D. Andiwijayakusuma Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Real Time Systems.
Advertisements

Monte Carlo Simulation on Nuclear Reactor and non-Reactor Application Topan Setiadipura.
Tahapan information engineering
Computer Aided Design/Simulation – maNUFACTURING
KONSEP TRANSFORMASI E-GOVERMENT
MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN JADWAL PRODUKSI JUS BUAH SEGAR IFFAN MAFLAHAH1, MACHFUD2, DAN FAQIH UDIN2 1 Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas.
Interaksi Manusia dan komputer
Interaksi Manusia dan Komputer – Part 1
Training and Development
Pencemaran Lingkungan & Penyakit
Electronic Data Processing
Software Process Model
These slides are designed to accompany Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 7/e (McGraw-Hill, 2009) Slides copyright 2009 by Roger Pressman.1.
Human Computer Interaction
Pert. 4. Mengapa harus memiliki strategi IS/IT?
Penggunaan Reaktor Nuklir di Indonesia Kelompok 13: 1. dicky a 2. Putri Elita R 3. Septiani F 4. Sri devi s xii ipa 3.
Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)
The development of the software in this context is parallel processing or known as parallelization. In this parallel processing this software used.
METODE SIMULASI Pertemuan 19
DSS Integration Pertemuan - 25
Phase III Rapid Prototyping and Demonstration Prototype
Resume Jurnal “Simulation Of The Sedimentation Of Melting Solid Particles ”(1) “Cellular Separations : A Review Of New Challenges In Analytical Chemistry”(2)
Pemodelan untuk Ilmu Komputasi
1 Pertemuan 6 Hubungan WCA dan Sistem Informasi Matakuliah: H0472 / Konsep Sistem Informasi Tahun: 2006 Versi: 1.
Model Proses Perangkat Lunak
KOMPUTASI dan PEMROGRAMAN
Pelatihan Pengembangan Kurikulum STIMIK AKBA Sudiang, 2 Desember 2010
Computer, Control and Electronic Engineering Sub-study Program
Review Rekayasa Perangkat Lunak
proses PERANGKAT LUNAK
Implementasi.
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir
Reaktor Daya Eksperimen Konversi Teras TRIGA MARK II Bandung
Rekayasa Perangkat Lunak
Testing dan Implementasi
DASAR ILMU BIDANG INFORMATIKA
Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT
Engineering Physics Study Program (EPSP)
Testing dan Implementasi
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PISA STUDY CYCLE Instrumentation Project Initiation Test Domain
PENDEKATAN GEOGRAFI.
Teknik Informatika – Universitas Trunojoyo
M0414 Analisa Sistem Informasi
Tipe Integrasi Nurwahyu Alamsyah Heru Prayogo Farizal Arifin
Implementation Support
DASAR TEKNOLOGI INFORMASI
Review Rekayasa Perangkat Lunak
Thermodynamics of the Internal Combustion Engine
DASAR DASAR PENGELOLAAN
KOMPONEN-KOMPONEN SPK
INTERAKSI MANUSI DAN KOMPUTER
Review Rekayasa Perangkat Lunak
Teknologi informatika
Rhiza S.Sadjad Teknik INFORMATIKA dan Teknik ELKTRO
INFORMASI UNTUK BERBAGAI USER DW
Review Rekayasa Perangkat Lunak
KELOMPOK 6 Modeling Adnin Devit C F
Iconix Process Doug Rosenberg.
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
KOMPUTASI dan PEMROGRAMAN
Sistem Pendukung Keputusan Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series.
Chapter 4 ENERGY ANALYSIS OF CLOSED SYSTEMS
8. DAN 9. MEMILIH PENDEKATAN
Pengujian Perangkat Lunak
REKAYASA PERANGKAT LUNAK PROGRAM STUDI D3
PEMODELAN CFD ALIRAN KONDENSASI BILAH TURBIN UAP : PERBANDINGAN DENGAN UJI EKSPERIMEN.
TIM RPL Program Studi Teknik Informatika
Building Information Systems
Transcript presentasi:

D. Andiwijayakusuma Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional

Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Djunaedy, E. External Coupling Between Building Energy Simulation and Computational Fluid Dynamics, Phd Thesis, 2005, Technische Universiteit Eindhoven, Den Haag, Netherland

Perangkat Lunak Analisis Data NuklirNJOY, CASMO dllAspek NeutronikMCNPSRAC Aspek Termalhidrolik COBRAFLUENTopenFOAMAspek StrukturANSYSNASTRAN Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional

Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional ANSYS NASTRAN dll STAR-CD FLUENT dll MCNP SRAC dll NJOY CASMO dll Data Nuklir Neutronik Struktural Termal- hidrolik

Analisis Reaktor Mekanika Struktur Neutronik Termal- Hidrolik Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Banyaknya Aplikasi Analisis Aplikasi Analisis masih bersifat aspek tunggal Kebutuhan Analisis Mendesak

Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Meleburkan dua solver (code) ke dalam satu code (single program), metode ini bisa disebut juga hal nya Internal Coupling Data and Model Process Integration Model Produk Data Sharing, Model Produk Data Exchange, Data Model Interoperation Pendekatan model ini, interoperation dicapai pada tingkat model yang menggambarkan pada proses fisis. Process Model Interoperation Pendekatan dengan fasilitas yang dapat menghubungkan code untuk mengatur pertukaran informasi pada masing-masing code. Data and Process Model Co-Operation

Diperolehnya suatu domain solver baru yang terintegrasi dengan dedicated solver Pengerjaan akan membutuhkan waktu cukup lama dan sumber daya yang besar

Menggabungkan Domain Solver tanpa merubah code masing-masing Domain Solver Proses pengerjaan lebih cepat dan adaptasi user lebih cepat

Two or more code are Merged New Code Integration Code Interconnecting Code Modification Code Coupling Code IAEA-TECDOC-1539, Use and Development of Coupled Computer Codes for the Analysis of Accidents at Nuclear Power Plants Proceedings of a technical meetingheld in Vienna, 26–28 November 2003 Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional

Domain Solver adalah perangkat lunak Analisis yang akan di coupling Computer Model yang memodelkan kasus, misal : model geomeri, parameter fisis dll Master Program mengatur prosedur coupling misal : pertukaran data I/O, parameter control dll Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional

NTHC Neutronik Termal Hidrolik Coupling Neutronik Termal Hidrolik Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Analisis Reaktor Data Nuklir Neutronik Termal- Hidrolik

“A major part of the work was to develop and implement methods to update the cross section library with the temperature distribution calculated by STAR-CD (Thermalhydraulic code) for every region” Volkan Seker, Justin W. Thomas and Thomas J. Downar, Coupled Neutronics and Thermal-Hydraulics Simulations Using Monte Carlo and CFD Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional

Cross Section NJOY Neutronik MCNP Termalhidrolik STAR-CD Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional

 Percobaan I, dengan distribusi suhu konstan (300 o C) diperoleh hasil :  Terdapat selisih -74pcm

 Percobaan II, dengan distribusi variable suhu diperoleh :  Terdapat selisih McStar lebih besar 66pcm, perbedaannya tidak terlalu jauh dengan kasus suhu konstan

 Dari hasil studi kasus tersebut, external-coupling cukup handal untuk digunakan dalam melakukan coupling code, dengan interface data yang sederhana, namun bisa dilakukan berkali-kali secara otomatis (bukan secara manual parsial untuk masing- masing domain code)  Pengembangan coupling code terbatas pada bagian tertentu domain code, sehingga waktu dan biaya pengembangan bisa diminimalisir.  Meminimalisir pekerjaan V&V (Verification & Validation), karena domain code yang dicoupling merupakan domain code yang sudah stabil dan diakui validitasnya (proven).  Dengan pengetahuan user yang sudah ada pada masing-masing domain code yang di-coupling, sehingga kegiatan sosialisasi atau pembelajaran hasil pengembangan coupling tidak terlalu sulit karena pengetahuan existing domain sudah bisa diaplikasikan pada hasil coupling code.

 Coupling Code dapat digunakan untuk melakukan analisis multifisik secara simultan dengan metode internal atau eksternal coupling.  Model external coupling dapat digunakan sebagai model yang mampu menampilkan simulasi interaksi domain code untuk analisis fenomena fisis tanpa mengubah domain code yang di coupling,  Dengan external coupling diperoleh hasil perhitungan simulasi yang lebih cepat dan efisien serta tingkat validitas yang setingkat dengan domain code yang dicoupling.  Dengan dilakukannya studi coupling code ini diharapkan mampu melakukan perancangan dan pengembangan coupling code untuk perhitungan analisis domain code lainnya (misal : mekanika struktural) terutama untuk analisis desain reaktor nuklir.  Pemanfaatan coupling code ini juga diharapkan bisa diterapkan untuk melakukan analisis fenomena fisis di bidang lain, misal industri otomotif, pertambangan dan lain sebagainya.

1. Citherlet, S. Towards the Holistic Assessment of Building Performance Based on an Integrated Simulation Approach, PhD thesis, EPFL, 2001, Swiss Federal Institute of Technology, Lausanne, Switzerland. 2. Djunaedy, E. External Coupling Between Building Energy Simulation and Computational Fluid Dynamics, Phd Thesis, 2005, Technische Universiteit Eindhoven, Den Haag, Netherland 3. International Energy Agency, Use and Development of Coupled Computer Codes for the Analysis of Accidents at Nuclear Power Plants,2007,IAEA- TECDOC-1539, Safety Assessment Section International Energy Agency, Vienna Austria 4. J. U. Schl uter, X. Wuy, E.v.d Weidez, S. Hanx, J.J. Alonso, and H.Pitsch, 2005, Multi-Code Simulation : A Generalized Coupling Approach, Computational Fluid Dynamics Conference, June 43 rd AIAA, Toronto 5. Seker, V. Reactor Physics Simulations With Coupled Monte Carlo Calculation and Computational Fluid Dynamics, International Conference on Emerging Nuclear Energy Systems,ICENES,2007, Istanbul, Turkey.

Bidang Komputasi Pusat pengembangan Informatika Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional