(Price Discrimination) Diskriminasi Harga (Price Discrimination) PERTEMUAN 9
Diskriminasi Harga Perusahaan dapat meraih keuntungan pasar lebih maksimal dan keberadaan di dalam pasar lebih terjamin. Strategi bisnis yang dijalankan produsen dengan menjualoutput yang sama pada tingkat harga jual yang berbeda-beda. Strategi ini umumnya dijalankan oleh industri monopolis guna menguasai pasar. Dalam kenyataannya setiap perusahaan yang berada di dalam industri dapat melakukan diskriminasi harga.
Strategi Diskriminasi Harga Diskriminasi harga derajat pertama (first degree price discrimination). Diskriminasi harga derajat kedua (second degree price discrimination). Diskriminasi harga derajat ketiga (third degree price discrimination).
Diskriminasi Derajat Pertama Industri monopoli menjalankan strategi harga jual bersifat tunggal, dengan harga yang lebih tinggi. Kemungkinan yang dihadapi: kehilangan bagian pasar. masuknya pesaing baru. - adanya ancaman dibubarkan perusahaan tersebut karena dianggap pemerintah telah mengeksploitasi konsumen.
Strategi Diskriminasi Derajat Pertama Menjual produk dengan harga yang lebih tinggi. Sisa output dijual kepada pembeli lainnya pada tingkat harga yang lebih rendah.
P, C A1 P1 P2 A2 P3, T D q1 q2 q3 q/t Strategi Diskriminasi Harga Derajat Pertama
Strategi Diskriminasi Harga Derajat Kedua Menjual otput pada tingkat harga yang berbeda-beda berdasarkan kelompok barang. Monopolis menjual output pada tingkat harga yang lebih tinggi, sedangkan kelompok-kelompok barang tertentu dijual pada harga yang rendah.
Diskriminasi harga Derajat Tinggi Harga jual pasar ditentukan oleh monopolis secara berbeda-beda menurut wilayah pasar, atau segmentasi pasar yang berbeda-beda.
P, C P, C P, C Pm Kurva Permintaan Pasar a Pd c b Pdt c mc mr qm qd qm qd q/t qm qd q/t Qd q/t
Diskriminasi Harga Internasional (Dumping) Pengenaan harga yg lebih murah di LN dibandingkan DN utk komoditi yg sama, karena lebih tingginya elastisitas permintaan LN. Perush dapat memperoleh laba lebih tinggi dibandingkan menjual dgn harga yg sama di kedua pasar. Elatsisitas permintaan LN lebih tinggi dibandingkan DN sebab adanya persaingan dgn produsen negara lain dalam pasar luar negeridibatasi dgn tarif maupun non tarif policy.
Jenis-jenis Dumping Persistent dumpingdumping yg muncul akibat diskriminasi harga internasional. Predatory dumpingpenjualan sementara komoditi dibawah biaya produksinya(lebih murah di LN) utk menyingkirkan produsen LN dari persaingandinaikkan lagi harganya akibat monopoli yg didapat. Sporadic dumpingpenjualan sesekali sebuah produk di bawah biaya produksinya (lebih murah di LN) utk menghabiskan kelebihan produksi yg bersifat sementara tanpa harus menurunkan harga domestik.
Transfer Pricing Penentuan harga produk antara yang yg dijual oleh sebuah divisi semiotonom perusahaan kepada divisi semi otonom lainnya dalam perusahaan tersebut. Penentuan harga transfer yg tepat penting dalam menentukan tingkat output optimal masing-masing divisi dan bagi perusahaan secara keseluruhan serta penting bagi evaluasi kinerja divisi dlm menentukan imbalan masing-masing divisi. Harga transfer yg tepat utk masing-masing produk tergantung jenis pasarnya.
Cost Plus Pricing Dlm dunia nyata perush sukar menentukan level MR=MClevel harga dan output optimal. Perush mengembangkan aturan umum dlm menetapkan harga produk mereka berupa cost plus pricing/mark up pricing. Langkah: menentukan AVC utk produksi dan memasarkan produk pada level output optimalmenambahkan biaya overhead rata-rata utk dpt biaya rata-rata penuh (C)terhadap C kemudian perush menambahkan tambahan biaya (m) utk memperoleh labam=P-C/C P = C(1+m)