Penulis Moegihardjo; H. Achmad Syahrani Asal Fakultas Farmasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis Sensitivitas
Advertisements

STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Metode Numerik PENDAHULUAN.
OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SMK – JAWA TENGAH 2010
KAMI HARTATI-SEPTI APRILIA-TRI RAHAYU RPH
PENGARUH pH PADA AKTIVITAS ENZIM
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN Bacillus sp.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI
Nama : Dwi Rizal Ahmad NIM :
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
Created by : Elva Mardayanti
tta tta tY tx ttb ttb Termometer X Termometer Y tta = titik tetap atas
STOIKIOMETRI.
UJI HOMOGENITAS DATA SATU VARIABEL UJI T DAN ANOVA
Sistem Koordinat Bumi.
ALAT-ALAT UKUR dan PENGUKURAN
Jawaban Soal No 01 Kecepatan resultan pesawat adalah jumlah kecepatan sebesar 500 km/jam arah Timur dan kecepatan 90 km/jam arah selatan. Kedua kecepatan.
ATURAN PENYELENGGARAAN OSTN SMK TINGKAT PROVINSI JATENG
HOMEPROFIL MENU SK/KD MATERI SIMULASI GAMBAR VIDEO SOAL.
Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
KOLESTEROL A. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : darah) B. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : kuning telur) C. METODE ENZIMATIK (CHOD–PAP) (Sampel.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Djoko Agus Purwanto; Achmad Toto Purnomo Asal Fakultas Farmasi Sumber Dana Suplemen 1998/1999 Tahun 1999 Bidang Ilmu PENETAPAN.
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
Acetylcholinesterase Inhibition Assay
ULANGAN HARIAN FISIKA KELAS X
Modul 6 : Estimasi dan Uji Hipotesis
EFEKTIVITAS TEPUNG HIPOTALAMUS SAPI
DEDI HARTANTO, Pengujian Kualitas Batu Bata Merah dengan Penambahan Serbuk Gergaji di Desa Karanganyar Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.
OLIMPIADE KIMIA SE JATENG, DIY DAN TERBUKA “ EKSPLORASI KIMIA UNTUK PENDIDIKAN BANGSA ”
Kemampuan Pseudomonas aeruginosa dalam menguraikan PNP (P-nitrofenol)
Seminar Biokimia Pangan
Bab 9B Analisis Variansi Bab 9B
Deagestano Hendika Saputra for further detail, please visit
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
Kelompok 5 Desta Saputri ( ) Diah Nur’aini ( ) Dita Apriani ( )
Teori Kromatografi Modern
Contoh Seorang eksperimenter ingin mengetahui pengaruh 3 lempeng (A) pada 3 tingkat suhu (B) 15, 70 dan 125 derajat F. 4 baterai dites pada tiap kombinasi.
ESTIMASI (PENDUGAAN) Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan masyarakat
Distribusi Variabel Acak Kontiyu
Enggar Dwi Kartikasari
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Wiwied Ekasari; Wahjo Dyatmiko; Sukardiman; Djoko Agus Purwanto; Herra Studiawan Asal Puslit Pengembangan Obat Tradisional,
DIAGRAM GRID 1 20  C 135  C 60  C 140  C 150  C 170  C 80  C 30  C CP (kW/  C) 3,0 1,5 4,0 2,0.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Dra. Wiwied Ekasari, Apt., M.Si.; Dra. Aty Widyawaruyanti, M.Si.; Drs. Achmad Fuad Hafid, M.S. Asal Fakultas Farmasi Sumber.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Dr.rer.net. Ganden Supriyanto, M.Sc.; Drs. Yusuf Syah, M.S. Asal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sumber Dana.
“APLIKASI DATA PASIEN KLINIK dr. ACHMAD UBAIDILLAH, HS Ubaidi Mukhlis
(Dr.Ir.Tantan Widiantara, MT)
Larutan.
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
DINAMIKA PERTUMBUHAN KRISTAL PADA SILIKA SEKAM PADI
Bab 7 Beberapa Faktor yang Memengaruhi Reaksi Enzimatik
ANALISIS PENGAWET BUATAN PADA MINUMAN
HASIL SEDIAAN DAN EVALUASI SNEDD IBUPROFEN
ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS,IR
Formulasi SNEDDS formula 7
KROMATOGRAFI GAS Bagian Mata Kuliah Kromatografi
DEDE KURNIAWAN NIM: FARMASI A
UV-Vis Spectroscopy Anggi febrianti
FOMULASI SNEDDS DISUSUN OLEH : 1.Lutfatul Amalia ( )
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
Spektrofotometer UV-VIS
Kinetika orde nol Kinetika orde satu
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
PROSES BIOFARMASETIKA
SITI HARYANTI IRMA FISIKA ENERGI. Sel Surya Campuran Logam Organik Komposait.
Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Transcript presentasi:

Penulis Moegihardjo; H. Achmad Syahrani Asal Fakultas Farmasi ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Moegihardjo; H. Achmad Syahrani Asal Fakultas Farmasi Sumber Dana Suplemen 1998/1999 Tahun 1999 Bidang Ilmu MANIPULASI STRUKTUR KRISTAL NIFEDIPIN DALAM MATRIKS DISPERSI SOLIDA NIFEDIPIN-POLIVINIL PIROLIDON ABSTRAK Nifedipin merupakan bahan obat yang praktis tidak larut dalam a Untuk meningkatkan laju disolusinya dibuat sistem dispersi solida nifedipin dengan pembawa PVP K-17, PVP K-25, PVP K-30 dan PVP K-90. Laju disolusi nifedipin dalam dispersi solida kemudian dibandingkan dengan laju disolusi campuran fisisnya. Bahan-bahan penelitian (Nifedipin, PVP K-17, PVP K25, PVP K-30, dan PVP K-90) diuji secara kualitatif sesuai dengan pustaka. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut telah memenuhi persyaratan pustaka. Kemudian dibuat dispersi solida Nifedipin-PVP dengan menggunakan metode pelarutan. Karena pada pembuatan dispersi tersebut dilakukan proses pemanasan, ada kemungkinan nifedipin mengalami peruraian. Karenanya dilakukan pemeriksaan KLT untuk mengetahui terjadinya peruraian nifedipin selama proses pembuatan dispersi solida. Hasil pemeriksaan menunjukkan nifedipin murni secara KLT. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan profil suhu lebur campuran fisis dan dispersi solida dengan DSC. Termogram DSC campuran fisis Nifedipin-PVP (1 = 2) menunjukkan adanya puncak endotermik nifedipin pada suhu 160,4oC. Pada dispersi solida Nifedipin-PVP K-30 (1 = 2) masih tampak adanya kurva endotermik nifedipin pada rentang suhu 137,4-167,4 oC. Ini menunjukkan penghambatan proses rekristalisasi nifedipin belum optimal. Namun pada komposisi nifedipin-PVP yang lebih tinggi, penghambatan proses rekristalisasi nifedipin oleh PVP telah sempurna. Penentuan laju disolusi nifedipin dalam sistem dispersi solida dan campuran fisis dilakukan dengan alat Hanson dissolution tester. Cuplikan diambil tiap interval waktu 0, 5, 10, 15, 30, 45, 60, 90 dan 120 menit. Penentuan kadar nifedipin terlarut dilakukan dengan spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang 238,0 nm. Analisis data dilakukan dengan metode statistik ANAVA Rancang Acak Lengkap (CRD) dan ANAVA Acak Lengkap (CRD) Faktorial yang dilanjutkan dengan HSD (Tukey). Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa sistem dispersi solida Nifedipin dengan pembawa PVP K-17, PVP K-25, PVP K-30, dan PVP K-90 mampu meningkatkan laju disolusi nifedipin dibandingkan dengan campuran fisisnya. Laju disolusi nifedipin optimum pada dispersi solida nifedipin PVP K-17 pada komposisi 1=10 dan dispersi solida nifedipin dengan pembawa PVP K-25, PVP K-30, dan PVP K-90 pada komposisi 1 = 5, Dispersi solida nifedipin dengan pembawa PVP K-25, PVP K-30, dan PVP K-90 menunjukkan perbedaan peningkatan laju disolusi secara bermakna jika dibandingkan dengan dispersi solida nifedipin PVP K-17. Dispersi solida nifedipin dengan pembawa PVP K-25, PVP K-30 dan PVP K-90 tidak menunjukkan perbedaan peningkatan laju disolusi secara bermakna. Kata kunci : Kristal Nifedipin, Matriks Dispersi Solida Nifedipin-Polivinil Pirolidon