5. Overhead Suatu overhead dapat dibandingkan dengan tanda terima suatu parsel yang berisi informasi tentang isi, kondisi, tipe, tanggal pos, berat dsb,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teknik Komunikasi Data Digital
Advertisements

MULTIPLEXING.
Drs. Wayan Sirna NIP Tempat/Tgl. Lahir : Nusa Penida, 20 September 1966 Pekerjaan : Guru di SMA 5 Denpasar Bid. Tugas : Mengajar Seni Rupa.
TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
JENIS & METODE TRANSMISI
William Stallings Komunikasi Data dan Komputer
William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7
CIRCUIT SWITCHING AND PACKET SWITCHING
Teknik-PCM (01) PCM merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup.
DINI OKTARIKA, S.KOM 1 KOMUNIKASI DATA.  Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communicare atau Communis yang berarti menjadi milik bersama.  Komunikasi.
Konsep Switching Digital
FDDI ( Fiber Distributed Data Interface )
Budi Apriyanto, S.Kom Object-Oriented Programming Komunikasi Data Budi Apriyanto, S.Kom
Struktur Bingkai (Frame HDLC)
Oleh : Muhammad Risal, S.Kom, MT.
Slide 4 – Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing
KOMUNIKASI DATA Oleh : Agus Tohir, S. Pd
LOGO “ Add your company slogan ” Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng. Siswo WardoyoJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA2011/2012- Genap
Program Administrasi  Program administrasi juga digunakan untuk menyiapkan data untuk output.
PDH Plesiochronous Digital Hierarchy
Program Pengaman Misal hardware gagal, sistem operasi mengkonfigurasi kembali sistem ke suatu keadaan fungsional.
PERTEMUAN KE-4 PERKULIAHAN KOMUNIKASI DATA
DETEKSI DAN KOREKSI ERROR
TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
Synchronous Optical Network (SONET)
Data Link Layer.
EE-2623 Mikroprosesor & Antarmuka
OSI LAYER.
ATM (Asynchronous Transfer Mode)
Data Link Layer. Pendahuluan Keterbatasan layer 1 ◦ Layer 1 hanya berhubungan media, sinyal dan bit stream yang travel melalui media ◦ Layer 1 tidak dapat.
 Menjelaskan struktur dari model kerangka software.  Menerangkan fungsi dari sistem operasi.  Mengetahui fungsi dari software user.
Struktur kanal Bit SDH Komponen berikut disediakan untuk pemonitoran kecepatan error bit di jaringan SDH.
(UTILISASI BANDWIDTH MULTIPLEKS DAN SPREADING)
1 Membuat proposal proyek sisfo (PENGENDALIAN) Materi Pertemuan 25.
Protocol Dan Arsitektur Protocol
JARINGAN KOMPUTER & KOMUNIKASI DATA
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
DASAR KOMUNIKASI DATA.
Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng.
Common Channel Signalling
III. Struktur sistem operasi
Transmisi data digital
Jaringan Komputer I Materi 9 Protokol WAN.
ERROR CORRECTION.
LAYER FISIK.
Kuliah Jaringan Komputer
TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
Pertemuan II Referensi Model OSI.
Pertemuan II Referensi Model OSI.
DATA LINK LAYER PERTEMUAN 5 Konsep Jaringan Komputer
Referensi OSI (Open System Interconection )
Kuliah Jaringan Komputer
TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI
JENIS & METODE TRANSMISI
Komunikasi dan Jaringan Komputer Prepared By : Afen Prana
KOMUNIKASI DATA By : andi latifa nabone.
Struktur Bingkai (Frame HDLC)
Referensi Model OSI.
PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK OLEH KHAIRIL ANWAR, ST
MODEL REFERENSI.
DETEKSI DAN KOREKSI ERROR
SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY
PERBEDAAN TRANSMISI DATA SERIAL DAN PARALEL
PRESENTASI JARINGAN KOMPUTER
DATA LINK CONTROL.
Pertemuan II Referensi Model OSI.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
DETEKSI DAN KOREKSI ERROR
Pertemuan II Referensi Model OSI.
Pertemuan II Referensi Model OSI.
Transcript presentasi:

5. Overhead Suatu overhead dapat dibandingkan dengan tanda terima suatu parsel yang berisi informasi tentang isi, kondisi, tipe, tanggal pos, berat dsb, dari parsel.

overhead Menjelaskan fungsi overhead. Menyebutkan macam-macam tipe overhead. Menyebutkan atribut overhead individual dan menerangkan byte-byte-nya.

5.2. Fungsi Overhead Dalam SDH ada perbedaan antara, Section Overhead (SOH). Path Overhead (POH).

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Blok teratas suatu SOH disebut SOH regenerator. Blok terbawah suatu SOH disebut SOH multipleks.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH

Byte Framing Enam byte ini mempunyai suatu rangkaian bit tetap dan digunakan sebagai sinyal batas frame untuk satu STM-1. A1 = ; A2 =

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Byte Identifikasi STM Setiap frame STM-1 diberi suatu nomer identifikasi (ID) sebelum dimultiplekskan menjadi suatu STM-N. Selama demultipleks, ID digunakan untuk menentukan atau pengecekan posisi STM-1 individual.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Byte BIP-8 Seksi Regenerator Byte B1 mengirim suatu kode parity yang digunakan untuk pemonitoran bit error pada bagian regenerator STM-1. Byte B1 dikirim hanya dalam STM-1 #1 suatu STM-N.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Byte Orderwire Dua byte ini menyediakan kanal pelayanan dan dapat digunakan untuk komunikasi suara (64 Kbps untuk tiap saluran). Byte E1 digunakan sebagai suatu kanal suara antara regenerator dan multiplekser (kanal omnibus). Byte E2 digunakan hanya sebagai kanal suara antara multiplekser (kanal ekspres). E1 dan E2 didefinisikan hanya dalam STM-1 #1 dari sinyal STM-N.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Byte Kanal User Byte F1 dicadangkan untuk operator jaringan dan dapat digunakan sebagai 64 kbps kanal auxiliary (misal komunikasi data lewat PC). Byte ini juga hanya ditransmisikan dalam STM-1 #1 suatu sinyal STM-N.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Byte Kanal Komunikasi Data DCC Duabelas byte ini disediakan untuk transportasi pemonitoran dan kontrol data dalam suatu sistem manajemen jaringan. Byte D1-D12 sebutan Kanal Komunikasi Data DCC. Byte D1-D3(DCC-R) digunakan untuk komunikasi antara TMN dan multiplekser dan regenerator. Byte D4-D12(DCC-M) hanya menangani komunikasi antara TMN dan multiplekser.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Byte BIP-24 Seksi Multiplekser Tiga byte B2 mengirim suatu kode parity digunakan untuk pemonitoran error bit pada seksi multipleks. Semua byte B2 didefinisikan untuk transmisi suatu sinyal STM- N.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Bytes Proteksi Penyambungan Otomatis APS Seluruh byte K1 seperti bit 1 sampai 5 dari byte K2 dapat digunakan untuk suatu pengotomatis, bi-direksional 1+1 dipindahkan ke suatu saluran stanby. MUX2 mendeteksi error pada saluran dan menginisiasi(lewat byte K1) perpindahan dalam MUX1. MUX1 menginisiasi(lewat byte K2) perpindahan dalam MUX2 Byte K1 dan K2 ditransmisi hanya dalam STM-1 #1 suatu sinyal STM-N

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH AIS Seksi Multipleks (MS-AIS) Far End Receive Failure Seksi Multipleks (MS-FERF) Bit 6,7 dan 8 byte K2 berisi fungsi penunjuk error. Jika bit ini diset “111” dan kemudian dikirim, penerima mengartikan pesan sebagai MS-AIS. Jika bit ini diset “110” dan kemudian dikirim, penerima mengartikan pesan sebagai MS-FERF.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Byte Pesan Status Sinkronisasi Byte S1 digunakan untuk sinkronisasi suatu jaringan dan ditransmisi hanya dalam STM-1 #1- Pesan status sinkronisasi. Byte ini menunjukkan kualitas clock datang dan kemudian mensinkronkan ke seluruh jaringan seperti dalam suatu reaksi berantai.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Byte MS-FERF Oleh pengevaluasian 3xB2, byte M1 dapat melaporkan kembali nomer kode parity yang cacat.

5.3. Penjelasan dan Karakteristik SOH Tidak semua byte suatu SOH ditransmisikan dalam sinyal SDH termultiplekskan. Sinyal batas frame A1 dan A2 setiap frame STM-1 ditransmisikan dalam sinyal multipleks (STM-4). Identifikasi STM-1 C1 dari setiap frame STM-1 ditransmisi dalam sinyal multipleks. Byte B2 setiap frame STM-1 dikirim dalam sinyal multiplek

5.4. Path Overhead

Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH

J1  Byte Pelacak Jalur Menggunakan byte J1, setiap jalur dapat diberi suatu pelacak. Pelacak memungkinkan jalur ditelusuri melalui jaringan SDH. Ini sangat penting untuk cross connect terkontrol lewat koneksi.

Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH B3  Byte Jalur BIP-8 Byte B3 mengirim kode parity suatu VC-4. Byte ini dihasilkan di awal jalur dan dievaluasi hanya ada akhir jalur. Pemonitoran error bit menurut suatu prosedur parity.

Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH C2  Byte Label Sinyal Byte C2 menunjukan tipe dan komposisi informasi atribut VC-4.

Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH G1  Byte Status Jalur Byte G1 digunakan untuk pelaporan kegagalan dari jalur akhir ke jalur awal, diset dalam POH arah berlawanan. Bit 1-4 berisi nomer blok defektif terdeteksi oleh byte B3 yang diterima. Bit 5 berisi suatu indikator alarm dan dikembalikan dalam arah berlawanan jika tidak valid diterima di VC-4. Bit 5 diset “”1” jika ada : Sinyal tidak valid. AIS Kesalahan jalur terhubung.

Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH F2  Byte Jalur Kanal User Byte F2 (64 kbps) didefinisikan untuk keperluan komunikasi untuk penyedia jaringan.

5.4.1 Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH H4  Byte Indikator Multiframe Fungsi bit 7 dan 8 sebagai suatu label frame untuk suatu multiframe TU-12. Bit 7 dan 8 = tanda “00” di awal suatu multiframe TU-12 di VC-4 berikutnya

Penjelasan dan Karakteristik VC-4 POH Z3,Z4,Z5  Byte Cadangan 3 byte POH VC-4 ini dicadangkan untuk keperluan masa datang yang mana ITU-T belum mendefinisikan.

Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH

J1  Byte Pelacak Jalur Menggunakan byte J1, setiap jalur dapat diberi suatu pelacak. Pelacak memungkinkan jalur ditelusuri melalui jaringan SDH. Ini sangat penting untuk cross connect terkontrol lewat koneksi.

Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH B3  Byte Jalur BIP-8 Byte B3 mengirim kode parity suatu VC-3. Byte ini dihasilkan di awal jalur dan dievaluasi hanya ada akhir jalur. Pemonitoran error bit menurut suatu prosedur parity.

Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH C2  Byte Label Sinyal Byte C2 menunjukan tipe dan komposisi informasi atribut VC-3.

Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH G1  Byte Status Jalur Byte G1 digunakan untuk pelaporan kegagalan dari jalur akhir ke jalur awal, diset dalam POH arah berlawanan. Bit 1-4 berisi nomer blok defektif terdeteksi oleh byte B3 yang diterima. Bit 5 berisi suatu indikator alarm dan dikembalikan dalam arah berlawanan jika tidak valid diterima di VC-3. Bit 5 diset “”1” jika ada : Sinyal tidak valid. AIS Kesalahan jalur terhubung.

Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH F2  Byte Jalur Kanal User Byte F2 (64 kbps) didefinisikan untuk keperluan komunikasi untuk penyedia jaringan.

Penjelasan dan Karakteristik VC-3 POH Z3,Z4,Z5  Byte Cadangan 3 byte POH VC-3 ini dicadangkan untuk keperluan masa datang yang mana ITU-T belum mendefinisikan.

Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH

V5  Byte jalur BIP-2, Label sinyal dan status jalur Byte V5 digunakan untuk pemonitoran error bit, deteksi sinyal dan indikasi status jalur pada VC-12. Bit 1 dan bit 2 membawa kode parity VC-12. Ini ditimbulkan di awal jalur dan dievaluasi di akhir jalur. Bit 3 diset “1” dan dikembalikan pada arah berlawanan jika satu atau lebih error dideteksi lewat BIP-2= PATH FEBE. Bit 5 – 7 menunjukkan tipe dan komposisi atribut informasi VC-12 Bit 8 alarm indikator

Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH J2 Byte Pelacak Jalur Menggunakan byte J2, setiap path daapat diberi suatu pelacak yang memungkinkan jalur ditelusuri dalam jaringan itu Ini penting untuk keperluan cross connect terkontrol lewat koneksi

Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH Z6 – Z7 Byte Cadangan

Penjelasan dan Karakteristik VC-12 POH Pada gambar berikut area yang dipengaruhi overhead.