Telecommunications for the future - 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MULTIPLEXING.
Advertisements

DSL (DIGITAL SUBSCRIBE LINE)
MODEM DAN JARINGAN.
Model Sistem Komunikasi
PENGKODEAN SINYAL.
Teknik Sinyal Encoding
Analogi Telekomunikasi Voice Bandwidth Multiplexing Sistem Modulasi
Media Transmisi By Kustanto.
JENIS & METODE TRANSMISI
Broadband Integrated Services Digital Networks (B-ISDN)
SMK 17 AGUSTUS 1945 GENTENG BANYUWANGI –JAWA TIMUR
Prinsip-prinsip switching pada jaringan telekomunikasi
MULTIPLEXING BAB 8 BUKU KOMUNIKASI DATA DAN KOMPUTER, WILLIAM STALLINGS, EDISI 8, PENERBIT SALEMBA INFOTEK Ahmad Fali Oklilas, Jurusan Sistem Komputer.
Teknik-PCM (01) PCM merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup.
SIGNALING.
Multiplexing Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi
Slide 4 – Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing
Perangkat Keras dan Fungsinya untuk Akses Internet
Jaringan Komputer dan Komunikasi
Multiplexing.
UKURAN KECEPATAN AKSES INTERNET
RADIO SELULER Oleh: Daniela Ria J2F Hesty Wulandari J2F008037
Jaringan Telekomunikasi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi
KOMUNIKASI DATA SAHARI 7. Multiplexing.
SAHARI KOMUNIKASI DATA 7. Multiplexing. Multiplexing meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth/ kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses.
TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI DIGITAL
Physical Layer.
Model Komunikasi Sederhana
JARINGAN Komputer. Pengertian JJJJaringan Komputer Komputer dan perangkat alat lain yang saling terhubung.(minimal 2)
MULTIPLEXER.
1 Pertemuan 09 Perangkat Keras dalam Komunikasi Data Matakuliah: H0174/Jaringan Komputer Tahun: 2006 Versi: 1/0.
MATERI 4 PENGENALAN MODEM
ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line)
MULTIPLEXING Kelompok 3 ACHMAD DARMADI EDID TRIATI
PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 07 Transmisi
SISTEM KOMUNIKSAI DIGITAL
ADC / PCM Modul #10 TT3213 SISTEM KOMUNIKASI 1
Jaringan Nirkabel Bab #5 – Enkoding Sinyal.
Multiplexing Pertemuan 6
OLEH : MUH. FARHAN APRIATNA
Kuliah 1 Mobile Computing
Pemanfaatan Jaringan Telefon dan Jaringan Kabel untuk Transmisi Data
KOMUNIKASI DATA Materi Pertemuan 4.
MULTIPLEXING Ahmad Fali Oklilas, Jurusan Sistem Komputer fakultas ilmu komputer universitas sriwijaya.
Week 3 – Network Access Layer Physical Layer Topologi Lan
Oleh: HIDAYAT BAHKTIAR [ A ] MOH. FUAD NASIKHIN [ A ]
KOMUNIKASI DATA Materi Pertemuan 2.
MATERI 11 PENGENALAN MODEM
DATA ENCODING KOMUNIKASI DATA.
ADC / PCM (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER / PULSE CODE MODULATION)
Konversi PC kedalam sinyal digital
TRANSMISI DATA Komunikasi Data I
Multiplexing.
KOMUNIKASI DATA By : Andi Latifa Nabone.
Jaringan Komputer Data Encoding.
TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI
Multiplexing & Digital Transmission
Multiplexing.
UKURAN KECEPATAN AKSES INTERNET
UNBAJA (UNIVERSITAS BANTEN JAYA)
Teknik Modulasi Pertemuan 07
Bab 4. Media Transmisi Bab 4. Media Transmisi.
SDH dan SONET Levy Olivia, MT SDH = Synchronous Digital Hierarchy
Telekomunikasi Dasar oleh Warsun Najib.
UKURAN KECEPATAN AKSES INTERNET
Multiplexing : Sharing a Medium
“Optic Time Division Multipexing (OTDM)”
KOMUNIKASI DATA TEKNIK MODULASI 20:16:44.
KOMUNIKASI DATA MULTIPLEXING.
Oleh : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom.
Transcript presentasi:

Telecommunications for the future - 2 Pengantar Telekomunikasi D3 – Teknik Komputer Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Fixed (cabled) links Jaringan Transmisi dalam jangkauan yang luas users users Jaringan Transmisi dalam jangkauan terbatas Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Jaringan kabel Transmisi Modulasi Multiplexing Cross-connection / switching Distribution the “Local loop” Distribution to distribution frame Last “mile” Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Modulasi Frequency Modulation Phase Modulation Amplitude Modulation Pulse Modulation Pengantar Telekomunikasi

Multiplexing & Demultiplexing Menggabungkan beberapa informasi yang berbeda ke dalam satu kesatuan Demultiplexing Menyimpan beberapa informasi dari satu kesatuan MULTIPLEXOR DEMULTIPLEXOR Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Tipe Multiplexing Frequency Division Time Division PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy) SDH (Synchronous Digital Hierarchy) ATM (Asynchronous Transfer Mode) Wavelength Division (digunakan untuk optical cables) Pengantar Telekomunikasi

Frequency Division Multiplexing Pengantar Telekomunikasi

Frequency Division Multiplexing Analog signaling digunakan untuk mentransmisikan sinyal Broadcast radio and television, cable television, dan sistem AMPS cellular phone menggunakan frequency division multiplexing Teknik paling lama pada teknik multiplexing Dikarenakan menggunakan analog signaling, lebih rentan terhadap noise. Pengantar Telekomunikasi

PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy) Sumber data biasanya sinkronus (dalam beberapa 10 detik (ppm) dari keadaan biasa Membuat proses multiplexing menjadi rumit dikarenakan bit stuffing dan stripping … serta rentan terhadap kesalahan transmisi Setiap data rate baru dalam kesatuan membutuhkan multiplexing yang baru Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi PDH Hierarchy Europe Japan 397200 kbit/s 564992 kbit/s N. America x4 x4 97728 kbit/s 274176 kbit/s 139254 kbit/s x3 x3 x6 x4 32064 kbit/s 44736 kbit/s 34368 kbit/s x4 x5 x7 6312 kbit/s 8448 kbit/s x3 x4 x4 primary rate 1544 kbit/s 2048 kbit/s x24 x30 64 kbit/s Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Statistical Time Division Multiplexing Pengantar Telekomunikasi

SDH (Synchronous Digital Hierarchy) Sumber data sinkronus Proses multiplexing relatif lebih mudah Data rate rentdah dapat di ekstrak dari urutan data tanpa harus melakukun proses demultiplexing Dengan mudah dapat membenahi jaringan ring Spesifikasinya adalah “future proof” Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi SDH Hierarchy STM-64 9953.28 Mbit/s x4 STM-16 2488.32 Mbit/s x4 STM-4 622.08 Mbit/s x4 STM-1 155.52 Mbit/s Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi SDH Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi SDH Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi SDH Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi

Two fibre unidirectional line switched ring Pengantar Telekomunikasi

Two fibre unidirectional path switched ring Pengantar Telekomunikasi

Wavelength Division Multiplexing Menggunakan panjang gelombang yang berbeda pada satu fibre optic Merupakan protokol yang mampu berdiri sendiri (SDH, ATM, Ethernet…) Dikenal sebagai as Dense Wavelength Division Multiplex (DWDM) ketika panjang gelombang saling berdekatan (hanya beberapa nm.) untuk DWDM, 40 atau lebih panjang gelombang dapa digunakan pada satu fibre optic Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Prinsip DWDM Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Sistem DWDM Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Komponen dari DWDM Tunable lasers Wavelength adaptors Diffraction gratings Thin film filters Bragg gratings Waveguide gratings Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Code Division Multiplexing Dikenal juga sebagai code division multiple access (CDMA) Teknik yang lebih lanjut dimana memungkinkan beberapa sumber untuk melakukan transmisi pada waktu yang sama dengan frekuensi yang sama pula Setiap mobile device memiliki kode unik 64-bit Untuk mengirimkan biner 1, mobile device mentransmisikan kode yang unik Untuk mengirimkan biner 0, mobile device mengirimkan kode kebalikannya Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Code Division Multiplexing Receiver memperoleh sinyal gabungan, mengalikannya dengan kode pada receiver, menjumlahkan seluruh nilai Menginterpretasikan biner 1 jika hasil penjumlahan mendekati +64 Menginterpretasikan biner 0 jika hasil penjumlahan mendekati –64. Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Code Division Multiplexing Example For simplicity, assume 8-chip spreading codes 3 different mobiles use the following codes: Mobile A: 10111001 Mobile B: 01101110 Mobile C: 11001101 Assume Mobile A sends a 1, B sends a 0, and C sends a 1. Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Code Division Multiplexing Example Signal code: 1-chip = +N volt; 0-chip = -N volt Three signals transmitted: Mobile A sends a 1, or 10111001, or +-+++--+ Mobile B sends a 0, or 10010001, or +--+---+ Mobile C sends a 1, or 11001101, or ++--++-+ Summed signal received by base station: +3, -1, -1, +1, +1, -1, -3, +3. Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Code Division Multiplexing Example Base station decode for Mobile A: Signal received: +3, -1, -1, +1, +1, -1, -3, +3 Mobile A’s code: +1, -1, +1, +1, +1, -1, -1, +1 Product result: +3, +1, -1, +1, +1, +1, +3, +3 Sum of Product results: +12 Decode rule: For result near +8, data is binary 1. Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Code Division Multiplexing Example Base station decode for Mobile B: Signal received: +3, -1, -1, +1, +1, -1, -3, +3 Mobile B’s code: -1, +1, +1, -1, +1, +1, +1, -1 Product result: -3, -1, -1, -1, +1, -1, -3, -3 Sum of Product results: -12 Decode rule: For result near -8, data is binary 0. Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Multiplexing Compared Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Latihan 1 20 voice signals are to be multiplexed and transmitted over twisted pair. What is the bandwidth required, in bps, if synchronous time division multiplexing is used, if we use the standard analogue-to-digital sampling rate, if each voice signal has a bandwidth of 4000Hz, and if each sample is converted into an 8-bit value? Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Jawaban Each voice signal is sampled at 2 times the frequency = 8000 samples per second. Each sample is an 8 bit value so: 8000 samples per sec × 8 bits = 64,000bps 20 signals × 64,000bps = 1,280,000bps. Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Teknologi Kabel CATV Community Access (or Cable) TV ISDN Integrated Services Digital Network ADSL Asymmetric Digital Subscriber Line Optical fibre Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi CATV “cable modem” yang mampu menyediakan bandwidth sebesar 10 Mbit/s, NAMUN : Channel yang digunakan adalah sharring yang menyebabkan performanya bervariasi Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi ISDN Menggunakan kabel telepon yang ada saat ini 2 * 64 kbit/s + 16 kbit /s ke pemakai Tersedia di seluruh dunia Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi ADSL Menggunakan kabel telepon yang ada saat ini “Asymmetric”: kecepatan jalur berbeda ke dan dari subscriber, dikarenakan: Data yang dibutuhkan biasanya berkurang dalam arah “subscriber to network” dibandingkan kebalikannya Mengurangi crosstalk saat pertukaran data, dimana biasanya ADSL memiliki banyak data pada saat pertukaran data Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Prinsip ADSL Menggunakan filter untuk memisahkan frekuensi 0-4 kHz dimana mengakibatkan koneksi telepon analog menjadi tidak berubah Menggunakan frekuensi diatas 4 kHz (sampai 1 MHz) untuk memungkinkan koneksi digital ke telepon Pertukaran data pada telepon, koneksi dilakukan oleh ISP Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi ADSL data rates Berbagai data rate dapat digunakan, tergantung pada : Jarak antara telepon Kualitas dari kabelnya Rate maksimum ke subscriber adalah 6 Mbit/s, 600 kbit/s ke telepon Pengantar Telekomunikasi

Sistem Pengkabelan Pada “local loop” TELEPHONE EXCHANGE multi-pair cable ~ 5 km distribution frame single pair cable subscribers Pengantar Telekomunikasi

Pengantar Telekomunikasi Fibre pada local loop FTTK Fibre to the kerb Fibre mengarah ke distribution frame, pada luar rumah FTTH Fibre to the home Fibre mengarah pada semua keperluan individu Pengantar Telekomunikasi

Fibre pada Local Loop (FITL) TELEPHONE EXCHANGE multi-pair cable ~ 5 km FTTK distribution frame single pair cable FTTH subscribers Pengantar Telekomunikasi