakat dalam kebijakan publik, antara lain sebagai berikut. 1). Aktif 2). Tidak aktif

1). Aktif Dengan keaktifan masyarakat diharapkan akan muncul kebijakan publik yang dapat : (a). Melindungi,mengayomi,dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat ; (b). Selaras dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

2). Tidak aktif Apabila masyarakat tidak aktif, maka akan mucul beberapa dampak negatif yang dapat merugikan,yaitu: (a). Perumusan kebijakan publik didaerah tidak memenuhi hak rakyat secara menyeluruh ; (b). Kebijakan publik itu bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat; (c). Kebijakan publik itu dapat tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai budaya masyarakat.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah daerah sebaiknya melibatkan masyarakat agar dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan proses dari masyarakat.

PERTANYAAN SEBUTKAN 2 FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMENGARUHI KETIDAKAKTIFAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PUBLIK ! SEBUTKAN DAMPAK NEGATIF JIKA MASYARAKAT TIDAK AKTIF ! APA KEBIJAKAN PUBLIK YANG AKAN MUNCUL JIKA MASYARAKAT AKTIF ?

TERIMA KASIH