MANAJEMEN DAN MANAJER
TINGKATAN MANAJEMEN Manajer lini – pertama (lower manager) , Merupakan tingkatan yang paling rendah didalam organisasi, bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, manajer linipertama ini hanya membawahi tenaga operasional dan tidak membawahi manajer lain. Contoh : Supervisor
TINGKATAN MANAJEMEN Manajer menengah (midle manager), Mengarahkan kegiatan manajer lain, kadang – kadang mengarahkan tenaga operasional, tanggung jawab utamanya mengarahkan kegiatan pelaksanaan kebijakan organisasi dan menyelaraskan antara tuntutan atasan dengan kecakapan bawahan. Contoh : kepala bagian, kepala seksi
TINGKATAN MANAJEMEN Manajer puncak (Top Manager), Merupakan kelompok yang relatife kecil yang ada didalam organisasi, bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi, menetapkan kebijakan organisasi dan membimbing interaksi organisasi dengan lingkungannya. Contoh : presiden directur, Directur
BERDASARKAN TANGGUNG JAWAB DAN RUANG LINGKUP MANAJER DIBAGI 2 : Manajer umum : Manajer yang bertanggung jawab atas seluruh atau beberapa jenis bagian. Contoh : Presiden Direktur, Directur Manajer Fungsional : Manajer yang bertanggung jawab atas satu atau beberapa bagian saja. Contoh : kepala bagian atau kepala seksi
1. KEAHLIAN TEKNIK ( TEKHNICAL SKILL ) BEBERAPA KEAHLIAN ATAU KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG MANAJER MENURUT ROBERT L KATZ : 1. KEAHLIAN TEKNIK ( TEKHNICAL SKILL ) Kemampuan untuk menggunakan alat – alat prosedur dan teknik suatu bidang yang khusus, atau suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
2. KEAHLIAN KEMANUSIAAN ( HUMAN SKILL ) Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahamidan mendorong orang lain baik perorangan maupun kelompok. Manajer perlu memiliki cukup kemampuan manusia agar bisa bekerja sama dengan anggota organisasi lain dan meminpin kelompok yang lainnya.
3. KEAHLIAN KONSEPTUAL ( CONCEPTUAL SKILL ) Kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan semua kepentingan, dan kegiatan organisasi ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan memahami bahwa bagian – bagian yang ada didalam organisasi saling berhubungan satu sama lain.
Penjelasan Gambar : Setiap manajer perlu memiliki ketiga jenis keterampilan tersebut akan tetapi bobotnya berbeda beda, semakin tinggi tingkatan manajer semakin tinggi kemampuan konsetual dan semakin kecil kemampuan tekniknya, hal tersebut dikarenakan manajer puncak harus bias melihat organisasi secara keseluruhan, dan saling berhubungan satu sama lain, sebaliknya semakin rendah tingkatan manajer maka semakin besar kemampuan teknik dan semakin kecil kemampuan konseptual hal ini dikarenakan manajer berhubungan langsung dengan pekerjaan atau tenaga operasional. Sedangkan untuk kemampuan kemanusiaan setiap manajer harus memiliki bobot yang sama karena saling berhubungan dengan atasan dan bawahan dengan intensitas yang hampir sama.
PERANAN MANAJER ( PROSES MANAJERIAL ) 1. Peran antar pribadi ( Interpersonal ) yang mengharuskan manajer memegang 3 peranan : a. Kepala keluarga ( Figur Head ) Pemimpin unit manajer sering bertindak secara simbolik sebagai seorang ayah yang harus melakukan seremonial Contoh : menerima tamu, menghadiri undangan b. Pemimpin ( Leader ) Manajer melakukan kegiatan mencari, menentukan tenaga kerja baru, mendidik dan melatih, bimbingan dan memberikan nasehat – nasihat. c. Perantara Manajer harus berhubungan baik dengan klien, rekanan, intansi pemenintah atau swasta guna membina hubungan baik.
2. Peran Informasional, dengan bertindak sebagai penerima dan penerus informasi maka manajer harus menjadi : a. Pemantau ( Monitor ) Manajer harus mencari dan menerima informasi yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan b. Penerus informasi ( Disseminator ) Manajer harus menyebarkan informasi atau keputusan – keputusannya kepada para karyawan. c. Pemeriksa Sebagai wakil organisasi atau badan usaha manajer memberikan iformasi kepada pihak – pihak diluar unitnya atau luar badan usahanya Contoh : memberikan ceramah.
3. Peran pengambil keputusan ( Decision Making ) a. Kewirausahaan ( enterprener ) Manajer harus penuh kreatifitas dan inisiatif agar unit usahanya atau badan usahanya bias berjalan dinamis. b. Pangkal kesulitan (disturbance handler ) Manajer harus melakukan reaksi terhadap berbagai situasional Contoh : Pemogokan, demonstrasi, picketing. c. Pembagi sumber produksi ( resounce allocation ) Manajer harus mengambil keputusan bagaimana dan kepada siapa sumber – sumber produksi akan dialokasikan. d. Perunding (Negisiator ) Manajer harus membuat perjanjian dengan serikat buruh, klien dan pihak – pihak lainnya.