Ukuran cacat cukup besar  kedua sinyal terpisah/dapat dibedakan t t d h x L1L1 L2L2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Advertisements

KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
GARIS SINGGUNG LINGKARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
Gerak Satu Dimensi.
Meet 6 Fitri Amillia, S.T., M.T.
Geometri dan pengukuran
Selamat Datang Dalam Tutorial Ini
UJIAN TENGAH SEMESTER ULTRASONIK TF-4211
BAB 9 HUKUM INDUKSI FARADAY
ANALISIS FREKUENSI SINYAL DAN SISTEM
Diagram blok sistem instrumentasi
3. Persyaratan pada kolom Ukuran kolom struktur minimal 150 mm
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Hukum Coulomb dan Medan Listrik
Non Destructive Evaluation1 EVALUASI TAK MERUSAK  Menentukan sifat-sifat elastik suatu bahan seperti modulus Young E, modulus geser G dan perbandingan.
Transduser dan Sensor Sensor Jarak
GELOMBANG MEKANIK GELOMBANG PADA TALI/KAWAT
Integrasi Numerik (Bag. 2)
Pertemuan 13 Bab 5 Aplikasi Turunan.
Nama : Alfian Iskandar z ridho saputra Teknik Industri (B) 2013
Teori Relativitas Khusus
FAST FOURIER TRANSFORM (FFT)
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL : TRANSFORMASI CITRA (2)
Energi Potensial Kemampuan melakukan kerja karena posisi atau letak disebut energi potensial. Sebagai contoh, benda yang terletak pada ketinggian tertentu.
Persamaan Garis Singgung pada Kurva
INSTRUMENTASI ULTRASONIK
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Oleh: Drs. Riskan Qadar, M.Si.
INTERFERENSI INTERFERENSI MAKSIMUM INTERFERENSI MINIMUM
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
BAB 2 MEDAN LISTRIK PENGERTIAN MEDAN DEFINISI MEDAN LISTRIK
Difraksi banyak celah Interferensi konstruktif bila beda lintasan antara celah berurutan adalah kelipatan dari 
FUNGSI KORELASI DAN APLIKASINYA
GARIS SINGGUNG LINGKARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
BAB 2 GELOMBANG MEKANIK PERSAMAAN GELOMBANG TRANSMISI DAYA
UJI TAK MERUSAK  Memeriksa integritas suatu benda uji  Ditentukan oleh ada/tidaknya cacat-cacat seperti retakan (crack), keropos (void), inklusi (inclusion)
KINEMATIKA.
13. Graf berbobot (Weighted graph)
MATCHING FILTER.
13. Graf berbobot (Weighted graph)
Pengolahan Citra Digital: Transformasi Citra (Bagian 1 : FT – DCT)
Pertemuan Ke-8 Perencanaan Sambungan Baut
00:28:33.
Visualisasi Data dengan Matlab
PENGUKURAN FREKUENSI.
Soal No 1 (Osilasi) Sebuah pegas dengan beban 2 kg tergantung di langit-langit sehingga berosilasi dengan persamaan : a). Tentukan konstanta pegas [32.
SIFAT-SIFAT DAN APLIKASI DFT
Latihan Soal No. 1 Untuk menghentikan sebuah mobil seseorang memerlukan waktu sesaat sejak ia mulai berpikir hendak menginjak rem sampai benar-benar ia.
Fungsi Riri Irawati, M.Kom 3 sks.
ILMU DASAR SAINS Ferdinand Fassa GERAK SATU DIMENSI Oleh:
Mengapa Kita Butuh FFT ? 2013.
Sistem koordinat Kartesius
Fourier transforms and frequency-domain processing
Mengapa Kita Butuh FFT ? 2014.
Mengapa Kita Butuh FFT ? 2014.
7. Penyajian Data TABEL GRAFIK.
Pembiasan Lensa Ganda.
FUNGSI KORELASI DAN APLIKASINYA
MEKANIKA KINEMATIKA DINAMIKA KERJA DAN ENERGI IMPULS DAN MOMENTUM
Mengapa Kita Butuh FFT ? 2014.
KENDALI KETINGGIAN BANGUNAN DAN PEMUNDURAN BANGUNAN
Masalah Gerak Masalah MaxMin Teorema Nilai Rata-rata
TRANSFORMASI Z KELOMPOK 3 Disusun untuk memenuhi Tugas ke-3 Matematika Teknik Lanjut.
Peta Konsep. Peta Konsep F. Penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat.
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
Analisis Penampang Pertemuan – 12, 13, 14, 15
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
ILMU DASAR SAINS Ferdinand Fassa GERAK SATU DIMENSI Oleh:
GERAK LURUS ASHFAR KURNIA.
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
Transcript presentasi:

Ukuran cacat cukup besar  kedua sinyal terpisah/dapat dibedakan t t d h x L1L1 L2L2

d h x L1L1 L2L2 Ukuran cacat terlalu kecil  kedua sinyal saling tumpang tindih  t = ? Untuk menanggulangi masalah ini dapat dilakukan analisis frekuensi : Spektroskopi ultrasonik

 SPEKTROSKOPI ULTRASONIK  Pengukuran selang waktu tempuh antara dua buah sinyal dapat juga dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan analisis frekuensi  Menggunakan Fast Fourier Transform (FFT)  Menentukan selang frekuensi antara dua maksimum/minimum yang berdekatan  Selang waktu tempuh (  t) adalah kebalikan dari selang frekuensi  f  Selang waktu tempuh masih dapat ditentukan meskipun kedua sinyal saling tumpang tindih

Sinyal tunggal Frekuensi tengah 10 MHz Sinyal ganda identik  t = 0,5  S   f = 2 MHz

Sinyal ganda tidak identik A 1 /A 2 = 0,25  t = 0,3  S Sinyal ganda tidak identik A 1 /A 2 = 0,5  t = 0,4  S

Sinyal-sinyal ganda saling tumpang tindih

Soal No. 1 Dalam suatu pemeriksaan pada suatu pelat baja setebal 50 mm telah dapat dideteksi adanya sebuah retakan permukaan. Retakan tersebut terletak 120 mm dari posisi transduser pada sisi yang berlawanan. Sinyal-sinyal yang diterima oleh transduser adalah seperti terlihat di samping ini. Oleh karena sinyal-sinyal tersebut saling tumpang tindih, maka selisih waktu tempuhnya tidak dapat ditentukan. Gunakan analisis frekuensi untuk menentukan kedalaman retakan tersebut. Kecepatan dalam bahan baja adalah 3,23 km/s.

Program psuno1 : Soal No.1 Pemrosesan Sinyal Ultrasonik clear all clf d=[ ]; t=d(:,1); % Data waktu (dalam mikrodetik) x=d(:,2); % Data amplituda dt=0.025e-6; % Beda waktu tempuh df=1/dt; % beda frekuensi = kebalikan beda waktu tempuh f=df*(0:511)/512; % Menyiapkan frekuensi untuk menggambar spektrum ff=f/1e6; % Frekuensi dalam megahertz Y=fft(x,512); % Transformasi Fourier Pyy=Y.*conj(Y)/512; % Power Spectral Density (psd) Pyy=Pyy/max(Pyy); % Normalisasi

subplot(2,1,1) % Menyiapkan gambar dua baris 1 kolom : baris 1 plot(t,x) % Menggambar sinyal waktu xlabel('Waktu - mikrodetik') % Memberi label absis (sumbu-x) ylabel('Amplituda Relatip') % Memberi label ordinat (sumbu-y) subplot(2,1,2) % Menyiapkan gambar dua baris 1 kolom : baris 2 plot(ff,Pyy) % Menggambar psd xlabel('Frekuensi - MHz') ylabel('Amplituda Relatip') axis([ ]) % Mengatur daerah/range sumbu-x dan sumbu-y [ff' Pyy] % Menampilkan spektrum sinyal untuk menentukan beda frekuensi

Soal No. 2 Dalam suatu pemeriksaan pada suatu pelat baja setebal 50 mm telah dapat dideteksi adanya sebuah retakan permukaan, meskipun demikian retakan tersebut belum diketahui posisinya. Oleh karena itu untuk menentukan kedalaman retakan tersebut perlu dilakukan pengukuran dari dua posisi transduser. Kedua transduser ini diletakkan pada sisi yang berlawanan dengan posisi retakan. Sinyal-sinyal yang diterima oleh kedua transduser adalah seperti terlihat di samping ini. Bila jarak antar kedua transduser adalah 50 mm, perkirakan kedalaman retakan dengan menggunakan analisis frekuensi. Kecepatan dalam bahan baja 3,23 km/s.