MATEMATIKA BISNIS by : Dien Novita

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI
Advertisements

CARA MENYATAKAN HIMPUNAN
Teori dan Analisis Ekonomi 1
BAB II HIMPUNAN.
Materi Ke_2 (dua) Himpunan
Matematika Bisnis Yeni Puspita, SE.,ME.
BAB I SISTEM BILANGAN.
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
BAB 2 SISTEM BILANGAN.
Himpunan Pertemuan Minggu 1.
BAB I SISTEM BILANGAN.
MATEMATIKA EKONOMI Bab I fungsi.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
BAB 12 PROBABILITAS.
Himpunan.
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
Bab 8 TEORI PROBABILITAS.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
Penjumlahan Pecahan dan Pengurangan Pecahan.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
BAB II HIMPUNAN.
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
Himpunan Bilangan Real
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
Pertemuan ke 4.
MATERI KE-1 MATEMATIKA EKONOMI I
Pertemuan ke 4.
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I
BAB II HIMPUNAN.
Pendahuluan.
MATEMATIKA BISNIS & EKONOMI
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI 1.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Oleh : Widita Kurniasari, SE, ME
Matematika Diskrit (1) Himpunan.
Himpunan Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Analisa Data & Teori Himpunan
Erna Sri Hartatik Matematika 1 Pertemuan 1 Himpunan.
Pendahuluan.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
BAB II HIMPUNAN.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
Matematika Diskrit Himpunan
BAB II HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS Pertemuan Pertama Hani Hatimatunnisani, S. Si
KALKULUS Betha Nurina Sari,S.Kom.
HIMPUNAN.
HIMPUNAN Dasar dasar Matematika aderismanto01.wordpress.com.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
MATEMATIKA EKONOMI UT HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN.
DIAGRAM VENN Diagram Venn adalah penggambaran secara visual untuk melihat beberapa himpunan. Diagram venn ini pertama kali ditemukan oleh ahli matematika.
TEORI HIMPUNAN Pertemuan ke sembilan.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
MATEMATIKA EKONOMI HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN Ir Tito Adi Dewanto.
HIMPUNAN Materi Kelas VII Kurikulum 2013
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
Oleh : Widita Kurniasari, SE, ME
Kelas 7 SMP Marsudirini Surakarta
Dasar Dasar Matematika
BAB 1 HIMPUNAN.
BAB 1 HIMPUNAN.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI Pengertian Himpunan Penyajian Himpunan Himpunan Universal dan Himpunan Kosong Operasi Himpunan Kaidah Matematika dalam Operasi.
HIMPUNAN MATEMATIKA DISKRIT.
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS. Konsep Himpunan  Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.  Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
PERTEMUAN 1 MATEMATIKA BISNIS 1A
Transcript presentasi:

MATEMATIKA BISNIS by : Dien Novita

BAB I HIMPUNAN

1.1 Pengertian Himpunan Himpunan adalah suatu kumpulan atau gugusan dari sejumlah obyek yang didefinisikan dgn jelas. Obyek-obyek yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut anggota, atau elemen, atau unsur.

1.2 Penyajian Himpunan Penyajian Himpunan : 1. Cara pendaftaran Unsur himpunan ditulis satu persatu / didaftar. Contoh : A = {a,i,u,e,o} 2. Cara pencirian Unsur himpunan ditulis dengan menyebutkan sifat-sifat atau ciri-ciri unsur tersebut. Contoh : A = { x|x huruf vokal }

1.3 Himpunan Universal dan Himpunan Kosong 1. Himpunan Semesta/Universal Lambang : S atau U Himpunan yang memuat seluruh objek pembicaraan. 2. Himpunan kosong Lambang : { } atau Ø Himpunan yang tidak memiliki anggota.

1.4 Operasi Himpunan 1. Gabungan (Union) A U B = {x| x Є A atau x Є B} 2. Irisan (Intersection) A ∩ B = {x| x Є A dan x Є B} 3. Selisih A - B = A|B {x| x Є A tetapi x  B} 4. Pelengkap (Complement) Ā =A’ = Ac= {x| x Є U tetapi x  A} = U – A

Diagram Venn A A Gabungan (A B) Selisih ( A – B = A|B ) A B Irisan (A  B) Pelengkap/ complement (Ac = Ā=A’) A B S S A B

1.5 Kaidah-kaidah Matematika dalam Pengoperasian Himpunan

lanjutan ….

BAB II SISTEM BILANGAN

Dalam matematika, bilangan-bilangan yang ada dapat digolongkan sebagaimana terurai di dalam skema berikut ini. Bilangan Nyata Irrasional Rasional Bulat Asli Pecahan Khayal

2.1 Hubungan Perbandingan antar Bilangan Pada sistem bilangan riil atau nyata, berlaku salah satu dari 4 tanda ketidaksamaan berikut : < (kurang dari) > (lebih dari) ≤ (kurang dari atau sama dengan) ≥ (lebih dari atau sama dengan) Sedangkan pada sistem bilangan khayal atau kompleks berlaku salah satu dari 2 sifat, yaitu = dan ≠

2.2 Operasi Bilangan (1) KAIDAH KOMUTATIF (2) KAIDAH ASOSIATIF a + b = b + a a x b = b x a (2) KAIDAH ASOSIATIF (a + b) + c = a + (b + c) (ab) c = a (bc) (3) KAIDAH PEMBATALAN a + c = b + c ac = bc ( c ≠ 0) (4) KAIDAH DISTRIBUTIF a(b + c) = ab + ac (5) UNSUR PENYAMA a + 0 = a a . 1 = a (6) KEBALIKAN a + (-a) = 0 a x 1/a = 1

2.3 OPERASI TANDA Operasi Penjumlahan (+a)+(+b)=(+c) (-a)+(-b)=(-c) (+a)+(-b)=(+c) jika |a| > |b| (+a)+(-b)=(-d) jika |a| < |b| (-a)+(+b)=(+c) jika |a| < |b| (-a)+(+b)=(-d) jika |a| > |b|

Operasi Pengurangan (+a)-(+b)=(+c) jika |a| > |b| (+a)-(+b)=(-d) jika |a| < |b| (-a)-(-b)=(+c) jika |a| < |b| (-a)-(-b)=(-d) jika |a| > |b| (+a)-(-b)=(+c) (-a)-(+b)=(-c)

(+) x (+) = (+) (+) : (+) = (+) (+) x (-) = (-) (+) : (-) = (-) Operasi Perkalian dan Pembagian (+) x (+) = (+) (+) : (+) = (+) (+) x (-) = (-) (+) : (-) = (-) (-) x (+) = (-) (-) : (+) = (-) (-) x (-) = (+) (-) : (-) = (+)

2.4 OPERASI BILANGAN PECAHAN Penjumlahan Pecahan dan Pengurangan Pecahan Untuk menjumlah atau mengurangi pecahan-pecahan yang penyebutnya tidak sama. Langkah pertamanya adalah menyamakan penyebutnya terlebih dahulu, yaitu dengan mengubah ke bentuk pecahan yang senilai sehingga penyebut-penyebut pecahan menjadi sama.

Penjumlahan Pecahan Contoh : Jawab : Penyebut pecahan-pecahan tersebut disamakan. Diperoleh :

= = 2 Contoh : 2 Jawab : [CARA I] 2 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 2 = Selanjutnya, 2 = 2 [CARA II] Penyebut pecahan adalah 8 yang merupakan KPK dari 4 & 8.

Pengurangan Pecahan = = Contoh : Jawab : [CARA I] 8 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 8 = = 5 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 5 Selanjutnya, 8

Pengurangan Pecahan Contoh : Jawab : [CARA II] [8-5]+

Soal-soal latihan Selesaikanlah ! 1. 6. 4 2. 7. 3. 2 8. 2 4. 5 9. 2 5. 10.

Perkalian Pecahan 2. Kalikan Langkahnya : Jadikan semua pecahan itu menjadi pecahan biasa. 2. Kalikan Contoh : 1. 2. 3.

Pembagian Pecahan Langkahnya : Jadikan pecahan-pecahan menjadi pecahan biasa semua. Ubahlah menjadi bentuk perkalian, dengan cara bilangan pembagi dibalik. 3. Kerjakan seperti perkalian. Contoh :

Soal-soal latihan Selesaikan ! 1. 5. 2. 6. 3. 2 7. 3 4. 2 8. 4

Pengerjaan Hitung Campuran Untuk mengerjakan hitung campuran perlu diingat lebih dahulu aturan pengerjaannya, yaitu : Prioritas 1 : Dalam Kurung Prioritas 2 : Perkalian atau Pembagian Prioritas 3 : Penjumlahan atau Pengurangan. Contoh 1 : 1 3 2 4 Contoh 2 :

Contoh 3 : Contoh 4 : Contoh 5 :

3. Soal-soal latihan Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar ! 1. 5. 2 9. 10. 2. 6. 3. 7. 11. 4. 12. 8.

BAB III PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA

Pendahuluan ditulis sebagai a = , dimana n disebut indeks akar dan a disebut bilangan dasar. Jika n = 2, tanda akar ( Pendahuluan Pada umumnya, simbol akar dapat digunakan untuk a disebut tanda akar, ) digunakan untuk akar kuadrat tanpa menuliskan indeks akar 2.

Contoh : (2) (1) ( 3) 8 atau 8 (4) atau (5) = , tidak riil. , tidak riil. = =

Penyederhanaan Akar Kita gunakan faktor prima di dalam penyederhanaan akar. Contoh : 1. 2. 3.

Akar sama Akar Tidak Sama Akar-akar dengan bilangan dasar dan indeks yang sama disebut akar sama. Contoh : dan Akar Tidak Sama Contoh : dan

Hukum distributif digunakan untuk mengoperasikan akar- akar sama seperti mengoperasikan suku-suku dari polinomial. Contoh : 1. 2. 3. 4. + 5. = = = 18 = 6

Soal-soal Latihan Selesaikan : 1. 6. 11. 2. 7. 12. 3. 13. 8. 4. 9. 14. 5. 10. 15.

Semoga Sukses