SASTRA PERBANDINGAN ANWAR EFENDI FBS UNY
PENGERTIAN Inggris ‘comparative literary’ ‘historie comparative’ Perancis ‘literature compare’e’ ‘anatomi compare’e’ Jerman ‘vergleichgende literaturgeschichte’
BEBERAPA ISTILAH Sastra Nasional : sastra yang ada dalam satu lingkungan atau terbatas pada satu negara Sastra bandingan : sastra yang hadir di luar lingkungan atau melibatkan dua hasil sastra yang berlainan Sastra umum : sastra yang hadir di atas lingkungan sejumlah negara yang lebih luas, yang dikelompokkan ke dalam unit-unit Misalnya: sastra Eropa Barat, sastra Eropa Timur, sastra Amerika Utara, sastra Amerika Selatan, Sastra Asia
Sastra Asia pada umumnya diklasifikasikan menjadi tiga tradisi besar, yaitu Tradisi Timur Tengah, merupakan pewarisan kebudayaan Yunani Tradisi yang berpusat di India (teluk Benggala, Burma, Laos, Kamboja, Malasyia, Indonesia, Tibet, Asia Tengah) Tradisi di lembah China Utara (Jepang, Korea, Mongolia, Vietnam, Thailand)
RENE WELLEK & AUSTIN WARREN PERTAMA Istilah sastra bandingan dipakai untuk studi sastra lisan Terutama cerita-cerita rakyat dan migrasinya Bagaimana dan kapan cerita rakyat masuk ke dalam penulisan sastra yang lebih artistik Sastra lisan pada dasarnya merupakan bagian integral dari sastra tulis
KEDUA Istilah sastra bandingan mencakup studi hubungan antara dua kesusastraan atau lebih Pendekatan ini dipelopori ilmuwan Perancis, yang disebut comparatistes, digagas oleh Ferdinand Baldensperger Yang diulas yaitu soal reputasi, pengaruh, dan ketenaran Goethe di Perancis dan Inggris Aspek yang dipelajari antara lain: citra dan konsep pengarang dan pada waktu tertentu, faktor penerjemahan, faktor penerimaan (receiving factor), suasana dan situasi sastra pada masa tertentu
KETIGA Istilah sastra bandingan disamakan dengan studi sastra menyeluruh Sama dengan “sastra dunia”, “satra umum”, atau “sastra universal” Istilah sastra dunia menyiratkan bahwa yang dipelajari adalah sastra lima benua, mulai dari Selandia Baru sampai Islandia Sastra umum mempelajari gerakan dan aliran sastra yang melampaui batas nasional Konsepsi sastra universal melihat bahwa sastra tetap perlu dilihat sebagai suatu totalitas
Pertumbuhan dan perkembangannya penting untuk dipelajari secara umum tanpa dipengaruhi batasan dari wilayah bahasa Sejarah tentang tema, bentuk, teknik, dan jenis sastra bersifat internasional Jenis atau genre sastra Barat sebagian besar berasal dari Yunani atau Romawi, kemudian mengalami perubahan pada abad pertengahan Aliran dan gaya sastra yang besar pengaruhnya di Eropa (renaisance, barok, neoklasik, romantisme, realisme, simbolisme) telah menyebar dan masuk ke wilayah berbagai negara
HENRY H. REMARK Sastra bandingan adalah suatu studi sastra di luar perbatasan suatu negara tertentu Studi tentang hubungan antara kesusastraan di satu pihak dan bidang-bidang perngetahuan dan kepercayaan di pihak lain Pendapat Henry, mancakup” Perbandingan antara sastra dengan sastra lain Perbandingan antara sastra dengan bidang-bidang lain yang merupakan hasil eksprsi manusia
MAMAN S. MAHAYANA Membandingkan dua karya sastra atau lebih dari sedikitnya dua negara yang berbeda, termasuk wilayah kajian sastra bandingan Karya sastra yang dibandingkan, setidaknya mempunyai tiga perbedaan, mencakup: (a) Bahasa, (b) Wilayah, (c) Idiologi/politik Dengan melihat perbedaan antara dua karya sastra sebagai bahan perbandingan akan memungkinkan munculnya “perbedaan latar belakang sosial budaya” Latar sosial budaya, seperti lokasi, tradisi, dan pengaruh melingkupi diri masing-masing pengarang Kondisi tersebut akan tercermin dalam karya yang dihasilkan
CATATAN Pendapat HENRY dan MAMAN, memunculkan simpulan bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam rangka studi sastra bandingan, yaitu Cakupan bahasa Aspek wilayah geografis Kondisi/kultur politik Interaksi dengan bidang lain
MATERI SASTRA PERBANDINGAN Dalam konsep: “sastra bandingan adalah studi bandingan secara sistematis dari dua negara atau lebih Pertanyaan dasarnya: mampukan melaksanakan kegiatan tersebut jika ada kendala bahasa dan budaya Apakah dalam membandingkan dua karya sastra dari dua negara yang berbeda hanya terbatas pada sastra yang ditulis dalam bahasa yang berbeda Apakah mungkin melakukan studi perbandingan satra dalam suatu negara
BEBERAPA KEMUNGKINAN Membandingkan dua karya sastra dari dua negara yang bahasanya benar-benar berbeda Membandingkan dua karya sastra dari dua negara yang berbeda dalam bahasa yang sama. Dalam situasi yang benar-benar sama atau dalam dialek yang berbeda Misalnya: novel “Salina” karya A. Samad Said (Malaysia) dengan novel “Puncak Pertama” karya Muslim Burmat (Brunei)
3) Membandingkan karya seorang pengarang yang telah menjadi warga suatu negara tertentu dengan karya pengarang dari negara lain (bukan tanah asal pengarang) Misalnya karya Arena Wati (warga Malaysia asal Indonesia) dengan pengarang dari salah satu negara di Eropa atau Afrika 4) Membandingkan karya pengarang yang telah menjadi warga suatu negara tertentu dengan karya pengarang dari negara asalnya Misalnya membandingkan karya Arena Wati (pengarang Malasyia asal Indonesia) dengan seorang pengarang Indonesia. Novel “Lingkaran” karya Arena Wati dengan novel “Jalan Tak Ada Ujung” karya Mochtar Lubis
5) Membandingkan dua karya sastra dari dua pengarang berkewarganegaraan sama yang menulis dalam bahasa yang berbeda Misalnya: Warga negara Malaysia keturunan India menulis dalam bahasa Tamil, keturunan China menulis dalam bahasa China, Melayu menulis dalam bahasa Melayu. Ketiga karya tersebut dapat diperbandingkan 6) Membandingkan karya seorang pengarang yang berwarga negara asing di suatu negara dengan karya pengarang dari negara yang ditempat. Kedua karya sastra ditulis dalam bahasa yang sama (contoh Max Havelar)
7) Membandingkan karya awal seorang pengarang di negara asalnya dengan karyanya setelah menjadi warga negara suatu negara Misalnya: NH Dini, Hati yang Damai (sewaktu WNI) dengan Pada Sebuah Kapal (WN Perancis) 8) Membandingkan karya seorang pengarang Indonesia yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Daerah Misalnya: Ajip Rosidi (Sunda --- Indonesia) Totilowati Tjitra (Jawa --- Indonesia) Suminto A. Sayuti (Geguritan --- Puisi)